Anda di halaman 1dari 2

JAWABAN

1. 1. Tahap perkembangan fisik, tahap ini berkaitan dengan perkembangan berat,


tinggi badan, dan perkembangan motorik. Pada perjembangan ini badan siswa laki
laki lebih ramping daripada siswa perempuan karena masa adolesen perempuan
lebih cepat daripada laki-laki. Gerakan-gerakan siswa sudah mulai mengarah pada
gerakan yang kompleks.
2. Tahap perkembangan sosial, tahap ini sudah ada pemisahan kelompok jenis
kelamin(separation of the sexes). Sehingga dalam pengelompokan siswa lebih
senang berkelompok berdasarkan jenis kelamin padahal kurang sesuai dengan
kriteria pengelompokan belajar.Rasa kerjasama dan empati sudah mulai tumbuh
dalam usia ini walaupun konflik dan rasa bersaing tetap berlangsung pada dirinya.
3. Tahap perkembangan bahasa, tahap ini siswa terus berlangsung secara dinamis.
Di lihat dari cara siswa berkomunikasi menunjukan bahwa mereka sudah mampu
menggunakan bahasa yang halus dan kompleks.
4.) Tahap perkembangan kognitif, tahap ini siswa di ajarkan berbagai disiplin ilmu
bahkan cara cara belajar baik yang berorientasi pada peningkatan berpikir logis
maupun kemampuan manipulatif. Siswa dapat melihat beberapa faktor dan
mengkombinasikannya dengan berbagai cara untuk mencapai hasil yang sama.
Perkembangan ini siswa berlangsung secara dinamis Sehingga dapat membentuk
hubungan-hubungan logis di antara konsep-konsep atau Skema-skema yang ada.

2. -- Karakteristik siswa kelas rendah yaitu adanya korelasi positif yang tinggi antara
keadaan kesehatan pertumbuhan jasmani dengan prestasi sekolah, siswa memiliki
kecenderungan memuji diri sendiri, dan suka membanding-bandingkan diri
dengan anak-anak lainnya.
Contoh kegiatan pembelajarannya:

1. Melakukan latihan dan meningkatkan kualitas fusik-motorik


2. Mengekspresikan gagasan imajinasi unsur bunyi dalam gerak melalui kegiatan
eksplorasi dalam bernyanyi dan menari
3. Menulis jelas dan rapi kalimat yang didiktekan dengan menggunakan huruf
lepas dan tegak bersambung.

--karakteristik siswa kelas tunggi yaitu adanya minat terhadap kehidupan sehari
hari yang konkrit, realistik serta memiliki rasa ingin tahu dan ingin belajar, siswa
memiliki minat terhadap hal -hal atau mata pelajaran, dan pada umur 11 tahun
anak memerlukan bantuan guru atau orang-orang dewasa untuk menyelesaikan
tugasnya.
Contoh kegiatan pembelajarannya:
1. Menyajikan hubungan antara sumber daya alam dengan kegiatan dkonomi
setempat
2. Melakukan latihan untuk meningkatkan kualitas fisik motorik
3. Membaca dan menghafal surat-surat pendek serta mengartikannya.

3. Langkah perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut dalam pemanfaatan


lingkungan sebagai sumber belajar.
1. Perencanaan
a. Tentukan kompetensi/ tujuan pembelajaran yang harus di capai siswa
b. Tentukan objek yang akan di pelajari atau di kunjungi.
c. Rumuskan cara belajar atau bentuk kegiatan yang di lakukan siswa
d. Siapkah hal-hal yang sifatnya teknis.

2. Pelaksanaan yaitu melakukan berbagai kegiatan belajar di tempat tujuan sesuai


dengan perencanaan yang telah di tetapkan. Apabila kegiatan yang di lakukan itu
adalah karya wisata atau survei maka kegiatan biasanya di awali dengan penjelasan
para petugas mengenai objek yang di kunjungi. Apabila objelk yang di pelajari
sifatnya bebas dan tidak memerlukan petugas yaitu seperti berkemah atau
pelayanan kepada masyarakat.
D
3. Tindak lanjut yaitu dari semua kegiatan yang telah di laksanakan langkah ini
bisa berupa kegiatan belajar di dalam kelas untuk mendiskusikan hasil hasil yang di
peroleh dari lingkungan. Setiap kelompok diminta untuk melaporkan hasilnya di
depan kelas sedangkan kelompok lainnya mendengarkan dan memberi tanggapan
seperlunya.

4. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran mempunyai prinsip bermakna dan


berkesinambungan
1. Prinsip bermakna artinya relevan dengan materi yang akan di bahas dan sesuai
dengan karakteeistik siswa sehingga mampu mencapai tujuan yang di inginkan,
seperti menarik perhatian, meningkatkan motivasi, memberi acuan, membuat
kaitan, serta mereviu atau menilai.
2. Prinsip berkesinambungan meeupakan bagian yang utuh dari kegiatan
pembelajaran dan bukan merupakan kegiatan yang lepas-lepas dan berdiri sendiri.
Oleh karena itu guru hendaknya berusaha membuat susunan yang tepat yang sesuai
dengan minat, pengalaman, dan kemampuan siswa serta jelas kaitannya antara
satu dengan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai