Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN IPS DI


NEGARA ASIA DAN EROPA DISESUAIKAN DENGAN
ISU-ISU TERKINI

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran IPS di SD
yang diampu oleh Bapak Muhammad Nukman S.Pd., M. Pd

Disusun oleh :

Habib Zikri (226910829)


Rizka Febrianti (226910808)
Tengku Giscka Tri Adinda Putri ( 226910823)
Zara Aurellia Calista (226910894)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini berjudul "Studi Komparasi Pembelajaran IPS Di Negara ASIA Dan
EROPA Disesuaikan Dengan Isu-Isu Terkini ". Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah yang diampu oleh

Dalam makalah ini, kami membahas mengenai perbandingan pembelajaran


IPS di negara Asia dan Eropa. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari dan pembaca sekalian.

Kami mengucapkan terima kasih kepada yang telah membimbing kami dalam
penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
sekalian.

Pekanbaru, 11 Desember 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG MASALAH...................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................1
C. TUJUAN PENULISAN.....................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................2
A. Perbandingan Pembelajaran IPS dengan Negara lain (Asia)..........................2
B. Perbandingan Pembelajaran IPS dengan Negara lain (Eropa ).......................3
BAB III..........................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan bagian esensial dari kurikulum


pendidikan di berbagai negara Asia. Seiring dengan perbedaan budaya, sejarah, dan
perkembangan ekonomi, setiap negara menerapkan pendekatan pembelajaran IPS
yang berbeda. Makalah ini bertujuan untuk menyajikan perbandingan mendalam
terhadap strategi pembelajaran IPS di beberapa negara Asia terkemuka.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang
diajarkan di sekolah-sekolah di seluruh dunia, termasuk di negara-negara Eropa.
Pembelajaran IPS bertujuan untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk memahami dan berpartisipasi dalam
kehidupan bermasyarakat.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka rumusan
masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Apa perbandingan pembelajaran IPS dengan negara lain ? (Asia)


2. Apa perbandingan pembelajaran IPS dengan negara lain ? (Eropa)

C. TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan perbandingan


pembelajaran IPS dengan negara lain (Asia dan Eropa).

1.

1
BAB II
ISI

A. Perbandingan Pembelajaran IPS dengan Negara lain (Asia)

1. Pendekatan Kurikulum

Pada tingkat kurikulum, perbedaan nyata muncul dalam penekanan materi


ajar. Sebagai contoh, China cenderung menonjolkan sejarah dan politik dalam
kurikulumnya, sedangkan Jepang lebih mengutamakan nilai-nilai budaya. India,
dengan keragaman kulturalnya, menciptakan kurikulum yang mencakup aspek-aspek
regional yang khas.

2. Metode Pengajaran dan Pembelajaran

Metode pengajaran juga menjadi pembeda utama di antara negara-negara


Asia. Korea Selatan, sebagai contoh, menerapkan pendekatan berbasis proyek yang
menekankan pada keterlibatan aktif siswa. Sebaliknya, beberapa negara seperti
Indonesia mungkin menghadapi tantangan dalam mengadopsi metode-metode
progresif tersebut secara menyeluruh.

3. Integrasi Teknologi dalam Pembelajaran

Ketidaksetaraan dalam integrasi teknologi menjadi perhatian. Singapura dan


Jepang dapat menjadi contoh integrasi teknologi yang sukses, sementara beberapa
negara mungkin menghadapi kendala infrastruktur atau kebijakan dalam mengadopsi
perangkat lunak pembelajaran.

4. Evaluasi dan Pengukuran Keberhasilan Pembelajaran

Proses evaluasi juga menunjukkan perbedaan signifikan. Beberapa negara


lebih cenderung menggunakan pendekatan formatif, seperti Korea Selatan, yang

2
terus-menerus memonitor kemajuan siswa. Sementara itu, India mungkin lebih
mengandalkan ujian akhir sebagai penilaian utama.

5. Tantangan dan Peluang

Tantangan yang dihadapi oleh negara-negara Asia dalam konteks


pembelajaran IPS termasuk ketidaksetaraan akses pendidikan, perbedaan budaya, dan
kebijakan pendidikan yang kompleks. Namun, peluang untuk pertukaran budaya dan
pengembangan metode pembelajaran inovatif juga hadir sebagai potensi perbaikan.

B. Perbandingan Pembelajaran IPS dengan Negara lain (Eropa )

Pembelajaran IPS di negara-negara Eropa memiliki beberapa perbedaan


dibandingkan dengan pembelajaran IPS di Indonesia. Perbedaan-perbedaan tersebut
dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain:

Konsep IPS
Di negara-negara Eropa, IPS sering disebut dengan istilah "Social Studies".
Konsep IPS di Eropa lebih menekankan pada keterkaitan antarilmu sosial,
sehingga pembelajaran IPS diintegrasikan menjadi satu mata pelajaran. Hal ini
berbeda dengan di Indonesia, di mana pembelajaran IPS diajarkan secara terpisah-
pisah untuk setiap disiplin ilmu sosial.

Tujuan pembelajaran IPS


Tujuan pembelajaran IPS di negara-negara Eropa lebih menekankan pada
pengembangan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan pengambilan
keputusan. Hal ini berbeda dengan di Indonesia, di mana tujuan pembelajaran IPS
lebih menekankan pada penguasaan materi dan pengetahuan.

3
Materi pembelajaran IPS
Materi pembelajaran IPS di negara-negara Eropa lebih luas dan beragam,
mencakup berbagai aspek kehidupan sosial, seperti politik, ekonomi, budaya, dan
lingkungan. Hal ini berbeda dengan di Indonesia, di mana materi pembelajaran
IPS lebih berfokus pada sejarah, geografi, dan kewarganegaraan.

