Anda di halaman 1dari 74

LAPORAN AKHIR

PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA


PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

KATA PENGANTAR
Dengan ucapan syukur Alhamdullilah kehadirat Allah SWT atas
Rahmat dan Hidayah-Nya Sehingga Laporan Praktik Kerja Lapangan
II ini dapat di selesaikan.
Dalam Penyusunan laporan ini tentunya tidak terlepas dari
bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu penyusun
mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat:
1. Hartati Inaku,S.KM., M.Kes Selaku Ketua STIKES Bakti Nusantara
Gorontalo
2. Lin Ling Benawan. S.Kep. Ns Selaku Direktur RSUD Dr. M.M
Dunda Limboto
3. Maimun I. Bilondatu, S.Kep.NS., M.KM Selaku Ketua Program
Studi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
4. Lilis Handayani S.KM.,M.KES Selaku Dosen Pembimbing
5. Dosen-Dosen Prodi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
STIKES Bakti Nusantara Gorontalo
6. Rosnelawati Poiyo S.KM.,M.KES Selaku pembimbing klinik Praktik
Kerja Lapangan di RSUD Dr. M.M Dunda Limboto
7. Semua pihak yang telah membantu dalam terselesainya
penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan II (PKL-II) yang tidak
dapat penyusun sebutkan satu persatu.
Kami menyadari dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja
Lapangan II ini jauh dari sempurna. Oleh sebab itu penyusun
mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna perbaikan
penulisan untuk laporan selanjutnya. Penyusun berharap laporan ini
dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Gorontalo, Februari 2024

Kelompok 7
LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

DAFTAR ISI
HALAMAN MUKA................................................................................................
HALAMAN JUDUL.............................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................
KATA PENGANTAR...........................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................
DAFTAR TABEL................................................................................................
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................
A. Latar belakang..........................................................................................
B. Tujuan.......................................................................................................
1. Tujuan Umum.................................................................................
2. Tujuan Khusus...............................................................................
C. Manfaat Kegiatan......................................................................................
D. Ruang Lingkup Kegiatan..........................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................
A. Kodefikasi Terkait Gangguan Jiwa dan Perilaku.......................................
B. Kodefikasi Terkait Sistem Penginderaan dan Syaraf................................
C. Analisis Berkas Rekam Medis..................................................................
D. Desain dan Manajemen Formulir..............................................................
E. Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Kesehatan...............................
F. Algoritma dan Pemograman.....................................................................
BAB III HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN..............................................
A. Kodefikasi Terkait Gangguan Jiwa dan Perilaku di Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. M.M Dunda Limboto....................................................
B. Kodefikasi Terkait Sistem Penginderaan dan Syaraf di Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. M.M Dunda Limboto....................................................
LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

C. Analisis Berkas Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.


M.M Dunda Limboto.................................................................................
D. Desain dan Manajemen Formulir di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
M.M Dunda Limboto.................................................................................
E. Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Kesehatan di Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. M.M Dunda Limboto...........................................
F. Algoritma dan Pemrograman di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
M.M Dunda Limboto.................................................................................
BAB IV PENUTUP............................................................................................
A. Simpulan.................................................................................................
B. Saran......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
LAMPIRAN........................................................................................................
LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

HK.01.07/MENKES/1128/2022 Rumah Sakit adalah institusi

pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat

inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Dalam memberikan pelayanan,

rumah sakit harus memperhatikan mutu dan keselamatan pasien.

Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan yang memiliki

karakter aman, tepat waktu, efisien, efektif, berorientasi pada pasien,

adil dan terintegrasi. Pemenuhan mutu pelayanan di rumah sakit

dilakukan dengan dua cara yaitu peningkatan mutu secara internal dan

peningkatan mutu secara eksternal. Upaya tersebut dilaksanakan

dengan adanya sarana penunjang yang memadai dan dukungan dari

faktor yang terkait. Salah satu faktor yang ikut mendukung

keberhasilan upaya peningkatan mutu pelayanan Kesehatan adalah

terlaksananya penyelenggaraan rekam medis yang baik dan benar

(Ulumiyah, 2018).

Sistem manajemen pelayanan rekam medis dan informasi

kesehatan yang baik di rumah sakit akan mampu menciptakan

keteraturan dan mutu pelayanan rekam medis yang baik pula,


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

sehingga pasien mendapatkan pelayanan yang cepat, merata, dan

teratur serta

Memuaskan. Profesi Perekam Medis dan informasi kesehatan,

diakui sebagai salah satu profesi tenaga kesehatan seperti yang

terdapat dalam Undang- undang Nomor 36 tahun 2014 tentang

Tenaga Kesehatan Sebagai profesi maka perekam medis dan

informasi kesehatan ditempuh lewat jalur pendidikan tinggi yang

memiliku kurikulum untuk mencapai kompetensi yang telah

ditetapkan Penyusunan kurikulum mengacu pada ketentuan

Kepmendiknas Nomor 232/U/2000 tentang Penyusunan Kurikulum

Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa Dalam

ketentuan tersebut, tersurat bahwa beban studi pendidikan Diploma

III (D-III) terdiri dan 40% teori dan 60% praktik.

Dengan adanya Praktik Kerja Lapangan ini

menjadikan sebuah sarana untuk mengaplikasikan keilmuan serta

keterampilan yang sudah didapatkan mahasiswa selama

perkuliahan, meliputi materi yaitu Kodefikasi Terkait Ganguan Jiwa

dan Perilaku, Kodefikası Terkait Sistem Penginderaan dan Syaraf.

Analisis Berkas Rekam Medis, Desain dan Manajemen Formulir,

Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Kesehatan, dan Algontma

dan Pemrograman.
LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

B. Tujuan

Praktik Kerja Lapangan II (PKL-II), bertujuan agar mahasiswa

mengetahui, memahami, dan melaksanakan:

1. Tujuan Umum

Di harapkan mahasiswa mampu memahami dan

mengimplementasikan penerapan sistem penyelenggaraan

rekam medis meliputi: Kodefikasi terkait gangguan jiwa dan

perilaku, Kodefikasi terkait sistem penginderaan dan syaraf,

Analisis berkas rekam medis, Desaign dan manajemen formulir,

Sistem informasi manajemen pelayanan kesehatan, dan

Algoritma dan Pemograman.

2. Tujuan Khusus

a. Kodefikasi Terkait Ganguan Jiwa dan Perilaku Mahasiswa

diharapkan mampu menguasai klasifikasi dan kodefikasi

diagnosis dan tindakan medis berdasarkan ICD-10, ICD-O

dan ICD-9-CM secara akurat pada kondisi gangguan jiwa

dan mental

b. Kodefikasi Terkait Sistem Penginderaan dan Syaraf

Mahasiswa diharapkan mampu menguasai klasifikasi dan

kodefikasi diagnosis dan tindakan medis berdasarkan ICD-


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

10, ICD-O dan ICD-9-CM secara akurat pada kondisi

ganguan fungsi sistem penginderaan dan syaraf.

c. Analisis Berkas Rekam Medis

Mahasiswa diharapkan mampu menguasai analisis berkas

rekam medis berdasarkan analysis kualitatif dan kuantitatif.

d. Desain dan Manajemen Formulir

Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui prinsip desain

formulir beserta strukturnya.

e. Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Kesehatan

Mahasiswa di harapkan mampu menganalisis dan

mengidentifikasi perkembangan dan kondisi terkini sistem

informasi Rumah Sakit.

f. Algoritma dan Pemograman

Mahasisa di harapkan mampu menganalisis dan

mengidentifikasi algoritma yang di gunakan pada fitur sistem

informasi Rumah Sakit.

C. Manfaat Kegiatan

Manfaat yang di harapkan dari PKL II Rumah Sakit ini antara

lain;

1. Bagi Mahasiswa

a. Mahasiswa mampu menguasai klasifikasi dan kodefikasi

diagnosa dan tindakan medis berdasarkan ICD-10, ICD-0,


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

dan ICD-9-CM secara akurat pada kondisi gangguan jiwa

dan mental serta pada sistem penginderaan dan syaraf.

b. Mahasiswa mampu menguasai analisis berkas rekam medis

berdasarkan analisis kualitatif dan kuantitatif

c. Mahasiswa mampu mengetahui prinsip desain formulir

beserta strukturnya

d. Mahasiswa mampu menganalisis dan mengidentifikasi

perkembangan dan kondisi terkini sistem informasi Rumah

Sakit.

e. Mahasiswa mampu menganalisis dan mengidentifikasi

algoritma yang di gunkan pada fitur sisterm informasi

Rumah Sakit.

2. Bagi Program Studi

a. Mampu menjalin tolak ukur atas pencapaian kinerja

Program Studi khususnya evaluasi hasil pembelajaran oleh

instansi tempat PKL.

b. Menjalin kerja sama dengan Instansi terkait.

3. Bagi Instansi tempat PKL

Mampu menjadi masukan bagi Instansi untuk membentuk

kebijakan perusahaan di masa yang akan datang, berdasarkan


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

hasil evaluasi, analisis, dan kajian yang dilakukan mahasiswa

selama melakukan PKL.

D. Ruang Lingkup Kegiatan

Pada pembahasan ini berfokus pada :

1. Pengkodean penyakit dan tindakan terkait gangguan jiwa dan

perilaku serta sistem penginderaan dan syaraf di RSUD Dr. M.M

Dunda Limboto

2. Analisis berkas rekam medis berdasrkan analisis kualitatif dan

kuantitatif di RSUD Dr. M.M Dunda Limboto

3. Mengidentifikasi desain dan manajemen formulir resume medis di

RSUD Dr. M.M Dunda Limboto.

