Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Manajemen Operasi
Dosen Pengampu:
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasihlagi Maha Penyayang, kami panjatkan
puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berisikan tentang”’ . Makalah Ini telah
kami susun secara maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagaipihak,baik secara
langsung maupun tidak langsung. Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini khususnya kepada
dosen pengampu manajemen operasi A yaitu Jenji Gunaedi Argo SE, MM.
Kami menyadaribahwa makalah inimasihjauh dari kata sempurna, baik darisegi isi, bahasa,
dan lainnya. Oleh karena itu, dengan keterbatasan yang kami miliki dengan lapang dada
kami mempersilahkan bagi pembacauntuk memberikan saran dan kritikkepadakamisehingga
kami dapat memperbaikimakalah ini. Harapan kami semoga makalah inidapat
memperkayakhazanah pengetahuan, literatur, dan bermanfaat bagi pembaca. Penyusun
mengucapkan terima kasih kepada para pembaca yang telahmeluangkanwaktu untuk
membacamakalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................................... I
Daftar isi................................................................................................................................... II
BAB I Pendahuluan
1.3 Tujuan.............................................................................................................................. 3
BAB 2 Pembahasan
BAB 3 Kesimpulan
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................... 11
3.2 Saran.............................................................................................................................. 12
BAB 1
PENDAHULUAN
Penanganan bahan dan perencanaan kebutuhan bahan dependen (MRP) muncul sebagai
solusi untuk mengatasi tantangan ini. Konsep MRP pertama kali dikembangkan padatahun
1960-an oleh Joseph Orlicky dankemudiandiimplementasikanoleh perusahaan-perusahaan
manufaktur. MRP memanfaatkan komputer untuk menghitung dan mengelola persediaan
bahan baku berdasarkan jadwal produksi dan permintaan pelanggan. Hal ini membantu
perusahaan menghindaripemborosanbahan baku, mengurangibiaya persediaan, serta
meningkatkanakurasi dalammemenuhikebutuhan produksi.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan integrasisistem, MRP berkembang menjadi MRP
II dan akhirnya menjadisistem perencanaan sumber daya perusahaan (ERP). Meskipun
demikian, pemahaman tentang prinsipdasar MRP tetap penting dalam merancang sistem
manajemen yang efisien. Dengan menggabungkan perencanaan kebutuhan bahan dengan
informasi yang lebih akurat dan real-time, perusahaan dapat mengoptimalkan rantai
pasokan mereka, mengurangi biayaproduksi, dan merespons perubahan pasar dengan lebih
cepat.
Bahan baku menjadi faktor utama dalam mendukung kelancaran proses produksi, baik
di perusahaan besar maupun kecil. Penentuan persediaan bahan baku berbeda-beda di
setiap perusahaan, termasuk jumlah unit persediaan yang ada, waktu penggunaan persediaan,
dan biaya untuk pembelian bahan baku. Menurut Yamit (1999:288), adatiga alasan mengapa
persediaan diperlukanoleh perusahaan:
1. Untuk mengatasiketidakpastiandalam permintaan yang tiba-tibamuncul.
7. Studi Kasus PT. Tri Point Centralindo dalam Material Requirements Planning (MRP)
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Pengertian MRP
Tujuan MRP
Tujuan utama sistem MRP adalah untuk mengontrol tingkat persediaan dan melaksanakan
operasi prioritasuntuk item-item yang dipesan, agar diperoleh material yang tepat, dansumber
daya yang tepat, untuk penempatan yang tepat, dan padawaktu yang tepat. Beberapa tujuan lain
diantaranya:
A. Mengurangi Jumlah Persediaan Jika dilihat dari tujuan utamanya, MRP adalah sstem
untuk menentukan jumlah komponen/bahan baku yang dibutuhkandankapan
komponen/bahan baku tersebut dibutuhkansesuaijadwal produksi induk (master
B. Mengurangi Waktu Tenggang (Lead Time) Tujuan yang selanjutnya dari MRP
adalah bisa membantu mengidentifikasikan jumlah dan waktu material yang
dibutuhkan sehingga pihak purchasing bisa melakukan tindakan yang tepat
khususnya untuk memenuhi batas waktu yang ditetapkan. Maka dari itu, penggunaan
sistem MRP juga dapat membantu untuk menghindariketerlambatan produksi yang
umumnya disebabkan oleh masalahkekurangan material.