Metode pembelajaran IPS


Metode pembelajaran IPS di negara-negara Eropa lebih menekankan pada
pembelajaran aktif, seperti diskusi, pemecahan masalah, dan pembelajaran
berbasis proyek. Hal ini berbeda dengan di Indonesia, di mana metode
pembelajaran IPS lebih berfokus pada ceramah dan hafalan.

Evaluasi pembelajaran IPS


Evaluasi pembelajaran IPS di negara-negara Eropa lebih menekankan pada
penilaian proses dan hasil belajar. Hal ini berbeda dengan di Indonesia, di mana
evaluasi pembelajaran IPS lebih berfokus pada penilaian hasil belajar.

Berikut adalah perbandingan pembelajaran IPS di beberapa negara-negara Eropa:

Inggris
Di Inggris, IPS disebut dengan istilah "Citizenship Education". Tujuan
pembelajaran Citizenship Education adalah untuk membekali peserta didik dengan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk menjadi warga
negara yang aktif dan bertanggung jawab. Materi pembelajaran Citizenship
Education mencakup berbagai aspek kehidupan sosial, seperti politik, ekonomi,
budaya, dan lingkungan. Metode pembelajaran Citizenship Education lebih
menekankan pada pembelajaran aktif, seperti diskusi, pemecahan masalah, dan
pembelajaran berbasis proyek. Evaluasi pembelajaran Citizenship Education lebih
menekankan pada penilaian proses dan hasil belajar.

4
Jerman
Di Jerman, IPS disebut dengan istilah "Gesellschaftslehre". Tujuan pembelajaran
Gesellschaftslehre adalah untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk memahami dan berpartisipasi
dalam kehidupan bermasyarakat. Materi pembelajaran Gesellschaftslehre
mencakup berbagai aspek kehidupan sosial, seperti politik, ekonomi, budaya, dan
lingkungan. Metode pembelajaran Gesellschaftslehre lebih menekankan pada
pembelajaran aktif, seperti diskusi, pemecahan masalah, dan pembelajaran
berbasis proyek. Evaluasi pembelajaran Gesellschaftslehre lebih menekankan pada
penilaian proses dan hasil belajar.

Prancis
Di Prancis, IPS disebut dengan istilah "Education Civique". Tujuan pembelajaran
Education Civique adalah untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk menjadi warga negara yang aktif
dan bertanggung jawab. Materi pembelajaran Education Civique mencakup
berbagai aspek kehidupan sosial, seperti politik, ekonomi, budaya, dan lingkungan.
Metode pembelajaran Education Civique lebih menekankan pada pembelajaran
aktif, seperti diskusi, pemecahan masalah, dan pembelajaran berbasis proyek.
Evaluasi pembelajaran Education Civique lebih menekankan pada penilaian proses
dan hasil belajar.

Spanyol
Di Spanyol, IPS disebut dengan istilah "Ciencias Sociales". Tujuan pembelajaran
Ciencias Sociales adalah untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk memahami dan berpartisipasi
dalam kehidupan bermasyarakat. Materi pembelajaran Ciencias Sociales
mencakup berbagai aspek kehidupan sosial, seperti politik, ekonomi, budaya, dan

5
lingkungan. Metode pembelajaran Ciencias Sociales lebih menekankan pada
pembelajaran aktif, seperti diskusi, pemecahan masalah, dan pembelajaran
berbasis proyek. Evaluasi pembelajaran Ciencias Sociales lebih menekankan pada
penilaian proses dan hasil belajar.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa, Pembelajaran IPS di negara-


negara Eropa memiliki beberapa perbedaan dibandingkan dengan pembelajaran IPS
di Indonesia. Perbedaan-perbedaan tersebut dapat dilihat dari beberapa aspek, antara
lain: konsep IPS, tujuan pembelajaran IPS, materi pembelajaran IPS, metode
pembelajaran IPS, dan evaluasi pembelajaran IPS.

Perbedaan-perbedaan tersebut dapat menjadi referensi bagi Indonesia dalam


mengembangkan pembelajaran IPS. Indonesia dapat mengadopsi beberapa aspek dari
pembelajaran IPS di negara-negara Eropa yang dianggap sesuai dengan kebutuhan
dan kondisi di Indonesia.

6
DAFTAR PUSTAKA

Aoki, K. (2019). The Evolution of Social Studies Education in Japan. Journal


of Social Studies Research, 43(2), 235-248.

Lee, H. (2018). Project-Based Learning in Social Studies Education: A Case


Study of South Korea. International Journal of Social Studies Education Research,
2(1), 34-47.

Ministry of Education, Singapore. (2020). Social Studies Syllabus 2020.


Singapore: Ministry of Education.

National Council of Educational Research and Training. (2017). Position


Paper on Teaching of Social Sciences. New Delhi: NCERT.

Simanjuntak, G. (2016). Challenges in Implementing Progressive Teaching


Methods in Indonesian Social Studies Education. Journal of International Social
Studies, 6(1), 91-106..

B. Suryadi, dkk. (2019). Perbandingan Pembelajaran IPS di Negara-negara


Eropa. Jurnal Pendidikan IPS, 7(2), 1-12.

D. E. Subroto, dkk. (2018). Perbandingan Kurikulum IPS di Negara-negara


Eropa. Jurnal Pendidikan IPS, 6(2), 112-122.

M. A. Hasan, dkk. (2017). Perbandingan Pembelajaran IPS di Indonesia dan


Negara-negara Eropa. Jurnal Pendidikan IPS, 5(2), 112-122.

Anda mungkin juga menyukai