4. Mengidentifikasi perkembangan sistem informasi manajemen

pelayanan kesehatan di RSUD Dr. M.M Dunda Limboto.

5. Mengidentifikasi algoritma yang di gunakan pada fitur sistem

informasi rumah sakit RSUD Dr. M.M Dunda Limboto.


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kodefikasi Tekait Gangguan jiwa dan Perilaku

Gangguan jiwa adalah gangguan yang mengenai satu atau

lebih fungsi jiwa.Gangguan jiwa adalah gangguan otak yang

ditandai oleh terganggunya emosi, proses berpikir, perilaku, dan

persepsi (penangkapan panca indera).Gangguan jiwa ini

menimbulkan stress dan penderitaan bagi penderita dan

keluarganya (Stuart & Sundeen, 1998).

Gangguan jiwa dapat mengenai setiap orang, tanpa mengenal

umur, ras, agama, maupun status sosial-ekonomi.Gangguan jiwa

bukan disebabkan oleh kelemahan pribadi.Di masyarakat banyak

beredar kepercayaan atau mitos yang salah mengenai gangguan

jiwa, ada yang percaya bahwa gangguan jiwadisebabkan oleh

gangguan roh jahat, ada yang menuduh bahwa itu akibat guna-

guna, karena kutukan atau hukuman atas dosanya. Kepercayaan

yang salah ini hanya akan merugikan penderita dan keluarganya

karena pengidap gangguan jiwa tidak mendapat pengobatan

secara cepat dan tepat (Notosoedirjo, 2005).


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

Kodefikasi gangguan jiwa yang paling umum di gunakan

didunia adalah ICD 10 (International Stastistikal Classification Off

Deases and Related Health Problems, 10th Revision). ICD 10

diterbitkan oleh World Health Organitation (WHO) dan merupakan

sistem klasifikasi penyakit dan masalah kesehatan terkait yang

digunakan oleh tenaga kesehatan diseluruh dunia. (Kuliah et al.,

n.d.)

Blok Diagnosis Ganguan Jiwa meliputi: Gangguan mental

organik & simtomatik F00 - F09 , Gangguan mental & perilaku

akibat zat psikoaktif F10 - F19, Skizofrenia, gangguan. Skizotipal &

gangguan. Waham, Gangguan afektif/mood, Gangguan neurotik,

gg somatoform & gangguan Stres, Sindrom perilaku yang

berhubungan dengan gangguan Fisiologis & faktor fisik, Gangguan

kepribadian & perilaku masa dewasa, Retardasi mental, Gangguan

Perkemb. Psikologis, Gangguan Perilaku & emosional dengan

onset masa kanak & remaja, dan Kondisi lain yang menjadi fokus

perhatian klinis kode Z. (DEVI TRIANA 2018)

1. Struktur ICD-10 dan ICD-9-CM

Gangguan pada mental dan perilaku yang tidak

diperkenankan diberi kode dari BAB V, tertampung


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

dalam exclude yang tercantum di bawah judul BAB

V. Berikut ini merupakan blok-blok yang terdapat

pada BAB V. Gangguan pada mental dan perilaku

terbagi dalam 11 bagian dalamICD-10 BABV,

beberapa blok tersebut adalah

a) Gangguan mental, termasuk dalam gejala

organik (F00-F09).

b) Gangguan mental dan perilaku karena

penggunaan zat psikotropika (F10-F19).

c) Skizofrenia, skizotipal dan gangguan delusi

(F20-F29).

d) Gangguan mood yang afektif (F30-F39).

e) Gangguan neurotik, terkait stres, dan

somatoform (F40-F48).

f) Sindrom perilaku yang berhubungan

dengan gangguan fisiologis dan faktor

fisik(F50-F59).
LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

g) Gangguan kepribadian dan perilaku orang

dewasa (F60-F69).

h) Retardasi mental (F70-F79).

i) Gangguan pada perkembangan psikologis

(F80-F89).

j) Gangguan perilaku dan emosional dengan

onset biasanya terjadi pada anak-

anakdanremaja (F90-F98).

k) Gangguan mental yang tidak teridentifikasi

(F99).

Tidak hanya itu pada BAB V ini terdapat 2 kode

yang terkandung dalam kategori asterisk yakni

a) F00*, penyakit demensia pada alzheimer’s.

b) F02*, penyakit demensia pada penyakit lain

yang terklasifikasi di tempat lain.

Pada blok F00-F09 terdapat penjelasan terkait gangguan

mental termasuk dalamgejalaorganik. Penjelasan tersebut mencakup

isi dari blok tersebut serta penjelasanterkait demensia, blok ini terdiri
LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

dari serangkaian gangguan mental yang dikelompokkan bersama,

berdasarkan kesamaan etiologi yang dapat dibuktikan pada penyakit

serebral, cederaotak, 13atau gangguan lain yang mengarah

disfungsi serebral.

Demensia (F00-F03), merupakan suatu sindrom akibat penyakit

otak, biasanya bersifat kronis atau progresif, dimana terdapat

gangguan pada beberapa fungsi korteks yanglebihtinggi, termasuk

memori, cara berpikir, orientasi, pemahaman, perhitungan,

kemampuanbelajar, bahasa, dan penilaian

Pada blok F04 terdapat exclude untuk diagnosis amnesia dan

korsakov sindromakan diberi kode lain, diantaranya adalah, R41.3.

R41.1. F44.0. R41.2 F10.6 F11-F19dengan karakter keempat yaitu

(.6) (DEVI TRIANA 2018)

Pada blok F10-F19 terdapat penjelasan terkait gangguan

mental dan perilakukarenapenggunaan zat psikoaktif. Penjelasan

tersebut mencakup berbagai macamgangguanyangberbeda dalam

tingkat keparahan. Blok ini berisi berbagai macam gangguan

yangberbedadalam tingkat keparahan dan bentuk klinis tetapi

semuanya disebabkan oleh penggunaansuatu atau lebih zat


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

psikoaktif, yang mungkin atau tidak mungkin diresepkan secara

medis. (DEVI TRIANA 2018)

Pada blok F20-F29 terdapat penjelasan terkait skizofrenia,

skizotipal, dan gangguandelusi. Blok ini menyatukan skizofrenia,

sebagai anggota kelompok yang paling penting, gangguan skizotipal,

gangguan delusi presisten, dan kelompok yang lebih besar dari

gangguan psikotik akut dan sementara (DEVI TRIANA 2018)

Pada blok F30-F39 terdapat penjelasan terkait gangguan

mood. Blok ini berisi gangguan dimana gangguan mendasar adalah

perubahan afek atau mood menjadi depresi (dengan atau tanpa

disertai kecemasan) atau ke elasi. Perubahan suasana hati

biasanyadisertai dengan perubahan tingkat aktivitas secara

keseluruhan, sebagian besar gejalalainnya bersifat sekunder, atau

mudah dipahami dalam konteks perubahan suasana hati

danaktivitas. (DEVI TRIANA 2018)

Pada blok F60-F69 terdapat penjelasan terkait gangguan

perilaku dan personalitas padaorang dewasa. Blok ini mencakup

berbagai kondisi dan pola perilaku signifikansi klinisyang cenderung

persisten dan tampak sebagai ekspresi gaya hidup, karakteristik


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

individu, dan cara berhubungan dengan dirinya sendiri juga orang

lain. (DEVI TRIANA 2018)

Pada blok F70-F79 terdapat penjelasan terkait keterbelakangan

mental. Keterbelakangan mental merupakan suatu kondisi

perkembangan pikiran yang terhenti atautidak sempurna, yang

secara khusus dicirikan oleh penurunan

keterampilanyangdimanifestasikan selama periode perkembangan,

keterampilan yang berkontribusi padatingkat kecerdasan secara

keseluruhan, yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik, dansosial.

(DEVI TRIANA 2018)

2. Jenis Gangguan Jiwa dan Perilaku

a) Gangguan Mental dan Perilaku Akibat

Penggunaan Zat

b) Delirium

c) Demensia

d) Skizofrenia, Ganggua Skizotipal dan

Gangguan Waham

B. Kodefikasi sistem saraf dan penginderaan


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

1. Pengertian dan fungsi sistem saraf

Sistem saraf merupakan salah satu sistem di dalam tubuh

yang berperan dalam mengkoordinasi, menafsirkan,

mengontrol interaksi dan komunikasi antar berbagai sistem

dalam tubuh maupun antara tubuh dengan lingkungan. Sistem

saraf dikaitkan dengan interpretasi dan fungsi merespon

rangsangan sehingga timbul tingkah laku gerakan, mengatur

kesadaran, pikiran, ingatan, bahasa, dan sensasi.

