Keanekaragaman Penduduk Dunia
Keanekaragaman Penduduk Dunia
Dosen Pengampu:
Muhammad Ali Imron
Disusun Oleh:
Ferdi Ardiansyah
NPM : 23042811131
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya penyusunan
makalah tentang “KEANEKARAGAMAN PENDUDUK DUNIA” ini dapat diselesaikan
dengan baik.
Makalah ini ditujukan untuk mahasiswa sebagai salah satu sumber belajar di kampus. Materi
disajikan secara sistematis, dimulai dari hal yang konkret dan sederhana, mengarah kepada
materi yang abtraks serta kompleks. Pembahasan diawali dengan mengangkat permasalahan
kontekstual yang ada dalam kehidupan sehari-hari mahasiswa, baik dirumah maupun
dilingkungan sekitar.
Materi disajikan dalam berbagai bentuk kegiatan yang menarik dan variatif. Kami menyadari
dalam menyusun makalah sains yang baik dan sempurna tidaklah mudah. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini diwaktu yang akan datang.
Tak lupa, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama
membantu dalam proses penyusunan makalah ini. semoga makalah sains ini dapat menjadi
panduan belajar yang baik bagi mahasiswa di kampus.
ii
Daftar Isi
Halaman Judul....................................................................................................... 1
Kata Pengantar....................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................. 3
BAB I
Pendahuluan........................................................................................................... 4
A. Latar Belakang........................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 4
C. Tujuan ........................................................................................................ 4
BAB II
Pembahasan............................................................................................................ 5
A. Ras................................................................................................................ 5
B. Ekonomi....................................................................................................... 7
C. Politik........................................................................................................... 8
D. Budaya.......................................................................................................... 10
BAB III
Penutup................................................................................................................... 14
A. Kesimpulan................................................................................................... 14
B. Saran............................................................................................................. 14
Daftar Pustaka
iii
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Manusia tersebar hampir di seluruh permukaan bumi dengan kepadatan yang berbeda-
beda tiap negaranya. Persebaran manusia di muka bumi ini tentu saja membuat
keanekaragaman penduduknya, mulai dari ras, ekonomi, politik, dan budaya yang membuat
setiap negara memiliki ciri khasnya masing-masing dan terjadi keanekaragaman.
Antarnegara ada yang memiliki kesamaan dalam bidang tertentu dan ada pula yang berbeda.
Hal tersebut tentu disebabkan banyak faktor, misalnya keadaan geografis negara tersebut,
jumlah sumber daya yang terdapat di sana, perkembangan teknologinya, ketersediaan
lapangan pekerjaan yang mampu memenuhi kuantitas dari penduduk yang bermukim di
wilayah tesebut. Namun dengan adanya perbedaan tersebut masyarakat suatu negara tidak
akan berpikir bahwa hanya masyarakat merekalah yang bertahan di dunia ini. Bahwa setiap
negara memiliki penduduk dengan bermacam-macam rasnya, kegiatan ekonomi dan
politiknya serta budaya yang menjadikan negara tersebut unik.
B. Rumusan Masalah
A. Tujuan
iv
BAB II
Pembahasan
A. Ras
Ras berasal dari bahasa Prancis-Italia “razza” yang artinya pembedaan variasi penduduk
berdasarkan tampilan fisik (bentuk dan warna rambut, warna mata, warna kulit, bentuk
mata, dan bentuk tubuh). Di sini ras menunjuk pada karakteristik-karakteristik yang
dinyatakan secara fisik dan biologis. Bentuknya yang paling jelas adalah pigmentasi kulit.
Sedangkan pengertian menurut para ahli:
a. Menurut Gill dan Gilbert, ras merupakan pengertian biologis yang menjelaskan
sekumpulan orang yang dapat dibedakan menurut karakteristik fisik yang dihasilkan melalui
proses reproduksi.
b. Menurut Kohlbrugge, ras adalah segolongan manusia yang memiliki kesamaan ciri-ciri
jasmani karena diturunkan, sedangkan ciri-ciri kerohaniannya tidak diperhitungkan.
Persamaan umum dalam ras yaitu, ras merupakan suatu pengertian biologi, bukan
pengertian sosio-kultural. Jika menyebut ras Negro, berarti yang dimaksudkan bukan sifat
kebudayaan kelompok tersebut seperti pandai bermin musik melainkan ciri fisiknya, seperti
warna kulitnya hitam atau bentuk rambutnya keriting.
