D UMUR 4
TAHUN DENGAN FEBRIS DI BLUD RSUD KOTA
SUBULUSSALAM TAHUN 2022
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Profesi Bidan Dalam Program Studi Kebidanan
Pada Fakultas Ilmu Kesehatan INKES SUMUT
OLEH:
IRMANITA MANIK
NIM : 2010024
Pembimbing Praktik
Koordinator Stase
Mengetahui,
Ka. Prodi Kebidanan Program Pendidikan Profesi Bidan
INKES SUMUT
Puji dan Syukur saya ucapkan Kehadirat Tuhan, berkat rahmat dan bimbingan-Nya kami
dapat menyelesaikan Laporan Kasus STASE Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas di
Puskemas Bogor Utara Tahun 2022
Asuhan Kebidanan ini merupakan salah satu tugas dalam rangkaian Pendidikan
Profesi Kebidanan pada Program Pendidikan Profesi di Institut Kesehatan Sumatera
Utara. Bersama ini saya perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs. Asman R. Karo – Karo dan Prof. Dr. H. Paul Sirait, SKM, MM, M.Kes selaku
Pendiri Yayasan STIKESSU
2. Dr. Ferrial Paesha Sirait, M.Sc selaku Ketua Yayasan STIKESSU
3. David Siagian, SKM, M.Kes, selaku Rektor Insititut Kesehatan Sumatera Utara dan
Jajarannya
4. Ibu Martina, S.Kep,Ns, M.Biomed, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Insititut
Kesehatan Sumatera Utara dan jajarannya
5. Ibu Emi Br Barus, SST,M.Keb, selaku Ketua Prodi. Kebidanan Program Pendidikan
Profesi Bidan INKES SUMUT
6. Ibu Yohana Putri Apryanti, SST, M.Tr.Keb Selaku Sekretaris Prodi. Kebidanan
Program Pendidikan Profesi Bidan INKES SUMUT
7. Ibu Desi Br Sembiring, SST, M.Tr.Keb Selaku Sekretaris Prodi. Kebidanan Program
Sarjana Kebidanan INKES SUMUT
8. Ibu Ayu Jani Puspita Sari, SST, M.Keb selaku Koordinator Stase Asuhan Kebidanan
Bayi,Balita dan Anak pada stase ini yang sudah memberika banyak masukan
9. Drg, Astrid Dewi Prabaningtyas, M.KM selaku Kepala Bogor Utara Sekalian sebagai
pembimbing lahan saya yang sudah memberikan banyak masukan dan izin untuk
saya melaksanakan asuhan ini
Semoga Tuhan membalas segala kebaikan kepada semua pihak yang telah meberikan
kesempatan, dukungan kepada kami dalam penyelesaian asuhan kebidanan ini. Kami
sadari betul bahwa asuhan kebidanan ini masih kurang sempurna, maka dari itu kami
berharap kritik dan saran dari pembaca.
Medan, 05 Maret 2022
Penulis
DAFTAR ISI
2. Febris .......................................................................... 11
3. Dehidrasi .................................................................... 16
BAB IV PEMBAHASAN
A. Tinjauan Kasus ..................................................................
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................
B. Saran ................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Balita (AKABA) sebesar 26,29 per 1.000 kelahiran hidup,
tahun 2015 sebesar 13 per 1.000 kelahiran hidup. (Dinkes Aceh, 2019).
1000 kelahiran hidup, turun dibandingkan tahun 2013 sebesar 13 per 1000
kelahiran hidup. Namun masih ada lebih dari 10 anak meninggal setiap
keluarga miskin yanng terkena penyakit yang mudah di cegah dan di obati
seperti pneumonia, diare dan demam atau febris (Dinkes Kota Subulussalam,
2017).
pada anak
; Ardinasari, 2016).