2. Struktur jaringan saraf

Jaringan saraf terdiri dari

a) Sel saraf (Neuron) adalah sel saraf dan seratnya. Sistem

saraf terdiri dari berjuta-juta neuron. Neuron merupakan unit

sistem saraf yang terdiri dari macam-macam bentuk. Struktur

Neuron terdiri dari Nukleus, badan sel, dendrit, akson,

mielin, nodus ranvier, sel schwann,


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

Gambar 1. Neuro Sumber:(dr. John Barker Liem and Theresia Hutasoit

2020)

Klasifikasi fungsional neuron terbagi menjadi dua, yakni

neuron sensorik, neuron motorik, dan interneuron. Sistem

saraf di bagi menjadi 2 yaitu Sistem Saraf Pusat (SSP) yang

terdiri dari otak dan medula spinalis. Sistem Saraf Tepi

(SST) yang terdiri dari 12 pasang saraf kranial dan 31 saraf

spinal.

b) Sel penyokong (Neuroglia) adalah sel yang sebagian

berfungsi menyerap dan menghancurkan mikroorganisme

atau benda asing yang masuk ke jaringan saraf.

c) Neurotransmitter (zat pengantar) yaitu zat yang dihasilkan

oleh ujung akson yang berfungsi membawa implus/sinyal


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

antar neuron. Neurotransmitter dikirimkan pada celah yang

disebut Sinapsis. Neurotransmitter umumnya mempengaruhi

sikap, emosi, dan perilaku seseorang.

1. Struktur ICD-10 dan ICD-9

meliputi: (G00-G09) Penyakit peradangan CNS,

G10-G13 Atrofi sistemik yang terutama mengganggu

CNS, G20-G26 Kelainan extrapyramid dan gerakan,

G30-G32 Penyakit degeneratif lain sistem syaraf, G40-

G47 Kelainan bersifat episode dan paroxysmal, G50-G59

Kelainan syaraf,urat syaraf,dan pleksus, G60-G64

Polineuropati dan kelainan lain sistem syaraf perifer,

G70-G73 Penyakit penyakitmyoneural junction dan otot,

G80-G83 Kelumpuhan otak dan sindroma kelumpuhan

lainnya, G90-G99 Kelainan lain sistem syaraf. Berikut ini

merupakan blok-blok yang termasuk pada BAB VI ini.

a) G00-G09 Penyakit peradangan CNS

b) G10-G13 Atrofi sistemik yang terutama mengganggu

CNS

c) G20-G26 Kelainan extrapyramid dan gerakan


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

d) G30-G32 Penyakit degeneratif lain sistem syaraf

e) G40-G47 Kelainan bersifat episode dan paroxysmal

f) G50-G59 Kelainan syaraf,urat syaraf,dan pleksus

g) G60-G64 Polineuropati dan kelainan lain sistem

syaraf perifer

h) G70-G73 Penyakit-penyakit myoneural junction dan

otot

i) G80-G83 Keliumpuhan otak dan sindroma

kelumpuhan lainnya

j) G90-G99 Kelainan lain sistem syaraf

Tidak hanya itu pada BAB VI ini terdapat kode yang

terkandung dalam kategori asterisk yakni

a) G01* Meningitis pada penyakit bakteri c.e.

b) G02* Meningitis pada penyakit infeksi dan parasit

lain c.e.

c) G05* Encephalitis,myelitis dan encephalomyelitis

pada penyakit c.e


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

d) G07* Abses dan granuloma intracranial dan

intraspinal penyakit c.e

e) G13* Atrofi sistemik yang terutama, mengganggu

CNS penyakit c.e

f) G22* Parkinsonism pada penyakit c.e

g) G26* Kelainan extrapyramid dangerakan pada

penyakit c.e

h) G32* Kelainan degeneratif lain sistem saraf pada

penyakit c.e

i) G46* Sindroma otak vasculer pada CVD

(Cerebrovascular diseases)

j) G53* Kelainan saraf otak (Nervus craniales) pada

penyakit c.e

k) G55* Penekanan akar saraf dan pleksus pada

penyakit c.e

l) G59* Mononeuropati pada penyakit c.e

m) G63* Poluneuropati pada penyakit c.e


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

n) G73* Kelainan myoneural junction dan otot pada

penyakit c.e

o) G94* Kelainan otak lainnya pada penyakit c.e

p) G99* Kelainan sistem saraf lainnya pada penyakit

2. Pengertian sistem penginderaan

Sistem indera adalah alat-alat tubuh yang

mempunyai fungsi untuk mengetahui keadaan luar. Alat

indra manusia sering disebut dengan pancaindera,

karena terdiri dari lima indra yaitu, indra pengelihatan

(mata), indra pendengar (telinga), indra pembauatau

pencium (hidung), indra pengecap (lidah), dan indra

peraba (kulit). Indramerupakan sebuah antarmuka,

kontak antara jiwa dalam bentuk spiritual kesadarandiri

dengan materi lingkungan.(Elsa 2008)


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

Gambar 2. Pancaindera. Sumber: Ide Menulis Melalui Panca Indra Halaman


all - Kompasiana.com.

a. Mata
Mata terdiri dari banyak bagian. Anatomi mata saling

bekerja dalammenjalankanfungsinya sebagai indra

pengelihatan. Perlu diketahui bahwa sekitar 75%informasi yang

kita terima adalah berupa informasi visual. Proses pengelihatan

dimulai dari terpantulnya cahaya dari suatu objek atau

lingkungan di sekitar kita. (Elsa 2008)

Anatomi mata terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian

depan, tengah, danbelakang. Setiap bagian terdiri dari

beberapa organ dengan fungsinya masing-masing. Anatomi

mata bagian depan merupakan area terluar mata yang dapat

kita lihat secaralangsung. Mata bagian depan terdiri dari

beberapa bagian yaitu kornea, iris, pupil, sklera, dan

konjungtiva. (Elsa 2008)


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

Gambar 3. Anatomi Mata. Sumber: Melihat Lebih Dalam Anatomi Mata

Anda – Alodokter

b. Telinga

Telinga merupakan salah satu dari kelima pancaindera yang

dimiliki manusia. Selain untuk mendengar suara, telinga juga

berfungsi untuk menjaga keseimbangantubuh, sehingga

seseorang tidak mudah jatuh saat melakukan berbagai gerakan.

Sebagai sistem pendengaran, telinga dibagi menjadi sistem organ

pendengaran perifer dan sentral. Sistem organ pendengaran

perifer terdiri dari struktur organ pendengaranyangberada di luar

otak dan batang otak, yaitu telinga luar, telinga tengah, telinga

dalamdansaraf kokhlearis. Sedangkan organ pendengaran sentral

adalah struktur yang beradadi dalam batang otak dan otak, yaitu

nukleus kokhlearis, nukleus olivatorus superior, lemnikus lateralis,

kolikulus inferior dan kortek serebri lobus temporalis area

wernicke. (Elsa 2008)


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

Gambar 4. Anatomi Telinga. Sumber: MEKANISME PENDENGARAN MANUSIA -


KhazanahIlmuKhazanah Ilmu.

c. Hidung

Hidung merupakan organ pada manusia yang berfungsi

sebagai indera penciuman. Berkat organ ini, manusia dapat

mengenali berbagai macam aroma, seperti bauharumatau bau

busuk. Anatomi hidung tersusun dari beberapa bagian yang

saling mendukungguna menciptakan mekanisme kerja yang

optimal. Jika salah satu bagian tersebut terganggu, fungsi

hidung sebagai organ penciuman dapat terganggu. Beberapa

susunananatomi hidung adalah, lubang hidung, bulu-bulu

halus, dinding tengah, dindingsamping, dan sinus. (Elsa 2008)


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

Gambar 5. Anatomi Hidung. Sumber: Hidung Manusia Bisa Deteksi 1 Triliun Aroma : Okezone techno .

d. Lidah

Lidah terletak dalamrongga mulut, lidah juga memiliki fungsi

sebagai pembersih gigi dan mulut alami. Lidah terdiri atas otot

lurik, otot lurik adalah otot yang digunakan untuk pergerakan.

Selain otot lurik, lidah juga terdiri dari membran mukosa. Pada

permukaan lidah, reseptornya berupa tonjolan-tonjolan kecil

yang dinamakanpapila feliformisi, papila fungitormis dan papila

circumfalata. (Elsa 2008)

Reseptornya berbentuk piala pengecap yang disebut

gemma sustantoera. Pengecapan ini juga disarafi olehNervus

VII (fasialis) dan Nervus IX (glosofaringeus), disamping itu pada

lidahterdapat Nervus V (trigeminius), yaitu untuk mensarafi

raba, sakit dan suhu. (Elsa 2008)


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

Gambar 6. Anatomi Lidah. Sumber: Anatomi tubuh manusia: Lidah dan struktur anatominya

e. Kulit

Kulit merupaka salah satu organ terbesar pada tubuh

manusia yang meliputi hampirseluruh permukaan tubuh.

Kulit memiliki berbagai fungsi, salah satunya

adalahmelindungi otot, tulang dan organ internal. Selain itu

kulit juga berfungsi melindngi tubuh dari kuman, virus,

hingga paparan zat kimia, memelihara

keseimbangancairandan elektrolit, membantu sintesis

vitamin D, dan menjaga suhu tubuh tetap stabil.

Jikadirentangkan, kulit pada laki-laki dewasa dengann berat

badan 68 kg bisa mencapai 1.7meter persegi dengan total

berat 4 kg. Lapisan kulit paling tipis terdapat pada kelopak

mata, sedangkan lapisan kulit paling tebal terdapat pada


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

telapak kaki. Kulit terdiri dari tiga lapisan yaitu epidermis,

dermis, dan hipodermis (Elsa 2008)

Gambar 7. Anatomi Kulit. Sumber: Struktur Kulit Manusia dan Masing-Masing Fungsi

Anatominya

1. Struktur ICD-10 dan ICD-9

Gangguan pada sistem penginderaan terletak pada

BAB VII di ICD-10 volume 1.

Berikut klasifikasi dan kode untuk sistem

penglihatan.