Mengenai keanekaragaman ras, A.L. Kroeber klasifikasi ras sebagai berikut:
1. Ras Mongoloid
Ciri-ciri berdasar jenisnya: kuning langsat, rambut hitam, mata sipit. Selain itu anggota ras
ini seringkali juga lebih kecil dan pendek daripada ras kaukasoid. Anggota ras Mongoloid
biasa disebut “berkulit kuning”, namun ini tidak selalu benar. Misalkan orang Indian di
Amerika dianggap berkulit merah dan orang Asia Tenggara seringkali berkulit coklat muda
sampai coklat gelap.
Ras Mongoloid meliputi:
a. Asiatic Mongoloid. Ciri-cirinya adalah warna kulit kuning pucat atau putih lobak, ukuran
tubuh sedang, rambut hitam kejur, bentuk muka lonjong atau oval dan bulat, mata sipit.
Wilayah persebarannya terdapat di Asia Utara, Asia Tengah, dan Asia Timur.
b. Malayan Mongoloid. Ciri-cirinya adalah warna kulit kuning kecokelatan, ukuran tubuh
agak tinggi, bentuk muka lonjong atau oval dan bulat, mata biasa, rambut hitam lurus, dan
bergelombang (ikal). Wilayah persebarannya terdapat di Asia Tenggara, Indonesia,
Malaysia, Filipina, dan penduduk asli Taiwan.
c. American Mongoloid. Ciri-cirinya adalah: warna kulit merah, ukuran tubuh tinggi,
rambut hitam lurus,bentuk muka lonjong atau oval, mata sipit. Wilayah persebarannya
terdapat di Amerika Selatan (penduduk Terra del Fuego) dandi Amerika Utara (penduduk
asli Eskimo).
v
2. Ras Kaukasoid
Ciri-ciri berdasar jenisnya: berkulit putih, hidung mancung dan perawakan tinggi
besar. Anggota ras Kaukasoid biasa disebut “berkulit putih”, namun ini tidak selalu benar.
Oleh beberapa pakar misalkan orang Ethiopia dan orang Somalia dianggap termasuk ras
Kaukasoid, meski mereka berambut keriting dan berkulit hitam, mirip dengan anggota ras
Negroid. Namun mereka tengkoraknya lebih mirip tengkorak anggota ras Kaukasoid.
Ras kaukasoid meliputi:
a. Nordic. Ciri-cirinya adalah: ukuran tubuh tinggi,rambut keemasan, mata biru, bentuk
muka lonjong atau oval. Wilayah persebarannya terdapat di Eropa Utara, sekitar Laut
Baltik.
b. Alpine. Ciri-cirinya adalah ciri-ciri tubuh antara tipe Nordik dan Mediterania. Wilayah
persebarannya terdapat di Eropa Tengah dan Eropa Timur.
c. Mediteranian. Ciri-cirinya adalah ukuran tubuh lebih pendek daripada Nordik, rambut
cokelat dan hitam, mata coklat, bentuk muka bulat. Wilayah persebarannya terdapat di
sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arab, dan Iran.
d. Indic. Ciri-cirinya adalah: ukuran tubuh lebih pendek daripada Mediterania, warna kulit
ras Mongoloid (kuning dan coklat), tetapi bentuk muka ras Kaukasoid, mata hitam, rambut
hitam, bentuk muka lonjong atau oval dan bulat. Wilayah persebarannya terdapat di
Pakistan, India, Bangladesh, dan Sri Lanka.
3. Ras Australoid
Ciri-ciri berdasar jenisnya: mereka berambut keriting hitam dan berkulit hitam. Namun
beberapa anggota ras ini di Australiaberambut pirang dan rambutnya tidak keriting
melainkan lurus. Selain itu beberapa orang Asli di Malaysia kulitnya juga tidak selalu hitam
bahkan menjurus putih.
Wilayah penyebarannya terdapat di Australia, di bagian selatan India, Sri Lanka, beberapa
kelompok di Asia Tenggara (orang asli Malaysia dan orang Negrito di Filipina termasuk ras
ini), Papua, dan Kepulauan Melanesia.
4. Ras Negorid
Ciri-ciri berdasar jenisnya: Hitam, rambut kriting, dan bibir tebal. Meski begitu anggota ras
Khoisan dan ras Australoid, meski berkulit hitam dan berambut keriting tidaklah termasuk
ras manusia ini.
