Disusun Oleh
Kelompok I
DAFTAR ISI............................................................................................................1
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................2
1.3. Tujuan........................................................................................................3
2.1. Definisi......................................................................................................4
BAB V. Penutup......................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................14
BAB I
NPENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah kekurangan minat
literasi di kalangan muda, dari sudut pandang perempuan yang umumnya lebih sering
membaca, baik itu dalam buku non akademis maupun akademis. Minat mereka
membaca sangat dititikberatkan dalam makalah ini, sehingga pengembangan dalam
membaca bisa ditingkatkan.
2.1. Definisi
Pengertian gender menurut Muhtar (2002) menyatakan bahwa gender dapat
diartikan sebagai gender sosial atau implikasi dari masyarakat yang menentukan
peran sosial berdasarkan gender. Fakih (2008: 8), sebaliknya, mengartikan gender
sebagai karakteristik yang melekat pada diri laki-laki dan perempuan serta
dikonstruksi secara sosial dan budaya. Istilah gender berbeda dengan istilah gender.
Oakley, seorang sosiolog asal Inggris, adalah orang pertama yang membedakan
kedua istilah tersebut (Saptari dan Halzner, 1997: 88)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002), perempuan adalah seseorang
(manusia) yang menderita puka, haid, dapat hamil, melahirkan anak, dan menyusui.
Menurut Subhan (2004), kata perempuan berasal dari kata emp yang berarti
dihormati. Definisi lain tentang perempuan berasal dari feminisme feminis, yang
menyatakan bahwa perempuan adalah istilah konstruksi sosial, dan istilah itu
ditentukan dan dikonstruksi melalui representasi (Humm, 2002). Dalam sistem sosial
budaya tertentu, perempuan berada pada posisi subordinat, artinya laki-laki
menempati posisi yang lebih dominan. Represi dan tekanan sosial merupakan bagian
integral dari sistem politik, ekonomi, sosial dan budaya.
Peran dan status perempuan dalam hal ini terlihat dari perempuan itu sendiri
yang membentuk ikatan yang homogen dengan kelompok sosial yang ikut serta
dalam kehidupan bermasyarakat, antara lain kehidupan rumah tangga, keluarga,
pembangunan, dan lain-lain. Kelompok sosial ini juga secara inheren menekankan
peran dan status perempuan, sejauh mana mereka bergantung pada individu lain, dan
elemen sosial mana yang diintegrasikan ke dalam kelompok tersebut agar lebih tahan
lama dan stabil. Keadaan masyarakat ini pada dasarnya dapat digambarkan sebagai
suatu sistem sosial.
Perpustakaan ini melakukan kegiatan yang meliputi pengumpulan,
pengumpulan, evaluasi, penyimpanan dan pengorganisasian secara baik, serta
pengambilan dan penyebaran informasi secara sistematis dalam lingkup suatu badan
atau instansi pemerintah (Rohanda, 1992). Pariwisata adalah suatu kegiatan dimana
masyarakat berpindah untuk sementara waktu ke suatu tujuan selain tempat
tinggalnya dan menikmati fasilitas yang ada di sana (Matheson dan Wall). Pariwisata
adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain tempat bersifat sementara,
dilakukan oleh individu atau kelompok untuk mencari kebahagiaan. (Kodiyat).
Sarana wisata adalah segala jenis fasilitas yang dirancang khusus untuk memberikan
keselamatan, kenyamanan, dan keselamatan wisatawan pada saat mengunjungi
daerah tujuan wisata.
Menurut Spillane (Marhanah dan Wahadi, 2016), fasilitas adalah “sarana dan
prasarana yang mendukung beroperasinya suatu objek wisata untuk memenuhi segala
kebutuhan pariwisata, dan tidak secara langsung mendorong pertumbuhan, tetapi
digunakan secara bersamaan dengan pengembangan suatu objek wisata.., atau
dikembangkan setelah berkembangnya daya tarik wisata tersebut.” Menurut Tjiptono
(Erna Supriyanti, Moh Mukeri Warso, 2015), fasilitas merupakan sumber daya fisik
yang harus ada sebelum pelayanan dapat diberikan kepada konsumen. Peralatan
sangat penting bagi perusahaan jasa.
Oleh karena itu, terhadap fasilitas yang ada, terutama yang berhubungan
langsung dengan sentimen konsumen perlu memperhatikan kondisi fasilitas, kualitas
desain interior dan eksterior, kebersihan, dan lain-lain. Menurut Yoeti (Sulistiyana,
2015), fasilitas pariwisata diartikan sebagai “fasilitas yang berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan wisatawan yang berdiam sementara di daerah yang dikunjunginya, agar
dapat bersantai dan dapat beraktivitas”. fasilitas yang dapat dinikmati dan diikuti oleh
wisatawan." "Area sasaran".
