Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ANALISIS SWOT DALAM PERSPEKTIF RISIKO BISNIS

MAKALAH INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA


KULIAH MANAJEMEN RESIKO BISNIS

Dosen Pembimbing Mata Kuliah: Ibu Dewi Cahyani Pangestuti, SE. MM

KELOMPOK 7:

Adinda Putri Athalia (2210111002)

Rachma Hidayati Azzahra (2210111005)

Siti Mardiani (2210111020)

Lulu Rahmawita (2210111232)

PROGRAM STUDI SARJANA MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”


JAKARTA

2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berisikan tentang ‘’swot
resiko bisnis”’. Makalah Ini telah kami susun secara maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini khususnya kepada dosen pengampu
manajemen resiko bisnis A yaitu Ibu Dewi Cahyani Pangestuti, SE. MM.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi isi,
bahasa, dan lainnya. Oleh karena itu, dengan keterbatasan yang kami miliki dengan
lapang dada kami mempersilahkan bagi pembaca untuk memberikan saran dan kritik
kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini. Harapan kami semoga
makalah ini dapat memperkaya khazanah pengetahuan, literatur, dan bermanfaat bagi
pembaca. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada para pembaca yang telah
meluangkan waktu untuk membaca makalah ini.

Jakarta, 17 Agustus 2023

Penyusun

DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Tatap muka dengan perubahan yang cepat dan kompleks dalam lingkungan bisnis saat
ini, perusahaan dihadapkan pada tantangan yang semakin beragam dan tak terduga. Dalam
menghadapi ketidakpastian ini, pemahaman yang mendalam tentang potensi risiko dan peluang
menjadi kunci dalam merancang strategi bisnis yang berkelanjutan. Di sinilah Analisis SWOT
(Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) memainkan peran penting. Analisis SWOT
telah dikenal sebagai alat yang kuat untuk mengevaluasi faktor-faktor internal dan eksternal
yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Namun, dalam konteks risiko bisnis, pendekatan ini
lebih dari sekadar mengidentifikasi elemen-elemen strategis; ini tentang merumuskan
pandangan yang jernih tentang risiko yang ada dan mengambil langkah-langkah untuk
meminimalkan dampak negatifnya. Definisi risiko menurut Pinontoan (2010:100) adalah hasil
negatif yang timbul akibat dari suatu peristiwa atau keputusan yang diambil dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam konteks ini, risiko merujuk pada kemungkinan adanya dampak yang tidak
menguntungkan atau merugikan. Darmawi (2006:1) juga mengemukakan definisi risiko
sebagai probabilitas terjadinya konsekuensi yang merugikan atau buruk, seperti potensi
kerugian finansial, cedera, kebakaran, dan sejenisnya. Dalam konsep risiko, tidak ada
pendekatan yang bisa menjamin dengan pasti bahwa dampak buruk tersebut bisa dihindari
sepenuhnya, kecuali jika aktivitas yang melibatkan risiko tersebut tidak dilakukan sama sekali.

Pada suatu tingkat dasar, Analisis SWOT membantu perusahaan mengidentifikasi


kekuatan internal mereka, seperti sumber daya manusia yang terampil dan basis pelanggan
yang kuat. Namun, di balik kekuatan-kekuatan ini, terkadang tersembunyi potensi risiko yang
harus dikelola dengan bijaksana. Sebagai contoh, terlalu mengandalkan satu sumber
pendapatan utama dapat memunculkan risiko finansial yang signifikan jika sumber tersebut
terancam. Di sisi lain, kelemahan internal seperti sistem manajemen yang kurang efektif dapat
menjadi celah bagi risiko operasional. Oleh karena itu, dalam perspektif risiko bisnis, analisis
terhadap kekuatan dan kelemahan perusahaan menjadi lebih mendalam, dengan fokus pada
bagaimana elemen-elemen ini dapat mempengaruhi risiko dan bagaimana risiko tersebut dapat
diatasi.