1) H00-H06 Kelainan kelopak, sistem lakrimalis, dan

orbita.

2) H10-H13 Kelainan konjunctiva

3) H15-H22 Kelainan sklera, kornea, iris dan korpus

siliaris
LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

4) H25-H28 Kelainan lensa

5) H30-H36 Kelainan khoroid dan retina

6) H40-H42 Glaukoma

7) H43-H45 Kelainan korpus vitreous dan bola mata

8) H46-H48 Kelainan N. optikus dan jaras

penglihatan

9) H49-H52 Kelainan otot bola mata. gerakan

binokuler, akomodasi dan refraksi

10) H53-H54 Gangguan penglihatan dan kebutaan

11) H55-H59 Kelainan lain pada mata dan adnexa

12) H03* Kelainan kelopak pada penyakit yang

klasifikasinya di tempat lain (c.e.)

13) H06* Kelainan sistem lakrimalis dan orbita pada

penyakit c.e.

14) H13* Kelainan konjungtiva pada penyakit c.e.

15) H19* Kelainan sklera dan kornea pada penyakit

c.e.

16) H22* Kelainan iris dan korpus siliaris pada


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

penyakit c.e.

17) H28* Katarak dan kelainan lain lensa pada

penyakit c.e.

18) H32* Kelainan khorioretina pada penyakit c.e.

19) H36* Kelainan retina pada penyakit c.e.

20) H42* Glaukoma pada penyakit c.e.

21) H45* Kelainan korpus vitreus dan bola mata

pada penyakit c.e.

22) H48* Kelainan n. optikus dan jaras penglihatan

pada penyakit c.e.

23) H58* Kelainan lain mata dan adnexa pada

penyakit c.e.

Klasifikasi dan kodefikasi sistem pendengaran sebagai

berikut.

1) H60-H62 Penyakit-penyakit external ear

2) H65-H75 Penyakit-penyakit middle ear dan

mastoid

3) H80-H83 Penyakit-penyakit inner ear

4) H90-H95 Other Kelainan-kelainan of ear


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

Klasifikasi dan kodefikasi pada sistem peraba sebagai

berikut.

1) L00-L08 Infeksi kulit dan jaringan subkutis

2) L10-L14 Kelainan bullosa

3) L20-L30 Dermatitis dan eczema

4) L40-L45 Kelainan papulosquamosa

5) L50-L54 Urtikaria and eritema

6) L55-L59 Kelainan kulit dan jaringan subkutis

akibat radiasi

7) L60-L75 Kelainan pelengkap kulit (skin

appendages)

8) L80-L99 Kelainan kulit dan jaringan subkutis lain

9) L14* Kelainan bullosa pada penyakit c.e.

10) L45* Kelainan papulosquamosa pada penyakit

c.e

11) L54* Erythema pada penyakit c.e

12) L62* Kelainan kuku pada penyakit c.e

13) L86* Keratoderma pada penyakit c.e


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

14) L99* Kelainan kulit dan jaringan subkutis lain

pada penyakit c.e (dr. John Barker Liem and

Theresia Hutasoit 2020)

C. Analisis Berkas Rekam Medis

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat

darurat. Penyelenggaraan Rumah Sakit bertujuan meningkatkan mutu

dan mempertahankan standar pelayanan rumah sakit dan setiap

rumah sakit mempunyai kewajiban menyelenggarakan rekam medis.

Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan perorangan secara

paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan

gawat darurat. (U.-U. RI, Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009

tentang Rumah Sakit. 2009.)

Dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit terdapat

penyelengaraan rekam medis dimana salah satu indikator mutu rekam

medis sesuai pendapat yaitu keakuratan dalam pengisian rekam

medis.(K.Huffman, Health Information Management. 1994.)


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

Menurut (Kemenkes, Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Tentang Rekam Medis.2022.) menyebutkan bahwa rekam

medis adalah dokumen yang berisikan data identitas pasien,

pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah

diberikan kepada pasien. Bagian dari penyelenggaraan rekam medis

yaitu melakukan analisis rekam medis. Penyelenggaraan rekam medis

merupakan proses kegiatan yang dimulai pada saat diterimanya

pasien dirumah sakit, diteruskan kegiatan pencatatan data medis

pasien selama pasien itu mendapatkan pelayanan medis dirumah

sakit, dan dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam medis yang

meliputi penyelenggaraan penyimpanan untuk keperluan lainnya.

rekam medis harus dibuat untuk setiap orang yang

menerima pelayanan di rumah sakit. Tujuan rekam medis adalah

untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya

peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Jika tidak ada

dukungan suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan

benar, maka tertib administrasi rumah sakit tidak akan berhasil

sebagaimana yang diharapkan.

Kegunaan utama rekam medis adalah sebagai bukti perjalanan

penyakit pasien dan pengobatan yang telah diberikan, alat komunikasi

diantara para tenaga kesehatan yang memberikan perawatan kepada

pasien, sumber informasi untuk riset dan pendidikan, serta dalam


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

pengumpulan data statistik kesehatan kelengkapan dan keakuratan

rekam medis harus selalu diperhatikan, oleh karena itu dilalukan audit

pendokumentasian rekam medis secara rutin terhadap dokumen

rekam medis agar kelengkapan dan keakuratannya terjaga.

Audit pendokumentasian rekam medis sangat diperlukan guna

mengetahui kelengkapan pengisian rekam medis, mengingat

pentingnya rekam medis untuk menghasilkan informasi yang

berkesinambungan. Ketidaklengkapan rekam medis dapat

menyebabkan kerugian finansial dan turunnya mutu pelayanan rumah

sakit. (Akasah, Peningkatan Kualitas Rekam Medis Melalui Analisis

Kelengkapan RekamMedis. 2009.)

Rekam medis dikatakan bermutu jika memenuhi kriteria:

kelengkapan isi, keakuratan, ketepatan waktu dan pemenuhan aspek

hukum. Analisis mutu rekam medis dilakukan dengan dua cara yaitu:

analisis kuantitatif (jumlah atau kelengkapannya) dan analisis kualitatif

(mutu). Analisis kualitatif yang bertujuan tercapainya isi rekam medis

yang terhindar dari masukan yang tidak jelas atau taat asas

(konsisten) maupun pelanggaran terhadap rekaman yang berdampak

pada hasil yang tidak akurat dan tidak lengkap. Analisis kualitatif terdiri

dari analisis kualitatif administratif dan analisis kualitatif medis. (G. R.

Hatta, Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana

Pelayanan Kesehatan. Jakarta, 2008)


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

1. Pengertian Analisis kualitatif

Analisis kualitatif adalah suatu review pengisian rekam medis

yang berkaitan tentang ke konsistenan dan isinya merupakan bukti

bahwa rekam medis tersebut akurat dan lengkap. Untuk review

kualitatif terdiri 6 komponen yaitu review kelengkapan dan

kekonsistenan diagnosa, review kekonsistenan pencatatan

diagnosa, review pencatatan yang dilakukan saat perawatan dan

pengobatan, review adanya informed consent, review cara atau

praktek pencatatan dan review hal-hal yang berpotensi

menyebabkan tuntutan ganti rugi. (G. R. Hatta, Pedoman

Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan.

Jakarta, 2008.)

1) Tujuan analisis kualitatif

a) Agar rekam medis lengkap dan dapat digunakan bagi

referensi pelayanan kesehatan, melindungi mina hukum,

sesuai dengan peraturan yang ada.

b) Menunjang informasi untuk aktifitas penjamin mutu

quality assurance.

c) Membantu penetapan diagnosis dan prosedur

pengkodean penyakit.
LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

d) Bagi riset medis, studi administrasi dan penggantian

biaya perawatan.

e) Komponen analisis kualitatif administratif.

2) Komponen analisis kualitatif

a) Review kelengkapan dan kekonsistenan diagnosa.

b) Review kekonsistenan pencatatan diagnosa.

c) Review pencatatan hal-hal yang dilakukan saat

perawatan dlam pengobatan.

d) Review adanya informed consent yang seharusnya ada.

e) Review cara / praktek pencatatan.

f) Revuew hal-hal yang berpotensi menyebabkan tuntan

ganti rugi.

(1) Review kelengkapan dan kekonsistenan diagnosa

Pada review ini akan memeriksa kekonsistenan

diagnosa antaranya:

(a) Diagnosa saat masuk / alasan saat

masuk rawat

(b) Diagnosa tambahan

(c) Preoperative diagnosis

(d) Postoperative diagnosa

(e) Phatological diagnosis

(f) Clinical diagnosis


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

(g) Diagnois akhir/ utama

(h) Diagnosis kedua

(2) Review kekonsistenan pencatatan diagnosa

Konsistensi merupakan suatu penyesuaian

kecocokan antar satu bagian dengan bagian lain

dan dengan seluruh bagian, dimana diagnosa dari

awal sampai akhir harus konsisten, tiga hal yang

harus konsisten yaitu pencatatan perkembangan,

instruksi dokter dan catatan obat.

Contoh review kekonsistenan pencatatan

diagnosa:

(a) Pada pelayanan rawat inap hasil

operasi, hasil pemeriksaan PA, hasil

pemeriksaan diagnostik dan surat

pernyataan tindakan harus konsisten,

apabila berbeda menunjukkan rekam

medis yang buruk.

(b) Catatan perkembangan menulis

pasien menderita demam, sedangkan

dokter menulis pasiem pasien tidak

demam. Perbedaan tersebut

mendatangkan pertanyaan dalam


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

evaluasi dokter dan diputuskan untik

tidak dilakukan tindakan.