Ras Negroid meliputi:
a. African Negroid. Ciri-cirinya adalah badan kekar dan tinggi, kulit hitam pekat, rambut
hitam keriting, bentuk muka bulat atau tebal. Wilayah persebarannya terdapat di Benua
Afrika.
b. Negrito. Ciri-cirinya adalah ukuran tubuh pendek dan kekar, ukuran kaki dan tangan
pendek. Wilayah persebarannya terdapat di Afrika Tengah, Semenanjung Malaya yang
dikenal orang Semang, Filipina).
c. Melanesian. Ciri-cirinya adalah ciri-ciri tubuh antara Negroid Afrika dan Negrito.
Wilayah persebarannya terdapat di Irian dan Melanesian).
vi
5. Ras-ras Khusus,
yaitu ras yang tidak dapat diklasifikasikan dalam keempat ras pokok, antara lain:
a. Bushman. Ciri-cirinya adalah memiliki ukuran tubuh sedang, warna kulitcoklat, rambut
hitam keriting, mata lebar. Wilayah persebarannya terdapat di daerah Gurun Kalahari,
Afrika Selatan.
b. Veddoid/weddoid. Ciri-cirinya hampir sama dengan Negrito, ukurantubuh lebih pendek
mendekati kerdil. Wilayah persebarannya terdapat di pedalaman Sri Lanka dan Sulawesi
Utara.
c. Pollinesian/Polinesoid. Ciri-cirinya ukuran tubuh sedang, warna kulit cokelat,mata lebar,
rambut hitam berombak. Wilayah persebarannya terdapat diKepulauan Mikronesia dan
Polinesia.
d. Ainu. Ciri-cirinya adalah sedikit lebih pendek dari Bangsa Jepang umunya (Ras Yamato),
tubuh gempal dan proporsional, tulang pipi tinggi, hidung pendek, wajah lebar, rambut lebat
berombak dan mata cokelat gelap. Wilayah persebarannya terdapat di Pulau Hokaido dan
Karafuko (Jepang Utara).
B. Ekonomi
1. Sistem Ekonomi Kapitalisme. Sistem ini bisa didapati di mana pun pemenuhan kebutuhan-
kebutuhan sekelompok manusia dilakukan oleh bisnis swasta. Sistem ekonomi ini
dipengaruhi oleh semangat untuk mendapat keuntungan semaksimal mungkin dengan sumber
seminimal mungkin. Usaha kapitalis ini didukung dengna nilai-nilai kebebasan untuk
memenuhi kebetuhan.
2. Sistem Ekonomi Sosialis. Sistem ini sering disamakan dengan istilah komunisme, padahal
keduanya memiliki perbedaan. Menurut Brinton, sosialisme menggambarkan pergeseran
milik kekayaan swasta ek pemerintah yang berlangsung secara perlahan-lahan melalui
prosedur peraturan pemerintah dengan memberikan kompensasi kepada pemilik-pemilik
swasta. Sementara itu, komunisme mengambarkan peralihan pemilikan dari swasta ke tangna
pemerintah tersebut digambarkan terjadi secara cepat dan revolusioner, dilakukan secara
paksa dan tanpa kompensasi. Jadi, perbedaan antara keduanya adalah cara untuk mencapai
tujuan, sedangkan persamaannya adalah mengenai tujuan yang ingin dicapai dari keduanya.
vii
3. Sistem Ekonomi Islam. Implementasi pemahaman Islam akan membentuk kehidupan Islam
dalam masyarakat yang secara langsung akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, di
antaranya adalah aspek ekonomi. praktek sistem ekonomi ini tidak identik dengan sistem
kenegeraan di beberapa negara Timur Tengah yang menggunakan Islam sebagai dasar
negaranya. Sistem ekonomi ini lebih berkaitan dengan bangunan masyarakat yang
perilakunya didasarkan pada sumber Islam yaitu Al-Qur'an dan Al-Hadits, di mana sistem
ekonomi Islam dapat dipraktekkan di masyarakat manapun.
C. Politik
Politik merupakan sikap orientasi yang khas dari warga negara terhadap sistem politik
dan aneka ragam bagiannya dan sikap terhadap peranan warga negara yang ada dalam sistem
itu. Warga negara senantiasa mengidentifikasikan diri mereka dengan simbol-simbol dan
lembaga kenegaraan berdasarkan orientasi yang mereka miliki. Perbedaan sistem politik
antara negara satu dengan negara lain, merupakan hal yang wajar dan alami, karena setiap
negara memiliki pengalaman sejarah yang berbeda-beda. Setiap negara memiliki ciri-ciri
khusus, baik dari segi ideologi, sistem politik, karakter kehidupan sosial, corak kebudayaan,
lingkungan alam yang tidak sama dengan bangsa-bangsa lain. Sejarah perjuangan suatu
bangsa dan perkembangan politiknya ikut berperan dalam menentukan sistem politik yang
dilandasi oleh ideologi, kepribadian bangsa, serta kondisi ekonomi, sosial, dan budaya dari
negara yang bersangkutan. Politik adalah suatu cara seseorang untuk mendapatkan dan
mempertahankan kekuasaan , dan negara-negara adalah institut-institutnya (Cholisin.