Tidak hanya mengenai faktor internal, Analisis SWOT juga mempertimbangkan


lingkungan eksternal perusahaan. Peluang yang diidentifikasi dalam analisis ini dapat menjadi
cara untuk mengurangi risiko atau memperluas basis bisnis. Namun, disisi lain,
ancaman-ancaman dari lingkungan luar juga harus diperhitungkan dalam konteks risiko bisnis.
Perubahan dalam regulasi industri, pergeseran preferensi pelanggan, atau bahkan peristiwa
global tak terduga seperti pandemi dapat dengan cepat mengubah peta risiko bisnis. Oleh
karena itu, dalam perspektif risiko, pengenalan peluang dan ancaman dalam Analisis SWOT
berfungsi sebagai landasan untuk merancang strategi mitigasi yang adaptif dan responsif
terhadap perubahan lingkungan bisnis yang cepat.

Dalam konteks dinamika bisnis yang selalu berubah, pemahaman tentang bagaimana
Analisis SWOT dapat diaplikasikan dalam perspektif risiko bisnis memiliki implikasi yang
mendalam. Dengan mengintegrasikan penilaian risiko ke dalam setiap aspek analisis,
perusahaan dapat mengambil langkah-langkah lebih proaktif dan efektif dalam merencanakan
strategi bisnis, meminimalkan dampak risiko yang merugikan, dan pada akhirnya membangun
fondasi yang lebih kokoh untuk pertumbuhan berkelanjutan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Analisis SWOT?
2. Bagaimana Analisis SWOT dapat diaplikasikan dalam Manajemen risiko
bisnis?
3. Bagaimana perusahaan dapat mengidentifikasi risiko yang tersembunyi dalam
kekuatan dan kelemahan internal mereka?
4. Bagaimana perusahaan dapat merancang strategi mitigasi yang adaptif
terhadap ancaman-ancaman eksternal yang dapat mempengaruhi risiko
bisnis?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Analisis SWOT dalam bisnis
2. Menjelaskan Analisis SWOT dapat diaplikasikan dalam Manajemen risiko
bisnis
3. Menjelaskan perusahaan dapat mengidentifikasi risiko yang tersembunyi
dalam kekuatan dan kelemahan internal
4. Menjelaskan perusahaan dapat merancang strategi mitigasi yang adaptif
terhadap ancaman-ancaman eksternal yang dapat mempengaruhi risiko bisnis

1.4 Manfaat Penulisan


1. Menjelaskan pemahaman mendalam kepada pembaca tentang konsep inti
dari metode ini. Pembaca akan memiliki landasan yang kokoh untuk
memahami bagaimana Analisis SWOT dapat membantu bisnis dalam
menghadapi tantangan dan peluang.
2. Menjelasan tentang bagaimana Analisis SWOT dapat diaplikasikan dalam
manajemen risiko bisnis menjelaskan hubungan konkret antara konsep ini dan
praktek bisnis sehari-hari. Hal ini membantu membuka pandangan pembaca
tentang cara menggunakan alat ini dalam situasi nyata.
3. Menjelasan tentang bagaimana perusahaan dapat mengidentifikasi risiko yang
tersembunyi dalam kekuatan dan kelemahan internal memberikan wawasan
yang berharga. Ini membantu pembaca memahami bahwa bahkan aspek yang
tampak positif dalam bisnis juga dapat menyimpan potensi risiko jika tidak
dikelola dengan baik.
4. Menjelasan tentang bagaimana perusahaan dapat merancang strategi mitigasi
yang adaptif terhadap ancaman eksternal mengilustrasikan pentingnya
rencana aksi yang efektif dalam menghadapi risiko. Pembaca akan memahami
bagaimana manajemen risiko yang proaktif dapat membantu bisnis dalam
mengurangi dampak ancaman eksternal.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Teori
A. Pengertian Analisis SWOT
Menurut Rangkuti (2008), analisa SWOT merupakan identifikasi berbagai
faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Selanjutya, menurut
Wheelen and Hunger (2012) menyebutkan bahwa analisis ini didasarkan pada logika
yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan dan ancaman. Analisis SWOT sebagai alat penting untuk
perencanaan strategis, membantu organisasi untuk mencapai tujuan dengan cara
dengan menganalisis lingkungan internal dan eksternal. Analisis ini memastikan
kapasitas organisasi didayagunakan dengan optimal dan bernilai bagi konsumen,
dengan membagi faktor menjadi empat ranah (Phadermrod, Crowder, & Wills, 2019).
Manajemen strategis dipahami sebagai pengambilan keputusan dan mengambil
tindakan oleh pemangku kebijakan. Analisis SWOT sebagai strategi untuk menyusun
kajian strategis sebuah organisasi atau program, sehingga dapat meningkatkan hasil
dan dampak yang akan dicapai (Ahmed, Ahmed, Shimul, & Zuñiga, 2015; Davies,
1998; Gurel & TAT, 2017). Strength sebagai aspek yang kuat yang mendukung
program atau organisasi diartikan dengan kekuatan. Weaknesses sebagai aspek
kelemahan dari sebuah institusi atau program yang didefinisikan dengan kelemahan.
Opportunities adalah aspek yang menggambarkan kondisi di luar organisasi atau
program berpeluang untuk berhasil atau terlaksana. Sedangkan threats menunjukkan
kondisi di luar organisasi atau program yang menghambat atau membahayakan
organisasi atau sebuah program (Polat, Çelik, & Okçu, 2019).

