Nama : Poksi Dwi Prada, S.Pd Kelas : Matematika A (Kelompok A) PPG Prajab Gel.1 Tahun 2023
LK-2 Jurnal Refleksi Mata Kuliah
Indikator Pertanyaan Identifikasi Diri Nama Mata FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA Kuliah Reviu Pengalaman belajar saya pada mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia Pengalaman adalah dengan mempelajari 5 topik yaitu sebagai berikut: Belajar Topik 1: Perjalanan Pendidikan Nasional Pengalaman belajar yang dapat saya pelajari pada topik ini adalah saya melakukan refleksi diri mengenai alasan saya menjadi guru. Pada topik ini juga membahas tentang pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara, refleksi perjalanan pendidikan di Indonesia dari zaman sebelum kemerdekaan hingga saat ini yang berbeda. Dimana pendidikan pada zaman sebelum kemerdekaan hanya berpusat pada kepentingan bangsa lain dan pejabat tinggi dan tidak semua masyarakat Indonesia memperoleh pendidikan yang layak. Sehingga hal ini lah yang memotivasi saya untuk ikut berkontribusi dalam mewujudkan pendidikan yang memerdekakan dan berpihak pada peserta didik yang dapat dirasakan oleh semua generasi muda Indonesia sesuai dengan harapan Ki Hadjar Dewantara.
Topik 2: Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
Pengalaman belajar yang dapat saya pelajari pada topik ini adalah Argumen kritis dan reflektif tentang esensi Pendidikan yang berdasarkan dasar pemikiran Ki Hadjar Dewantara, menelaah nilai luhur sosial budaya sebagai tuntunan dan pengaruhnya terhadap Pendidikan di Indonesia. Pada topik ini juga memberikan gambaran bahwa tugas dan tangggung jawab seorang guru tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan saja akan tetapi juga menuntun dan mendidik peserta didik agar memiliki budi pekerti yang baik. Sesuai dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang kodrat manusia dalam mewujudkan Pendidikan yang berpihak kepada peserta didik dan memerdekakan peserta didik. Selain itu, dalam proses pembelajaran guru sebagai system among yang dimana menyesuaikan dengan kodrat alam dan kodrat zaman peserta didik yang pastinya berbeda. Sehingga setiap anak dapat menghadapi dunia mendatang.
Topik 3: Identitas Manusia Indonesia
Pengalaman belajar yang saya peroleh pada topik ini ialah argument kritis dan refeksi tentang manusia Indonesia bahwa setiap anak itu berbeda dan beragam. Hal ini sesuai dengan identitas manusia Indonesia adalah keberagaman yang berdasar pada nilai nilai kemanusian yang terdiri dari nilai kebhinekatunggalikaan, nilai religious, dan nilai Pancasila. Keberagaman inilah yang menjadi landasan kuat bagi saya untuk dapat mengimplementasikan nilai-nilai kemanusiaan dalam proses pembelajaran sehingga terciptanya generasi muda yang memiliki ciri khas sebagai Pelajar Indonesia serta penghayatan Pancasila di sekolah tempat PPL yang menguatkan identitas manusia Indonesia.
Topik 4: Pancasila Sebagai Fondasi Pendidikan Indonesia
Pengalaman belajar yang saya peroleh pada topik ini adalah Pancasila dan PPP yang Dimana Pancasila menjadi landasan dalam terbentuknya program Profil Pelajar Pancasila yang saat ini di terapkan di Sekolah. Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia dan perwujudan PPP pada Pendidikan yang berpihak pada peserta didik dalam Pendidikan abad ke-21 di ekosistem sekolah. Hal ini dilakukan sebagai upaya dari pemerintah untuk mewujudkan pendidikan peserta didik yang berkarakter sesuai dengan prinsip-prinsip dan nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila sebagai entintas dan identitas bangsa Indonesia. Dengan memahami kajian pada topik ini, saya dapat merefleksikan diri bahwa Pancasila adalah fondasi dalam pendidikan Indonesia dan berperan penting menciptakan generasi muda yang unik, khas dan berbeda dengan bangsa lainnya.
Topik 5: Telaah Praktik Baik Pendidikan Yang Memerdekakan
Pengalaman yang saya peroleh dari topik ini adalah saya telah mencoba untuk melakukan praktik baik secara langsung di sekolah tempat saya PPL. Topik ini berisi argument diri mengenai Pendidikan yang berpihak dan memerdekaan peserta didik dalam Pendidikan abad ke-21 dapat diimplementasikan pada Pendidikan nasional dan sekolah tempat PPL. Dalam praktiknya, saya tetap mengacu kepada pemikiran Ki Hadjar Dewantara dan menyesuaikan dengan kompetensi yang harus di miliki oleh peserta didik pada pendidikan abad-21. Salah satunya adalah dengan menciptakan pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik. Selain itu juga memanfaatkan teknologi sebagai langkah awal mewujudkan pendidikan yang memerdekakan peserta didik dalam pendidikan abad-21.
1. Pengalaman belajar apa yang berguna dan menarik?
Pengalaman yang berguna dan menarik bagi saya adalah ketika saya mempelajari topik 5 tentang melakukan praktik baik pendidikan yang berpihak dan memerdekakan peserta didik di sekolah mitra. Hal ini menarik dan berguna karena melalui pemahaman pada topik tesebut dapat menjadi arahan bagi saya dalam mengimplementasikan pendidikan yang berpihak danmemerdekakan peserta didik sesuai dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara pada abad ke-21. 2. Pengalaman belajar apa yang berguna tetapi kurang menarik? Menurut saya tidak ada pengalaman belajar yang berguna tetapi kurang menarik karena semua pengalaman belajar pada topik ini berguna dan menarik bagi saya untuk dipelajari, pengalaman yang saya lakukan dan rasakan merupakan bekal bagi saya calon guru yang baik dan berpusat pada peserta didik. 3. Pengalaman belajar apa yang menarik tapi kurang berguna? Menurut saya tidak ada pengalaman belajar yang menarik tapi kurang berguna. Karena semua topik ini bermanfaat pada pembelajaran yang berpusat pada peserta didik sehingga dapat menjadi bekal saya sebagai calon guru professional menurut pemikiran Ki Hadjar Dewantara. 4. Pengalaman belajar apa yang tidak menarik dan tidak berguna dalam konteks sebagai calon guru? Menurut saya tidak ada pembelajaran yang tidak menarik dan tidak berguna. Semua pengalaman belajar dapat dijadikan salah satu acuan dan ilmu untuk menuntun saya sebagai calon guru yang lebih profesional dalam memberikan pembelajaran yang lebih baik kepada peserta didik saya nantinya dengan berpusat pada peserta didik sesuai abad 21. Refleksi Dalam merefleksikan pengalaman belajar mata filosofi Pendidikan Pengalaman Indonesia, saya memililih satu topik yang akan saya refleksikan lebih Belajar lanjut yaitu Topik 5 “Telaah baik Pendidikan yang memerdekakan Peserta didik”. 1. Apa yang telah terjadi? Saya memilih topik 5 yang telah saya pelajari untuk di bahas lebih lanjut karena sebagai seorang guru perlu menerapkan penddikan yang memerdekakan dan berpihak kepada peserta didik. Hal tersebut karena peserta didik memiliki perbedaan kebutuhan belajar, kemampuan dan potensi. Sehingga seorang guru harus bisa menuntun segala perbedaan peserta didik sesuai dengan kodratnya agar berkembang secara maksimal. Pada pembelajaran abad ke-21, hal tersebut sesuai dengan penerapan kurikulum Merdeka yang didalamnya terdapat nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila Dimana kegiatan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan peserta didik sehingga lingkungan belajar menjadi menyenangkan. 2. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Hal tersebut dapat terjadi karena sebagai seorang guru yang professional, saya ingin menciptakan pendidikan yang menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Pada dasarnya peserta didik pasti memiliki kodrat alam dan kodrat zaman yang berbeda dengan saya. Selain itu saya ingin menciptakan pendidikan yang memerdekakan peserta didik untuk mempersiapkan mereka dalam menghadapi revolusi yang akan terjadi di masa depan melalui praktik baik sesuai dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Seorang guru berperan sebagai penuntun agar peserta didik tidak kehilangan arah namun mengdepankan pembelajaran yang memerdekakan dan brpihak pada peserta didik (student centerend). Melalui pembelajaran tersebut, diharapkan setiap peserta didik dapat mengembangkan minat, bakat, dan potensi yang dimilikinya. Selain itu peserta didik juga diharapkan mempunyai karakter dan kepribadian yang kuat dan teguh sehingga bisa dijadikan dasar sebagai manusia berakhlak mulia. Analisis 1. Artefak-artefak pembelajaran mana yang dapat saya jadikan Artefak bukti dukung hasil refleksi pengalaman belajar? Pembelajaran Berdasarkan topik yang saya pilih pada refleksi pengalaman belajar, berikut saya melampirkan beberapa artefak pembelajaran yang dapat dijadikan bukti pendukung dalam merefleksikan pengalaman belajar pada topik 5 “Telaah baik Pendidikan yang memerdekakan Peserta didik” yaitu sebagai berikut: a. Demonstrasi Kontekstual Pada demonstrasi kontekstual topik 5 membuat video ke social media mengenai hasil rumusan tentang tentang pendidikan yang berpihak peserta didik dan memerdekakan peserta didik dalam pendidikan abad ke-21.
