Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

HAKIKAT KEBUDAYAAN
Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Multikultural
Dosen Pengampu: Nor Kholidin, M.Pd.

Disusun Oleh:

1. Lu’Luu Toifatul Hikmah 21862320


2. M.Reza Pahlevi 2186232080
3. Rendi 2186232019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS NURUL HUDA
OKU TIMUR
2024
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW
yang kita nanti-nantikan syafaatnya diakhirat kelak. Penulis mengucapkan syukur
kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehatnyaa sehingga penulis mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dan mata kuliah
Pendidikan Multikultural dengan judul “Hakikat Kebudayaan “.
Kami tentu menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makah ini supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya
kepada dosen mata kuliah Pendidikan Multikultural yang diampu bapak Nor
Kholidin M.Pd. yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat, Terima Kasih.

Oku Timur ,10 Maret 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 1
C. Tujuan Makalah....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 2
A. Pengertian Pendidikan.............................................................................2
B. Tujuan Pendidikan...................................................................................4
C. Fungsi dan Manfaat Pendidikan..............................................................6
BAB III KESIMPULAN................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebudayaan adalah suatu realitas yang mendalam dan kompleks yang


membentuk landasan bagi eksistensi manusia. Sebagai esensi dari kehidupan
manusia, kebudayaan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk
identitas individu, kelompok, dan masyarakat secara keseluruhan. Namun, hakikat
sejati dari kebudayaan sering kali menjadi subjek diskusi yang rumit dan serba
interpretatif.

Dalam kajian kebudayaan, seringkali terjadi perdebatan tentang apa


sebenarnya yang dimaksud dengan "kebudayaan". Beberapa pandangan
menggambarkan kebudayaan sebagai sekumpulan artefak materi seperti seni,
musik, dan arsitektur, sementara yang lain menganggapnya sebagai sistem nilai,
norma, dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi. Namun, ada pula
pandangan yang lebih holistik yang melihat kebudayaan sebagai ekspresi
kompleks dari pemikiran, keyakinan, praktik sosial, dan hubungan manusia
dengan alam dan lingkungannya.

Melalui pemahaman yang mendalam tentang hakikat kebudayaan, kita dapat


merenungkan tentang pertanyaan-pertanyaan mendasar mengenai eksistensi
manusia, seperti apa arti kehidupan, bagaimana kita berinteraksi dengan sesama
manusia, dan bagaimana kita memaknai dunia di sekitar kita. Memahami
kebudayaan tidak hanya penting untuk memahami diri sendiri dan masyarakat di
mana kita hidup, tetapi juga untuk memahami masyarakat lain dan menjalin
hubungan yang harmonis dalam masyarakat global yang semakin terhubung.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Kebudayaan?
2. Apa saja hakikat manusia sebagai mahluk budaya?
3. Apa saja wujud dan fungsi kebudayaan?
4. Apa saja aspek-aspek kebudayaan dalam hidup bermasyarakat?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian kebudayaan
2. Untuk mengetahui hakikat manusia sebagai mahluk budaya
3. Untuk mengetahui wujud dan fungsi kebudayaan
4. Untuk mengetahui aspek-aspek kebudayaan dalam hidup bermasyarakat

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kebudayaan
Istilah kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah. Ini
merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal..
Kebudayaan diartikan sebagai "hal-hal yang bersangkutan dengan budi
atau akal". Pengertian Kebudayaan secara umum adalah hasil cipta, rasa dan
karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang
mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat dan setiap
kecakapan, dan kebiasaan. (Ahmad Aminoto, 2017)
Pengertian kebudayaan menurut para ahli Menurut Tylor, kebudayaan adalah
sistem kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian , moral,
hukum, adat istiadat, kemampuan, serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan
oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Malinowski mendefinisikan kebudayaan sebagai penyelesaian manusia
terhadap lingkungan hidupnya serta usaha untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya sesuai dengan tradisi yang terbaik.
Clifford Geertz mengatakan kebudayaan merupakan sistem keteraturan dari
makna dan simbol-simbol. Simbol tersebut kemudian diterjemahkan dan
diinterpretasikan agar dapat mengontrol perilaku, sumber-sumber
ekstrasomatik informasi, memantapkan individu, pengembangan pengetahuan,
hingga cara bersikap.
Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa kebudaayan adalah suatu
konsep yang mencakup pola-pola perilaku, kepercayaan, nilai-nilai, norma-
norma, tradisi, dan institusi yang diwariskan dari generasi ke generasi dalam
suatu masyarakat. Kebudayaan mencakup segala aspek kehidupan manusia,
termasuk bahasa, agama, seni, musik, tata cara berpakaian, sistem politik, dan
teknologi. (Kristina, 2021)

