Anda di halaman 1dari 25

"RUNTUHNYA WIBAWA MAHKAMAH KONSTITUSI (MK)"

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa (Allah
SWT) atas berkat rahmat dan karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan makalah
ini dengan judul " RUNTUHNYA WIBAWA MAHKAMAH KONSTITUSI
(MK)". Sebagai salah satu tugas mata kuliah. Makalah ini berhasil disusun berkat
bantuan yang diperoleh dari berbagai pihak, baik bantuan moril maupun materiil.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. ……………………………, selaku Dosen Pembimbing yang telah


memberikan bimbingan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik.
2. Seluruh dosen dan staff Akademik yang telah membantu dan memberikan
didikan ilmu pengetahuan akademis dan moral selama penulisi mengerjakan
makalah ini.
3. Kepada orang tua penulis, juga seluruh keluarga peneliti udah mendokankan
dan menyemangati sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
4. Kepada teman-teman kampus dan pihak-pihak lain yang tidak dapat
disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis secara langsung maupun
tidak langsung.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan balasan yang jauh lebih baik
atas amal kebaikan yang telah diberikan kepada penulis. Penulis menyadari
sepenuhnya akan keterbatasan kemampuan dan pengalaman peneliti sehingga
tidak menutup kemungkinan bila skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan.
Akhir kata, dengan segala kerendahan hati peneliti mempersembahkan karya ini,
semoga bermanfaat bagi pembaca yang membutuhkannya.

Jakarta, ……………… 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1. Latar Belakang..........................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................5
1.3. Tujuan dan manfaat penulisan...................................................................6
BAB II......................................................................................................................7
PEMBAHASAN......................................................................................................7
2.1. Pengertian Mahkamah Konstitusi.................................................................7
2.2. Kedudukan, Kewenangan, Kewajiban, Dan Tugas Mahkamah Konstitusi. .8
2.2.1. Kedudukan..............................................................................................8
2.2.2. Kewenangan...........................................................................................8
2.2.3. Kewajiban...............................................................................................8
2.2.4. Tugas pokok............................................................................................9
2.3. Permasalahan Di Mahkamah Konstitusi Yang Menyebabkan Runtuhnya
Wibawa Mahkamah Konstitusi..........................................................................10
2.4. Dampak Dan Akibat Dari Permasalahan Tersebut Terhadap Mahkamah
Konstitusi Dari Pandangan Masyarkat...........................................................19
BAB III..................................................................................................................21
PENUTUP..............................................................................................................21
3.1. Kesimpulan..................................................................................................21
3.2 SARAN........................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................24

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mahkamah Konstitusi (disingkat MK) adalah lembaga tertinggi negara dalam


sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan
kehakiman bersama-sama dengan Mahkamah Agung. Dan mempunyai wewenang
yang sangat tinggi di Indonesia yang betugas dan berwenang mengadili pada
tingkat pertama dan terakhir yang keputusannya bersifat final untuk menguji
Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa
kewewenangan lembaga Negara yang kewewenangannya diberikan oleh UUD
1945, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil
Pemilihan Umum dan juga Wajib memberi keputusan atas pendapat Dewan
Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden atau Wakil
Presiden menurut UUD 1945.

Serta mahkamah konstitusui mempunyai Wibawa yang tinggi di mata


pemerintah karena memiliki kedudukan yang paling tinggi di pemerintahan serta
memiliki wewenang yang begitu tinggi karena Mahkamah Konstitusi dapat
memberikan putusan atas pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden
diduga:

1. Telah melakukan pelanggaran hukum berupa

a) penghianatan terhadap negara;

b) korupsi;

c) penyuapan;

d) tindak pidana lainnya;

2. atau perbuatan tercela, dan/atau

4
3. tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden
sebagaimana dimaksud dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Namun pada akhiri – akhir ini wibawa mahkamah konstitusi seakan runtuh
karena oknum – oknum pejabat didalamnya yang membuat tindakan tidak terpuji
sehingga wibawa MK di mata masyarakat hancur dan mendapat cercaan serta
hinaan karena masyarakat menganggap MK yang sekarang tidak dapat melakukan
pekerjaannya dengan baik dan professional ini dapat dilihat dari berbagai maslah
yang akhir – akhir ini mencuat di berbagai media massa diantaranya yaitu suap,
korupsi, serta ketidakdisplinan para pejabat didalamnya dalam menyelesaikan
berbagai macam masalahh, dan pada puncaknya akibat runtuhnya wibawa
Mahkmah Konstitusi dimata masyarakat, terjadilah kerusuhan di dalam
persidangan saat sidang putusan pemilihan kepala daerah (pilkada) ulang Provinsi
Maluku di MK berlangsung ricuh, Kamis (14/11/2013). Massa yang diduga
berasal dari pasangan Herman Adrian Koedoeboen dan Daud Sangadji mengamuk
dan mengubrak-abrik ruang sidang pleno MK dan menurut saya ini adalah bentuk
ketidakpercayaan terhdapa mahakamah konstitusi.