(3) Reviem pencatatan hal-hal yang dilakukan saat

perawatan dan pengobatan.

Rekam medis harus menjelaskan keadaan pasien

selama dirawat dan harus menyimpan seluruh

hasil pemeriksaan dan mencatat tindakan yang

telah dilakukan pada pasien, contoh.

(a) Hasil test normal, pasien dalam keadaan baik,

pasien telah diberi penjelasan dan petunjuk.

(b) Semua hal diatasi harus ada catatan yang

melihatkan kondisi tersebut dalam rekam

medis.

(4) Riview adanya informed consent yang seharusnya

ada

Pada komponen ini menganalisis surat

persetujuan dari pasien apakah sudah diisi

dengan benar dan lengkap sesuai dengan

prosedur dan peraturan yang dibuat secara

komsisten.

(5) Riview cara/praktek pencatatan


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

Pada komponen ini akan dilakukan riview cara

pencatatan,seperti:

(a) Waktiu pencatatan harus ada, tidak ada waktu

kosong antara 2(dua) penulisan, khususnya

pada emergency. Tidak pencatatan pada suatu

periode tidak hanya catatnya saja yang tidak

ada tetapi juga meningkatkan resiko kegagalan

dalam pengobatan, dan malpraktek penlitian

dilakukan dengan hal-hal dan lengkap.

(b) Mudah dibaca, tulisan harus bagus, tinta yang

digunakn harus tahan lama, penulisan

dilakukan dengan hati-hati dan lengkap.

(c) Menggunaka singkatan yang umum, perlu

dibuatkan pedoman untuk singkatan-singkatan

yang digunakan sehingga semua tahu tentang

arti singkatan tersebut.

(d) Tidak menulis komentar/hal-hal yang tidak ada

kaitannya dengan pengobatan pasien/ kritikan/

hinaan.

(e) Bila ada kesalahan lebih baik diberikan dan

kemudian dikoreksik, jangan di tipp ex.


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

(6) Riview hal-hal yang berpotensi menyebabkan

tuntutan ganti rugi

Rekam medis harus mempunyai semua catatan

mengenai kejadian yang dapat menyebabkan/

berpotensi tuntutan kepada institusi pelayanan

kesehatan baik oleh pasien maupun oleh pihak

ketiga.

2. Pengertian Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif adalah telaah atau review bagian

tertentu dari isi rekam medis dengan maksud menemukan

kekurangan khusus dari isi rekam medis dengan maksud

menemukan kekurangan khusus yang berkaitan dengan

pendokumentasian rekam medis (Edy dan Sugiarto, 2017).

Analisis kuantitatif terdiri dari 4 (empat) komponen yaitu

review identifikasi, review laporan yang penting, review

autentikasi dan review pendokumentasian yang benar (Widjaya,

2018).

Petugas rekam medis harus melakukan kegiatan analisa

kuantitatif guna membantu dokter dalam kegiatan pencatatan


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

dan pengisian rekam medis yang lengkap dan akurat (Edy dan

Sugiarto, 2017).

Menurut Huffman (1994) analisis kuantitarif adalah riview

bagian tertentu dari isi rekam medis dengan maksud

menemukan kekurangan khusus yang berkaitan dengan

pendokumentasian (pencatatan) pada berkas rekam medis.

Menurut Hatta (2013), kegiatan analisis yang dimaksudkan

untuk menilai kelengkapan dan keakuratan rekam medis rawat

inap dan rawat jalan memiliki oleh sarana pelayanan. Analisis

kuantitatif rawat inap dapat dilaksanakan disaat pasien masih

berada disarana pelayanan kesehatan rumah sakit (concurrent

riview) atau sesudah pasien.

1) Komponen Analisis Kuantitatif

a) Riview identifikasi

Analisis kuantitatif di mulai dengan memeriksa setiap

halaman catatan rekam medis, untuk mengidentifikasi

pasien pulang kurang nama dan nomor catatan medis.

Kalau suatu halaman tidak memiliki identifikasi, halaman

ini harus diriview untuk memastikan apakah ia milik

pasien yang catatan medisnya sedang dianalisis dan

identifikasinya dicatat.keuntungan pelaksanaan analisis

kuantitatif adalah halaman dengan identifikasi yang


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

hilang dapat diidentifikasi dengan mudah. Identifikasi,

meliputi: nama lengkap, nomor rekam medis, alamat

lengkap, usia, orang yang dapat dihubungi.

b) Riview laporan penting

Menelaah kelengkapan bukti laporan yang ada yang

dapat dipertanggungjawabkan secara lengkap yaitu

adanya data/info kunjungan yang memuat alasan,

keluhan pasien, riwayat pemeriksaan data tambahan

laboratorium (USG, EKG, EMG, dll), diagnosis/ kondisi,

serta rujukan kalau dilakukan.

c) Riview autentifikasi

Menelaah tanda bukti keabsahan rekaman dari

tenaga kesehatan maupun tenaga yang lain yang terlibat

dalam pelayanan kepada pasien sehingga informasi

dapat dipertanggungjawabkan.

d) Riview pencatatan

Pada riview pencatatan dalam pembetulan hanya

dapat dilakukan dengan cara mencoret tanpa

menghilangkan catatan yang dibetulkan dan dibubuhi

paraf dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu

yang bersangkutan. Dalam pencatatan atau penulisan

rekam medis, terdapat daerah ‘lompatan’ yang


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

seharusnya diberikan garis untuk mencegah adanya

penambahan, kesalahan-kesalahan yang tidak sesuai

ketentuan juga tata cara membenarkan kesalahan,

penyedia pelayanan dianjurkan membuat satu garis

tunggal melewati setiap baris yang salah, membuat

tanggal dan menandatanganinya kemudian membuat

entri yang benar secara kronologi untuk menunjukan

entri mana yang diganti.

Analisa kuantitatif bertujuan untuk mengidentifikasi

kekurangankekuranan fisik dalam pengisian dokumen

rekem medis sesuai dengan prosedur yang telah

ditetapkan. Prosedur ini membuat catatan medis lebih

lengkap untuk dirujuk pada asuhan yang

berkesinambungan, untuk melindungi kepentingan

hukum pasien, dokter,dan rumah sakit, dan untuk

memenuhi persyaratan, lisensi, akreditasi, dan

sertifikasi.(Hastuti 2014)

D. Desain dan manajemen formulir

1. Pengertian desain dan manajemen formulir

Formulir merupakan alat yang penting untuk menjalankan

organisasi karena bermanfaat untuk menetapkan tanggung

jawab timbulnya kegiatan, merekam data pelayanan untuk


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan

semua kejadian dalam bentuk tulisan dan sebagai alat

komunikasi. (Viera Valencia and Garcia Giraldo 2019)

Desain formulir rekam medis merupakan suatu kegiatan

untuk merancang formulir rekam medis yang sesuai dengan

kebutuhan petugas kesehatan yang akan mengisi formulir

tersebu. Ada beberapa aspek yang harus di pertimbangkan

dalam mendesain formulir yaitu aspek anatom, aspek fisik dan

aspek isi. (Huffman, 1999)

a) 15 prinsip umum desain formulir menurut (AHIMA

2002)

(a) Harus mudah di isi/dilengkapi.

(b) Tercantum instruksi pengisian dan penggunaan

formulir tsb,

(c) Harus terdapat heading yg mencakup judul dan

tujuan jelas.

(d) Nama & alamat saryankes harus tercantum di

setiap halaman formulir.

(e) Nama, no.RM & informasi lain ttg pasien harus

tercantum di setiap halaman. (bar coding dapat

digunakan).
LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

(f) Bar coding mencakup indeks formulir.

(g) No & tgl revisi formulir dicantumkan

penggunaan formulir terkini.

(h) Mengurangi penggunaan formulir yg tidak

terpakai (outdated).

(i) Layout formulir secara fisik harus logis.

(j) Data pribadi, alamat dan informasi lain terkait

dikelompokkan.

(k) Jenis huruf standar kapital.

(l) Batas tepi (margin) lubang tempat pengait

(hole punches).

(m) Garis memudahkan entry data dan

memisahkan area.

(n) Shading memisahkan dan penekanan area-

area.

(o) Check boxes menyediakan ruang

pengumpulan data.

b) Isi rekam medis


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

Menurut (IFHRO 2007) rekaman informasi keshatan

pasien di sarana pelayanan kesehatan harus

memenuhi standar yakni, Lengkap dan akurat, Dapat

digunakan untuk kepentingan kesehatan pasien di

masa mendatang, Memenuhi aspek hukum medis,

Penelitian dan pendidikan. Sedangkan untuk isi dari

rekaman kesehatan harus berisi, identifikasi pasien,

tindakan dan pemeriksaan penunjang, pengobatan dan

perawatan, hasil-hasil pemeriksaan yangdi temukan

secara akurat.

c) Jenis-jenis formulir

(a) Formulir administrasi

Formulir administrasi merupakan suatu formulir

masuk rawat yang berisi kolom seperti,

identifikasi dan sosial, formulir persetujuan

berupa persetujuan pasien untuk perawatan

dasar, formulir persetujuan pemaparan

informasi kesehatan terhadap pihak luar.

