Anda di halaman 1dari 35

b.

Eter Eter

Eter adalah nama senyawa kimia yang memiliki gugus eter (atom oksigen yang diikat 2 substituen (alkil/aril)). Senyawa eter biasanya dipakai sebagai pelarut dan obat bius. Molekul eter tidak dapat membentuk ikatan hidrogen sehingga titik didihnya rendah. Eter sedikit polar (lebih polar dari alkena). Eter dapat dikatakan sebagai basa lewis dan dapat membentuk polieter.

1. Struktur
Eter tersusun dari unsur C, H, dan O dengan rumus umum R-O-R atau Ar-O-Ar atau R-OAr. Dimana : -O: gugus fungsi eter

R,R : Alkil Ar,Ar : Aril Jika R=R atau Ar=Ar maka dinamakan eter simitrik (eter sederhana) Jika RR atau ArAr maka dinamakan eter asimitrik (eter campuran) Sudut yang dibentuk oleh gugus eter (-O-) sebesar 109,50 dan panjang ikatan C-O- 0,142 nm.

Contoh struktur :

Sifat fisik dan kimia

Sifat Fisik
a. Eter adalah cairan tidak berwarna yang mudah menguap dengan bau yang khas. b. Eter tidak larut air, akan tetapi larut dalam pelarut nonpolar. c. Eter mudah terbakar dengan nyala bening yang jernih karena uap eter membentuk campuran yang eksplosif dengan udara. d. Eter dapat melarutkan lemak, minyak, resin, alkaloid, brom, dan iod.

Sifat Kimia
a. Oksidasi Oksidasi suatu eter dengan campuran kalium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan aldehida.

Contoh : b. Reaksi dengan asam sulfat Eter dapat bereaksi dengan asam sulfat menghasilkan suatu alcohol dan asam alkana sulfonat.

Contoh : c. Reaksi dengan asam iodida Eter dapat bereaksi dengan asam iodida menghasilkan campuran alkohol dengan alkil halida.

Contoh : d. Hidrolisis Hidrolisis dengan asam sulfat suatu eter akan menghasilkan alkohol. Contoh : e. Halogenasi Eter dapat mengalami reaksi substitusi oleh halogen. Substitusi terjadi pada atom H.

Contoh :

Sumber: Buku BSE

Pembuatan dan Kegunaan eter Pembuatan Eter


a. Mereaksikan alkil halida dengan alkoksida Eter dapat dibuat dengan mereaksikan antara alkil halida dengan natrium alkoksida. Hasil samping diperoleh garam natrium halida.

Contoh : b. Mereaksikan alkil halida dengan perak(I) oksida Alkil halida bereaksi dengan perak(I) oksida menghasilkan eter. Hasil samping diperoleh garam perak halida.

Contoh : c. Dehidrasi alkohol primer Eter dapat dibuat dengan dehidrasi alkohol primer dengan asam sulfat dan katalis alumina.

Contoh :

Kegunaan dan Dampak Eter dalam Kehidupan


a. Kegunaan
1) Eter digunakan sebagai pelarut.

2) Dietil eter digunakan sebagai obat bius pada operasi. 3) Metil ters-butil eter (MTBE) digunakan untuk menaikkan bilangan oktan bensin.

b. Dampak
Pada konsentrasi rendah, eter dapat menyebabkan pusing kepala, sedangkan pada konsentrasi tinggi menyebabkan tidak sadarkan diri.

Sumber: Buku BSE

Tata nama eter Tatanama


a. IUPAC
1) Nama sistematik eter adalah alkoksi alkana. Alkil terkecil dianggap sebagai alkoksi, dan yang terbesar dianggap alkana.

Contoh : 2) Tentukan nomor terikatnya gugus alkoksi.

Contoh : 3) Gugus alkoksi merupakan salah satu substituen , sehingga penulisan namanya harus berdasarkan urutan abjad huruf pertama nomor substituen.

Contoh :

4) Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad sedangkan awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan neo-) diperhatikan dalam penentuan urutan abjad.

Contoh :

b. Trivial
1) Tentukan gugus-gugus alkil (substituen) yang mengikat gugus eter (-O-).

Contoh : 2) Tambahkan akhiran eter setelah nama-nama subtituen.