Berikut merupakan komponen dari SWOT :


● Kekuatan (Strengths)
Ini adalah atribut positif dan sumber daya internal yang memberikan
keunggulan kompetitif atau nilai tambah bagi subjek analisis. Kekuatan ini
membantu entitas tersebut untuk mencapai tujuan dan bersaing di pasar.
● Kelemahan (Weaknesses)
Ini merujuk pada aspek-aspek internal yang membatasi kinerja atau potensi
subjek analisis. Identifikasi kelemahan membantu untuk memahami area di
mana perbaikan atau pengembangan diperlukan.
● Peluang (Opportunities)
Peluang adalah faktor-faktor eksternal yang bisa dimanfaatkan untuk mencapai
tujuan atau kesuksesan lebih lanjut. Identifikasi peluang membantu dalam
mengidentifikasi bidang di mana subjek analisis dapat tumbuh atau beradaptasi.
● Ancaman (Threats)
Ancaman adalah faktor-faktor eksternal yang dapat menghambat pencapaian
tujuan atau merugikan subjek analisis. Mengidentifikasi ancaman membantu
dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan yang mungkin timbul.
Proses Penyusunan Analisis SWOT
Proses penyusunan perencanaan strategi dalam analisis SWOT melalui 3 tahap
analisis yaitu:
1) Tahap Pengumpulan Data
● Pada tahap ini, informasi yang diperlukan untuk menganalisis situasi dan
merumuskan strategi dikumpulkan. Informasi ini bisa berasal dari data internal
organisasi, analisis pasar, tren industri, kompetitor, dan faktor eksternal lainnya.
● Data internal termasuk informasi tentang sumber daya, keterampilan tim,
proses operasional, keuangan, dan sebagainya.
● Data eksternal mencakup tren pasar, perubahan regulasi, perkembangan
teknologi, perilaku konsumen, dan lingkungan bisnis secara keseluruhan.

2) Tahap Analisis
● Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis informasi
tersebut untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
yang relevan.
● Dalam tahap ini, Anda mengisi matriks SWOT dengan faktor-faktor yang telah
diidentifikasi dari data yang telah dikumpulkan.
● Evaluasi faktor-faktor dalam matriks SWOT dengan mempertimbangkan
hubungan antara kekuatan dan peluang, kelemahan dan ancaman, serta cara
faktor-faktor ini dapat saling mempengaruhi.

3) Tahap Pengambilan Keputusan


● Setelah analisis SWOT selesai dilakukan, tahap berikutnya adalah merumuskan
strategi berdasarkan temuan yang dihasilkan dari analisis.
● Dari matriks SWOT, identifikasi strategi yang memanfaatkan kekuatan dan
peluang, serta strategi untuk mengatasi kelemahan dan ancaman.
● Prioritaskan strategi berdasarkan urgensi, dampak, dan keterkaitannya dengan
tujuan organisasi atau proyek.
● Tentukan langkah-langkah tindakan konkret yang perlu diambil untuk
mengimplementasikan strategi tersebut, termasuk tanggung jawab, sumber
daya, dan tenggat waktu.