Dengan demikian, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan dalam MRP
(Material Requirements Planning), yaitu:
1. Menentukan kebutuhan pada saat yang tepat: MRP membantu dalam menentukankapan
kebutuhan material atau pekerjaanharusselesaisehingga dapat memenuhi Jadwal Induk
Produksi (JIP).
masing-masing bahan baku, bahan pendukung, dan sub-assy (semi produk) yang
untuk karyawan produksi atau perakitan. Bill of material yang digunakan dengan cara
ini biasanya
Pohon struktur produk (product structure tree) adalah salah satu item informasi yang
adadalam bill of material. Pohon struktur produk merupakan bagan informasi tentang
hubungan antara produk akhir dengan komponen-komponen penyusunnya. Tidak
hanya memberikan informasi tentang hubungan antara komponen dalam suatu
perakitan, struktur produk juga memberikan informasi tentang semua item, seperti
nomor komponendan jumlah yang dibutuhkan pada setiap pembelian. Struktur produk
dibagilagimenjadidua jenis, yaitusebagai berikut.
1. Struktur produk level tunggal yang menggambarkan hubungan antara produk
akhir komponen-komponen penyusunnya dimana komponen-komponen tersebut
langsung membentuk produk akhir atau berada satu level di bawah produk akhir.
2. Struktur produk multi level yang menggambarkan hubungan antara produk akhir
dengan komponen penyusunnya dimana komponen-komponen tersebut
memerlukan komponen-komponen lain untuk membuatnya dan begitu seterusnya.
Misalnya, untuk membuat satu unit produk akhir X diperlukan dua it komponen A
dan satu unit
komponen B, sementara untuk membuat satu unit komponen B diperlukan tiga
unit komponen C dan satu unit komponen D.
Output:
● Planned Order (rencana pesan di masa yang akandatang). Agar lebih mudah
dipahami, intip bagan dari 3 INPUT penting yang ada pada Material
Requirement Planning (MRP).
baik;
induk;
Tata letak adalah salah satu aspek penting yang sangat berpengaruh pada
kelangsungan proses produksipada suatu perusahaan. Tata letak yang baik akan
memberikanaliran bahan yang efisien, jarak pemindahan bahan yang lebih pendek, dan
ongkos pemindahan bahan yang minimum. Prinsip Tata Letak Fasilitas Menurut (Nursyanti
dan Rahayu, 2019) prinsip dalam perancangan tata letak terdiri dari: Barang dengan
frekuensi pengeluaran yang sering (fast moving) dapat diletakkan pada lokasi yang
mudahdicapai atau sebaliknya barang yang lambat lambat (slow moving) pendistribusiannya
ditempatkan kelokasi yang kedalam gedung.
Manfaat dari tata letak sendiriadalahdapat membantu untuk menghindariketerlambatan
produksi yang disebabkan oleh material. Membuat komitmen pengiriman yang realistis kepada
pelanggan. Dengan menggunakan tata letak dalam MRP, pihak produksi dapat
memberikan informasi yang cepat terhadap kemungkinan waktu pengirimannya.
Pekerjaan merancang fasilitas biasanya mulaidengan suatu analisis tentang produk atau jasa
yang akandiberikan, dan sebuah perhitungan tentang aliran barang atau kegiatanmenyeluruh.
Kemudian berlanjut tentang perencanaan secara rinci mengenai susunan masing-masing tempat
kerja, laluketerkaitan antara tempat kerja, daerah yang berhubungan erat dikelompokkan
dalam satu satuan yang biasa disebut dengandepartemen, yang kemudian menjadi satu tata
letakakhir (Apple, J.M.,1990:3).
Tujuan utama tata letak adalah untuk menyajikan elemen gambar dan teks dengan cara yang
berkomunikasi dan membuatnya lebih mudah bagi pembaca untuk menerima informasi yang
disajikan.
Sebuah kisi diciptakan untuk memecahkan masalah penataan elemen visual dalam sebuah
ruangan. Sistem raster digunakan sebagai alat untuk menyederhanakan pembuatan komposisi
visual. Sistem grid memungkinkan desainer grafis untuk membuat sistem untuk
mempertahankan konsistensi ketika mengulang komposisi yang dibuat. Tujuan utama
menggunakan sistem raster dalam desain grafis adalah untuk menciptakan desain yang
komunikatif dan menyenangkan.
Selain belajar tips membuat layout halaman yang baik, ada baiknya anda mengetahui
jenis-jenis produk desain grafis yang penting sekali untuk dipelajari. Baik itu dari dokumen
persuasi, identitas, informasi, publikasi dan lain sebagainya.
Material Handling System atau yang biasa disingkat dengan MHS adalah sistem yang
mengacu pada pengerjaan tugas mengenai pergerakan, pengepakan, pembongkaran,
penyimpanan, perlindungan, kontrol produk dan bahan. Dari
manufaktur,pergudangan,distribusi hingga ke pembuangan. Material handling adalah
salah satu aspek penting dalam proses produksi. Proses ini mencakup pergerakan,
perlindungan, penyimpanan, dan pengendalian bahan dan produk di seluruh
manufaktur, pergudangan, distribusi, konsumsi dan pembuangan. Dengan menerapkan
prinsip-prinsip material handling yang baik, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi
dan produktivitas serta mengurangi biaya operasional.