Contoh : 3) Penulisan substituen alkil tidak harus menurut urutan abjad.

Sumber: Buku BSE

c. Aldehida Aldehida

Aldehida merupakan senyawa organik yang memiliki gugus karbonil terminal. Gugus fungsi ini terdiri dari atom karbon yang berikatan dengan atom hidrogen dan berikatan rangkap dengan atom oksigen. Golongan aldehida juga dinamakan golongan formil atau metanoil. Kata aldehida merupakan kependekan dari alcohol dehidrogenasi yang berarti alkohol yang terdehidrogenasi. Golongan aldehida bersifat polar.

1. Struktur

Aldehida merupakan senyawa organik yang mengandung unsur C, H, dan O dengan rumus R-CHO, dimana : R : Alkil

-CHO : Gugus fungsi aldehida

Contoh : Sudut yang dibentuk oleh gugus gus fungsi CHO sebesar 120 derjat dan panjang ikatan rangkap C=O sebesar 0,121 nm. Contoh struktur :

Sumber: Buku BSE

sifat fisik dan kimia Sifat Fisik Aldehida


a. Aldehida dengan 1-2 atom karbon (formaldehida, dan asetaldehida) berwujud gas pada suhu kamar dengan bau tidak enak. b. Aldehida dengan 3-12 atom karbon berwujud cair pada suhu kamar dengan bau sedap. c. Aldehida dengan atom karbon lebih dari 12 berwujud padat pada suhu kamar. d. Aldehida suku rendah (formaldehida, dan asetaldehida) dapat larut dalam air. e. Aldehida suku tinggi tidak larut air.

Sifat Kimia aldehida

a. Oksidasi oleh kalium bikromat dan asam sulfat Oksidasi aldehida dengan campuran kalium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan asam karboksilat.

Contoh : b. Oksidasi oleh larutan Fehling Aldehida dapat mereduksi larutan Fehling menghasilkan endapan merah bata dari senyawa tembaga(I) oksida.

Contoh : c. Oksidasi oleh larutan Tollens Aldehida dapat mereduksi larutan Tollens menghasilkan cermin perak.

Contoh : d. Reduksi Reduksi aldehida oleh seng dan asam klorida akan menghasilkan alkohol primer.

Contoh : e. Reaksi dengan natrium bisulfit Aldehida dapat bereaksi dengan natrium bisulfit membentuk suatu senyawa aldehida bisulfit.

Contoh : f. Reaksi dengan amonia Aldehida dapat bereaksi dengan amonia menghasilkan suatu senyawa aldehida amonia.

Contoh :

g. Reaksi dengan asam sianida Aldehida dapat bereaksi adisi dengan asam sianida menghasilkan suatu senyawa aldehida sianohidrin.

Contoh : h. Reaksi dengan hidroksilamin Aldehida dapat bereaksi adisi dengan hidroksilamin menghasilkan aldoksim dan air.

Contoh : i. Reaksi dengan fenilhidrazin Aldehida bereaksi dengan fenilhidrazin menghasilkan aldehida fenilhidrazon dan air.

Contoh : j. Reaksi dengan alkohol Aldehida dapat bereaksi dengan alkohol menghasilkan asetal dengan produk samping berupa air.

Contoh : k. Reaksi dengan halogen Aldehida dapat bereaksi dengan halogen menghasilkan suatu kloral. Selain itu juga diperoleh hidrogen klorida.

Contoh : l. Reaksi dengan phosfor pentaklorida Aldehida dapat mengubah phosfor pentaklorida menjadi phosfooksitriklorida dan juga diperoleh alkil dihalida.

Contoh :

m. Kondensasi aldol Dalam suasana basa, dua molekul aldehida dapat menyatu (kondensasi) dengan katalis seng(II) klorida.

Contoh : n. Reaksi dengan pereaksi Grignard Aldehida bereaksi dengan pereaksi Grignard menghasilkan alkohol sekunder.

Contoh :

Sumber: Buku BSE

Pembuatan dan kegunaan Pembuatan Aldehida


a. Oksidasi alkohol primer Alkohol primer dapat teroksidasi menghasilkan suatu aldehida dengan katalis kalium bikromat dan asam sulfat.