B. Hakikat Manusia Sebagai Mahluk Budaya


Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (sansekerta) atau
“mens” (latin) yang berarti berpikir, berakal budi. Secara istilah manusia
dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas,
sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Dari dua definisi manusia
tersebut dapat diketahui bahwa manusia adalah suatu kelompok (tidak dapat
hidup sendiri) atau individu yang berpikir, berakal budi. Pada dasarnya
manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya
dibanding dengan makhluk-makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Tingginya
derajat manusia dibandingkan dengan makhluk lain ini ditunjukkan dengan
adanya akal dan pikiran pada manusia. Sebagaimana makhluk hidup,
tumbuhan juga tumbuh dan berkembang, namun ia tidak dapat berpindah,
mempunyai emosi, atau berinteraksi langsung dengan pihak lain yang
memberikan suatu aksi atau tindakan pada diri sendiri. Misalnya tumbuh-
tumbuhan tidak dapat berjalan atau berlari, marah ketika ditebang, tertawa
ketika disiram atau diberi pupuk, merespon ketika diajak berinteraksi dan
berkomunikasi. Demikian pula dengan binatang, walaupun ia dapat
berpindah-pindah tempat, mempunyai emosi dan dapat berinteraksi maupun
berkomunikasi, namun apa yang dilakukannya hanya dalam lingkup dan
proses belajar yang terbatas, serta lebih karena adanya dorongan naluri saja.
Sedangkan manusia mempunyai tingkatan yang lebih tinggi karena selain
mempunyai ciri-ciri sebagai makhluk hidup seperti di atas, manusia juga
mempunyai akal dan pikiran yang dapat memperhitungkan tindakan-
tindakannya melalui proses belajar yang terus menerus.
Akal dan pikiran yang dimiliki manusia adalah bagian dari budaya.
Dengan akal dan pikirannya manusia dengan kegiatan akal dan pikirannya
dapat mengubah dan menciptakan realitas melalui simbol-simbol atau sistem
perlambangan. Contoh dari sistem perlambangan adalah bahasa yang
melambangkan sesuatu berdasarkan sistem pola hubungan antara benda,
tindakan, dan sebagainya dengan apa yang dilambangkan. Bahasa tidak hanya
yang verbal tapi juga berupa tulisan, lukisan, tanda atau isyarat. Karena
kegiatan berpikir manusia ini budaya tercipta. Budaya sebagai sistem gagasan
yang sifatnya abstrak, tak dapat diraba atau di foto, karena berada di dalam
alam pikiran atau perkataan seseorang. Terkecuali bila gagasan itu dituliskan
dalam karangan buku. Budaya sebagai sistem gagasan menjadi pedoman bagi
manusia dalam bersikap dan berperilaku. Seperti apa yang dikatakan
Kluckhohn dan Kelly bahwa “Budaya berupa rancangan hidup” maka budaya
terdahulu itu merupakan gagasan prima yang kita warisi melalui proses
belajar dan menjadi sikap prilaku manusia berikutnya yang kita sebut sebagai
nilai budaya.Jadi, nilai budaya adalah “gagasan” yang menjadi sumber sikap
dan tingkah laku manusia dalam kehidupan sosial budaya. Nilai budaya dapat
kita lihat, kita rasakan dalam sistem kemasyarakatan atau sistem kekerabatan
yang diwujudkan dalam bentuk adat istiadat. Hal ini akan lebih nyata kita
lihat dalam hubungan antara manusia sebagai individu lainnya maupun
dengan kelompok dan lingkungannya.
Dari uraian di atas telah jelas bahwa manusia adalah makhluk yang
derajatnya paling atas bila dibandingkan dengan yang lain, karena manusia
mempunyai akal dan pikiran. Perilaku manusia sebagai makhluk budaya
merupakan gabungan dari adanya unsur fisik/ raga, mental/ kepribadian.
Sehingga yang berkembang dalam diri manusia tidak hanya raganya namun
juga emosional dan intelektualnya. Dengan demikian manusia sebagai
makhluk budaya hendaknya dapat memanfaatkan/ mendayagunakan sumber
daya alam dengan sebaik mungkin, dengan sebijaksana mungkin sehingga
tercipta masyarakat atau peradaban yang damai dan ideal.(Oktaviani Pratama,
2018)

C. Wujud dan Isi (Unsur) Kebudayaan


1. Wujud Kebudayaan
Wujud kebudayaan adalah sebuah bentuk dari rangkaian Tindakan dan
aktifitas manusia atau Masyarakat menjadi lebih berpola yang berupa kearifan
local di suatau lingkungan masyarakat. Wujud kebudayaan terbagi menjadi
tiga,yaitu:
a) Wujud kebudayaan sebagai gagasan (wujud ideal)
Wujud kebudayaan sebagai gagasan adalah wujud yang ideal yang
sifatnya abstrak. Artinya kebudayaan dala wujud ideal tidak dapat
disentuh maupun raba karena terletak di dalam pikiran manusia. Wujud
kebudayaan sebagai gagasan berupa nilai-nilai,norma-norma,peraturan,
kepercayaan,ide-ide, ideologi, falsafah, maupun gagasan yang tertanam
di dalam akal manusia.Gagasan dalam suatu kebudayaan selalu
berkaitan satu sama lain membentuk system budaya
b) Wujud kebudayaan sebagai aktivitas
Wujud kebudayaan sebagai aktivitas adalah tindakan yang sifatnya
konkret karena dapat dilihat, diamati, dan juga didokumentasikan.
Kebudayaan sebagai aktivitas dilihat melalui tindakan berpola yang
dilakukan masyarakat. Pola tersebut menunjukkan bagaimana
masyarakat dalam suatu kebudayaan berperilaku menurut adat istiadat
mereka. Sehingga wujud kebudayaan sebagai aktivitas juga sering
disebut dengan sistem sosial dalam suatu masyarakat yang berbudaya.
Sistem sosial kebudayaan menunjukkan bagaimana manusia dalam
suatu kebudayaan saling berinteraksi, berperilaku dalam kehidupan
sehari-hari, dan aktivitas-aktivitas manusia lainnya. Contohnya adalah
upacara, adat, tari tradisional, dan kebiasaan

c) Wujud kebudayaan sebagai artefak


Wujud kebudayaan sebagai artefak adalah segala sesuayi benda
fisik yang dihasilkan dari aktivitas manusia, sehingga sering juga
disebut dengan kebudayaan fisik. Contoh wujud kebudayaan sebagai
artefak adalah prasasti, naskah kuno, candi, patung, alat musik daerah,
ornamen dan ragam hias, senjata tradisional, juga benda-benda
peninggalan sejarah lainnya.(Grischa Prameswari, 2021)

2. Unsur Kebudayaan
Unsur kebudayaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu
kebudayaan yang dapat digunakan sebagai satuan analisis tertentu. Dengan
hadirnya elemen tersebut, kebudayaan akan terasa lebih bermakna dan
totalitas dibandingkan hanya disebutkan namun tidak memiliki fungsi dan

pengaruh di masyarakat.(Wilman Jurniadi, 2023)


Berikut ini beberapa unsur-unsur kebudayaan yang secara umum dapat
kamu implementasikan dalam kehidupan, seperti:

a) Unsur kebudayaan dalam Bahasa


Bahasa merupakan unsur terpenting dalam pembentukan kebudayaan
terutama digunakan agar interaksi dapat berjalan dengan baik.
Dalam Ilmu Antropologi, bahasa disebut sebagai linguistik yang digunakan
sebagai cara untuk membangun tradisi, menciptakan pemahaman, hingga
memenuhi kebutuhan sosial.

b) Unsur Pengetahuan
Sistem pengetahuan terbentuk secara kongkrit dan dikembangkan
secara terus menerus sehingga manusia dapat mengetahui berbagai
kegunaan teknologi yang nantinya akan menunjang keberlangsungan hidup.

c) Unsur kebudayaan dalam Seni


Munculnya unsur kebudayaan pada seni berawal dari penelitian para
antropologi mengenai aktivitas seni yang dilakukan oleh masyarakat
tradisional.Dalam penelitiannya, ternyata seni tidak hanya berupa artefak
tapi juga juga dapat berupa nyanyian, musik, tari, seni pahat, relief, hingga
seni ukir.Berkembangan kebudayaan mengenai seni terus berkemabngan
hingga mengelompokkan seni berdasarkan jenisnya, misalnya saja seni
peran.Jenis seni peran pada masyarakat tradisional berupa ketoprak, ludruk,
wayang, hingga pagelaran lenong khas betawi.

d) Unsur Kebudayaan dalam Adat Istiadat


Adat istiadat merupaka unsur kebudayaan paling abstar yang
dibentuk sejak lama, bahkan adat istiadat akan tetap ada meskipun sifatnya
tidak tertulis. Ada beberapa unsur adat istiadat yakni adanya tingkah laku
seseorang, dilakukan terus-menerus, adanya dimensi waktu, dan diikuti oleh
orang lain.Praktik adat istiadat yang sering kita temukan adalah tentang
hukum menikah dengan beda suku atau hukuman adat istiadat jika ada
mencuri dan sebagainya.Serta penerapan norma seperti dikucilkan sangat
mudah ditemukan di beberapa daerah yang masih memegang teguh ajaran
leluhur.

