Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH INTERPRETASI HUKUM BERDASARKAN FILM FRACTURE (2007)

MATA KULIAH : PENEMUAN DAN PENAFSIRAN HUKUM

DOSEN : HESTI SEPTIANITA, SH, MH

Nama : Debriana Novianti

NPM : 211000190

Kelas : E
BAB I

KRONOLOGI FILM

Sinopsis

Wilton Knight (Anthony Hopkins) adalah seorang insinyur jenius dan kaya yang
menyaksikan istrinya berselingkuh dengan seorang polisi muda. Setelah mengetahui hal tersebut,
Knight membunuh istrinya secara brutal, membuatnya menjadi tersangka pembunuhan. Knight
dengan sengaja melakukan itu, merencanakannya dengan seksama, dan mengeksekusinya
dengan rapi. Di balik perasaan murka, ia menantang hukum, mencari kesenangan dengan
membunuh istrinya yang menurutnya tidak setia. Ia sangat yakin tidak bakal tersentuh hukum.
Kasus tersebut ditangani oleh seorang jaksa muda yang ambisius, Willy Beachum (Ryan
Gosling), yang saat itu tengah menjalani proses wawancara untuk bergabung dengan sebuah
firma hukum swasta. Beachum yakin bahwa kasus ini adalah hal mudah bagi kariernya yang
sedang naik daun dan dengan percaya diri mengambil tawaran untuk menangani kasus tersebut.

Namun, apa yang awalnya dianggap sebagai kasus yang sederhana, segera berubah
menjadi sebuah permainan cerdas antara Willy Beachum dan Wilton Knight. Knight, yang
merupakan seorang master manipulator, bermain-main dengan hukum dan mengekspos
kelemahan dalam sistem peradilan. Permainan kucing dan tikus pun berlangsung ketika
Beachum berusaha mencari bukti yang cukup untuk menuntut Knight di pengadilan, sementara
Knight terus menantang Beachum untuk membuktikan kasusnya. Keduanya terlibat dalam duel
pikiran yang menegangkan, dengan taruhan semakin tinggi dan kebenaran yang tersembunyi.

Kronologi/Cerita Film

Seorang pria kaya yang ahli dalam dunia penerbangan yang menjalani hidup mewahnya
di Los Angeles segalanya berubah ketika ia menemukan istrinya terlibat dalam perselingkuhan
dengan seorang detektif polisi bernama Robert Nunally. Saat terpancing emosinya, Crawford
kehilangan kendali secara impusif menghajar dan menembak istrinya tanpa ragu tetapi istrinya
tidak meninggal. Mendengar suara tembakan, penjaga rumah melaporkan hal tersebut ke polisi
dan didatangilah Tedraf oleh polisi yang bertugas. Saat itu, Ia mengakui perbuatannya kepada
nunali di tempat kejadian dan berupaya mengungkapkan fakta bahwa Nunally terlibat
perselingkuhan dengan istrinya.
Setelah dijadikan tersangka dengan tuduhan percobaan pembunuhan, Ted dibawa ke
pengadilan dan disaat yangberdssamaan dutunjuklah Wiilu Beachum, seorang jaksa hebat
dengan tingkat kemenangan 97% yang akan menuntutnya di pengadilan. Saat jalannya
persidangan ini dibawalah dua bukti yang cukup kuat berupa pengakuan tertulis dan satu buah
pistol dengan sidik jadi pelaku serta saksi-saksi yang dihadirkan. pada mulai persidangan
ternyata setelah jalannya persidangan ini diketahuilah saat pemeriksaan saksi yaitu saksi rob
merasa keberatan karena Rob ini merupakan selingkuhan dari istrinya yang baru semua orang
ketahui sehingga timbullah keraguan dari masyarakat, Hakim, Jaksa juri dan penonton mengenai
kesaksian Rob ini karena diindikasikan merupakan kebohongan. Saat dipersidangan juga
mengajukan keberatan terhadap barang bukti berupa pengakuan tertulis karena dirinya diancam
serta dipaksa oleh untuk memberikan pengakuan sehingga pengakuannya tidak sah karena
berada di bawah tekanan nah dan juga diketahui bahwa pistol yang dijadikan barang bukti belum
pernah ditembakkan sehingga pistol tersebut dinyatakan tidak sah.

Setelah barang bukti tersebut dinyatakan tidak sah dan tidak dapat membuat Ted
dinyatakan bersalah Willy diberikan waktu oleh Hakim untuk menemukan bukti baru agar sidang
dapat dilanjutkan. Di tengah jalannya pencarian bukti yang baru tersebut ada intervensi dari Rob
kepada Willy agar memanipulasi bukti pistol yang ada dengan menempatkannya di belakang
mesin rumput akan tetapi Wi P awalnya menolak ajakan tersebut setelah Wi berkutat mencari
barang bukti barang bukti baru tersebut sampai dia merasa stres karena terdapat masalah juga
dengan kekasihnya yaitu n tidak menemukan buktiu sehingga dia hilang arah dan sebelum
persidangan dirinya berencana mengambil alibi yang diberikan oleh R saat sidangan dimulai
ternyata Wily Teguh kepada pendiriannya tidak jadi menconengi keadilan atau hal yang dia
percayai bahwa keadilan tertinggi adalah dengan kejujuran. Bukti baru yang muncul karena
Jennifer sudah meninggal peluru yang tertanam di kepalanya sekarang dapat diambil dan
dipasangkan dengan senjata yang digunakan nunali pada dirinya sendiri baku menipu Crawford
untuk mengakui lagi mengetahui bahwa Crawford mengira dirinya dilindungi oleh ketentuan
bebas bersalah ganda namun beakum mengungkapkan bahwa kvat sekarang dapat diadili karena
pembunuhan sebelumnya hanya diadili karena percobaan pembunuhan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Norma Hukum dalam Cerita Film


Beberapa ahli hukum menganggap kata “norma” sinonim dengan kata
“kaidah”.namun jika ditinjau dari kamus bahasa Indonesia maka kedua kata tersebut
memiliki arti yang berlainan namun tetap merujuk pada satu pokok bahasan yakni aturan.
Kata “norma” dalam Kamus Bahasa Indonesia diartikan sebagai aturan atau ketentuan
yang mengikat semua atau sebagaian warga masyarakat; aturan yang baku, ukuran untuk
menentukan sesuatu. Ditinjau dari segi etimologi, kata “norma” berasal dari bahasa Latin
sedangkan kata “kaidah” berasal dari bahasa Arab. Norma berasal dari kata nomos yang
berarti nilai dan kemudian dipersempit maknanya menjadi norma hukum. Sedangkan
kaidah dalam bahasa Arab berasal dari kata qo’idah yang berarti ukuran atau nilai
pengukur.
Menurut Sudikno Mertokusumo kaidah diartikan sebagai peraturan hidup yang
menetukan bagaimana manusia itu seyogyanya berperilaku, bersikap di dalam
masyarakat agar kepentingannya dan kepentingan orang lain terlindungi, atau dalam arti
sempit kaidah hukum adalah nilai yang terdapat dalam peraturan konkret.
Norma hukum yang diterapkan di dalam film ini adalah norma hukum pidana
karena di dalam film ini ditandai dengan adanya awal cerita melakukanakan pidana
percobaan pembunuhan demham pistol kepada korban sehingga harus dibawa ke
pengadilan dan juga di akhir cerita mengakhiri hidup istrinya dengan mencabut kabel
yang menopang hidup istrinya selama koma. Tindakan tersebut termasuk kedalam
pembunuhan tingkat pertma sehingga perlu dibawa ke pengadilan.
B. Analisis Interprestasi Norma Hukum dalam Cerita Film
Sebenarnya Hakim di sini itu belum sampai kepada tahap interpretasi karena
Hakim di sini masih berada di tahap konstatir yaitu menemukan benar atau tidaknya
peristiwa yang diajukan dengan melihat bukti-bukti yang ada. Pada film Ini bukti yang
diajukan oleh penuntut umum itu tidak sah atau tidak dapat dijadikan barang bukti dan
penuntut juga tidak dapat menemukan bukti baru atau bukti lain agar dapat menyatakan
Ted bersalah. Sehingga Hakim atau juri memutuskan membebaskan Ted. Namun di sini
saya akan tetap menghubungkannya dengan interpretasi gramatikal karena sulit
menemukan pasal tentang percobaan pembunuhan di California maka kasus ini perlu
menghubungkan dengan pasal 53 dan pasal 34 10 KUHP nah bahwa pada pasal 53 semua
unsurnya tidak terpenuhi karena buktinya saja tidak ada walaupun diketahui bahwa satu-
satunya orang yang ada diilokasi hanya ted. Sedangkan pada pasal 340 unsur dengan
sengaja tidak terbukti karena pengakuan tertulis yang Ted berikan tidak sah karena dibuat
dibawah tekanan, dan unsur merampas nyawa orang lain juga tidak terbukti karena yang
mana itu istrinya Ted itu masih hidup
C. Analisis Pribadi dengan Penerapan Common Law Sistem
Analisis probadi Interpretasi komparatif ini saya akan membandingkan sistem
hukum comon Law yang ada di Amerika Serikat dan Civil Law di Indonesia, banyak hal
yang saya temukan di sini seperti di Comon Law adanya juri sedangkan di Civil Law
tidak ada. kemudian ada perbedaan dari jaksa bahwa di Common Law itu jaksanya
merupakan pengacara swasta yang ditugaskan oleh negara untuk menjadi penuntut di
pengadilan sedangkan di civil Law Indonesia penuntut berasal dari PNS atau sudah
disediakan oleh negara. kemudian dalam pengambilan keputusan di Commond Law jika
memang buktinya saja tidak ada tidak asah maka tidak dapat dinyatakan bersalah berbeda
dengan si Civil law di Indonesia seperti dalam kasus kopisianida jika dapat dinyatakan
bersalah walaupun tidak ada bukti langsung. kemudian adanya lobbying antara Hakim
Jaksa dan terdakwa saat saat persidangan berlangsung
BAB III