Oleh karena itu penulis ingin mengangkat permasalahan ini dengan judul
"RUNTUHNYA WIBAWA MAHKAMAH KONSTITUSI (MK)" karena
menurut penulis permasahan ini sungguh penting untuk dibahas karena melihat
fungsi MK yang begitu penting .

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka pertanyaan yang akan diajukan pada
makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan Mahkamah Konstitusi serta apa fungsinya ?
2. Bagaimana kedudukan Mahkamah Konstitusi dalam Negara?
3. Apa permasalahan dalam Mahkamah Konstitusi akhir – akhir ini?
4. Siapa pelaku permasalahan tersebut ?
5. Dimana permasahan tersebut terjadi ?

5
1.3. Tujuan dan manfaat penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan masalah ini yaitu :
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Mahkamah Konstitusi .
3. Untuk mengetahui bagaimana kedudukan Mahkamah Konstitusi.
4. Untuk mengetahui permasalahan di Mahakamah Konstitusi.
5. Untuk mengetahui siapa pelaku Permasalahan di Mahkamah Konstitusi .
6. Untuk mengetahui Dimana Permasalahan tersebut berlangsung

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Mahkamah Konstitusi

Mahkamah Konstitusi (disingkat MK) adalah lembaga tinggi negara dalam


sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan
kehakiman bersama-sama dengan Mahkamah Agung. Pasal 24 ayat 2 Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) menyatakan,
Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan
peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum,
lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan
tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi (MK).

7
2.2. Kedudukan, Kewenangan, Kewajiban, Dan Tugas
Mahkamah Konstitusi

2.2.1. Kedudukan

Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu lembaga negara yang melakukan


kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan pengadilan guna
menegakkan hukum dan keadilan dan kedudukan mahkamah konstitusi berada
dikedudukan yang paling tinggi karena berada diatas DPR kaerena MK dapat
menentukan putusan atas pendapat DPR dan juga berada diatas Presidan dan
wakil presiden .

2.2.2. Kewenangan

Mahkamah Konstitusi RI mempunyai 4 (empat) kewenangan dan 1 (satu)


kewajiban sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945.

Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan


terakhir yang putusannya bersifat final untuk:
1. Menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.

2. Memutus Sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya


diberikan oleh UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

3. Memutus pembubaran partai politik, dan Memutus perselisihan tentang


hasil pemilihan umum.

2.2.3. Kewajiban

Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat DPR bahwa


Presiden dan/atau Wakil Presiden diduga:

8
1) Telah melakukan pelanggaran hukum berupa penghianatan terhadap
negara, korupsi, penyuapan, dan tindak pidana lainnya
2) atau perbuatan tercela, dan/atau

3) tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Waki Presiden


sebagaimana dimaksud dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 sebagai berikut :

a. bahwa Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu pelaku kekuasaan


kehakiman yang merdeka mempunyai peranan penting guna menegakkan
konstitusi dan prinsip negara hukum sesuai dengan kewenangan dan
kewajibannya sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;

b. bahwa Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi


sebagian sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan kebutuhan hukum
masyarakat dan kehidupan ketatanegaraan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a


dan huruf b, perlu membentuk Undang-Undang tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi;

2.2.4. Tugas pokok :

1. koordinasi pelaksanaan teknis peradilan di Mahkamah Konstitusi;


2. pembinaan dan pelaksanaan administrasi perkara;

3. pembinaan pelayanan teknis kegiatan peradilan di Mahkamah Konstitusi;


dan

4. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Ketua Mahkamah Konstitusi


sesuai dengan bidang tugasnya.