Dalam merancang tata letak pabrik, maka aktivitas pemindahan bahan (material
handling) merupakan salah satu faktor yang cukup penting untuk diperhatikan dan
diperhitungkan. Aktivitas pemindahan tersebut dapat ditentukan dengan terlebih dahulu
memperhatikan aliran bahan yang terjadi dalam suatu operasi. Selanjutnya hal yang
harus diperhatikan adalah tipe layout yang akan digunakan. Ongkos material handling
adalah ongkos yang dikeluarkan untuk melakukan pemindahan material dari satu
departemen menuju departemen yang lain untuk dilakukannya proses produksi
selanjutnya. Tujuan ongkos material handling adalah menjaga atau mengembangkan
kualitas produk, mengurangi kerusakan dan memberikan perlindungan terhadap
material (Mercubuana, 2010).
Kegunaan luas lantai adalah saat digunakan dalam membantu untuk perhitungan Ongk
Handling antar departemen, sesuai dengan luas lantai hasil perhitungan. Beberapa akt
bahan yang perlu diperhitungkan adalah sebagai berikut. Pemindahan bahan dari guda
(receiving) menuju departemen fabrikasi maupun departemen assembling. Pemindaha
terjadi dari satu departemen menuju departemen yang lainnya. Pemindahan bahan dari
departemen assembling menuju gudang bahan jadi (shipping). Alat angkut yang
dipergunakan (Binus, 2004).
Saat ini sudah semakin banyak sekali peralatan-peralatan yang digunakan untuk
material handling dan ditujukan untk berbagai kebutuhan proses material handling
sehingga kita perlu memilih peralatan mana saja yang memang paling cocok untuk
kebutuhan material handling kita. Berikut ini adalah beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam memilih peralatan material handling :
Hal pertama yang perlu dipertimbangkan penting adalah sifat dan juga material yang
akan ditangani, sifatnya dapat berupa padat, cair ataupun gas serta ukurang, bentuk
serta berat bahannya. Hal yang perlu diketahui adalah bahan yang dipindahankan itu
merupakan bahan yang beracun, korosif, ataupun rapuh. Sifat bahan yang berbeda ini
memerlukan metode serta alat yang juga berbeda.
Jika alirna produksi cukup tidak berubah antara dua posisi yang tetap atau hampir tidak
berubah, maka kiita juga dapat menggunakan peralatan tetap seperti Conveyor atau
Peluncuran (chute). Namun, apabila aliran produksi tidak konstan dan selalu berubah
dari satu titik ke titik lainnya maka peralatan bergerak seperti trolley tentu saja akan
menjadi pilihan yang terbaik.
4. Pertimbangan biaya
Biaya adalah salah satu hal terpenting yang dipertimbangkan dalam pemeliharaan
material handling. Dan faktor-faktir diatas dapat mempersempit kisaran pilihan
peralatan yang sesuai, sementara biaya dapat membantu mengambil keputusan
terakhir dan dapat memulai pemilihan. Biaya investasi seperti pembelian awal, biaya
perawatan dan juga biaya operasi adalah biaya utama yang perlu untuk
dipertimbangkan.
5. Sifat operasi
Pemilihan peralatan material handling juga tergantung pada sifat operasi material
handlingtersebut bersifat sementara ataupun permanen, apakah alirannya
berkesinambungan atau putus atau pola aliran material adalah vertical ataupun
horizonta.
6. Faktor teknis
Pemilihan alat material handling juga pastinya tergantung dari faktor teknis seperti
dimensi pintu dan juga langit-langit, ruang lantai serta kondisi lantai serta kekuatan
struktural bangunan.
7. Keandalan peralatan
Keandalan peralatan serta reputasi produsen dan layanan purna jual juga memainkan
pernanan penting dalam memilih berbagai produk material handling yang berkualitas.
produksi (Nasution, 1999). Menurut Handoko (2003), MRP adalah sistem persediaan
yang pertama kali memperkenalkan bahwa persediaan bahan baku, komponen, dan
barang jadi memerlukan penanganan yang berbeda. MRP dapat mengatasi masalah
yang kompleks timbul dalam persediaan yang memproduksi banyak produk, masalah
tersebut antara lain: kebingungan dan pelayanan yang tidak memuaskan para
material yang tepat, dan sumber daya yang tepat, untuk penempatan yang tepat, dan
pada waktu yang tepat. Disamping itu sistem MRP mengidentifikasikan item apa
yang harus dipesan, berapa kuantitas item yang harua dipesan, dan bilamana waktu
memesan item itu. Ada tiga input yang dibutuhkan oleh sistem MRP (Gaspersz,
2005) yaitu jadwal induk produksi, catatan keadaan persediaan, dan struktur produk.