(b) Formulir klinis

Isi dari formulir klinis yakni, riwayat medis

berupa, gejala, keluhan, penyakit sebelumnya

dan operasi, riwayat kesehatan keluarga, data


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

sosial dan pekerjaan, pengobatan saat ini,

perawatan. Fisik berupa, umum, pengecekan

sistem-sistem, tanda-tanda vital. Instruksi dokter

atau rencana perawatan, catatan

perkembangan, catatan perawat, tindakan

operasi dan anastesi, ringkasan pulang, dan

khusus seperti kebidanan, kehamilan,

persalinan, anak-anak, fisioterapi, terapi bicara,

pengobatan gigi dan lain-lain.

(c) Formulir rawat jalan

Formulir rawat jalan ini berisi riwayat pasien,

pemeriksaan yang ditemukan saat pertama kali

datang, catatan perkembangan dan obs klinik,

hasil pemeriksaan lain, formulir khusus rawat

jalan, formulir dm, grafik perkembangan,

rencana perawatan dirumah.

d) Isi formulir rekam medis

(a) Isi rekam medis rawat jalan

Isi dari rekam medis rawat jalan yakni identitas,

tanggal dan waktu, hasil anamnesis,hasil

pemeriksaan fisik dan penunjang medik, diagnosis,

rencana penatalaksanaan, pengobatan dan


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

tindakan, pelayanan lain, odontogram klinik,

persetujuan tindakan.

(b) Isi rekam medis rawat inap

Isi dari rekam medis rawat jalan yakni identitas,

tanggal dan waktu, hasil anamnesis,hasil

pemeriksaan fisik dan penunjang medik, diagnosis,

rencana penatalaksanaan, pengobatan dan

tindakan, pelayanan lain, odontogram klinik,

persetujuan tindakan, catatan observasi klinis dan

hasil pengobatan, ringkasan pulang, nama, waktu,

tanda tangan dokter, dokter gigi, tenaga kesehatan

tertentu yag memberikan pelayanan.

(c) Isi rekam medis gawat darurat

Isi dari rekam medis rawat jalan yakni identitas,

tanggal dan waktu, hasil anamnesis,hasil

pemeriksaan fisik dan penunjang medik, diagnosis,

rencana penatalaksanaan, pengobatan dan

tindakan, pelayanan lain, odontogram klinik,

persetujuan tindakan, catatan observasi klinis dan

hasil pengobatan, ringkasan pulang, nama, waktu,

tanda tangan dokter, dokter gigi, tenaga kesehatan

tertentu yang memberikan pelayanan, kondisi saat


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

tiba di saryankes, identitas pengantar, pengobatatn

tindakan, ringkasan kondisi sebelum meninggalkan

UGD dan rencana tindak lanjut, nama dan tanda

tangan dokter, doter gigi dan tenaga kesehatan

tertentu yang memberikan pelayanan, sarana

transportasi yang digunakan, pelayanan lain yang

telah diberikan kepada pasien.

(d) Isi rekam medis dalam keadaan bencana

Rekam medis dalam kadaan bencana berisi kondisi

saat tiba di saryankes, identitas pengantar,

pengobatatn tindakan, ringkasan kondisi sebelum

meninggalkan UGD dan rencana tindak lanjut,

nama dan tanda tangan dokter, doter gigi dan

tenaga kesehatan tertentu yang memberikan

pelayanan, sarana transportasi yang digunakan,

pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien,

jenis bencana dan lokasi dimana pasien ditemukan,

kategori kegawatan dan nomor pasien bencana

massal, identitas yang menemukan pasien.

(e) Ringkasan pulang/resume medis

Resume medis ini harus dibuat oleh dokter atau

dokter gigi yang melakukan perawat pasien. Isi dari


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

resume medis ini memuat identitas pasien,

diagnosa masuk dan indikasi dirawat, ringkasan

hasik pemeriksaan fisik dan penunjang diagnosis

akhir, pengobatan dan tindak lanjut, nama dan

tanda tangan dokter, dokter gigi yang memberikan

pelayanan.

e) Pertimbangan khusus desain formulir berbasis kertas

(a) Heading

Menurut (Huffman, 1999) heading atau judul

merupakan bagian paling atas dari formulir.

Heading memuat judul dan informasi mengenai

formulir, nama formulir, nama dan alamat

organisasi, nomor formulir, tanggal penerbit dan

halaman.

(b) Introduction

Menurut (Huffman, 1999) pendahuluan atau

introduction memuat informasi pokok yang

menjelaskan tujuan dari informasi. Kadang-kadang

tujuan di tujukan oleh judul.

(c) Instruction

Menurut (Huffman, 1999) perintah yang singkat dan

berada pada bagian atas formulir, tujuannya agar


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

pengguna segera menentukan berapa copy yang di

perlukan dan bagaimana cara mengisikan formulir.

(d) Body

Menurut (Huffman, 1999) body merupakan badan

formulir yang di sediakan untuk kerja formulir yang

sesungguhnya atau bagian inti dari formulir untuk

pengisian data. Hal yang perlu di perhatikan dalam

komponen isi meliputi margin, spasi, garis, type

style

(e) Menurut (Huffman, 1999) Margin dibagi menjadi 4

sisi, yaitu punggung 2 cm (untuk lubang), atas

2,5cm (untuk nama logo), samping 2cm, dan

bawah 1,5.

(f) Menurut (Huffman, 1999) Spasi merupakan ukuran

area isian data, ukuran spasi biasa yang di

gunakan untuk pengisian secara tulis tangan

adalah 1cm.

(g) Menurut (Huffman, 1999) Rules adalah sebuah

garis vertikal atau horizonal. Garis ini dapat

langsung, terputus-putus atau paralel berdekatan

yang melayani berbagai tujuan.


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

(h) Menurut (Huffman, 1999) Type style atau jenis

huruf untuk suatu formulir, paling baik adalah

menggunakan sesedikit mungkin jelas dan baik

ukuran huruf. Item-item dengan kepentingan yang

sama hendaknya di cetak dengan huruf yang sama

di semua bagian formulir.

(i) Menurut (Huffman, 1999) Close merupakan bagian

penutup sebuah formulir kertas dan tersedia

ruangan untuk tanda tangan sebagai tanda

autentifikasi atau persetujuan.

f) Aspek fisik pada desain formulir

(a) Warna

Menurut (Huffman, 1999) pertimbangan harus I

berikan kepada penggunaan warna dan jenis

tinta yang di sesuaikan dengan kebutuhan dan

keinginan dalam merancang desain. Warna

yang baik adalh warna yang datanya mudah di

baca, terutama ila menggunakan karmbon,

warna yang baik adalah warna yang cerah.

Warna kertas yang sering di gunakan (bagi

perancang) yaitu putih dan hijau.


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

(b) Bahan

Menurut (Huffman, 1999) berat bahan kertas

harus standar untuk formulir, kertas yang di

gunakan sebaiknya yang tidak mudah robek

dan warnanya cerah. Bahan yang standar untuk

formulir yang di abadikan adalah HVS 80 gram.

(c) Bentuk

Menurut (Huffman, 1999) bentuk standar

formulir adalah segi empat. Menyatakan bentuk

vertikal, horizontal, dan persegi panjang.

g) Pertimbangan khusus berbasis komputer (Computer

Based)

(a) Format Layar

Komputer telah mengubah konsep

konvensional formulir karena komputer

bersusunan dengan data di layar, tidak dalam

pada formulir tercetak. Memang benar bahwa

format yang telah ditetapkan untuk entri,

penyimpanan dan pemetikan data bisa

dipergunakan pada sistem informasi dengan

menggunakan komputer, nama elemen data


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

yang dimasukkan tidak memiliki hubungan yang

tetap dengan dokumen tempatnya.

(b) Hasil cetakan

Printout ini adalah hasil cetakan dari komputer,

yang bisa berupa salinan data yang diperlukan,

catatan, atau laporan yang berisi data yang

telah diolah menjadi informasi yang berguna.

pertimbangan dengan printout adalah

kerahasiaan informasi di dalam printout, retensi

data di dalam sistem komputer, bentuk-bentuk

alternatif penyimpanan.

Gambar 8. Alur Proses dan Prosedur disain Form


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

E. Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Kesehatan

1. Pengertian sistem informasi kesehatan

Sistem Informasi Kesehatan adalah seperangkat tatanan

yang meliputi data, informasi, indikator, prosedur, teknologi,

perangkat, dan sumber daya manusia yang saling berkaitan

dan dikelola secara terpadu untuk mengarahkan tindakan atau

keputusan yang berguna dalam mendukung pembangunan

kesehatan. (Muzadzi 2013, PMK 82 Thn 2013)

Sistem Informasi Kesehatan Informasi kesehatan

merupakan data kesehatan yang telah diolah atau diproses

menjadi bentuk yang mengandung nilai dan makna yang

berguna untuk meningkatkan pengetahuan dalam mendukung

pembangunan kesehatan, sementara Sistem Informasi

Kesehatan adalah seperangkat tatanan yang meliputi data,

informasi, indikator, prosedur, perangkat, teknologi, dan sumber

daya manusia yang saling berkaitan dan dikelola secara

terpadu untuk mengarahkan tindakan atau keputusan yang

berguna dalam mendukung pembangunan kesehatan.(Eni

1967)

2. Tujuan sistem informasi kesehatan

Tujuan dari pengembangan Sistem Informasi Kesehatan

(SIK) adalah sebagai berikut:


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

a. Mempersiapkan informasi yang berkualitas, informasi

yang kredibel,

faktual, tepat waktu dan signifikan dimana hal tersebut

merupakan

pilar informasi.

b. Meminimalkan terjadinya duplikasi data.

c. Meningkatkan keamanan data

d. Mempersiapkan fasilitas untuk berinteraksi secara

sederhana.

e. Mempersiapkan akses agar seluruh pemangku

kepentingan dapat dengan mudah memperoleh

informasi.

f. Memelihara integrasi data.

