2. Pengertian Epistemologi
1
Muhammad Abed al Jabiri, Kritik Kontemporer Atas Filsafat Arab-Islam. Terj Moch Nur Ikhwan,Yogyakarta:
Islamika, 2003, cet I, hlm xviii.
2
Muhammad ‘Abid Al-Jabiri, Kritik Pemikiran Islam Wacana Baru Filsafat Islam, alih bahasa,
Burhan, (Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru, 2003), dalam pengantar, hlm. Vi-viii.
3
A. Khudori Soleh, M. Abid Al-Jabiri Model Epistemologi Islam, dalam, A. Khudori Soleh, (edt), Pemikiran Islam
Kontemporer, (Yogyakarta: Jendela, 2003), hlm. 232.
4
Muhammad ‘Abid Al-Jabiri, Takwin al-‘Aql al-‘Arabi, (Beirut: al-Markaz al-Tsaqafi al-Arabi, 1991). Dan telah
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Muhammad ‘Abid Al-Jabiri, Formasi Nalar Arab Kritik Tradis Menuju
Pembebasan dan Pluralisme Wacana Interrelegius, alih bahasa, Imam Khoiri, (Yogyakarta: IRCiSoD, 2003).
5
Muhammad Abed Al Jabiri, Post Tradisionalisme Islam, alih bahasa, Ahmad Baso, (Yogyakarta: LKiS, 2000),
kata pengantar, hlm. Xxviii.
Epistemologi berasal dari bahasa Yunani yaitu: “ episteme ” berarti Pengetahuan
( knowledge), dan “logos ” berarti teori. Oleh sebab itu, epistemologi sebagai cabang dari
flsafat yang secara khusus membahas tentang teori ilmu Pengetahuan dimana istilah
epistemologi ini pertama kali muncul dan di populerkan oleh J.F. Ferrier pada tahun 1854
kemudian dikembangkan oleh para Filosof abad modern seperti Rene Descartes, David
Hume, John Locke, Spinoza, Immanuel Kant dan lain-lain. Lebih jauh, The Liang Gie mengutip
dari The encyclopedia of philosophy menguraikan “Epistemologi sebagai cabang filsafat Yang
bersangkutan dengan sifat dasar dan ruang lingkup pengetahuan, praanggapan dan dasar-
dasarnya serta realibilitas umum dari tuntutan akan pengetahuan”.6
Secara sederhana pengetahuan ( epistemology) dalam International dictionary of Education
diartikan sebagai “collection of facts, values, information, etto which man has access
throught study, intuition or experience”.7Maksudnya, pengetahuan merupakan kumpulan
fakta-fakta, nilai, keterangan, dan sebagainya yang diperoleh manusia melalui penelaan,
intuisi, dan pengalaman.
Oleh karena itu, epistemologi sebagai cabang filsafat pengetahuan berhubungan dengan tiga
masalah yang meliputi: Pertama, filsafat mencoba menguak dan mencari hakekat
kebenaran. Kedua, metode, yaitu mengantarkan manusia untuk memperoleh pengetahuan.
Ketiga, sistem, bertujuan memperoleh realitas kebenaran pengetahuan itu.
6
Miska Muhammad Amī n, Epistemologi Islam: Pengantar Filsafat Pengetahuan Islam, UI Press, Jakarta, 1983,
hlm. 3.
7
The Liang Gie, Pengantar Filsafat Ilmu , Liberty, Yogyakarta, Cet. V, 2000, hlm. 120-122.