2.7 Studi Kasus PT. Tri Point Centralindo dalam Material Requirements
Planning (MRP
PT. Tri Point Centralindo adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi kemasan
makanan, peralatan makan, serta kebutuhan manufaktur yang berbahan dasar plastik. PT.
Tri Point Centralindo merupakan perusahaan plastik dan foam yang berskala menegah.
Produksi plastik PT. Tri Point Centralindo mencapai sekitar 1.680.000 karton atau sejumlah
840.000.000 unit dalam setahun. Produk utama yang diunggulkan dari PT. Tri Point
Centralindo adalah kemasan makanan yang berbahan dasar plastik (Mika) serta kotak
makan yang berbahan dasar foam. Produk PT. Tri Point Centralindo yang berbahan dasar
plastik menggunakan nama dagang “LUX” dan berbahan dasar foam menggunakan nama
dagang “LUXOR”.
Perusahaan mengalami berbagai persoalan serupa seperti yang dialami oleh sebagian
besar perusahaan plastik berskala kecil dan menengah. Kendala yang dialami oleh
perusahaan yaitu beberapa kali perusahaan mengalami kekurangan bahan baku, akan
tetapi ketika pasokan bahan baku tersedia perusahaan melakukan pembelian yang
jumlahnya melebihihi kebutuhan dengan tujuan untuk berjaga-jaga apabila pasokan bahan
baku kurang. Dengan kekurangan bahan baku perusahaan tidak dapat berproduksi secara
optimal sehingga kebutuhan konsumen tidak dapat terpenuhi.
Total biaya pengendalian persediaan yang dihasilkan dari perhitungan metode Material
Requirement Planning (MRP) lebih rendah dari total biaya yang telah dikeluarkan
perusahaan dengan sistem persediaan yang lama. Penerapan MRP memberikan manfaat
bagi perusahaan berupa penghematan biaya pengendalian. Penghematan dapat tercapai
karena dalam sistem MRP menekankan tingkat persediaan bahan baku seminimal mungkin
sesuai dengan kebutuhan. Dengan keputusan melakukan produksi sesuai dengan jumlah
permintaan, perusahaan dapat menghemat biaya pengendalian bahan baku sebesar Rp
10.658.065 atau sebesar 3,33% dari keadaan sebelumnya sebesar Rp319.659.565.
Penerapan MRP menghasilkan total biaya pengendaliaan persediaan bahan baku sebesar
Rp 309.001.500 dengan jumlah produksi sesuai dengan jumlah permintaan.
BAB III
PENUTUP
A. Saran
Dari makalah ini pada MRP lebih disarankan untuk lebih teliti dalam menentukan kebutuhan
pada saat yang tepat karena pada dasarnya adalah MRP membantu dalam menentukan kapan
setiap kebutuhan material atau pekerjaan harus selesai sehingga dapat memenuhi Jadwal
Induk Produksi (JIP). Pemilihan alat material handling juga pastinya tergantung dari
faktor teknis seperti dimensi pintu dan juga langit-langit, ruang lantai serta kondisi lantai
serta kekuatan struktural bangunan.
B. kesimpulan
Dari penggunaan MRP tersebut, kita dapat mengetahui tata cara pembuatan layout dan
mengetahui setiap tujuan layout, selain itu kita dapat memahami apa itu arti MRP secara
luas apalagi dalam kehidupan sehari hari khususnya di dalam ruang lingkup perusahaan
manufaktur seperti perusahaan PT. Tri Point Centralindo PT. Tri Point Centralindo adalah
perusahaan manufaktur yang memproduksi kemasan makanan, peralatan makan, serta
kebutuhan manufaktur yang berbahan dasar plastik
DAFTAR PUSTAKA
Siti Zahrotul Uyun, Adi Indrayanto, & Retno Ayu Kurniasih. (2020).
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN
MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP).
Siti Zahrotul Uyun, Adi Indrayanto, Retno Kurniasih, 22(1),
103–112. Diakses https://doi.org/10.32424/jeba.v22i1.1568 pada tanggal 20
September 2023 pukul 19.23wib
Gaspersz, V., 2005. Production Planning and Inventory Control Berdasarkan
Pendekatan Sistem Terintegrasi MRP II dan JIT Menuju Manufacturing 21, Cetakan
Kelima, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Smith, S. B., 1989. Computer Based Production and Inventory Control , Englewood
Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall.
Sutalaksana, I.Z., Anggawisastra, R., dan Tjakraatmadja, J.H., 2006. Teknik Tata
Cara Kerja, Bandung: Penerbit Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung.
Wignjosoebroto, S., 2008. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu, Edisi Pertama,
Cetakan Keempat, Jakarta: Guna Widya.