Matrik Analisis SWOT


David (2013) menyebutkan bahwa alat analisis matrik SWOT adalah sebuah
alat analisis yang membantu para perumus strategi dalam mengembangkan empat
strategi (strategi SO, strategi ST, strategi WO dan strategi WT). Wheelen and Hunger
(2012) mendefinisikan analisis matrik SWOT adalah sebuah alat analisis untuk
mengembangkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dengan menggunakan
faktor-faktor strategis sebagai unsur pembentuknya.Hasil yang diperoleh dari analisis
faktor eksternal dan faktor internal berupa peluang, ancaman, kekuatan, dan
kelemahan. Berikut merupakan matrik analisis SWOT:
Strengh (S) Weakness (W)

Opportunities (O) Strategi S-O Strategi W-O


Menciptakan strategi yang Menciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan untuk memanfaatkan
peluang peluang

Threats (T) Strategi S-T Strategi W-T


Menciptakan strategi Menciptakan strategi
yang menggunakan yang meminimalkan
kekuatan untuk mengatasi kelemahan dan
ancaman menghindari ancaman

B. Pengaplikasian SWOT dalam Manajemen Risiko Bisnis

Analisis SWOT dapat diaplikasikan dalam manajemen risiko bisnis dengan


memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk mengidentifikasi,
menganalisis, dan mengelola risiko yang mungkin dihadapi oleh perusahaan.
Berikut adalah cara-cara di mana Analisis SWOT dapat diterapkan dalam
manajemen risiko bisnis:

❖ Identifikasi Risiko Berdasarkan Elemen SWOT:


● Kekuatan (Strengths): Identifikasi bagaimana kekuatan internal
perusahaan dapat mengurangi risiko atau memberikan keunggulan
dalam menghadapi tantangan. Misalnya, kekuatan dalam pengelolaan
rantai pasokan dapat membantu mengatasi risiko ketidakstabilan
pasokan.
● Kelemahan (Weaknesses): Identifikasi kelemahan internal yang dapat
memperburuk risiko atau menghalangi respons yang efektif. Misalnya,
kelemahan dalam sistem keamanan IT dapat meningkatkan risiko
pelanggaran data.
● Peluang (Opportunities): Identifikasi bagaimana peluang eksternal
dapat membantu mengurangi risiko atau memanfaatkannya. Misalnya,
peluang untuk diversifikasi produk dapat mengurangi risiko dari
penurunan permintaan untuk satu produk.
● Ancaman (Threats): Identifikasi bagaimana ancaman eksternal dapat
memperburuk risiko atau mengganggu operasi. Misalnya, ancaman
persaingan baru dapat meningkatkan risiko kehilangan pangsa pasar.

❖ Prioritasi Risiko: Analisis SWOT membantu perusahaan memprioritaskan


risiko berdasarkan dampak dan probabilitasnya terhadap kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman yang telah diidentifikasi. Ini membantu
manajemen menentukan risiko mana yang harus diatasi dengan segera dan
mana yang memerlukan rencana mitigasi yang lebih mendalam.
​ Merancang Strategi Mitigasi:
● Memanfaatkan Kekuatan: Perusahaan dapat menggunakan kekuatan
internal untuk mengurangi dampak risiko. Misalnya, jika kekuatan
adalah reputasi baik, perusahaan dapat memanfaatkannya untuk
meminimalkan risiko citra negatif akibat peristiwa yang merugikan.
● Mengatasi Kelemahan: Kelemahan yang diidentifikasi dapat diperbaiki
untuk mengurangi risiko atau menghindari potensi dampak buruk.
Misalnya, perusahaan dapat memperkuat sistem keamanan IT untuk
mengatasi risiko pelanggaran data.
● Manfaatkan Peluang: Peluang yang teridentifikasi dapat dimanfaatkan
untuk mengurangi risiko atau memperoleh keuntungan dari situasi
yang sebaliknya bisa menjadi risiko. Misalnya, peluang untuk ekspansi
internasional dapat membantu mengurangi risiko ketergantungan pada
satu pasar.
● Hadapi Ancaman: Perusahaan dapat merancang rencana respons
yang adaptif terhadap ancaman yang muncul, memitigasi risiko dengan
langkah-langkah yang sesuai.
​ Pengambilan Keputusan Strategis: Analisis SWOT membantu manajemen
dalam mengambil keputusan strategis yang lebih informasional dan
berdasarkan data. Informasi dari Analisis SWOT dapat membimbing
perusahaan dalam mengalokasikan sumber daya dan merencanakan
langkah-langkah yang sesuai untuk menghadapi risiko.
​ Pemantauan dan Evaluasi Kontinu: Setelah implementasi langkah-langkah
mitigasi, Analisis SWOT dapat membantu perusahaan dalam memantau dan
mengevaluasi efektifitas tindakan yang diambil serta mengidentifikasi
perubahan yang mempengaruhi risiko secara berkala.