5. penyiapan koordinasi pelaksanaan teknis peradilan di Mahkamah


Konstitusi bidang pengujian undang-undang terhadap Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, sengketa kewenangan

9
lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perselisihan tentang hasil
pemilihan umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, serta anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah

6. penyiapan pembinaan dan pelaksanaan administrasi perkara bidang


pengujian undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, sengketa kewenangan lembaga negara
yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, perselisihan tentang hasil pemilihan
umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,
Presiden dan Wakil Presiden, serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah; dan

7. penyiapan pembinaan pelayanan teknis kegiatan peradilan di Mahkamah


Konstitusi bidang pengujian undang-undang terhadap Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, sengketa kewenangan
lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perselisihan tentang hasil
pemilihan umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, serta anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah.

2.3. Permasalahan Di Mahkamah Konstitusi Yang Menyebabkan


Runtuhnya Wibawa Mahkamah Konstitusi
Melihat permasalahan yang akhir – akhir ini mencuat di media massa yang
banyak mengaitkan mahkamah konstitusi didalamnya merupakan sebagian besar
dari bentuk kekecewaan masyarakat serta merupakan buah dari ketidakpercayaan
masyarakat terhadap mahkamah konstitusi karena masyarakat memiliki
pandangan tersendiri akan MK yang akhir – akhir ini dipertanyakan kredibilitas

10
dan keprofesionalannya akan kinerja MK menyelesaikan sebuah masalah yang di
tanganninya .
Masalah yang mengkaitkan MK didalamnya pertama kali muncul sewaktu
masalah akil mochtar muncul yang waktu itu beliau menjabat sebagai ketua
mahkamah konstitusi terlibat masalah suap terkait pelaksanaan pemilihan umum
kepala daerah (pemilukada) disalah satu kabupaten di kalimanatan tengah dan
kabupaten lebak Banten yang apabila dijumlahkan bernilai Rp. 7 milyar .
Sebenarnya masalah akil mochtar ini sudah lama menggema sejak penangkapan
akhil mochtar oleh komisi pemberantasan korupsi (KPK) dirumah dinasnya di
komplek widya Chandra 3 no.7, Jakarta selatan, rabu (2/10/2013) malam .
Diduga, dia menerima suap terkait pelaksanaan pemilu kepala daerah di salah satu
kabupaten di Kalimantan Tengah. Sebagaimana yang di lansir oleh media berita
online Kompas.com . ketika masalah ini sedang bergulir muncul lagi masalah
baru yang lagi – lagi mengaitkan mahkamah konstitusi didalamnya yaitu terkait
kericuhan saat persidangan soal pemilihan kepalada daerah (pilkada) ulang
Maluku di mahkamah konstitusi yang berlangsung ricuh, kamis (14/11/2013) dan
ini yang membuat penilaian masyarakat semakin merosot akan kinerja MK dan
ini merupakan imbas dari ketidakpercayaan masyarakat terhadap MK .

Faktor – faktor yang menyebabkan wibawa mahkamah konstitusi seakan pudar :


- permasalahan yang muncul kepermukaan sebagai penyebab pudarnya
wibawa MK sebagai berikut ;
1.) Masalah akil mochtar mengenai suap pemilukada di dua daerah yang
jika di total hampir menyentuh angka Rp.7 milyar dan juga masalah
ganja (Narkoba) yang di temukan oleh pihak penyidik KPK di ruang
kerjanya. seperti yang dilansir oleh LeuserAntara.com dan
Kompas.con .

JAKARTA |LeuserAntara| Kasus yang menimpa Akil Mochtar jelas


menggemparkan, karena semua yang merenungkan kasus tersebut akan terheran-
heran bagaimana dan mengapa Akil Mochtar seorang figur yang telah lolos dalam

11
berbagai ujian untuk jabatan yang tinggi dan penuh tanggung jawab dapat
terjebak.

Dan terjebaknya hanya oleh uang yang apabila dijumlah hanya mencapai sekitar
Rp 7 Milyar, yang terkait dengan dua kejadian dalam rangka suap kepada Akil
Moctar, berkenaan dengan bantuan Akil Mochtar terhadap salah satu kontestan
Pilkada didua daerah yaitu sebuah Kabupten di Kalimantan Tengah dan sebuah
Kabupaten di Lebak Banten.( LeuserAntara.com) . memang banyak yang tidak
menyangka bagaimana ketua MK yang telah lolos dari dalam berbagai ujian
untuk jabatan tinggi dan penuh tanggung jawab itu dapat melakukan hal yang
tidak terpuji seperti itu . akhil mochtar merupakan Ketua MK pada April 2013.
Dia menggantikan Mahfud MD yang memasuki masa pensiun. Sebelumnya, Akil
merupakan salah satu Wakil Ketua MK yang menjabat sejak 2009 .

Namun, siapakah Akil sebelum menjadi hakim konstitusi?

Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar memberikan pandangannya saat menerima kunjungan
dari Badan Pengawas Pemilu dan beberapa tokoh nasional di Gedung MK, Jakarta, Selasa
(24/9/2013). | TRIBUN / DANY PERMANA

Lahir pada 18 Oktober 1960 di Putussibau, ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu,

12
Kalimantan Barat, Akil menyelesaikan sekolah dasar di tempat kelahirannya itu.
Sempat menempuh pendidikan di SMP Negeri 1 Putussibau, dia berpindah ke
SMP Negeri 2 Singkawang dan kemudian ke SMP Muhammadiyah Pontianak.

Saat SMA, Akil bersekolah di SMA Muhammadiyah I Pontianak. Ketika inilah,


Akil menunjukkan ketertarikannya dalam berorganisasi. Tercatat dia pernah
menjabat ketua sejumlah organisasi di sekolahnya, mulai dari Ketua OSIS, Ketua
Ikatan Pelajar Muhammadiyah, hingga Ketua Pelajar Islam Indonesia.

Setamat SMA, Akil melanjutkan pendidikannya dengan berkuliah di Fakultas


Hukum Universitas Panca Bhakti (UPB) Pontianak. Di masa kuliah, Akil kembali
aktif berorganisasi dengan mengemban sejumlah jabatan, di antaranya menjadi
Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Hukum UPB dan Komandan Resimen
Mahasiswa UPB.

Lulus kuliah, Akil masih terus aktif berorganisasi, mulai dari Ketua Alumni SMA
Muhammadiyah Pontianak hingga Ketua Alumni UPB. Dia melanjutkan
pendidikan master di Magister Ilmu Hukum Universitas Padjadjaran Bandung,
Jawa Barat. Di kampus yang sama dia mendapatkan gelar doktor Ilmu Hukum.

Setelah itu, Akil meniti karier sebagai pengacara selama kurun 1984-1999. Saat
menjadi pengacara, Akil masih aktif menggeluti dunia organisasi dengan
memegang jabatan sebagai Ketua Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI)
Kalbar, Sekretaris Ikatan Advokat Indonesia (Ikadin) Pontianak, serta anggota
sejumlah organisasi seperti Pemuda Pancasila dan KNPI.

Pada 1999, Akil terpilih menjadi anggota DPR dari Partai Golkar. Dia menjadi
anggota DPR untuk dua periode, berakhir pada 2009. Selama menjadi anggota
legislatif, dia tercatat pernah menjadi ketua panitia kerja dan panitia khusus untuk
sejumlah rancangan undang-undang. Di antara UU yang pernah ikut dibidaninya
adalah UU Yayasan, UU Notaris, dan UU Perseroan Terbatas.

13
Di luar kesibukannya sebagai anggota parlemen, Akil pernah menjadi Ketua
Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kalbar, Ketua Umum Federasi
Olahraga Masyarakat Indonesia (FOMI) Kalbar, Ketua Pengurus Pusat Angkatan
Muda Partai Golkar, dan Anggota Lembaga Hikmah Pengurus Pusat
Muhammadiyah.

Pada 2007, Akil sempat maju sebagai calon gubernur Kalimantan Barat. Namun,
saat itu dia maju bukan diusung Partai Golkar, melainkan oleh koalisi partai
gurem. Hasil suara yang didapatnya pun hanya berada di peringkat empat dari
empat pasangan calon yang berlaga.

Meski tak menampik tak mendapat dukungan dari partai tempatnya berpayung,
Akil mengatakan tak bakal "ganti baju" partai. Alasannya, bukan karena terlalu
loyal pada Partai Golkar. Dia mengatakan tetap memilih berbaju "partai kuning"
karena tak mau membuat bingung para konstituen yang dia akui banyak berada di
pedalaman.
Kalaupun tak bisa lagi berkarier di dunia politik, Akil jauh-jauh hari mengatakan
bidang yang sesuai dengan latar belakang keilmuannya adalah langkah yang akan
dia pilih. Ketika ada "lowongan" untuk menjadi hakim konstitusi pada 2009, dia
melamar dan lolos. - Kompas.com .

Akhil muchtar ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di rumah


dinasnya di Kompleks Widya Chandra 3 No 7, Jakarta Selatan, Rabu (2/10/2013)
malam Diduga, dia menerima suap terkait pelaksanaan pemilu kepala daerah di
salah satu kabupaten di Kalimantan Tengah.