biasanya merupakan adanya tanda infeksi pada tubuh anak, dan dapat memicu
timbulnya kejang. Tingginya suhu pemicu kejang bervariasi pada setiap anak,
0 0
kejang dapat terjadi pada suhu yang terlalu tinggi, antara 38 C - 40 C
Blud Rsud Kota Subulussalam di dapatkan data dari bulan Januari 2021
sampai Januari 2022 jumlah balita sakit yang berkunjung sebanyak 282
studi kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan Balita Sakit Febris Pada
Balita Sakit An. D dengan umur 4 tahun dengan febris di Blud Rsud Kota
Subulussalam”
B. Perumusan Masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Subulussalam
anak febris
D. Manfaat Studi Kasus
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Profesi
3. Bagi Institusi
a. Pendidikan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. Balita
a. Pengertian
lahir, dan 3x berat badan lahir pada umur 1 tahun dan menjadi
(Sudarmoko, 2013).
perkembangan.
e) Melakukan pembicaraan.
b) Bermain air.
c) Menendang bola.
e) Permainan telepon-teleponan.
a) Melompat.
b) Melompat jauh.
a) Lomba karung.
b) Main engklek.
c) Melompat tali.
d) Belajar mengingat-ingat
e) Mengenal angka.
g) Mengenal musim.
h) Membaca majalah.
1) Alergi/biduran
2) Asma
3) Batuk
4) Cacar air
5) Cacingan
6) Campak
7) Demam
8) Diare
9) Defisiensi Gizi
10) Influenza
12) Mimisan
2. Febris
a. Pengertian
(Sodikin, 2012).
2012).
menjadi dua. Pertama, febris sebagai akibat dari suatu infeksi oleh
yang di sebabkan oleh faktor non infeksi antara lain faktor alergi,
2013).
c. Patofisiologi
terlihat berbagai gejala klinis tergantung dari fase febris nya. Ada
b) Berkeringat.
c) Mengigil ringan.
2) Menggigil.
3) Berkeringat.
7) Kejang
e. Komplikasi febris
1) Kejang.
3) Risiko meningitis.
f. Penatalaksanaan
yang tipis.
kering ).
3. Dehidrasi
1) Dehidrasi berat
b) Mata cekung
2) Dehidrasi sedang
a) Rewel, gelisah
b) Mata cekung
3) Tanpa dehidrasi
Tidak terdapat cukup tanda utuk diklasifikasikan
Ruang : IGD
Tanggal masuk : 10 Maret
2022
No Register : 054781
A. TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
a. IDENTITAS ANAK
Umur : 4 Tahun
1. Alasan datang
panas sejak kemarin sore tanggal 10 Maret 2022, rewel, tidak mau
2. Riwayat Kesehatan
a) Imunisasi
Mei 2018
11 Mei 2013
9 Juni 2018
17 Juli 2018
21 Agustus 2018
Campak : Ibu mengatakan imunisasi Campak tanggal
21 Januari 2019
Ibu mengatakan saat ini anaknya panas, tidak mau makan dan
rewel
3. Riwayat sosial
a) Yang Mengasuh
sangat baik.
baik.
d) Lingkungan rumah
a. Nutrisi
siang.
selama sakit.
b. Istirahat/ Tidur
minta digendong.
c. Mandi
e. Eliminasi
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Generalis
b. Kesadaran : Composmentis
d. BB/ TB :12,9 kg / 94 cm
2. Pemeriksaan Sistematis
retraksi
c. Bisa berlari
d. Belajar mengingat-ingat
DIAGNOSA KEBIDANAN
Data Dasar
DS:
panas sejak kemarin sore tanggal 10 Maret 2022 rewel, tidak mau
2. Kesadaran : Composmentis
0
3. TTV : N : 110 x/menit, R: 36 x/menit, S: 38,9 C
4. BB : 12,9 kg
B. MASALAH
C. KEBUTUHAN
sirup
supositoria (dubur) 125mg sehari 1x, vitamin dan mineral sirup 60ml
V. PERENCANAAN
sehari 1x, vitamin dan mineral sirup 60ml sehari 1x1 sendok takar.
b. Kesadaran : Composmentis
d. BB : 12,9 kg
sehari 1x, vitamin dan mineral sirup 60ml sehari 1 x 1 sendok takar
secara teratur
b. Kesadaran : Composmentis
d. BB : 12,9 kg
S : Subjektif
2. Ibu mengatakan anaknya rewel, sudah mau makan dan minum tapi sedikit
O : Objektif
2. Kesadaran : Composmentis
R : 38 x/menit
A : Assesment
P : Planning
yang disukai anak seperti memberi nasi diberi kuah sayur atau bubur, dan
minum yang cukup seperti teh manis, air putih dan susu.
panas anak turun, vitamin dan mineral syrup 60ml 1 x 1 sendok takar
secara teratur
Evaluasi
Kesadaran : Composmentis
R : 38 x/menit
S : Subjektif
2. Ibu mengatakan anaknya sedikit rewel, makan dan minum tapi sedikit
O : Objektif
2. Kesadaran : Composmentis
R : 36 x/menit
A : Assesment
P : Planning
anak sudah tidak demam maka untuk paracetamol syrup dihentikan tetapi
Evaluasi
Kesadaran : Composmentis
R : 36 x/menit
Mata masih sedikit cekung dan kulit sedikit hangat bila disentuh
2. Ibu bersedia untuk tetap memberikan nutrisi yang cukup pada anaknya
S : Subjektif
2. Ibu mengatakan anaknya sudah tidak rewel dan sudah mau makan nasi
sop, telur, roti minumnya air putih 3 kali ± ½ gelas dan susu 1 kali ± ½
gelas
3. Ibu mengatakan anaknya sudah mau bermain tetapi masih di dalam rumah
O : Objektif
2. Kesadaran : Composmentis
R : 34 x/menit
P : Planning
sampai habis
Evaluasi
Kesadaran : Composmentis
R : 34 x/menit
Mata sudah tidak cekung dan kulit sudah tidak hangat bila disentuh
3. Ibu bersedia melanjutkan obat yang dianjurkan oleh dokter sampai habis
Pada bab ini akan dibahas tentang studi kasus yang dilakukan penulis di
Blud Rsud kota subulussalam, yang kemudian dibandingkan dengan teori yang
Varney yang terdiri dari tujuh langkah yaitu : Pengkajian, Interpretasi data,
1. Pengkajian
diperoleh hasil bahwa ibu mengatakan anaknya umur 4 tahun, panas sejak
kemarin sore, rewel dan mau makan dan minum sedikit. Data Objektif:
0
di mana suhu tubuh di atas normal, yaitu diatas 38 C. Keluhan yang
minum, nafsu makan berkurang. Sehingga antara teori dan praktik tidak ada
kesenjangan.
2. Interpretasi Data
D Umur 4 tahun dengan febris. Masalah yang ditemukan pada balita adalah
tentang gangguan pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi. Kebutuhan
cairan dengan pemberian minum susu, teh manis atau air putih sesering
mungkin.
3. Diagnosa Potensial
kasus balita dengan febris diagnosa potensial yaitu terjadi kejang demam
(Suriadi dan Yuliani,2010). Pada kasus An. D umur 4 tahun dengan febris
baik dari tenaga kesehatan. Pada kasus ini ada kesenjangan antara teori dan
4. Antisipasi
dan mineral sirup 60ml sehari 1 x 1 sendok takar yang diberikan bidan
balita sakit febris kolaborasi dengan dokter spesialis anak dalam pemberiaan
kali dalam sehari (Sodikin,2012). Sehingga antara teori dan praktek tidak
ada kesenjangan.
5. Perencanaan
Anjurkan ibu untuk memberikan banyak minum pada anak, Anjurkan ibu
untuk melakukan kompres dengan air hangat, Anjurkan pada ibu untuk
125mg sehari 1x, vitamin dan mineral sirup 60ml sehari 1 x 1 sendok takar.
dari biasanya, Pakaian yang di gunakan anak baiknya dengan pakaian yang
Water Sponge ), Hindari kompres alkohol dan air es. Pada kasus balita sakit
takar. Sehingga pada langkah ini ditemukan kesenjangan antara teori dan
sirup
diberikan antibiotik pada kasus balita sakit febris karena kasus yang terjadi
pada An.D hanya kenaikan suhu tubuh dan tidak disertai gejala lain seperti
diare, batuk dan pilek sedangkan pada teori diberikan antibiotik pada kasus
6. Pelaksanaan
Menganjurkan
pada ibu untuk memberikan obat pada anaknya sesuai program yaitu
supositoria (dubur) 125mg sehari 1x, vitamin dan mineral syrup 60ml
7. Evaluasi
(2010) adalah keadaan umum baik, panas turun dan tidak kejang.