Contoh : b. Mengalirkan uap alkohol primer di atas tembaga panas Uap alkohol primer teroksidasi menghasilkan suatu aldehida dengan katalis tembaga panas.

Contoh : c. Memanaskan garam kalsium suatu asam monokarboksilat jenuh dengan kalsium format

Pemanasam campuran garam kalsium asam monokarboksilat jenuh dengan kalsium format akan menghasilkan aldehida.

Contoh :

Kegunaan Aldehida
a. Formaldehida (metanal) digunakan sebagai pembunuh kuman dan mengawetkan. b. Formaldehida digunakan untuk membuat plastik termoset (plastic tahan panas). c. Paraldehida digunakan sebagai akselerator vulkanisasi karet

Sumber: Buku BSE

Tata nama aldehida Tatanama Aldehida


a. IUPAC
1) Pemberian nama aldehida dilakukan dengan mengganti akhiran a pada nama alkana dengan al.

Contoh : 2) Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang yang terdapat gugus karbonil.

Contoh : 3) Tentukan substituen yang terikat pada rantai utama.

Contoh : 4) Penomoran substituen dimulai dari atom C gugus karbonil.

Contoh : 5) Jika terdapat 2/lebih substituen berbeda dalam penulisan harus disusun berdasarkan urutan abjad huruf pertama nama substituen.

Contoh : 6) Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad sedangkan awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan neo-) diperhatikan dalam penentuan urutan abjad.

Contoh :

b. Trivial
1) Aldehida tak bercabang Berikut ini daftar nama trivial beberapa aldehida yang tidak bercabang:

2) Aldehida bercabang a) Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang yang terdapat gugus karbonil.

Contoh : b) Tentukan substituen yang terikat pada rantai utama.

Contoh c) Penomoran substituen dimulai dari atom karbon yang mengikat gugus karbonil dengan huruf , , .

Contoh :

Sumber: Buku BSE

d. Keton Keton

Keton merupakan senyawa organik yang diidentikkan dengan gugus karbonil yang terikat oleh 2 atom karbon. Atom karbon yang diikat gugus karbonil dinamakan karbon . Atom hidrogen yang diikat karbon dinamakan hidrogen . Dengan katalis asam, keton bertautomeri keto-enol. Reaksi dengan basa, keton menghasilkan enolat. Gugus karbonil bersifat polar sehingga keton merupakan senyawa polar sehingga dapat larut dalam air. Hidrogen dari keton lebih asam dari hidrogen pada alkana. Aseton, asetoasetat, dan -hidroksibutirat adalah keton yang terdapat dalam karbohidrat, asam lemak, dan asam amino sehingga terdapat dalam tubuh manusia.

1. Struktur

Keton merupakan senyawa organik yang mengandung unsur C, H, dan O dengan rumus RCO-R, dimana: R : Alkil

-CO- : gugus fungsi keton (karbonil)

Contoh : Sudut yang dibentuk oleh gugus fungsi CO- sebesar 120 derjat dan panjang ikatan rangkap C=O 0,121 nm.

Contoh struktur

Sumber: Buku BSE

Sifat fisik dan kimia Sifat Fisik Keton


a. Keton dengan 3-13 atom karbon berupa cairan dengan bau sedap. b. Keton dengan atom karbon lebih dari 13 berupa padatan. c. Suku rendah golongan keton dapat larut dalam air. d. Suku tinggi golongan keton tidak larut air.

Sifat Kimia Keton


a. Oksidasi Oksidasi keton dengan campuran natrium bikarbonat dan asam sulfat akan menghasilkan asam karboksilat, air, dan karbondioksida.

Contoh : b. Reduksi Reduksi keton dengan katalis litium alumunium hidrida akan menghasilkan alkohol sekunder.

Contoh : c. Reaksi dengan phosfor pentaklorida Reaksi antara aseton dengan phosfor pentaklorida akan menghasilkan alkil dihalida.

Contoh : d. Reaksi dengan pereaksi Grignard Hidrolisis hasil reaksi keton dan pereaksi Grignard menghasilkan alkohol tersier.

Contoh : e. Kondensasi aldol Dalam suasana basa, keton dapat mengalami kondensasi dengan katalis seng(II) klorida.