2007). Perbedaan sistem politik di berbagai negara terdapat pada:
viii
Contoh konkrit keanekaragaman sistem pemerintahan di dunia:
a) Sistem Pemerintahan di Negara Jepang
Jepang merupakan Negara yang berbentuk kepulauan yang dinamakan oleh orang
Jepang sendiri adalah Nippon dan mempunyai julukan Negara Matahari Terbit dan negeri
Sakura. Jepang yang beribukota di Tokyo merupakan Negara Industri terbesar ke-2 setelah
Amerika Serikat. Bentuk pemerintahaan di Jepang adalah Kekaisaran yang menganut
parlementer, di mana Kepala negaranya adalah seorang Kaisar/ Tenno, dan Kepala
pemerintahannya adalah seorang Perdana Menteri (Dimas prasetyo, 2008).
d) Arab Saudi
Nama asli Arab Saudi adalah AL Mamlaka AL Arabiah AL Saudiah. Kerajaan ini
didirikan oleh Raja Abdul Azis pada tanggal 23 September 1932, ibukota Arab Saudi adalah
Riyad. Bentuk pemerintahannya adalah Kerajaan yang berdasarkan hukum Islam. Raja
berperan sebagai pemimpin Politik, Agama (Imam), Eksekutif, dan Pembuat undang-undang.
Negara ini tidak mempunyai undang-undang Dasar, karena hukumnya memakai hukum
Islam.
ix
e) Amerika Serikat
D. Budaya
Keanekaragaman budaya tak lain merupakan suatu fakta tentang keberadaan begitu
banyak ragam budaya yang berbeda satu sama lain, yang dapat dibedakan berdasarkan
pengamatan etnografis. Kesadaran adanya keanekaragaman tersebut semakin terasa di masa
kini berkat komunikasi global dan meningkatnya kontak antarbudaya.
Walaupun kesadaran yang semakin besar bukan merupakan jaminan atas kelestarian
keanekaragaman budaya, namun hal tersebut menjadikan topik ini semakin mengemuka.
Keanekaragaman budaya semakin menjadi masalah sosial yang besar, terkait dengan semakin
tumbuhnya keanekaragaman aturan sosial di dalam dan di antara masyarakat (yang berbeda).
Ketika berhadapan dengan keanekaragaman aturan dan tampilan tersebut, Negara terkadang
bingung dalam bagaimana menyikapi atau menempatkan keanekaragaman budaya sebagai
kepentingan bersama.
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia
untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang semuanya tersusun dalam
kehidupan masyarakat. Untuk lebih jelas, dapat dirinci sebagai berikut:
x
1. Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dihasilkan manusia. Karena itu
meliputi:
a. Kebudayaan material yang meliputi benda-benda ciptaan manusia, yang nyata dan konkret
misalnya: alat-alat perlengkapan hidup. Di tiap negara mungkin saja berbeda kebudayaannya,
karena itu merupakan wujud kebudayaan masing-masing penduduk negara. Misalnya dalam
menciptakan mangkuk, perhiasan, senjata, pesawat, alat-alat elektronik dan IT, pakaian,
gedung-gedung pencakar langit.
Contoh nyata:
Amerika: terdapat patung Liberty yang merupakan penanda/lambang Amerika, Amerika juga
memproduksi smartphone bermerk Apple, dan memproduksi banyak senjata-senjata untuk
keperluan perang, dll.
Korea Selatan: menciptakan smartphone bermerk Samsung, pakaian-pakaian ala khas korea,
dll.
Indonesia: membangun Monas sebagai lambang negara, dll.
b. Kebudayaan non material, yaitu semua hal yang tidak dapat dilihat dan diraba, misalnya:
religi, bahasa, ilmu pengetahuan, lagu, tarian tradisional, cerita dongeng, dll.
Keanekaragaman budaya nonmaterial di dunia:
Inggris: menciptakan bahasa Inggris yang sudah dikenal di seluruh penjuru dunia.
Indonesia: memiliki begitu banyak tarian tradisional yang sudah terkenal hingga mancanegara
seperti tari Bali, tari Saman, Tari Pendet, dll.
2. Bahwa kebudayaan tidak diwariskan secara generatif (biologis), melainkan hanya mungkin
diperoleh dengan cara belajar.