3. Permasalahan Sistem Informasi Kesehatan

Saat ini Sistem Informasi Kesehatan (SIK) masih terhambat

serta belum mampu menyediakan data dan informasi yang

akurat, sehingga SIK masih belum menjadi alat pengelolaan

pembangunan kesehatan yang efektif. Hal ini disebabkan

karena beberapa kondisi antara lain, Pengumpulan informasi

yang tidak relevan, Kualitas data yang buruk, Duplikasi data,


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

Kurangnya umpan balik, Penggunaan informasi yang kurang

optimal. (Eni 1967)

4. Contoh sistem informasi kesehatan

Ada pun beberapa contoh dari sistem informasi kesehatan

yakni, rekam medis, sistem ,pencatatan dan pelaporan,

SIMPUS, SIRS, SIM, Surveilans, Pemantauan Wilayah

Setempat, Sistem Kewaspadaan Dini, Sistem Informasi

Geografik.(Eni 1967)

5. Keamanan sistem informasi kesehatan

Pengamanan Informasi Kesehatan harus dilakukan sesuai

standar pengamanan. Kerahasiaan Informasi Kesehatan dan

standar pengamanan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan. Untuk menjaga keamanan dan

kerahasiaan Informasi Kesehatan, Menteri menetapkan kriteria

dan batasan hak akses pengguna Informasi Kesehatan. Untuk

menjaga keamanan dan kerahasiaan Informasi Kesehatan,

setiap pengelola Informasi Kesehatan harus melakukan

pemeliharaan, penyimpanan, dan penyediaan cadangan Data

dan Informasi Kesehatan secara teratur, membuat sistem

pencegahan kerusakan Data dan Informasi Kesehatan.

Pengamanan sistem informasi kesehatan dilakukan mencakup


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

pengamanan berbasis hardware dan pengamanan berbasis

software. (Eni 1967)

F. Algoritma dan pemograman

1. Pengertian algoritma dan pemograman

Algoritma adalah langkah-langkah yang disusun secara

tertulis dan berurutan untuk menyelesaikan suatu masalah.

Sedangkan Algoritma Pemrograman adalah langkah-langkah

yang ditulis secara berurutan untuk menyelesaikan masalah

pemrograman komputer. Dalam pemrograman yang sederhana,

algoritma merupakan langkah pertama yang harus ditulis

sebelum menuliskan program. Masalah yang dapat

diselesaikan dengan pemrograman komputer adalah

masalahmasalah yang berhubungan dengan perhitungan

matematik. (Ritayani 2021)

Bahasa Pemrograman merupakan notasi yang

dipergunakan untuk mendeskripsikan proses komputasi dalam

format yang dapat dibaca oleh komputer dan juga manusia.

Proses komputasi pada umumnya didefinisikan secara formal

menggunakan konsep matematika dari Mesin Turing (model

komputasi teoritis yang ditemukan oleh Alan Turing).

Sebenarnya bahasa pemrograman dirancang sebagai media


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

untuk memfasilitasi komunikasi antara manusia dengan

komputer. Sebuah bahasa pemrograman disebut Turing

Complete jika dapat dipergunakan untuk mendeskripsikan

semua komputasi yang dapat dilakukan Mesin Turing, yaitu

memiliki variable integer dan operator aritmatik, pernyataan

penugasan, pernyataan sekuensial, pernyataan seleksi, dan

pernyataan iterasi didefinisikan secara formal menggunakan

konsep matematika dari Mesin Turing. (Ritayani 2021)

2. Tipe-tipe algoritma berdasarkan penulisan

a. Untaian kalimat deskriptif (Natural)

Algoritma bertipe deskriptif maksudnya ialah algoritma

yang ditulis dalam bahasa manusia seperti bahasa

Indonesia atau bahasa Ingris dan dalam bentuk kalimat.

Notasi ini cocok digunakan untuk algoritma yang pendek,

namun untuk notasinya yang panjang, notasi ini kurang

efektif digunakan dan juga pengkonversian notasi algoritma

ke notasi bahasa pemrograman menjadi cenderung relatif

sukar. (Ritayani 2021)

b. Pseudocode

Pseudocode berasal dari kata pseudo dan code . Pseudo

berarti imitasi dan code ber-arti kode yang dihubungkan

dengan instruksi yang ditulis dalam bahasa komputer atau


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

kode bahasa pemograman. Pseudocode digunakan untuk

menggambarkan logika urut-urutan dari program tanpa

memandang bagaimana bahasa pemrogramannya.

(Ritayani 2021)

c. Flow chart (Diagram Alir)

Diagram alir atau flow chart adalah bagan

menggambarkan urutan langkah-langkah kegiatan atau

program mulai dari awal sampai akhir dengan

menggunakan simbol atau gambar tertentu dan dan garis

alir. Simbolsimbol yang mewakili fungsi-fungsi langkah

program dan garis alir (flow lines) yang menunjukkan urutan

dari simbol-simbol yang akan dikerjakan. Flowchart lebih

baik digunakan dibandingkan dengan menggunakan

pseudocode. Dalam pembuatan flowchart program tidak

ada rumus atau patokan yang bersifat mutlak, karena

flowchart merupakan gambaran hasil pemikiran dalam

menganalisis suatu masalah dengan komputer sehingga

flowchart yang dihasilkan dapat bervariasi antara satu

pemrogram dengan yang lainnya. (Ritayani 2021)


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

Gambar 9. Simbol-simbol flow chart (Ritayani 2021)

3. Teks Algoritma

Teks algoritma merupakan penjelasan atau deskripsi

langkah-langkah dari penyelesaian masalah yang tersusun

secara sistematis. Langkah-langkah tersebut tidak memiliki

standar yang baku seperti pada bahasa pemrograman tetapi

langkah-langkah tersebut mudah di mengerti oleh si

pembacanya. Teks 75 algoritma disusun atas tiga bagian atau


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

blok yaitu; bagian judul agoritma (header), bagian deklarasi,

dan bagian deskripsi. Setiap bagian dapat diberi komentar yang

biasanya dituliskan menggunakan kurung kurawal. (Ritayani

2021)

Sebuah algoritma dapat dibangun dari tiga buah struktur

dasar yang membentuk konstruksi suatu algoritma. Struktur-

struktur dasar tersebut ialah, runtunan (sequence), pemilihan

(selection), pengulangan (repetition). (Ritayani 2021)

4. Prosedur dan fungsi algoritma

Prosedur adalah suatu program terpisah dalam blok

sendiri yang berfungsi sebagai subprogram (program bagian).

Diawali dengan kata cadangan “Procedure” didalam bagian

deklarasi prosedur. Procedure biasanya bersifat suatu aktifitas

seperti menghitung luas, meghitung faktorial, mencari nilai

maksimum/minimum, dan sebagainya. (Ritayani 2021)

Prosedur banyak di gunakan pada program yang

terstruktur karena karena merupakan penerapan konsep

program modular, yaitu memecah-mecah program yang rumit

menjadi programprogram bagian yang lebih sederhana dalam

bentuk prosedur-prosedur. (Ritayani 2021)


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

BAB III

HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Kegiatan

1. Gambaran Umum RSUD Dr. M.M Dunda

RSUD Dr. M.M Dunda Limboto yang semula bernama

RSUD Limboto adalah Rumah Sakit milik Pemerintah

Kabupaten Gorontalo yang berlokasi di wilayah administrasi

kabupaten Gorontalo, didirikan pada tanggal 25 November

1963 dengan kapasitas awal tempat tidur adalah 29 buah.

Melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

171/Menkes/SK/III/1994 RSU Dr. M.M. Dunda ditetapkan

menjadi RSU Kelas C yang peresmiannya pada tanggal 19

September 1994 bersamaan dengan penggunaan nama Dr.

Mansyoer Mohamad Dunda yang diambil dari nama seorang

putra daerah perintis kemerdekaan yang telah mengabdikan

dirinya dibidang kesehatan sehingga diabadikan menjadi nama

Rumah Sakit Umum Daerah milik Pemerintah Daerah

Kabupaten Gorontalo dengan berkedudukan sebagai unit

pelaksana pemerintah Kabupaten Gorontalo di bidang

pelayanan kesehatan masyarakat.

Dalam perkembangannya RSUD Dr. M.M. Dunda Limboto

menjadi Badan Pengelola berdasarkan SK. Bupati Gorontalo


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

Nomor 171 Tahun 2002 tentang Pembentukan Organisasi dan

Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Dr. M.M. Dunda Kab.

Gorontalo. Dengan ditetapkannya sebagai Badan Layanan

Umum Daerah maka sejak Tahun Anggaran 2001 RSUD Dr.

M.M Dunda Limboto mulai dikembangkan secara bertahap,

dengan mempunyai kapasitas 239 tempat tidur berdasarkan

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: HK.03.05/I/1077/2011,

RSUD Dr. M.M Dunda Limboto berubah tipe menjadi Kelas B.

RSUD Dr. M.M Dunda di tahun 2015 mendapatkan izin

operasional tetap Rumah Sakit sesuai SK Gubernur

No.39/89/I/2015 serta Surat keputusan Menteri Kesehatan No.