PENUTUP

Kata “norma” dalam Kamus Bahasa Indonesia diartikan sebagai aturan atau ketentuan
yang mengikat semua atau sebagaian warga masyarakat; aturan yang baku, ukuran untuk
menentukan sesuatu. Norma hukum yang diterapkan di dalam film ini adalah norma hukum
pidana karena di dalam film ini ditandai dengan adanya awal cerita melakukanakan pidana
percobaan pembunuhan demham pistol kepada korban sehingga harus dibawa ke pengadilan dan
juga di akhir cerita mengakhiri hidup istrinya dengan mencabut kabel yang menopang hidup
istrinya selama koma. Tindakan tersebut termasuk kedalam pembunuhan tingkat pertma
sehingga perlu dibawa ke pengadilan. Untuk analisis commond law atau civil law ini
memberikan gambaran perbedaan berupa Comon Law adanya juri sedangkan di Civil Law tidak
ada. kemudian ada perbedaan dari jaksa bahwa di Common Law itu jaksanya merupakan
pengacara swasta yang ditugaskan oleh negara untuk menjadi penuntut di pengadilan sedangkan
di civil Law Indonesia penuntut berasal dari PNS atau sudah disediakan oleh negara. kemudian
dalam pengambilan keputusan di Commond Law jika memang buktinya saja tidak ada tidak asah
maka tidak dapat dinyatakan bersalah berbeda dengan si Civil law di Indonesia seperti dalam
kasus kopisianida jika dapat dinyatakan bersalah walaupun tidak ada bukti langsung. kemudian
adanya lobbying antara Hakim Jaksa dan terdakwa saat saat persidangan berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta, 2008, hlm
1007

Jimmly Asshiddiqie, Perihal Undang-Undang, Rajawali Pers, Jakarta 2011, hlm 1

Sudikno Mertokusumo, Penemuan Hukum (Sebuah Pengantar), Liberty, Yogyakarta, 2006, hlm
11.

http://repository.iainkudus.ac.id/2263/5/05%20BAB%20II.pdf

https://staffnew.uny.ac.id/upload/130515047/pendidikan/Nilai+dan+Norma_0.pdf

https://scholarhub.ui.ac.id/cgi/viewcontent.cgi?article=1241&context=dharmasisya

https://media.neliti.com/media/publications/132702-ID-sistem-hukum-dan-posisi-hukum-
indonesia.pdf

Anda mungkin juga menyukai