31.862cs3 - Hukum
31.862cs3 - Hukum
NPM : 211000190
Kelas : E
BAB I
KRONOLOGI FILM
Sinopsis
Wilton Knight (Anthony Hopkins) adalah seorang insinyur jenius dan kaya yang
menyaksikan istrinya berselingkuh dengan seorang polisi muda. Setelah mengetahui hal tersebut,
Knight membunuh istrinya secara brutal, membuatnya menjadi tersangka pembunuhan. Knight
dengan sengaja melakukan itu, merencanakannya dengan seksama, dan mengeksekusinya
dengan rapi. Di balik perasaan murka, ia menantang hukum, mencari kesenangan dengan
membunuh istrinya yang menurutnya tidak setia. Ia sangat yakin tidak bakal tersentuh hukum.
Kasus tersebut ditangani oleh seorang jaksa muda yang ambisius, Willy Beachum (Ryan
Gosling), yang saat itu tengah menjalani proses wawancara untuk bergabung dengan sebuah
firma hukum swasta. Beachum yakin bahwa kasus ini adalah hal mudah bagi kariernya yang
sedang naik daun dan dengan percaya diri mengambil tawaran untuk menangani kasus tersebut.
Namun, apa yang awalnya dianggap sebagai kasus yang sederhana, segera berubah
menjadi sebuah permainan cerdas antara Willy Beachum dan Wilton Knight. Knight, yang
merupakan seorang master manipulator, bermain-main dengan hukum dan mengekspos
kelemahan dalam sistem peradilan. Permainan kucing dan tikus pun berlangsung ketika
Beachum berusaha mencari bukti yang cukup untuk menuntut Knight di pengadilan, sementara
Knight terus menantang Beachum untuk membuktikan kasusnya. Keduanya terlibat dalam duel
pikiran yang menegangkan, dengan taruhan semakin tinggi dan kebenaran yang tersembunyi.
Kronologi/Cerita Film
Seorang pria kaya yang ahli dalam dunia penerbangan yang menjalani hidup mewahnya
di Los Angeles segalanya berubah ketika ia menemukan istrinya terlibat dalam perselingkuhan
dengan seorang detektif polisi bernama Robert Nunally. Saat terpancing emosinya, Crawford
kehilangan kendali secara impusif menghajar dan menembak istrinya tanpa ragu tetapi istrinya
tidak meninggal. Mendengar suara tembakan, penjaga rumah melaporkan hal tersebut ke polisi
dan didatangilah Tedraf oleh polisi yang bertugas. Saat itu, Ia mengakui perbuatannya kepada
nunali di tempat kejadian dan berupaya mengungkapkan fakta bahwa Nunally terlibat
perselingkuhan dengan istrinya.
Setelah dijadikan tersangka dengan tuduhan percobaan pembunuhan, Ted dibawa ke
pengadilan dan disaat yangberdssamaan dutunjuklah Wiilu Beachum, seorang jaksa hebat
dengan tingkat kemenangan 97% yang akan menuntutnya di pengadilan. Saat jalannya
persidangan ini dibawalah dua bukti yang cukup kuat berupa pengakuan tertulis dan satu buah
pistol dengan sidik jadi pelaku serta saksi-saksi yang dihadirkan. pada mulai persidangan
ternyata setelah jalannya persidangan ini diketahuilah saat pemeriksaan saksi yaitu saksi rob
merasa keberatan karena Rob ini merupakan selingkuhan dari istrinya yang baru semua orang
ketahui sehingga timbullah keraguan dari masyarakat, Hakim, Jaksa juri dan penonton mengenai
kesaksian Rob ini karena diindikasikan merupakan kebohongan. Saat dipersidangan juga
mengajukan keberatan terhadap barang bukti berupa pengakuan tertulis karena dirinya diancam
serta dipaksa oleh untuk memberikan pengakuan sehingga pengakuannya tidak sah karena
berada di bawah tekanan nah dan juga diketahui bahwa pistol yang dijadikan barang bukti belum
pernah ditembakkan sehingga pistol tersebut dinyatakan tidak sah.