Link Artefak : https://youtu.be/y-5djbLzYD8?feature=shared
b. Aksi Nyata Membuat sebuah projek perubahan (change project) tentang pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan peserta didik dalam pendidikan abad ke-21 dengan sekolah mitra mahasiswa.
Link Artefak : https://youtu.be/EAvaFfC5N2c?feature=shared
2. Mengapa artefak ini yang saya pilih?
Alasan saya memilih artefak-artefak tersebut adalah sebagai bukti pendukung hasil refleksi pengalaman belajar pada topik 2, yakni: a. Demonstrasi Kontekstual Pada demonstrasi kontekstual saya membuat video ke media sosual mengenai hasil rumusan tentang tentang pendidikan yang berpihak peserta didik dan memerdekakan peserta didik dalam pendidikan abad ke-21. Sehingga melihat pembelajaran yang berpihak dan memerdekakan peserta didik pada abad ke-21. b. Aksi Nyata Pada aksi nyata topik ini Mahasiswa membuat sebuah projek perubahan (change project) tentang pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan peserta didik dalam pendidikan abad ke-21 dengan sekolah mitra mahasiswa. Sehingga membantu projek untuk meningkatkan pembelajaran yang berpihak dan memerdekakan peserta didik pada abad ke-21 di sekolah mitra. 3. Bagian mana dari artefak ini yang mendukung hasil refleksi saya? a. Aksi Nyata Bagian dari artefak yang mendukung hasil refleksi saya adalah pada bagian aksi nyata pada topik 5. Yang dimana pada bagian ini saya telah mencoba untuk menerapkan dan mengimplementasikan pemahaman yang saya peroleh pada Topik 2 terkait pelaksanakan pembelajaran yang di dasarkan pada pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang terdiri dari guru hendaknya dalam proses pembelajaran menyesuaikan dengan kodrat alam dan kodrat zaman peserta didik, menuntun peserta didik dalam mengembangkan potensi mereka dan membimbing peserta didik agar menjadi anak berkarakter budi pekerti baik. Sedangkan pada topik 5 aksi nyata yang saya buat memuat praktik baik yang saya lakukan melalui projek perubahan dalam menciptakan pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan peserta didik dalam pendidikan abad-21. Rumusan hasil Apabila saya mengajar atau membahas topik ini, dengan refleksi berupa mempertimbangkan prinsip pembelajaran bermakna yang berpusat pembelajaran kepada peserta didik, perubahan apa yang akan saya lakukan? bermakna Berikut beberapa perubahan yang dapat saya lakukan dengan mempertimbangkan prinsip pembelajaran bermakna yang berpusat kepada peserta didik antara lain: Dapat menerapkan Pendidikan yang berpihak kepada peserta didik untuk menciptakan pembelajaran yang tidak hanya terpaku di kelas saja tetapi juga bisa di lakukan di luar kelas. Perubahan ini saya lakukan dengan tujuan agar peserta didik memiliki kebebasan dalam mengekplor kemampuan mereka dimana mereka dapat memperoleh pengetahuan tidak dari penjelasan guru saja tetapi juga bisa dari lingkungan sekitar. Selain itu, sebagai guru saya hanya menuntun dan mengarahkan mereka dalam mengkontruksikan pengetahuan mereka dengan baik. Dari perubahan ini saya bisa meimplementasikan pemahaman saya terkait dasar dasar pemikiran Ki Hadjar Dewantara melalui pembelajaran berdasar pada kodrat alam dan kodrat zaman, pembelajaran yang menuntun (system among) dan pembelajaran membentuk karakter budi pekerti. Pembentukan karakter ini dapat dilihat melalui kolaborasi yang dilakukan peserta didik dengan teman sejawatnya sehingga perubahan ini dapat menjadi praktik baik yang saya lakukan untuk menciptakan pendidikan yang memerdekakan peserta didik.