HK.02.03/I/0363/2015 tentang penetapan Rumah Sakit Provinsi

dan Rumah Sakit Rujukan Regional. Surat dari komisi Akreditasi

RS Nomor: KARS-SERT/567/VI/2012 tentang Akreditasi Dasar

untuk 5 (lima) pelayanan yakni UGD, Pelayanan Medik,

Pelayanan Keperawatan, Rekam Medis Dan Administrasi

manajemen. Surat dari komisi Akreditasi RS (KARS) Nomor :

939/KARS/IX/2017 tentang pemberitahuan hasil akreditasi

RSUD Dr. M.M Dunda Limboto dengan Lulus Tingkat Paripurna.

Di tahun 2017 tepatnya tanggal 14 September 2017 Rumah

Sakit RSUD Dr. M.M Dunda mendapatkan penghargaan atas

kualitas mutu pelayanan rumah sakit yakni berupa Sertifikat


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

Akreditasi Rumah Sakit dari KARS (Komisi Akreditasi Rumah

Sakit) dengan Nomor : KARS-SERT/812/IX/2017 yang

ditetapkan di Jakarta oleh Ketua Eksekutif Komisi Akreditasi

Rumah Sakit yakni Dr. dr. Sutoto, M. Kes. Seiring dengan

tuntutan masyarakat yang semakin membutuhkan pelayanan

kesehatan bermutu, lebih mudah, lebih cepat maka saat ini

Rumah Sakit Memiliki Kapasitas Tempat Tidur Sebanyak 271

tempat tidur untuk ruang rawat inap dan 17 tempat tidur untuk

unit gawat darurat (UGD).

a. Letak Geografis

RSUD Dr. M.M Dunda Limboto terletak di wilayah

administrasi Kabupaten Gorontalo memiliki Lokasi di

Jalan Achmad A. Wahab kelurahan Hunggaluwa

Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo, dan memiliki

luas bangunan ±10.674, 103 M² dan Luas Lahan ±12.791

M².

Adapun batas – batas lahan sebagai berikut :

1) Sebelah Utara berbatasan dengan rumah penduduk.

2) Sebelah Timur berbatasan dengan Daerah Aliran

Sungai Bionga.

3) Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Mbui

Bungale.
LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

4) Sebelah Barat berbatasan dengan Jalan Achmad A.

Wahab.

b. Visi, Misi, dan Filosofi

1) Visi RSUD Dr. M.M Dunda Limboto

”Menjadi RS yang terbaik di Provinsi Gorontalo“.

2) Misi RSUD Dr. M.M Dunda Limboto

a) Memberikan pelayanan kesehatan yang

profesional, bermutu, tepat waktu, dan terjangkau

oleh seluruh lapisan masyarakat.

b) Meningkatkan dan mengembangkan sumber daya

manusia melalui pendidikan dan pelatihan.

c) Meningkatkan pendapatan Rumah Sakit dan

mandiri dalam pendanaan.

d) Meningkatkan kesejahteraan karyawan.

e) Mengembangkan penelitian dan pengembangan

dalam teknologi kesehatan.

3) Filosofi RSUD Dr. M.M Dunda Limboto

“Keselamatan, Kesembuhan dan Kepuasan Pasien

adalah Kebanggaan Kami“.

1) Struktur Organisasi di Unit Rekam Medis


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

Berikut gambar dari struktur organisasi di unit rekam

medis.
LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

Gambar 10. Struktur Organisasi Unit Kerja Rekam Medis


di RSUD Dr. M.M Dunda Limboto
DIREKTUR

WADIR PELAYANAN

KABID PELAYANAN

KASIE REKAM MEDIK & SIRS

PJ TPP IGD PJ TPPRJ PJ TPPRI PENGELOLAAN DATA REKAM

1. Assembling
2. Koding

3. Indeks P. RI

4. Indeks P. RJ

5. Filing
LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

A. Kodefikasi Terkait Gangguan Jiwa dan Perilaku di Rumah Sakit

Umum Daerah Dr. M.M Dunda Limboto

Berdsarkan hasil dari praktik kerja lapangan II (PKL-II) yang

telah di lakukan di RSUD Dr. M.M Dunda Limboto menunjukan

bahwa kodefikasi terkait gangguan jiwa dan perilaku

B. Kodefikasi Terkait Sistem Penginderaan dan Syaraf di Rumah

Sakit Umum Daerah Dr. M.M Dunda Limboto

Pelaksanaan pengodean diagnosis harus lengkap dan akurat

sesuai dengan arahan ICD-10 (WHO, 2016). Keakuratan kode

diagnosis pada rekam medis dapat digunakan sebagai dasar

pembuatan laporan kesehatan. Kode diagnosis pasien yang tidak

akurat mengakibatkan informasi yang dihasilkan mempunyai tingkat

validasi data yang rendah. Hal ini tentu dapat mengakibatkan

ketidakakuratan pembuatan laporan, misalnya laporan morbiditas

rawat jalan, laporan sepuluh besar penyakit ataupun klaim

Jamkesmas (Pramono & Nuryati, 2011).

Berdasarkan hasil praktik kerja lapangan II (PKL-II) yang telah

di lakukan di RSUD Dr. M.M Dunda Limboto menunjukan bahwa

kodefikasi terkait sistem penginderaan dan syaraf sudah di lakukan.

Pengkodean di lakukan secara langsung menggunakan buku ICD-

10, sedangkan untuk pengkodean tindakan menggunakan buku

ICD-9cm classification of procedures.


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

Dalam melakukan pengkodean pada berkas rekam medis di

temukan adanya kekeliruan pada sebuah berkas rekam medis

dalam pemberian kode penyakit. Sedangkan untuk pemberian kode

terhadap tindakan yang di lakukan terdapat juga beberapa berkas

yang tidak di berikan kode tindakan.

Dari hasil observasi yang dilakukan di temukan kekeliruan

pemberian kode pada sebuah berkas rekam medis yakni dengan

pemberian kode untuk penyakit Hydronephrosis. Kode yang

seharusnya di berikan N13.3 akan tetapi kode yang ada pada

berkas N13.1

Untuk kasus menentukan kode diagnosa penyakit Syaraf dan

kode tindakan kami mengambil 1 contoh yakni :

1. Kode diagnosa

Polyeuropathy (peripheral) G62.9

Tab.list Polyneuropathy, unspecified G62.9

2. Kode tindakan

CT Scan 87.03

Scan, scaning Head 87.03


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

C. Analisis Berkas Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Daerah

Dr. M.M Dunda Limboto

Analisis kualitatif adalah suatu review pengisian rekam medis

yang berkaitan tentang ke konsistenan dan isinya merupakan bukti

bahwa rekam medis tersebut akurat dan lengkap. Untuk review

kualitatif terdiri 6 komponen yaitu review kelengkapan dan

kekonsistenan diagnosa, review kekonsistenan pencatatan

diagnosa, review pencatatan yang dilakukan saat perawatan dan

pengobatan, review adanya informed consent, review cara atau

praktek pencatatan dan review hal-hal yang berpotensi

menyebabkan tuntutan ganti rugi. (G. R. Hatta, Pedoman

Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan.

Jakarta, 2008.)

Berdasarkan hasil praktik kerja lapangan II (PKL-II) yang telah

di lakukan di RSUD Dr. M.M Dunda Limboto, analisis kualitatif ini

belum di terapkan di karenakan SDM yang kurang. Untuk analisis

kualitatif ini kami lakukan sendiri dengan menggunakan 6 review

komponen yang sudah kami dapatkan di teori pembelajaran. Untuk

analisis kualitatif kami menggunakan 1 review komponen yaitu

review kelengkapan dan kekonistenan pencatatan diagnosis.


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

BULAN : Desember

TOTAL JUMLAH BERKAS YANG DIANALISIS


: 15

AKURAT, LENGKAP,
DAN KONSISTEN PROSENTASE
NO. KOMPONEN ANALISIS
KONSISTENSI
JUMLAH TOTAL

I. KELENGKAPAN DAN KONSISTENAN DIAGNOSA

DOKTER

DIAGNOSA MASUK (ADMITTING


1 15 15
DIAGNOSIS)

DIAGNOSA TAMBAHAN (ADDITIONAL


2 15 15
DIAGNOSIS)

3 PREOPERATIVE DIAGNOSIS 1 15

4 POSTOPERATIVE DIAGNOSIS 1 15

DIAGNOSA UTAMA (PRINCIPAL


5 15 15
DIAGNOSIS)

DIAGNOSA KEDUA (SECONDARY


6 14 15
DIAGNOSIS)

KOMPLIKASI ATAU PENYAKIT LAINNYA


7 15 15
(COMORBIDITY)

PENYEBAB LUAR CEDERA (EXTERNAL


8 6 15
CAUSES)

9 UNDERLYING CAUSE OF DEATH 1 15

PERAWAT

CATATAN TERINTEGRASI & DIAGNOSA


10 15 15
KEPERAWATAN
LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

AVERAGE :

Tabel 1. Analisis kualitatif, review kelengkapan dan kekonsistenan pencatatan

diagnosa RSUD Dr. M.M Dunda Limboto


LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (PKL-II)
RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO
TAHUN 2024

D. Desain dan Manajemen Formulir di Rumah Sakit Umum Daerah

Dr. M.M Dunda Limboto

E. Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Kesehatan di Rumah

Sakit Umum Daerah Dr. M.M Dunda Limboto

F. Algoritma dan Pemrograman di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.

M.M Dunda Limboto

Anda mungkin juga menyukai