Setelah barang bukti tersebut dinyatakan tidak sah dan tidak dapat membuat Ted
dinyatakan bersalah Willy diberikan waktu oleh Hakim untuk menemukan bukti baru agar sidang
dapat dilanjutkan. Di tengah jalannya pencarian bukti yang baru tersebut ada intervensi dari Rob
kepada Willy agar memanipulasi bukti pistol yang ada dengan menempatkannya di belakang
mesin rumput akan tetapi Wi P awalnya menolak ajakan tersebut setelah Wi berkutat mencari
barang bukti barang bukti baru tersebut sampai dia merasa stres karena terdapat masalah juga
dengan kekasihnya yaitu n tidak menemukan buktiu sehingga dia hilang arah dan sebelum
persidangan dirinya berencana mengambil alibi yang diberikan oleh R saat sidangan dimulai
ternyata Wily Teguh kepada pendiriannya tidak jadi menconengi keadilan atau hal yang dia
percayai bahwa keadilan tertinggi adalah dengan kejujuran. Bukti baru yang muncul karena
Jennifer sudah meninggal peluru yang tertanam di kepalanya sekarang dapat diambil dan
dipasangkan dengan senjata yang digunakan nunali pada dirinya sendiri baku menipu Crawford
untuk mengakui lagi mengetahui bahwa Crawford mengira dirinya dilindungi oleh ketentuan
bebas bersalah ganda namun beakum mengungkapkan bahwa kvat sekarang dapat diadili karena
pembunuhan sebelumnya hanya diadili karena percobaan pembunuhan.
BAB II
PEMBAHASAN
PENUTUP
Kata “norma” dalam Kamus Bahasa Indonesia diartikan sebagai aturan atau ketentuan
yang mengikat semua atau sebagaian warga masyarakat; aturan yang baku, ukuran untuk
menentukan sesuatu. Norma hukum yang diterapkan di dalam film ini adalah norma hukum
pidana karena di dalam film ini ditandai dengan adanya awal cerita melakukanakan pidana
percobaan pembunuhan demham pistol kepada korban sehingga harus dibawa ke pengadilan dan
juga di akhir cerita mengakhiri hidup istrinya dengan mencabut kabel yang menopang hidup
istrinya selama koma. Tindakan tersebut termasuk kedalam pembunuhan tingkat pertma
sehingga perlu dibawa ke pengadilan. Untuk analisis commond law atau civil law ini
memberikan gambaran perbedaan berupa Comon Law adanya juri sedangkan di Civil Law tidak
ada. kemudian ada perbedaan dari jaksa bahwa di Common Law itu jaksanya merupakan
pengacara swasta yang ditugaskan oleh negara untuk menjadi penuntut di pengadilan sedangkan
di civil Law Indonesia penuntut berasal dari PNS atau sudah disediakan oleh negara. kemudian
dalam pengambilan keputusan di Commond Law jika memang buktinya saja tidak ada tidak asah
maka tidak dapat dinyatakan bersalah berbeda dengan si Civil law di Indonesia seperti dalam
kasus kopisianida jika dapat dinyatakan bersalah walaupun tidak ada bukti langsung. kemudian
adanya lobbying antara Hakim Jaksa dan terdakwa saat saat persidangan berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta, 2008, hlm
1007
Sudikno Mertokusumo, Penemuan Hukum (Sebuah Pengantar), Liberty, Yogyakarta, 2006, hlm
11.
http://repository.iainkudus.ac.id/2263/5/05%20BAB%20II.pdf
https://staffnew.uny.ac.id/upload/130515047/pendidikan/Nilai+dan+Norma_0.pdf
https://scholarhub.ui.ac.id/cgi/viewcontent.cgi?article=1241&context=dharmasisya
https://media.neliti.com/media/publications/132702-ID-sistem-hukum-dan-posisi-hukum-
indonesia.pdf