2.) Pendapat Ketua Mahkamah saat ini yang mengeluarkan dalil yang
mendukung akil mochtar

"MK sudah kehilangan wibawa sejak skandal Akil Mochtar. Sayangnya, tidak ada
terobosan untuk komfensasi tingkat kepercayaan masyarakat yang drop tersebut
sehingga kewibawaan belum dipulihkan," kata Eva di Jakarta, Kamis

14
(14/11/2013).

Selain skandal Akil, Eva melanjutkan, merosotnya kepercayaan masyarakat pada


MK juga dipengaruhi oleh Ketua MK saat ini, Hamdan Zoelva. Salah satu contoh
yang ia kemukakan adalah saat Hamdan membenarkan dalil yang dikeluarkan
Akil bahwa dalam Pilkada Bali dapat diwakili. Pernyataan itu dianggap Eva
menodai nilai demokrasi one man, one vote dan kental dengan unsur kepentingan.
Artinya bahwa pendapat keetua MK saat ini terlalu mempunyai unsur kepentingan
didalmnya ini yang selanjutnya menjadi permasalahan .

3.) Permasalahan lainnya yang merupakan buntut dari ketdak puasan dan
ketidak percayaan masyarakat akan Mahkamah Konstitusi yaitu terjadi
kericuhan saat sidang Kerusuhan terjadi saat Mahkamah Konstitusi
(MK) menggelar sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan
Umum (PHPU) Provinsi Maluku, Kamis 14 November lalu .

keputusan MK sejalan dengan keputusan KPU Maluku yang menyatakan, 2


pasangan berhak maju ke pemilihan putaran kedua. Mereka adalah pasangan
Abdullah Vanath dan Martin Maspaitella yang meraih 205.586 suara atau 23,56%,
dan pasangan Said Assagaff-Zeth Sahuburua yang mengantongi suara 198.456
atau 22,74%.

Ketua MK Hamdan Zoelva menegaskan, keputusan tersebut sudah final, clear, tak
bisa diganggu-gugat. Menurut dia, MK telah mempertimbangkannya dengan
sangat bijak.

"Keputusan ini sudah selesai. Masalahnya clear. Putusan MK sudah sangat bijak.
Tapi mereka (perusuh) tidak puas. Mau pemilihan yang ketiga, itu tidak
mungkin," tegas Hamdan dalam jumpa pers di Gedung MK, Jakarta, Jumat
(15/11/2013) pagi - Liputan6.com .

15
Massa yang diduga berasal dari pasangan Herman Adrian Koedoeboen dan Daud
Sangadji mengamuk dan mengubrak-abrik ruang sidang pleno MK, massa yang
tidak terima pasangan dukungannya tidak lolos ke putaran 2 pemilu mengamuk.
Saat pembacaan sidang putusan, massa pendukung pasangan bernomor urut empat
tersebut, yang berada di luar sidang pleno di lantai dua, berteriak-teriak. Saat itu,
majelis hakim sudah menolak permohonan pemohon. Massa kemudian
melemparkan kursi-kursi pengunjung dan merusak properti MK.
Sesaat kemudian, massa masuk ke ruang sidang pleno dan mengacaukan sidang.
Karena situasi kacau, majelis hakim menunda sidang dan memilih meninggalkan
ruangan sidang. Aparat kepolisian yang tidak menduga kejadian tersebut baru
masuk ke ruang sidang ketika massa sudah mengubrak-abrik ruang sidang.
Kompas.com .

Kejadian ini tentu saja mencoreng wajah mahkamah konstitusi, pertanyaannya


bagaimana bisa sidang yang agung dan hakim yang terhormat didalamnya bisa di
lecehkan seperti itu ? jika dapat menimbulkan kericuhan seperti itu berati
mahkamah konstitusi sudah tidak dipandang lagi sebagai sebuah konstitusi yang
patut di hormati dan sebuah konstitusi yang bersal dari ketatanegaraan yang paling
tinggi di Negara ini yang berwibawa .
Meskipun sebagian orang berpendapat bahwa kejadian ini hany emosionla semata
seperti yang dikatan oleh Jimly mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden
"Saya baru dengar sedikit. Saya pikir itu hanya orang marah saja. Itu mereka
(pelaku kerusuhan) hanya emosional saja," ujar Jimly di Jakarta, Kamis
(14/11/2013).
Namun saya kira keberanian perusuh bertindak anarkis seperti ini merupakan
bentuk kekecewaan masyarakat terhadap mahkamah konstitusi yang sudah tidak
percaya lagi akan kinerja Mahkamah Konstitusi .

