menggunakan sepasang primer oligonukleotida pada sekuen gen spesifik. Reaksi
penyakit.
Salah satu deteksinya yang umum ialah pada virus flu burung. Selain itu,
reaksi berantai polimerase balik bersifat cepat dan dapat diandalkan. Keuntungan lain
kualitatif.
dari tiga tahap. Tahap pertama isolasi RNA total, kemudian dilanjutkan
Tahap pertama adalah isolasi RNA. Sampel klinis pada tahap ini berasal dari
dianalisis dan dapat pula disimpan dalam jangka waktu lama pada suhu -80°C.
DNA komplemen yang akan digunakan secepatnya harus disimpan pada suhu
2-8°C bila selama 1-2 jam. Sedangkan suhu -15 °C hingga -25°C diterapkan
Tahap ketiga adalah amplifikasi daerah transkrip gen target. Proses amplifikasi
metode dua langkah. Kegunaan amplikon ini sebagai ekspresi transkrip gen
nasofaring.
hal berikut:
1. Alat-alat yang bebas dari RNAseRNA sangat rentan terhadap RNAse yang
bersifat sangat reaktif.
Dodesil Sulfat;
7. Penyimpanan RNA dalam waktu yang lama dianjurkan pada suhu -80 °C.
°C.
10. Reagen transkriptase balik disimpan pada suhu -20 °C. Pengerjaan di atas es suhu
11. Penyimpanan DNA dan reagen dalam waktu yang lama dianjurkan pada suhu -80
°C.
12. Preparasi untuk membuat campuran reaksi dilakukan di atas es dengan suhu 4 °C.
13. Penyimpanan amplikon selama 1-2 hari menerapkan suhu 4 °C. Anjuran yang
umum untuk produk reaksi adalah pada suhu -20 °C untuk penyimpanan waktu
jaringan tumor, kultur sel dan darah secara sensitif . Secara simultan, teknik ini
mendeteksi ekspresi mRNA EBV yaitu EBNA1, EBNA2, LMP1, LMP2A, LMP2B,
BZLF1, BARTs, dan U1A snRNP. Dalam deteksi, gen-gen tersebut dianggap sebagai
ekspresi transkrip gen laten. RT-PCR multiprima sensitif dalam mendeteksi mRNA
yang mengalami proses pembuangan intron dalam jumlah kecil. Selain itu, teknik ini
sesuai pada deteksi yang memerlukan lebih sedikit jumlah sampel klinis. Kualitas
sedikit. Kuantitas RNA perlu diukur terlebih dahulu sebelum sampel dianalisis
dengan teknik gel elektroforesis RNA untuk mendeteksi 18S RNA atau 28S RNA.
Profil ekspresi transkrip gen laten EBV khususnya pada ekspresi gen laten I, II, dan
III pada biopsi jaringan, kultur sel, dan darah sesuai diperiksa dengan teknik ini.
E. coli BL21(DE3) merupakan salah satu jenis strain bakteri yang dapat
digunakan sebagai sel inang untuk transformasi karena efisiensinya yang cukup
tinggi, yaitu 1,9x105 CFU/ng/mL untuk pBR322 dan 2 x 105 CFU/µg untuk 1 µg
pUC19 (Liu dkk., 2014). Bakteri ini digunakan sebagai sel inang berbagai jenis
melakukan pelipatan protein asing dan modifikasi pasca-translasi lain, sehingga tipe
untuk memproduksi versi autentik dari protein eukariota, pada umumnya disebabkan
oleh pelipatan protein (folding) yang tidak tepat dan tidak adanya mekanisme
diperoleh sebagai protein intraselular yang sering menghasilkan badan inklusi yang
tidak larut (dalam kasus ekspresi tinggi) dan tidak mengalami pelipatan dengan benar,
dengan waktu inkubasi dan kepadatan sel. Semakin lama waktu inkubasi, semakin
padat sel yang dihasilkan. Banyaknya sel yang dihasilkan sebanding dengan
oleh E.coli merupakan protein intraseluler, sehingga perlu dilakukan proses lisis sel
melisiskan sel antara lain metode enzimatik, metode mekanik, dan metode kimiawi.
Metode lisis sel yang saat ini digunakan oleh divisi Riset vaksin TB yaitu metode lisis
mempunyai tingkat ekspresi yang tinggi, media pertumbuhannya murah, serta mudah
sistem ini untuk produksi protein yang berasal dari genom eukariota yang
E. coli sangat tergantung pada struktur primer, sekunder, tersier dan fungsi
C. Protein Rekombinan
yang aman dan relatif mudah dikultur sehingga protein dapat diproduksi pada skala
industri. Sebagian besar enzim yang digunakan untuk proses industri merupakan hasil
rekayasa, baik rekayasa pada tingkat genetik maupun protein. Melalui teknologi DNA
sebagai kandidat enzim untuk digunakan dalam industri, gen pengode enzim/protein
tersebut dapat dikloning dalam suatu mikroorganisme inang yang cocok, dan
diproduksi dalam skala industri. Dengan cara ini produksi enzim industri dengan
D. Transformasi Plasmid
(memperbanyak diri) secara mandiri dan ditemukan dalam sel prokariot dan eukariot.
Secara alami plasmid terdapat pada bakteri dan beberapa organisme eukariot seperti
untuk memasukkan gen dari luar ke dalam sel inang (Palomares et al. 2004; Yadav et
al. 2011).