Unsur Kebudayaan dalam Arsitektur


Nyatanya unsur kebudayaan juga bisa diaplikasikan dalam ranah arsitektur, hal ini

terlihat dari keragaman bangunan rumah, candi, dan bangunan lainnya.

Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas atau oraname tersendiri yang dalam

setiap bangunnannya, dan bisa dikatakan bahwa bangunan zaman dahulu

membentuk suatu identitas baik itu statusnya di dalam masyarakat.

Unsur Kebudayaan dalam Teknologi


Perkembangan teknologi lebih maju tidak terlepas dari elaborasi ilmu

pengetahuan yang semakin terdepan.


Keuntungan hadirnya teknologi bukan hanya sebagai pelengkap tapi juga dapat

mempermudah segala urusan termasuk membantu banyak orang dalam

menjalankan kehidupan sehari-hari.

Unsur kebudayaan dalam Agama


Unsur religi dalam masyarakat telah terbentuk sejak lama. Lahirnya kepercayaan

ini disebabkan karena banyak masyarakat percaya terhadap kekuatan supranatural.

Dalam sistem keagamaan ini memunculkan konsepsi benda-benda yang dianggap

sakral dan profan dalam kehidupan manusia sehingga menimbulkan sistem

keyakinan, pengikut/umat yang menganut keyakinan tertentu, hingga perayaan.

Unsur kebudayaan dalam Sosial Ekonomi


Unsur kebudayaan terakhir adalah elemen sosial ekonomi menyangkut mata

pencaharian dan hubungan dengan organisasi sosial.

Dalam hal ini sistem pencarian yang dimaksud disesuaikan dengan kelompok

masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya. Misalnya, kamu tinggal di pesisir

pantai maka secara tidak langsung mata pencarian utama adalah menjadi nelayan.

7
 Belajar bagaimana cara memecahkan masalah
 Mengembangkan diri
 Peserta didik belajar untuk bertanggung jawab
 Menumbuhkan sikap toleransi
 Mengajarkan cara bekerja sama yang baik
 Mendapatkan gelar / ijazah untuk mendapatkan karir cemerlang
 Menciptakan generasi unggul yang cerdas dan berkarakter
 Membentuk karakter sebagai individu bermartabat serta berbudi
pekerti yang luhur

8
BAB III
KESIMPULAN

Pendidikan adalah kegiatan untuk saling berbicara mengenai wawasan


yang diketahui guna menambah landasan di dalam kehidupan. Landasan yang
diterapkan dalam kehidupan berguna memperbaiki sistem kehidupan agar lebih
tertata dan sesuai landasan agama.
Tujuan Pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, sesuai
dengan amanat Undang-undang Dasar 1945. Oleh karena itu, tujuan pendidikan
nasional harus berfokus tentang bagaimana cara untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa melalui Pendidikan.
Fungsi pendidikan Indonesia lebih mengedepankan akan pembangunan
sikap, karakater, dan transpormasi nilai-nilai filosopis negara Indonesia. Hal ini
bertujuan untuk meningkatkan rasa nasionalisme serta mampu bersaing di kancah
internasional. Pendidikan memiliki manfaat yang akan sangat berguna bagi
pelajar, baik di masa menempuh pendidikan, maupun di masa depan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Aminoto. (2017). Pelestarian Budaya. DetikEdu.


https://desakarangtengah.gunungkidulkab.go.id/first/artikel/121-
PELESTARI-BUDAYA
Grischa Prameswari. (2021). 3 Wujud Kebudayaan. Skola.
https://www.kompas.com/skola/read/2021/09/28/180000969/3-wujud-
kebudayaan
Kristina. (2021). Pengertian kebudayaan. DetikEdu.
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5725690/5-pengertian-kebudayaan-
menurut-para-ahli
Oktaviani Pratama. (2018). Hakikat Manusia Dengan Kebudayaan. Wordpress.
https://oktavianipratama.wordpress.com/makalah-makalah/hakikat-manusia-
dengan-kebudayaan/
Wilman Jurniadi. (2023). Mengenal Unsur Kebudayaan. Quipper.
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/sosiologi/unsur-kebudayaan/#:~:text
=Unsur kebudayaan dalam Kamus Besar,fungsi dan pengaruh di masyarakat.

10

Anda mungkin juga menyukai