Sampai saat ini sudah ada 15 orang yang diduga pelaku perusuh dan pengeruskan
property di gedung MK . Polisi menangkap 15 orang yang diduga melakukan

16
keributan dalam ruang sidang Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat.
Penetapan status hukum mereka akan diumumkan malam ini.
"Untuk statusnya nanti sore atau malam nanti baru ditetapkan siapa saja yang jadi
tersangka dan siapa yang jadi saksi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya
Komisaris Besar Polisi Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya,
Jakarta, Jumat (15/11/2013).
Empat dari 15 orang tersebut ditangkap di dalam gedung MK, Kamis (14/11)
pukul 13.30 WIB kemarin. Mereka adalah;
1. Maula Tuheteru
2. Kisman Sangaji alias Mandra
3. Adam Rumbalifar
4. Mohammad Salim Kilbaren S.Sos.

Sementara itu, 11 orang lainnya ditangkap di Wisma Nusantara di Hotel Pullman,


pada pukul 19.00 WIB. Berikut 11 nama orang yang ditangkap di gedung Wisma
Nusantara itu:
1. Paulus Noya
2. M Daud Sangadji
3. Ahmad Sopamena
4. Mansur Sangadji
5. Stenly R Titioka,SE
6. Prazky Audia BK
7. Ir. Thobyhendr J M Sahjuireka
8. Mohammad Nahwan Matdoan
9. Agung Adbul Rahmat Tamher
10. Drs Lucky Wattimury
11. Benhur G Watuibun. Dilansir oleh media berita online - DetikNews.com .

Menko polhukam Djoko suyanto .


Jakarta - Menko Polhukam Djoko Suyanto
meminta agar kepolisian menindak para perusuh

17
yang mengganggu persidangan di Mahkamah Konstitusi (MK). Kekerasan di
ruang sidang atas alasan apapun tak boleh terjadi.
"Kepolisian sudah diperintahkan untuk bertindak tegas, agar semua pihak
menghormati lembaga hukum," kata Djoko, Kamis (14/11/2013).
Menurut dia, insiden kekerasan yang dilakukan salah satu pendukung calon
gubernur di Maluku karena bereaksi atas keputusan MK yang menolak Pilkada
ulang dinilai tak bisa ditolerir.
"Alasan apapun tidak boleh dijadikan pembenaran untuk melakukan tindakan
anarkis dan kekerasan di sidang pengadilan, seperti yang terjadi di sidang MK
siang tadi," tegasnya.
Aksi rusuh puluhan salah satu pendukung Cagub itu membuat hakim MK
diungsikan dari ruangan. Perusuh melempar kursi dan memecahkan kaca. Mereka
juga merusak TV LCD di MK. – DetikNews.com

18
Photo – photo pasca kerusuhan di Gedung Mahkamah Konstitusi (14/11/2013)

SUMBER : DetikNews.com

2.4. Dampak Dan Akibat Dari Permasalahan Tersebut Terhadap


Mahkamah Konstitusi Dari Pandangan Masyarkat
Begitu banyakyak dampak dan akibat dari kerusuhan dan permasalahan diatas
baik secara moril dan juga material yaitu antara lain :

1.) Menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja


Mahkamah Konstitusi.
2.) Menurunnya dan terganggunya kinerja Mahkamah Konstitusi karena
adanya masalah ini .
3.) Terganggunya aktivitas di gedung Mahkamah Konstitusi yang secara
tidak langsung mengganggu ativitas pegawai di MK .
4.) Memudarnya wibawa Mahkamah Konstitusin dimata masyarakat
karena masalah ini.
5.) Tercorengnya wajah MK dimata nasional dan internasional.

19
6.) Kerugian secara materialakibat kerusuhan di gedung MK serta
pengerusakan property dan fasilitas di gedung MK seperti rusaknya
kursi dan TV LCD digedung MK .

2.5. Cara Penggulangan Dan Solusi Dari Masalah Tersebut

Sesungguhnya permasalahan diatas dapat diatasi dan dicegah dengan


melakukan pencegahan sebagai berikut :

1.) Mahkamah konstitusi harus menambah penjagaan dan memperketat


penjagaan di gedung MK agar tidak terulang kejadian yang sama yaitu
dengan memberlakukan seleksi terhadap pengunjung sidang dengan
cara sortir orang yang boleh masuk dan orang yang boleh masuk hanya
orang- orang yang melakukan gugatan, tergugat atau saksi – saksi saja
dan menempatkan personel polisi didalam ruang sidang untuk menjaga
berlangsungnya proses persidangan .
2.) Kepolisian harus bertindak tegas agar semua pihak menghormati
lembaga hukum dan menjadi efek jera untuk pelaku .
3.) hakim MK harus dikocok ulang agar didapatkan para hakim yang
nantinya didapatkan bisa jauh lebih berkualitas dan didapatkan hakim
yang jauh lebih bisa menunjukan ethos dan kredibilitas kinerjanya.
4.) Menambah satu ujian lagi yang jauh lebih efektif untuk memperoleh
hakim yang lebih berkualitas agar nantinya tidak ada masalah atau
kejadian seperti ini lagi.
5.) Menerapkan sitem pengamanan baru dan jumlah pengunjung harus
dibatasi lalu pengunjung diberi tanda pengenal atau ID CARD .

20
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Indonesia adalah salah satu Negara didunia yang menggunakan system politik
demokrasi yaitu tepatnya demokrasi pancasila . yang secara sederhana menurut
Abraham Lincoln (pada tahun 1963) mengucapkan demokrasi merupakan :

- Government of the people (pemerintahan yang mendapat pengakuan dan


dukungan mayoritas dari rakyat)
- Government by the people ( pemerintah yang bekerja atas rakyat bukan
atas nama partai, golongan tertentu, suku bangsa atau lainnya. Dengan kata
lain, rakyat dapat melakukan control (pengawasan) terhadap kinerja
pemerintah baik secara langsung maupun tidak langsung)
- Government for the people (pemerintah mengabdikan seluruh
kebijakannya hanya semata – mata untuk kepentingan rakyat)

Dan dalam hal ini permasalahan yang mengaitkan Mahkamah konstitusi


dalam masalah ini tentang "masyarakat berhak dapat mengontrol pengawasan
terhadap pemerintah" sebagaimana yang di ucapkan oleh Abraham Lincoln
Government by the people ( pemerintah yang bekerja atas rakyat bukan atas nama
partai, golongan tertentu, suku bangsa atau lainnya. Dengan kata lain, rakyat
dapat melakukan control (pengawasan) terhadap kinerja pemerintah baik
secara langsung maupun tidak langsung), oleh karena itu mengacu pada
pendapat tersebut maka masyarakat memang berhak mengajukan gugatan
terhadap suatu permasalahan kepada lembaga hukum utamanya dalam masalah

21
sini Mahkamah Konstitusi terkait dugaan penyelewengan pada pemilukada di
Maluku yang penulis soroti dalam masalah ini, karena penulis merasa gugatan ini
terlalu berlebihan karena terjadinya kerusuhan dan pengerusakan terhadap
property atau fasilitas serta mengeluarkan kata – kata kotor terhadaphakim agung
yang saat itu sedang berlangsung sidang pengdilan tentang pemilukada Maluku di
gedung MK . penulis rasa aksi ini terlalu berlebihan karena ini aksi yang anarkis
dan tidak terpuji karena ini merupakan pelecehan kepada lembaga hokum yang
tertinggi di Indonesia .

Memang keputusan MK untuk melakukan pemungutan suara ulang itu sudah


dianggap benar dan sejalan dengan hasil KPU Maluku dengan meloloskan 2
pasangan berhak maju ke pemilihan putaran kedua. Mereka adalah pasangan
Abdullah Vanath dan Martin Maspaitella yang meraih 205.586 suara atau 23,56%,
dan pasangan Said Assagaff-Zeth Sahuburua yang mengantongi suara 198.456
atau 22,74%. akan tetapi masa dari kubu pasangan Herman Adrian Koedoeboen
dan Daud Sangadji tidak terima dengan hasil keputusan tesebut, akan tetapi MK
sudah menjelaskan bahwa masalah tersebut sudah clear dan final sehingga tidak
dapat diganggu gugat dan membuat kerusuhan, ini saya anggap adalah suatu
bentuk ketidak percayaan terhadap kinerja Mahkamah Konstitusi yang secara
tidak langsung menjadi bentuk turunnya wibawa MK dimata masyarakat di
tambah lagi akan permasalahan yang dilakukan oleh mantan ketua MK yakni akil
mochtar yang melakukan tindakan tidak terpuji dengan menerima suap serta
terlibatnya pemakaian narkoba oleh akil yang makin menurunkan wibawa MK di
mata masyarakat .