dengan febris selama kurang lebih 4 hari didapatkan hasil keadaan umum
0 0
anak baik, panas turun dari 38,9 C menjadi 36,6 C, dan tidak terjadi kejang
pada anak. Sehingga antara teori dan praktek tidak ada kesenjangan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil studi kasus yang dilakukan penulis pada An. D umur
sejak kemarin sore, rewel dan mau makan dan minum sedikit. Data
0
x/menit, Respirasi 38 x/menit, Suhu 38,9 C.
kebutuhan diperlukan data yang cukup mendukung yaitu data dasar yang
3. Pada kasus ini diagnosa potensialnya terjadi kejang demam, tetapi pada
kasus ini tidak terjadi karena An.D telah mendapatkan perawatan dan
64
4. Antisipasi yang dilakukan pada kasus An.D umur 4 tahun yaitu
evaluasi, maka diperoleh hasil keadaan umum An. D baik, panas turun
dari 38,9
0 0
C menjadi 36,6 C, dan tidak terjadi kejang pada anak. Sehingga antara
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Profesi
Ardinasari E, 2016. Buku Pintar Mencegah & Mengobati Penyakit Bayi & Anak.
Jakarta : Penerbit Bestari
Arikunto, 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT
Rineka Cipta
Atika, Dyah P.D. 2015. Asuhan Kebidanan Pada Balita Sakit An. A Umur 3
Tahun dengan Febris di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak
Boyolali. KTI DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Dinkes Kabupaten Karanganyar, 2014. Profil Kesehatan Kabupaten Karanganyar
Tahun 2014. Karanganyar : Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar
Dinkes Provinsi Jawa Tengah, 2014. Profil Kesehatan Profinsi Jawa Tengah
Tahun 2014. Semarang : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
Hidayat, 2007. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Anallisis Data. Jakarta :
Salemba Medika
Kemenkes RI. 2015. Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).
Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
.Profil Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI.
Manggiasih V.A, Jaya P, 2016. Buku ajarAsuhan Kebidanan Pada Neonatus,
Bayi, Balita Dan Anak Pra Sekolah. Jakarta : CV. Trans Info Media
Maryunani, 2016. Manajemen Kebidanan. Jakarta : CV. Trans Info Medika
Matondang C.S, Wahidiyat I, Sastroasmoro S, 2013. Diagnosis Fisis Pada Anak,
Edisi 5. Jakarta : PT Sagung Seto
Muslihatun W.N, Mufdlilah, Setiyawati N, 2009. Dokumentasi Kebidanan.
Yogyakarta : Fitramaya
Notoatmodjo S, 2010. Metode Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi. Jakarta :
Rineka Cipta
Riandita A, 2012. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Demam
Dengan Pengelolaan Demam Pada Anak. Jurnal Kedokteran 2012.
Universitas Diponegoro.Semarang
Septiari, 2012. Mencetak Balita Cerdas Dan Pola Asuh Orang Tua. Yogyakarta :
Nuha Medika
Sihaloho U.K, 2015. Kejang Demam Kompleks. Jurnal Kedokteran 2015.
Universitas Lampung
Sodikin, 2012. PrinsipPerawatan Demam Pada Anak. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar
Sudarmoko, 2013. Pegangan Wajiib Kesehatan Balita. Yogyakarta : Gelar
Sujarweni, 2014. Metodologi Penilitian. Yogyakarta : Pustaka Barupress
Sulistyaningsih, 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan. Yogyakarta : Graha
Ilmu
Suriadi dan Yuliani R, 2006. Asuhan Keperawatan Pada Anak, Edisi 2. Jakarta :
CV. Sagung Seto
Susilowati, Tri. 2012. Asuhan Kebidanan Balita Sakit An. A dengan Febris
di PKD Ngudi Waras Jabung Sragen. KTI DIII Kebidanan STIKes
Kusuma Husada Surakarta
Varney, M. Kriebs, Gegor C.L, 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Edisi 4.
Jakarta : EGC
Walyani, 2015. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta : Pustaka
Barupress
Yulifan dan Suracmindari, 2013. Konsep Kebidanan. Jakarta : Salemba Medik
Lampiran kasus
S. Ibu datang ke poli anak ingin memeriksakan bayinya, mengatakan bayinya BAB kurang
lebih 7 kali sejak tadi malam, konsistensi encer disertai lendir, bayi tampak lemah juga rewel
dan kehausan. Bayi malas menyusui serta badannya panas
Mata sedikit cekung,ubun-ubun besar cekung, bibir dan lidah tampak kering, tugor kulit bila
dicubit kembali lambat dan perut sedikit kembung.
2. Memberitahukan ibu keadaan anaknya dan harus segera di rawat inap agar mendapatkan
penataksanaan selanjutnya
5. Melakukan pendokumentasian
P.
1. Kolaborasi dengan dokter Spesialis anak
2. Memberitahukan ibu keadaan anaknya
3. Menganjurkan ibu memberikan anak nutrisi yag seimbang
4. Menganjurkan ibu menjaga kebersihan
5. Menganjurkan pada ibu untuk anak istirahat cukup
6. Memberikan terapi obat yang dokter berikan
7. Menganjurkan ibu untuk melakukan kontrol ulang
8. Melakukan pendokumentasian
S. Ibu datang ke poli anak untuk memeriksakan anaknya, ibu mengatakan anaknya demam
tinggi naik turun sudah 4 hari
Muka : Pucat
S. Ibu datang ke poli anak ingin memeriksakan anaknya, ibu mengatakan anaknya sudah 12
kali BAB dalam 2 hari ini, konsistensi BAB nya encer disertai lendir. Anak minum kuat dan
mau makan.
Mata sedikit cekung,ubun-ubun besar normal, bibir dan lidah tidak kering, tugor kulit bila
dicubit kembali cepat dan perut sedikit kembung
P.
1. Kolaborasi dengan dokter spesialis
2. Memberitahukan kepada ibu keadaan anaknya
3. Menganjurkan ibu memberikan pisang berangan dan memberikan makanan berstektur
lunak
4. Menganjurkan ibu memberikan minum yang cukup
5. Menganjurkan ibu untuk segera menganti popok bayi bila BAB untuk menghindari iritasi
6. Memberikan terapi obat yang di berikan dokter spesialis
7. Menganjurkan ibu untuk melakukan kontrol ulang
8. Melakukan pendokumentasian
Lingkar kepala 39 cm
Lingkar dada 40 cm
P.
4. Memberitahukan ibu untuk melakukan kunjungan ulang pada bulan depannya untuk
melakukan tes
5. Melakukan pendokumentasian
memeriksakan anaknya, ibu mengatakan anaknya batuk pilek sudah sejak 4 hari yang lalu.
Dada : tidak ada bunyi stridor dan tidak ada bunyi weeizing
P.
8. Melakukan pendokumentasian
7. Pasien An. U, U: 8 bln
S. Ibu datang ke poli anak untuk memeriksakan anaknya, ibu mengatakan anaknya demam
sudah 3 hari
Muka : Pucat
P.
8. Melakukan pendokumentasian
8. Pasien An Z, U : 7thn
S. Ibu datang ke poli anak ingin memeriksakan anaknya, ibu mengatakan anaknya sudah
seminggu susah makan dikarenakan nyeri saat menelan.
S. Ibu datang ke poli anak untuk memeriksakan anaknya, ibu mengatakan anaknya demam
sudah 2 hari
Muka : Pucat
P.
8. Melakukan pendokumentasian
10. Pasien An.Y, U : 6 thn
S. Ibu datang ke poli anak ingin memeriksakan anaknya, ibu mengatakan anaknya nyeri
untuk menelan, gelisah tidur dimalam hari
P.
1. Kolaborasi dengan dokter spesialis anak
2. Memberitahukan kepada ibu keadaan anaknya
3. Menganjurkan ibu memberi air minum yang cukup
4. Menganjurkan ibu memberi makanan yang lunak pada anak
5. Menganjurkan pada ibu agar anak istirahat yang cukup
6. Memberikan terapi sesuai anjuran dokter spesialis anak
7. Menaganjurkan ibu untuk melakukan kontrol ulang
8. Melakukan pendokumentasian