Melalui penerapan Analisis SWOT dalam manajemen risiko bisnis, perusahaan dapat
memahami dengan lebih baik posisi mereka dalam menghadapi tantangan dan
peluang, serta mengembangkan strategi yang lebih baik untuk mengurangi dampak
risiko dan meningkatkan kinerja bisnis.

C. Identifikasi risiko tersembunyi dalam kekuatan dan kelemahan internal


perusahaan

Mengidentifikasi risiko yang tersembunyi dalam kekuatan dan


kelemahan internal perusahaan memerlukan pendekatan yang teliti dan
analisis yang mendalam. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil
oleh perusahaan untuk mengungkap risiko tersembunyi dalam kekuatan dan
kelemahan internal:

● Lakukan Analisis Mendalam: Lakukan analisis menyeluruh terhadap kekuatan


dan kelemahan internal perusahaan. Pertimbangkan aspek-aspek seperti
sumber daya, proses operasional, budaya perusahaan, teknologi, dan
kapabilitas tim.
● Pertanyakan Asumsi Positif: Jangan menganggap bahwa setiap kekuatan
akan selalu memberikan manfaat atau setiap kelemahan akan selalu
merugikan. Pertanyakan asumsi-asumsi ini dan cari tahu bagaimana kondisi
lingkungan bisnis atau perubahan internal dapat mempengaruhi dampaknya.
● Pengujian Skenario: Buat skenario-skenario yang melibatkan interaksi antara
kekuatan atau kelemahan dengan situasi eksternal yang berubah-ubah.
Pertimbangkan bagaimana dinamika ini dapat mempengaruhi risiko secara
keseluruhan.
● Analisis Dampak dan Probabilitas: Evaluasi dampak dan probabilitas yang
terkait dengan setiap kekuatan atau kelemahan. Tidak semua kekuatan dan
kelemahan akan memiliki dampak yang signifikan atau risiko yang tinggi.
● Mengidentifikasi Ketergantungan: Pertimbangkan bagaimana kekuatan dan
kelemahan saling berhubungan. Apakah ada ketergantungan atau keterkaitan
yang dapat mempengaruhi risiko? Misalnya, jika kekuatan dalam teknologi
mengalami gangguan, bagaimana ini dapat mempengaruhi proses bisnis yang
lain?
● Melibatkan Berbagai Pihak: Libatkan berbagai pemangku kepentingan dalam
analisis, termasuk anggota tim yang berbeda dan beragam departemen. Sudut
pandang yang beragam dapat membantu mengungkap risiko yang mungkin
terlupakan.
● Lihat Dari Perspektif Berbeda: Alih-alih hanya melihat ke arah positif,
pertimbangkan juga dampak negatif yang mungkin timbul dari kekuatan atau
kelemahan. Ini membantu dalam mengidentifikasi risiko yang mungkin
tersembunyi.
● Belajar dari Pengalaman: Belajar pengalaman masa lalu. Apakah ada contoh
di mana kekuatan atau kelemahan tertentu telah mengakibatkan risiko yang
tidak terduga? Ini dapat memberikan wawasan berharga tentang bagaimana
risiko tersembunyi dapat muncul.
● Uji dengan Data dan Fakta: Jangan hanya mengandalkan penilaian
berdasarkan persepsi. Gunakan data dan fakta untuk mendukung analisis
Anda. Data empiris dapat membantu mengungkap risiko yang mungkin tidak
terlihat secara langsung.
● Evaluasi secara Berkala: Risiko dan kondisi perusahaan dapat berubah seiring
waktu. Lakukan evaluasi risiko secara berkala dan perbarui analisis terhadap
kekuatan dan kelemahan yang telah diidentifikasi.