3.2 SARAN
Mahkamah konstitusi bersifat pasif, hanya memutus perkara yang diajukan
kepadanya dan tidak dapat memberikan fatwa selain dalam hubungan dengan
putusan perkara yang diajukan kepadanya sesuai kewenangan yang ditentukan
undang-undang dasar. Pelaksanaan putusan mahkmah konstitusi berada ditangan
lembaga negara yang dikenai atau terkait putusan itu.

22
Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu Mahkamah yang paling tinggi
bersama Mahkamah Agung , Mahkamah Agung hanya memperhubungkan dengan
Undang-Undang, dan Peraturan Daerah, sedangkan Mahkamah Konstitusi
(Judicial review) menempatkan UUD 1945, Undang-undang, yang mengkaji
Undang-undang dengan UUD 1945. Agar maksud tersebut bisa dicanangkan
maka hendaklah pemerintah seperti Presiden dan/ atau Wakil Presiden serta para
hakim agung didalamnya tidak melakukan hal-hal yang membuat kesalahan
sehingga bisa turunnya wibawa MK di mata masyarakat dan MK harus lebih bisa
membuat kinerja dengan terobosannya yang bagus agar memudahkan persoalan
yang dihadapinya, serta dapat menunjukkan kredibilitasnya yang sempat luntur
dangan kinerja ayang lebih baik dan MK harus menunjukan ketegasannya .
Dan dapat melakukan tindakan seperti yang saya uraikan di bagian "CARA
PENGGULANGAN DAN SOLUSI DARI MASALAH TERSEBUT " agar
tidak terulang permasalahan yang sama .

Penggulangan Dan Solusi Dari Masalah Yaitu Sebagai Berikut :

1.) Mahkamah konstitusi harus menambah penjagaan dan memperketat


penjagaan di gedung MK agar tidak terulang kejadian yang sama yaitu
dengan memberlakukan seleksi terhadap pengunjung sidang dengan
cara sortir orang yang boleh masuk dan orang yang boleh masuk hanya
orang- orang yang melakukan gugatan, tergugat atau saksi – saksi saja
dan menempatkan personel polisi didalam ruang sidang untuk menjaga
berlangsungnya proses persidangan .
2.) Kepolisian harus bertindak tegas agar semua pihak menghormati
lembaga hukum dan menjadi efek jera untuk pelaku .
3.) hakim MK harus dikocok ulang agar didapatkan para hakim yang
nantinya didapatkan bisa jauh lebih berkualitas dan didapatkan hakim
yang jauh lebih bisa menunjukan ethos dan kredibilitas kinerjanya.
4.) Menambah satu ujian lagi yang jauh lebih efektif untuk memperoleh
hakim yang lebih berkualitas agar nantinya tidak ada masalah atau
kejadian seperti ini lagi.

23
5.) Menerapkan sitem pengamanan baru dan jumlah pengunjung harus
dibatasi lalu pengunjung diberi tanda pengenal atau ID CARD .

24
DAFTAR PUSTAKA :

Agus Sari, Ayu(2013). PENGERTIAN MAHKAMAHKONSTITUSI.

[Online].Tersedia:http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/index.php?
page=web.ProfilMK&id=3.Html

Amelia R, Mei (2013). Ini Nama 15 Orang yang Ditangkap dalam Kasus
Kericuhan Sidang.[Online].Tersedia: //www.detik.com.Html

Ferri , Oscar (2013) Penyebab rusuh mahkamah konstitusi.[Online].Tersedia:


http://news.liputan6.com/read/746934/penyebab-rusuh-mk-hingga-mikrofon-
melayang-versi-hamdan-zoelva?wp.trkn/.

Indra Akuntono, Indra (2013). Kericuhan di MK, Buntut Hilangnya Wibawa MK


Pascakasus Akil.[Online].Tersedia: http:// Kompas.com/

Masdarsada (2013). Kredibilitas MK Tidak Dapat Dikaitkan Dengan Masalah


Korupsi Akil .[Online].Tersedia: http:// LeuserAntara.com.Html [19
November 2013].

Permana, Dany (2013) Kemuliaan Hakim MK telah memudar .[Online].Tersedia:


http://nasional.sindonews.com/read/2013/11/14/13/805992/kemuliaan-hakim-mk-
telah-memudar/.

Rudi, Alsadad (2013). siapa sih Akil mochtar?

25

Anda mungkin juga menyukai