Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum Wr, Wb

Salam Hormat,

Manajemen lingkungan adalah suatu pengelolaan yang membantu untuk mengatasi berbagai
ancaman alam dan permasalahan yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Sehingga,
manajemen lingkungan dibutuhkan untuk mencegah terjadinya degradasi atau kerusakan
lingkungan yang lebih buruk, menunjang kehidupan dan menjamin akan adanya
pembangunan berkelanjutan. Manajemen lingkungan bertujuan untuk meningkatkan
pengelolaan lingkungan dengan mengintregrasikan antara ekologi, pembuatan kebijakan,
perencanaan dan pengembangan sosial dan hal lain yang berkaitan. Misalnya, studi kasus
yang terjadi di tambang batubara PT. Tanito harum bagi masyarakat di kelurahan loa tebu
kecamatan tenggarong kabupaten kutai kartanegara diperlukan manajemen lingkungan yang
tepat.
Awalnya, industri tambang merupakan peningkatan program pengembangan masyarakat
Community Development (CD) yakni sebagai kegiatan pengembangan masyarakat yang
diarahkan untuk memperbesar akses masyarakat untuk mencapai kondisi sosial-ekonomi-
budaya yang lebih baik apabila dibandingkan dengan sebelum adanya kegiatan
pembangunan. Tujuan dari community development adalah pemberdayaan masyarakat
(empowerment), bagaimana anggota masyarakat dapat mengaktualisasikan diri mereka dalam
pengelolaan lingkungan yang ada di sekitarnya dan memenuhi kebutuhannya secara mandiri.
Sasaran dari program ini adalah kapasitas masyarakat dan kesejahteraan.

Dalam konteks PT. Tanito harum, perusahaan Pertambangan Batubara di Kutai Kartanegara,
Kalimantan Timur, kehadirannya memberikan dampak positif bagi masyarakat di Kelurahan
Loa Tebu, Kecamatan Tenggarong. Dampak positif tersebut meliputi terserapnya tenaga kerja
khususnya bagi masyarakat sekitar. Selain itu, perusahaan juga berpartisipasi dalam kegiatan
sosial seperti memberikan perlengkapan sekolah untuk seluruh sekolah di kelurahan loa tebu
dan menyumbang dana untuk pembangunan masjid serta sumbangan hewan qurban pada hari
raya idul adha.
Namun di balik itu, ada juga dampak negatif yang perlu diperhatikan, seperti debu pada jalan
umum, dan polusi udara. Meski, PT. Tanito harum telah berusaha meminimalisir dampak
negatif tersebut dengan mengalihkan arus jalan perusahaan agar tidak melewati jalan umum.
Sehingga agar kesejahtaraan masyarakat dapat tetap terjaga namun kerusakan lingkungan
dapat diminimalisir, serta tujuan pembangunan berkelanjutan dapat terwujud, maka peran
manajemen lingkungan begitu penting sebagai dasar untuk memperhatikan standar
pengelolaan lingkungan dan perhitungan daya dukung wilayah guna menjaga
keberlangsungan ekonomi dan ekosistem.
Gambar: reklamasi pasca tambang merupakan bagian dari manajemen lingkungan untuk
mengembalikan lahan agar Kembali pulih dan produktif.

Untuk itu, dalam manajemen lingkungan pada kasus PT. Tanito Harum diperlukan
kewajiban kegiatan reklamasi lahan pasca tambang dengan penanaman kembali dengan
menggunakan jenis-jenis tanaman yang cepat tumbuh sehingga lahan bekas tambang dapat
kembali produktif. Selain dilakukan untuk menjaga lahan agar tetap stabil dan lebih
produktif, reklamasi juga dilakukan untuk mencegah erosi. Kewajiban tersebut selain
melakukan penanaman juga dilakukan pemeliharaan dan perawatan terhadap tanaman
tersebut.

Sementara, untuk menimalisir debu akibat mobil tambang tersebut, maka manajemen
lingkungannya berupa setiap pemuatan bijih atau batuan ke dalam truk atau memindahkannya
pada setiap tempat kerja, dapat dilakukan penyiraman dengan air atau ditutup dengan baik
untuk mencegah terbangnya debu ke udara. Kemudian, peralatan yang digunakan untuk
mengurangi debu hanya dapat dioperasikan atau dipindahkan oleh petugas yang berwenang.

Referensi :
1. Suyud Warno Utomo, dkk.(2021). Sistem Manajemen Lingkungan. Universitas
Terbuka.
2. Irawan, A,A. (2013). Dampak Ekonomi Dan Sosial Aktivitas Tambang Batubara Pt.
Tanito Harum Bagi Masyarakat Di Kelurahan Loa Tebu Kecamatan Tenggarong.
Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Mulawarman.
3. Jannah, M. (2015). Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko, Dan Pengendalian Resiko
Pada Aktivitas Tambang Batubara Di Pt. Kim Kabupaten Muaro Bungo, Provinsi
Jambi. Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Negeri
Padang.

Anda mungkin juga menyukai