4. Kebudayaan itu adalah kebudayaan manusia. Hampir semua tindakan manusia adalah
kebudayaan, karena yang tidak perlu dibiasakan dengan cara belajar, misalnya tindakan atas
dasar naluri, gerak reflek. Sehubungan dengan itu, kita perlu mengetahui perbedaan tingkah
laku manusia dengan makhluk lainnya, khususnya hewan.
Mengenai konsep budaya yang begitu luas, maka guna keperluan analisa konsep
kebudayaan itu perlu dipecah lagi ke dalam unsur-unsurnya, yang kita kenal sebagai “unsur-
unsur kebudayaan yang universal”, dan merupakan unsur-unsur yang dapat kita temukan
pada semua kebudayaan di dunia.
Unsur-unsur universal yang sekaligus menjadi isi dari semua kebudayaan di dunia
seperti:
xi
1. Sistem religi dan upacara keagamaan
2. Sistem dan organisasi kemasyarakatan
3. Sistem pengetahuan
4. Bahasa
5. Kesenian
6. Sistem mata pencaharian hidup
7. Sistem teknologi dan peralatan
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam
masyarakat.
Wujud yang kedua ini sering disebut sistem sosial , mengenai kelakuan berpola dari manusia
itu sendiri. Sebagai rangkaian aktivitas manusia dalam suatu masyarakat, maka sistem sosial
bersifat konkret, terjadi di sekeliling kita, dapat diobservasi, dan didokumentasikan.
Ketiga wujud kebudayaan tadi dalam kehidupan bermasyarakat bagaikan dua sisi mata
uang. Kebudayaan ideel dan adat istiadat mengatur dan memberi arah kepada perbuatan dan
karya manusia.
Para sosiolog kadang-kadang merujuk pada kebuayaan nonmaterial sebagai
kebudayaan simbolis. Sebuah simbol merupakan sesuatu yang diberi makna oleh manusia,
yang mereka gunakan untuk berkomunikasi. Simbol mencakup gerak-isyarat, bahasa, nilai,
norma, dan sanksi.
Gerak-isyarat. Gerak merupakan penggunaan tubuh seseorang untuk
berkomunikasi dengan orang lain tanpa menggunakan kata-kata. Meskipun manusia dalam
semua kebudayaan di dunia menggunakan gerak-isyarat, namun bisa jadi makna nya berbeda-
xii
beda. Misalnya, pria Italia menunjukkan kekaguman kepada wanita dengan cara memutar-
mutar kumis imajinernya, namun cara orang Perancis untuk mengagumi wanita yaitu dengan
mencium ujung-ujung jari dengan telapak tangan ke bawah, sedangkan orang Yunani
menandai orang itu cantik dengan cara mengusap dagu dengan jempol dan jari
telunjuk (Mulyana: 2004).
Bahasa. Tanpa kebudayaan manusia tidak akan lebih maju daripada hewan. Jika
kita berkomunikasi dengan isyarat saja, kita hanya dapat menjangkau jangka waktu yang
terbatas. Bahasa sendiri bersifat universal dalam artian, semua kelompok memiliki bahasa,
namun tidak ada sesuatu pun yang bersifat universal dalam makna yang diberikan. Dengan
demikian, seperti halnya isyarat, dalam kebudayaan yang berlainan, bunyi yang sama dapat
mempunyai makna yang sangat berbeda (Henslin. 2007).
xiii
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Dari apa yang telah dipaparkan di atas, kita tentu saja dapat mengetahui sedikit
banyaknya keanekaragaman dari penduduk di dunia. Entah itu dilihat dari keragaman ras,
budaya, perekonomian, sistem politiknya, maupun hal-hal lain yang menurut pemikiran kita
berbeda dengan apa yang mereka punya. Namun hal tersebut bukanlah suatu masalah bagi
kita, yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapi keanekaragaman itu dengan cara
yang positif dan tidak memandang segala sesuatu yang beragam itu hanya dari sudut
pandang pribadi. Setiap negara tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Apa yang kita miliki dan tidak dimiliki mereka merupakan suatu penanda bahwa ada yang
kurang dan yang lebih, bagaimana kita membuat kekurangan itu menjadi suatu kelebihan.
Kelebihan untuk menjadikannya khas di mata dunia dan menjadikan semakin beragamnya
keanekaragaman manusia dan aspek-aspek yang mengikutinya.
B. Saran
xiv
Daftar Pustaka
Mulyana, Deddy. 2004. Komunikasi Efektif: Suatu Pendekatan Lintas Budaya. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
xv