K Nunu
K Nunu
OLEH
NURFIANTI
2022092022
OLEH
NURFIANTI
2022092022
ABSTRAK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Masalah
Kekerasan terhadap perempuan merupakan fenomena sosial yang menjadi
perhatian banyak pihak, ini merupakan masalah kesehatan publik dan
pelanggaran hak asasi manusia di seluruh dunia secara signifikan. Bentuk
kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi sangat bervariasi, seperti kekerasan
fisik, psikis, seksual, dan kekerasan berupa penelantaran.
B. Skala
Efek psikologis penganiayaan bagi banyak perempuan lebih parah
dibanding efek fisiknya. Rasa takut, cemas, letih, kelainan stress post traumatic,
serta gangguan makan dan tidur merupakan reaksi panjang dari tindak kekerasan.
Namun, tidak jarang akibat tindak kekerasan terhadap istri juga meng-akibatkan
kesehatan reproduksi terganggu secara biologis yang pada akhirnya meng-
akibatkan terganggunya secara sosiologis. Istri yang teraniaya sering mengisolasi
diri dan menarik diri karena berusaha menyembunyikan bukti penganiayaan
mereka.
Dampaknya bagi anak adalah: kemungkinan kehidupan anak akan
dibimbing dengan kekerasan, peluang terjadinya perilaku yang kejam pada anak-
anak akan lebih tinggi, anak dapat mengalami depresi, dan anak berpotensi untuk
melakukan kekerasan pada pasangannya apabila telah menikah karena anak
mengimitasi perilaku dan cara memperlakukan orang lain sebagaimana yang
dilakukan oleh orang tuanya..
C. Kronologi
Beberapa faktor penyebab kekerasan berbasis gender terutama didalam
rumah tangga yaitu rendahnya kesadaran hukum, masih kuatnya budaya
patriarki, dan kondisi ekonomi yang rendah atau . Selain itu di dalam penelitian
lain juga terdapat beberapa faktor penyebab kekerasan berbasis gender adalah:
dugaan adanya perselingkuhan atau orang ketiga dan adanya tradisi untuk
menikah di usia dini. Tingginya kasus KDRT menunjukkan masih kurangnya
kesadaran hukum pelakunya. Korban terkadang tidak melaporkan KDRT yang
menimpanya dengan alasan malu, aib rumah tangga, akibat yang tidak terlalu
berat, atau takut akan ancaman atau kekerasan selanjutnya oleh pelakubila
melapor. Selain itu disebabkan juga karena rendahnya kesadaran hukum
masyarakat untuk melaporkan terjadinya kasus kekerasan dalam rumah tangga.
D. Solusi
Asuhan Kebidanan yang dapat diberikan untuk menolong kaum perempuan dari
tindak kekerasan dalam rumah tangga adalah :
1. Merekomendasikan tempat perlindungan seperti crisis center, shelter dan one
stop crisicenter.
2. Memberikan pendampingan psikologis dan pelayanan pengobatan fisik
korban. Disini perawat dapat berperan dengan fokus meningkatkan harga diri
korban, memfasilitasi ekspresi perasaan korban, dan meningkatkan
lingkungan sosial yangmemungkinkan.. Bidan berperan penting dalam upaya
membantu korban kekerasan diantaranya melalui upaya pencegahan primer
terdiri dari konseling keluarga, modifikasi lingkungan sosial budaya dan
pembinaan spiritual, upaya pencegahan sekunder dengan penerapan asuhan
3. Memberikan edukasi kepada remaj untuk peningkatan pengetahuan terhadap
dampak kekerasan pada perempuan termasuk dampaknya trehadap kesehtan
reproduksi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kesimpulan
B. Saran
Tindakan yang perlu dilakukan adalah memberikan kesadaran serta
kepedulian pada masyarakat. Jika mengetahui bahkan melihat adanya
perilaku kekerasan di lingkungannya agar tidak membiarkan atau bersikap
permisif. Tahap awal adalah dengan menyelamatkan korban dan
memberikan pendampingan pada korban kekerasan. Di samping itu juga
diharapkan agar pengabdian masyarakat berupa kampanye antisipasi
kekerasan juga dilakukan di lokasi lain yang banyak terjadi tindak
kekerasan terutama pada perempuan dan anak
DAFTAR PUSTAKA
Ramadani, H. A., Fahrica, F., Simatupang, F., Putri, R. D., & Siregar, P. A. (2022). Pengaruh
Edukasi Kesehatan terhadap Pengetahuantentang Kekerasan Seksual dan
KDRT. Jurnal Inovasi Penelitian, 2(12), 3953-3956.