1
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirohim
Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang "INTELEKTUALISME DAN
SPIRITUALISME”. Dan kami berterima kasih kepada bapak Paisal Manurung., M.S selaku dosen
mata kuliah Filsafat Pendidikan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta pengetahuan kita
mengenai filsafat pendidikan prakolonial. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa yang akan
datang, mengingat tidak ada yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan
yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang lain. Kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon dengan kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................... 3
BAB I.............................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN...........................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................4
BAB II............................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN..............................................................................................................5
A. Mengidentifikasi Dan Menganalisis Intelektualisme Dan Spiritualisme................5
B. Intelektualisme Pendidikan...................................................................................5
D. Spiritualisme Pendidikan.......................................................................................6
BAB III............................................................................................................................7
PENUTUP....................................................................................................................... 7
KESIMPULAN............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................7
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan secara etimologi berasal dari kata didik yang berarti proses pengubahan tingkah
laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui pendidikan dan
latihan. istilah pendidikan ini semula berasal dari bahasa yunani, yaitu paedagogie yang berarti
bimbingan yang di berikan kepada anak.
Dalam pendidikan di Indonesia, nilai kejujuran sudah tidak lagi dihargai, sehingga
tidak heran jika banyak peserta didik yang lebih memilih bersikap tidak jujur dibanding berlaku
jujur. Hal tersebut karena apresiasi tertinggi akan diperoleh jika kita mendapat nilai yang relatif
tinggi tanpa memandang latar belakangnya.
Nilai intelektualisme seseorang memang diperoleh melalui hasil belajar serta pengalaman,
namun saat ini pendidikan terutama di Indonesia mengalami kemunduran dalam hal moralitas
peserta didiknya. Sebagai peserta didik, dalam mencapai nilai intektual saya meyakini bahwa nilai
spiritualitas relevan untuk bisa mencapai suatu intelektualitas terbaik. Nilai-nilai spiritualitas serta
keyakinan bahwa ada kekuatan besar diluar diri manusia dirasa mampu memberikan dorongan
berpikir dalam melakukan sesuatu baik itu berkaitan dengan pembelajaran maupun kehidupan
lainnya.
B. Rumusan Masalah
• Pengertian Intelektualisme
• Tugas pendidikan intelektual
• Spiritualisme Pendidikan
C. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas dari dosen bidang studi danuntuk
membantu mahasiswa agar lebih mudah memahami tentang pendidikan diera revolusi mental.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Intelektualisme Pendidikan
Defenisi intelektualisme adalah akal budi atau intelegensi yang berarti kemampuan untuk
meletakkan hubungan-hubungan dari proses berpikir. Dikatakan bahwa orang yang intelligent
adalah orang yang dapat menyesuaikan persoalan dalam tempo yang lebih singkat, memahami
masalah lebih cepat dan cermat, serta mampu bertindak cepat.
(mohammada asrori, 2009 : 48)
b) Pengembangan Material
Penddikan telektual di sebut pembentukan material jika di dalamnya bermaksud menambah ilmu
pengetahuan atau bahan-bahan yang di butuhkan di dalam kehidupan manusia seperti tanggapan-
tanggapan, pengertiaan, pengetahuan, dan keterampilan yang penting bagi kehidupan.
Perkembangan manusia sepanjang hidup akan mengalami siklus dari sejak masa janin di
kandungan hingga lahir, tumbuh menjadi bayi, anak-anak, remaja, dewasa, dan terakhir pada fase
kematian. Agar individu mencapai kebahagiaan lahir dan batin di dunia di akhirat. Pendidikan
formal dan non formal itu sangatlah penting bagi seseorang individu atau seseorang anak di usia
yang sudah memasuki dunia pendidikan, agar perkembangan fisik dan kognitif menjadi dasar
penerapan strategi pengajar dan pendidikan yang mampu memaksimalkan potensi dengan baik dan
seorang individu atau anak ini akan mencapai kebahagiaan lahir batin dunia dan akhirat.
B. Spiritualisme Pendidikan
Spiritualisme berasal dari kata spirit yang berarti jiwa atau suma atau roh. spritualisme
berarti kejiwaan , rohani, batin, mental atau moral. Spiritualisme mengacu pada kecerdasan hati,
jiwa yang menurut terminology al-qur’an dan hadist nabi SAW. Sejarah membuktikan bahwa
5
keduanya memiliki kemampuan yang sangat luar biasa dalam penyucian jiwa (tazkiyatun-nafs) dan
ke sanggupan yang sangat dalam memperbaiki hati ( islah}ul-qalb).
Khalil A. Khavari yng di kutip oleh novan ardy wiyani menyebut bahwa:
6
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Intelektualisme adalah sebuah doktrin filsafat yang menitikberatkan pengenalan (kognisi) melalui
akal serta secara metafisik memisahkannya dari pengetahuan indra serapan.
Intelektualisme dekat dengan rasionalisme. intelektualisme itu mengarah kepada suatu kemampuan
diri dalam berpikir, sedangkan spiritualisme merupakan suatu kepercayaan mengacu pada
kecerdasan hati, jiwa yang menurut terminology al-qur’an dan hadist nabi SAW.
DAFTAR PUSTAKA
hanifah97blogpress.blogspot.com