Transformasi merupakan salah satu kemampuan bakteri untuk mengambil
DNA asing ke dalam sel. Kemampuan ini dimanfaatkan oleh peneliti untuk
memperbanyak suatu gen. Gen yang telah diinsersikan ke dalam plasmid dimasukkan
terjadi pada DNA rekombinan dalam plasmid ini tidak terjadi secara alami, melainkan
harus diinduksi oleh zat-zat tertentu. Sel bakteri yang telah mengalami suatu
asing adalah sel kompeten (Brown, 2010). Selain itu, sel kompeten ini juga dapat
mengambil DNA plasmid sirkuler. Sel biasa hanya dapat melakukan transformasi
DNA linier (Sword, 2003). Transformasi yang terjadi pada DNA rekombinan dalam
plasmid ini tidak terjadi secara alami, melainkan harus diinduksi oleh zat-zat tertentu.
Sel bakteri yang telah mengalami suatu perlakuan fisik sehingga dapat memperoleh
kemampuan untuk mengambil DNA asing adalah sel kompeten (Brown, 2010). Selain
itu, sel kompeten ini juga dapat mengambil DNA plasmid sirkuler. Sel biasa hanya
kejutan panas, elektroporasi (Casali dan Preston, 2003), dan coldshock atau kejutan
dingin (Ng, 2009). Metode kejutan panas merupakan metode transformasi yang paling
kejutan suhu, yaitu 42oC, selama 90 detik (Hanahan dkk., 1983) atau 120 detik
sehingga dinding sel bakteri terbuka dan plasmid dapat masuk dalam sel (Sambrook
dan Russel, 2001). Tranformasi kejutan panas memerlukan persiapan sel yang siap
ditransformasi atau sel kompeten. Sel kompeten dibuat dalam kondisi dingin 4 oC,
sehingga terjadi kejutan suhu pada sel kompeten ketika ditempatkan pada suhu 42oC.
Sel kompeten dibuat dengan cara merendam sel dalam larutan garam klorida, seperti
CaCl2, MnCl2, dan MgCl2, untuk meningkatkan permeabilitas membran sel sehingga
Chromatography)
meningkatkan aktivitas spesifik enzim CCA. Beberapa metode purifikasi yang dapat
dilakukan diantaranya adalah presipitasi dengan amonium sulfat dan dialisis. Pada
dan menjaga enzim CCA tetap dalam keadaan terlarut, dengan menambahkan sedikit
garam amonium sulfat. Proses ini disebut salting in. Proses presipitasi dengan
amonium sulfat sebaiknya diikuti dengan proses dialisis yang dapat menghilangkan
sisa garam amonium sulfat dalam sampel (Duong-Ly dan Gabelli 2014).
enzim yang dinyatakan sebagai aktivitas spesifik enzim. Kemurnian enzim ini penting
karena adanya beberapa senyawa kontaminan yang dapat mempengaruhi kerja enzim,
mirip dengan enzim target namun menghasilkan produk yang berbeda atau tidak
diinginkan
dan amplifikasi rantai DNA ujung tumpul (blunt end). Enzim DNA polimerase asal
Pyrococcus furiosus (PolPfu) merupakan salah satu enzim yang digunakan secara luas
Enzim ini bersifat high fidelity karena mempunyai aktivitas proof reading dan
mempunya nilai error rate sekitar 1.3 x 10-6 (jumlah terjadinya frekuensi mutase per
base pair setiap terjadinya duplikasi). DNA polimerase famili-B dari P. furiosus
enzim ini sangat berguna jika diaplikasikan pada teknik PCR. Sifat fidelitas enzim
PolPfu ini diperkirakan sekitar 10 kali lebih besar dibandingkan dengan enzim DNA
polimerase asal Thermus aquaticus (Taq DNA Polimerase) yang sangat umum dipakai
pada teknik PCR. Tingginya akurasi sintesis DNA sebagai karakter dari PolPfu
rekombinan yang dikembangkan dalam sistem ekspresi E.coli berbasis gen sintetik.
Enzim ini bersifat high fidelity polymerase sehingga mempunyai kemampuan untuk
cetakannya pada saat terjadi proses ekstensi utas DNA (growing DNA strand) dan
Inventpro sangat baik untuk digunakan dalam teknik PCR terutama untuk tujuan
cloning gen, ekspresi gen, studi mutagenesis, sekuensing nukleotida, dan teknik
REFERENSI
https://id.wikipedia.org/wiki/Pfu_DNA_polimerase#:~:text=Pfu%20DNA%20polimerase
%20merupakan%20salah,rantai%20DNA%20dalam%20suatu%20siklus.
https://dev.ipb.ac.id/page/inventpro
https://id.wikipedia.org/wiki/Pfu_DNA_polimerase#:~:text=Pfu%20DNA%20polimerase
%20merupakan%20salah,rantai%20DNA%20dalam%20suatu%20siklus.
http://e-journal.uajy.ac.id/12544/3/BL013212.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/129617-ID-transformasi-plasmid-ptrli-dengan-
teknik.pdf
https://www.researchgate.net/publication/
282121300_Produksi_protein_rekombinan_dalam_sistem_ekspresi_Pichia_pastoris/
link/560375d108ae460e2704e16f/download
https://e-journal.unair.ac.id/BIKK/article/view/1523
https://id.wikipedia.org/wiki/Reaksi_berantai_polimerase_transkripsi-balik
http://e-journal.uajy.ac.id/12544/2/BL013211.pdf