Dengan melakukan analisis mendalam, menganalisis interaksi, dan menggunakan


berbagai pendekatan untuk menggali informasi, perusahaan dapat mengidentifikasi
risiko yang mungkin tersembunyi dalam kekuatan dan kelemahan internal mereka.
Hal ini akan membantu perusahaan dalam merancang strategi mitigasi yang lebih
efektif dan lebih proaktif.

2.2 Studi Kasus


A. ANALISIS MANAJEMEN RISIKO TERHADAP KEBERLANGSUNGAN
USAHA UMKM DI KOTA BANJARMASIN
Dalam dunia usaha, termasuk usaha kecil menengah (UKM), risiko memang
selalu hadir karena adanya ketidakpastian dalam lingkungan bisnis. Risiko
dapat berasal dari berbagai sumber, seperti perubahan pasar, perubahan
regulasi, gangguan pasokan, perubahan teknologi, perubahan kebijakan
pemerintah, dan lain sebagainya. Risiko ini dapat berdampak pada gangguan
operasional, kerugian finansial, dan bahkan mengancam kelangsungan bisnis.

Kebanyakan UMKM jarang melakukan pengelolaan risiko dan melakukan


manajemen strategi dalam usahanya. Di dalam UKM baik sumber daya
maupun dana dalam kondisi terbatas. Keputusan yang dilakukan oleh pemilik
biasanya tentang bagaimana dan apa yang harus dilakukan bergantung pada
status keuangan. Pengelolaan risiko pada industri kecil dapat berbasis pada
manajemen risiko proyek atau tradisional manajemen risiko yang sederhana
yang diharapkan dapat membantu industri kecil dalam mengurangi kerugian
yang mungkin akan diterima (Duong,2009)

Penting bagi UKM untuk menjadikan manajemen risiko sebagai bagian integral
dari strategi bisnis mereka. Meskipun tidak mungkin untuk sepenuhnya
menghindari semua risiko, pendekatan yang cermat terhadap manajemen
risiko dapat membantu melindungi bisnis dari dampak yang merugikan dan
mengoptimalkan peluang untuk pertumbuhan dan keberhasilan jangka
panjang.

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pelaku usaha UMKM di Kota
Banjarmasin. Metode pengambilan sampel menggunakan metode
stratified random sampling, hal itu dikarenakan subyek penelitian adalah
UMKM dengan berbagai jenis usaha dan lokasi geografis. Fokus
penelitian ini adalah UMKM industri rumahan yang menghasilkan
produk Tanggui, Kerupuk, dan Sasirangan. Menurut Roscoe (1975) dan
dikutip oleh Uma Sekaran (2006), jumlah sampel yang ideal adalah
antara 30 dan 500, sehingga jumlah sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebanyak 30 UMKM di Kota Banjarmasin yang
memproduksi produk Tanggui, Kerupuk, dan Sasirangan.

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan 2


metode, yaitu:
1. Survei
Metode ini dilakukan untuk mengembangkan dan menguji model
analisis risiko usaha. Target survei adalah untuk mengumpulkan data
tentang pembobotan risiko yang dilihat oleh pelaku UMKM. Selain itu,
metode survei digunakan untuk mengevaluasi masing-masing faktor
risiko usaha.
2. Indepth Interview
Sebuah wawancara mendalam dilakukan untuk mengetahui bagaimana
masyarakat melihat analisis risiko usaha. Dalam wawancara mendalam
ini, kami akan mempelajari masalah usaha UMKM alami dan peluang
manajemen risiko usaha dari industri rumahan produk Tanggui,
Kerupuk, dan Sasirangan di Kota Banjarmasin.

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah


menggunakan Proses Manajemen Risiko berdasarkan ISO 31000 tahun
2018 yaitu:
1. Identifikasi Risiko
Salah satu cara untuk mengidentifikasi risiko UMKM adalah dengan
melakukan analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats
(SWOT). Analisa SWOT dapat dibuat berdasarkan hasil pengamatan
langsung dan studi literatur tentang kondisi UMKM.
2. Analisis Risiko (Matriks Risk)
Menentukan dampak dan kemungkinan
Risiko = dampak x kemungkinan
Komponen analisis risiko meliputi:
1. Mengidentifikasi metode dan kontrol yang telah digunakan untuk
mengurangi irisiko dan meningkatkan kesempatan.
2. Menentukan dampak dari kejadian yang terjadi (dapat positif maupun
negatif).
3. Menentukan tingkat risiko dengan menggabungkan dampak dan
kemungkinan.
3. Evaluasi Risiko
Evaluasi Risiko adalah proses membandingkan hasil analisis risiko
dengan criteria risiko untuk menentukan apakah risiko dan tingkatnya
dapat diterima atau tidak.
Unacceptable (merah): perlakuan risiko harus segera dilakukan, bahkan
jika biayanya mahal, karena itu penting untuk keberlangsungan bisnis.
Issue (orange): Untuk mengurangi risiko, perlakuan risiko harus
dilakukan. Supplimentary Issue (Green): Oleh karena itu, perlakuan risiko
didasarkan pada analisis manfaat biaya. Ada saat-saat ketika perlakuan
risiko tidak perlu dilakukan. Acceptable (hijau tua): Risiko dianggap kecil
dan tidak perlu diperhatikan.
4. Perlakuan Risiko
Melakukan Analisis Penyebab Dasar yang Menjadi Prioritas untuk
Risiko. Root Cause Analysis (RCA) adalah alat yang digunakan dalam
inisiatif pemecahan masalah untuk menemukan akar penyebab dari
masalah yang sedang dihadapi. Oleh karena itu, perlakuan risiko di sini
adalah untuk mencegah risiko atau mengurangi dampak dari risiko
tersebut dengan menggunakan pendekatan contingency plan untuk
menemukan solusi atas risiko.

B. HASIL DAN PEMBAHASAN


Dari analisis SWOT dapat diidentifikasi risiko pada UMKM
1. Risiko Modal
- Kurang modal
- Tidak ada bantuan dari pemerintah setempat/kredit dari bank
2. Risiko Sumber Daya Manusia
- Kurang tenaga kerja untuk proses produksi
- Tidak ada pelatihan dari pihak yang terkait
- Pengelolaan keuangan yang masih konvensional
3. Risiko Bahan Baku
- Bahan baku mahal
- Bahan baku tidak tahan lama
4. Risiko Proses/Operasional
- Pasokan bahan baku hanya dari daerah setempat
- Kurang nya inovasi
- Kekurangan tenaga ahli
5. Risko Peralatan/mesin
- Mesin atau peralatan yang belum maksimal
- Teknologi manual

Analisis risiko menggunakan matrik risiko untuk menentukan kemungkinan


dan dampak dari masing-masing risiko. Matrik risiko membagi kemungkinan
menjadi hampir tidak terjadi, jarang terjadi, kadang terjadi, sering terjadi, dan
hampir pasti terjadi. Dampak dibagi menjadi tidak signifikan, minor, moderat,
signifikan, dan sangat signifikan. Hasil matrik analisis risiko ditunjukkan pada
gambar. Hasil dari matrik analisis risiko dapat dilihat pada gambar

Matrik Analisis Risiko


Gambar matrik analisis risiko menunjukkan bahwa risiko modal, risiko SDM,
dan risiko bahan baku termasuk dalam kategori yang Unacceptable (merah),
yang berarti perlakuan risiko harus segera dilakukan meskipun biaya mahal.
Karena risiko tersebut berdampak besar pada UMKM, risiko modal, SDM, dan
bahan baku menjadi fokus utama. Risiko proses dan operasional termasuk
dalam kategori Issue (Kuning), yang berarti perlakuan risiko harus dilakukan.
Agar risiko menjadi minimal sedangkan risiko mesin masuk kategori
Supplementary Issue (Hijau Muda). Ada waktu dimana perlakuan risiko tidak
perlu dilakukan.
Untuk menentukan perlakuan risiko, terlebih dahulu melihat dasar masalah
UMKM, yaitu dengan melakukan analisis SWOT dan mengidentifikasi risiko.
Kemudian, perlakuan risiko dilakukan untuk memitigasi atau mengurangi efek
dari risiko dengan menggunakan pendekatan contingency plan.

Tabel
Contingency Planning

1. Hasil dari identifikasi dan analisis risiko, lima risiko utama dihadapi oleh UMKM
dalam data penelitian: (1) Risiko Modal: (a) kurangnya modal, (b) kesulitan
mendapatkan permodalan dan bantuan permodalan dari bank. (2) Risiko
SDM: (a) kurangnya tenaga kerja ahli dalam proses produksi, (b) kurangnya
pelatihan dari pihak terkait, dan (c) pengelolaan keuangan yang masih
konvensional. (3) Risiko bahan baku: (a) harga bahan baku terus naik, atau
mahal, dan (b) daya tahan bahan baku rendah. (4) Risiko proses/operasional:
(1) pasokan bahan baku terbatas, (b) kurangnya inovasi, dan (c) kurangnya
tenaga kerja ahli dalam proses produksi. (5) Risiko peralatan/mesin: (a) mesin
yang digunakan belum optimal, dan (b) Teknologi digunakan sebagian besar
secara manual.
2. Risiko yang paling signifikan dan memerlukan pengelolaan dan perlakuan
risiko segera adalah sebagai berikut: Risiko Modal dengan konsekuensi yang
hampir pasti terjadi dan dampak yang signifikan; Risiko Sumber Daya Manusia
dengan konsekuensi yang hampir pasti terjadi dan dampak yang signifikan;
dan Risiko Bahan Baku dengan konsekuensi yang sering terjadi dan dampak
yang signifikan.

DAFTAR PUSTAKA

Nurochman, A. (2016). Manajemen Risiko Sistem Informasi Perpustakaan (Studi Kasus di


Perpustakaan Universitas Gadjah Mada). Berkala ilmu perpustakaan dan Informasi, 10(2),
1-13.

Darmawi, Herman. 2006. Manajemen Risiko. Jakarta: Bumi Aksara.

Djohanputro, Bramantyo. 2006. Manajemen Risiko Korporat Terintegrasi. Jakarta :


PPM.

Herujito. 2001. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: PT Grasindo.

Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid I Edisi ke-13. Jakarta Erlangga.

Hidayat, W. (2019). INTEGRASI ANALISIS SWOT, KONSEP 5 C DAN MAQASHID SYARIAH


DALAM PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI BMT. Islaminomics: Journal of Islamic
Economics, Business and Finance, 9(2), 195-211.

Tampubolon, F. Y., & Nursito, N. Y. (2022). Risiko pada berbagai sektor bisnis & analisis SWOT
dalam perspektif manajemen risiko. KINERJA, 19(4).

Suastini, N. M. (2018). ANALISIS MANAJEMEN RISIKO UNTUK MEMINIMALKAN DAMPAK


FORCE MAJEURE DI THE RITZ-CARLTON, BALI. Jurnal Kepariwisataan, 17(3), 5-8.

Rangkuti, F. (1998). Analisis SWOT teknik membedah kasus bisnis. Gramedia Pustaka Utama.

Jikrillah, S., Ziyad, M., & Stiadi, D. (2021a). ANALISIS MANAJEMEN RISIKO TERHADAP
KEBERLANGSUNGAN USAHA UMKM DI KOTA BANJARMASIN. JWM (JURNAL
WAWASAN MANAJEMEN), 9(2), 134–141.

Anda mungkin juga menyukai