Berdasarkan pemahaman ahli terhadap sistem ini, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1) Fasilitas sangat mempengaruhi kebutuhan wisatawan yang berkunjung
ke suatu daerah tujuan wisata untuk menikmati fasilitas yang tersedia.
2) Sarana Pariwisata juga merupakan sarana dan prasarana yang
menunjang berfungsinya fasilitas wisata yang memenuhi segala
kebutuhan wisatawan.
Sesuai dengan misi dan fungsinya, perpustakaan memberikan pelayanan
kepada masyarakat pemakainya berupa bahan perpustakaan dan informasi untuk
keperluan pendidikan, penelitian, informasi dan kebudayaan. Kegiatan ini
dilaksanakan di gedung perpustakaan atau di ruang khusus perpustakaan. Selain itu,
kegiatan ini juga harus didukung dengan furniture dan peralatan. Oleh karena itu,
keberhasilan layanan perpustakaan tidak hanya bergantung pada faktor-faktor seperti
staf yang berkualitas dan koleksi yang memadai di gedung-gedung yang representatif,
tetapi juga pada kuantitas dan kualitas prasarana dan peralatan fungsional dan
fungsional yang mendukung kegiatan perpustakaan. Furnitur perpustakaan dalam
pengertian ini mengacu pada peralatan fisik berupa furnitur yang digunakan di dalam
perpustakaan untuk menunjang berfungsinya perpustakaan dengan baik. Di sisi lain,
perlengkapan perpustakaan mengacu pada semua perlengkapan yang ada di
perpustakaan untuk menunjang perpustakaan.
Tugas di perpustakaan adalah: Contoh: alat tulis, mesin tik, komputer,
perangkat mikro, proyektor slide. Pengertian perangkat perpustakaan menurut
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (saat ini Kementerian Pendidikan
Nasional) adalah sebagai berikut. 1) Perabotan perpustakaan adalah suatu benda yang
berfungsi sebagai wadah atau wahana penunjang kegiatan perpustakaan seperti:
Contoh: meja, kursi, rak buku, papan pajangan. 2) Perlengkapan perpustakaan adalah
barang-barang yang digunakan untuk kegiatan perpustakaan, seperti mesin tik,
komputer, layar proyektor, kartu katalog, kartu perpustakaan, dan lain-lain (Hartono.
2016:259-256).
Moenir (2001:119) menyatakan: “Peralatan adalah segala jenis perlengkapan,
perlengkapan kerja atau jasa perlengkapan lainnya yang berfungsi sebagai alat
utama/penolong dalam pelaksanaan pekerjaan atau digunakan, diatur, digunakan,
dinikmati atau dinikmati oleh seorang pemakai Prastowo (2012 Pernyataan lain
mengenai fasilitas oleh : ``Infrastruktur perpustakaan merupakan fasilitas pendukung
yang paling penting bagi terselenggaranya kegiatan layanan perpustakaan.'' Sarana
dan prasarana perpustakaan biasanya akan dibahas lebih detail lagi seperti
perpustakaan, perlengkapan perpustakaan, dan lain-lain. , perabot perpustakaan,
perlengkapan perpustakaan, dan item perpustakaan. Perpustakaan adalah tempat yang
tepat bagi orang-orang berkumpul untuk memenuhi kebutuhan membaca mereka.
Oleh karena itu perpustakaan merupakan lokasi strategis yang menyediakan bahan
perpustakaan yang digunakan sebagai sarana pembelajaran mandiri (Supriyanto,
2006: 143).
5.1. Kesimpulan
Pada bab ini, berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, diperoleh
kesimpulan dan saran dari penelitian yang bertemakan “Perspektif Perempuan tentang
Hubungan Minat Baca dan Pariwisata pada Perpustakaan SMA Soman”. gigi:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data mengenai dampak
pembelajaran terhadap kinerja siswa dan dampak lembaga pendidikan terhadap
kinerja siswa. Survei dilakukan pada tanggal 18 September 2023 di lantai 1 s/d 5
Jalan Sudirman. Kajian ini juga menyoroti pentingnya fasilitas perpustakaan,
perlunya dukungan masyarakat ketika menerapkan metode pembelajaran luring, dan
bagaimana perempuan memikirkan kepekaannya terhadap lingkungan sekitar. Jelas
bahwa pendapat perempuan mengenai hal ini dapat memberikan manfaat besar bagi
pengembangan minat membaca yang didominasi oleh perempuan. Suara perempuan
dan kepekaannya terhadap lingkungan sekitar terbukti membantu menumbuhkan
minat membaca.
Kami berharap penelitian ini memberikan wawasan mengenai perempuan dan
adat istiadatnya, pengaruhnya terhadap kebijakan lokal dan adat istiadat manusia,
serta pengaruh-pengaruh lain yang belum kita ketahui namun dapat kita peroleh
melalui makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA