La Ode Muhammad Adyaksa adalah siswa berusia 16 tahun yang sedang menempuh pendidikan
di salah satu pondok pesantren di kota Baubau. Belakangan ini ia merasa gatal-gatal di seluruh
tubuhnya,Pasien datang dengan keluhan mengeluh gatal-gatal di hampir seluruh tubuh. Rasa gatal di
tangan kanan dan kiri terutama sela sela jari sejak 3 bulan terakhir ini. Rasa gatal dirasakan sepanjang
hari namun terasa lebih berat pada malam hari hingga terkadang mengganggu tidur pasien. Keluhan
awalnya muncul di bagian paha, lipat paha, dan kaki pasien yang kemudian menyebar ke kedua tangan.
Pasien mengatakan pada mulanya terdapat gelembung-gelembung kecil berisi cairan di area gatal yang
kemudian digaruk dan pecah. Pasien mengeluhkan timbulnya bintik bintik luka berwarna kulit dan merah
di sela sela jari tangannya. Pasien menyangkal adanya keluhan yang sama pada anggota keluarga yang
lain. Namun, terdapat beberapa teman pasien di lingkungan pesantren yang memiliki keluhan yang sama
sebelum pasien mengalami keluhan ini. Pasien sudah hampir 1 tahun berada di pesantren ini asa gatal itu
membuatnya sering menggerak-gerakkan tubuh dan menggaruk-garuk kulitnya. Keluhan lain tidak ada.
Kemarin rasa gatal Adi semakin menjadi-jadi dan membuatnya kesulitan untuk belajar dan
beraktivitas. Ia meminta izin pada ustadz untuk diperiksa ke dokter terdekat
Adi tidak tinggal dengan kedua orangtuanya, namun setiap hari sabtu pulang ke rumah di Pasar
Wajo untuk tidur sementara Bersama adik laki-lakinya.
Scabies disebabkan oleh infestasi kutu parasit kecil di kulit manusia. Kutu parasit ini membuat
garis-garis kecil di kulit yang sangat gatal bila digaruk. Dokter memberikan obat krim untuk
dirawat dan menghilangkan kutu serta mengurangi rasa gatal. Adi kembali ke pondok pesantren
setelah mendapat obat. Ia rajin mengoleskan krim obat di seluruh tubuhnya sesuai anjuran
dokter. Lama kelamaan rasa gatalnya mulai berkurang. Dalam waktu seminggu, gejala
scabiesnya telah hilang sepenuhnya.