Contoh : f. Reaksi dengan halogen Keton dapat mengalami reaksi substitusi jika bereaksi dengan halogen. Substitusi terjadi pada H.

Contoh : g. Reaksi dengan asam sianida Keton dapat bereaksi adisi dengan asam sianida membentuk suatu senyawa sianohidrin.

Contoh : h. Reaksi dengan natrium bisulfit Keton dapat bereaksi adisi dengan natrium bisulfit menghasilkan suatu keton bisulfit.

Contoh: i. Reaksi dengan hidroksilamin Keton bereaksi dengan hidroksilamin membentuk senyawa oksim, dan air.

Contoh : j. Reaksi dengan fenilhidrazin Keton bereaksi dengan fenilhidrazin menghasilkan senyawa fenilhidrazon dan air.

Contoh :

Sumber: Buku BSE

Pembuatan dan kegunaan Pembuatan Keton


a. Oksidasi alkohol sekunder Oksidasi alkohol sekunder dengan katalis natrium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan keton dan air.

Contoh :

b. Mengalirkan uap alkohol di atas tembaga panas Oksidasi uap alkohol sekunder dengan katalis tembaga panas akan menghasilkan keton dan gas hidrogen.

Contoh : c. Memanaskan garam kalsium asam monokarboksilat Keton dapat diperoleh dari pemanasam garam kalsium asam monokarboksilat.

Contoh :

Kegunaan Keton
a. Aseton digunakan sebagai pelarut organik. b. Keton siklik digunakan sebagai bahan untuk membuat parfum. c. Aseton digunakan untuk menghilangkan cat kuku. d. Isobutil metil keton / hekson digunakan sebagai pelarut nitroselulosa dan getah.

Sumber: Buku BSE

Tata nama Keton Tatanama Keton


a. IUPAC
1) Pemberian nama keton dilakukan dengan mengganti akhiran a pada nama alkana dengan on.

2) Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang yang mengandung gugus karbonil.

Contoh : 3) Tentukan substituen yang terdapat dalam rantai utama.

Contoh : 4) Penomoran substituen dimulai dari ujung yang terdapat gugus karbonil (-CO-) dengan nomor atom C paling rendah.

Contoh : 5) Jika terdapat 2/lebih substituen berbeda, dalam penulisan harus disusun berdasarkan urutan abjad huruf pertama nama substituen.

Contoh : 6) Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad sedangkan awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan neo-) diperhatikan dalam penentuan urutan abjad. Contoh :

b. Trivial (Nama Umum)


1) Tentukan gugus-gugus alkil (substituen) yang mengikat gugus karbonil (-CO-).

Contoh : 2) Tambahkan akhiran keton setelah nama-nama subtituen.

Contoh : 3) Penulisan substituen alkil tidak harus menurut urutan abjad.

Sumber: Buku BSE

e. Asam karboksilat Asam Karboksilat

Asam karboksilat adalah asam organik yang diidentikkan dengan gugus karboksil. Asam karboksilat merupakan asam Bronsted-Lowry (donor proton). Garam dan anion asam karboksilat dinamakan karboksilat. Asam karboksilat merupakan senyawa polar, dan membentuk ikatan hidrogen satu sama lain. Pada fasa gas, Asam karboksilat dalam bentuk dimer. Dalam larutan Asam karboksilat merupakan asam lemah yang sebagian molekulnya terdisosiasi menjadi H+ dan RCOO-. Contoh : pada temperatur kamar, hanya 0,02% dari molekul asam asetat yang terdisosiasi dalam air. Asam karboksilat alifatik rantai pendek (atom karbon <18) dibuat dengan karbonilasi alkohol dengan karbon monoksida. Untuk rantai panjang dibuat dengan hidrolisis trigliserida yang biasa terdapat pada minyak hewan dan tumbuhan.

1. Struktur
Rumus umum asam karboksilat adalah R-COOH atau Ar-COOH, dimana :

R Ar

: Alkil : Aril

-COOH : Gugus karboksil

Contoh : Ciri khusus dalam asam karboksilat adalah terdapatnya gugus fungsi karboksil (-COOH), karboksil diambil dari karbonil (-CO-) dan hidroksil (-OH). Sudut yang dibentuk oleh gugus fungsi COOH- sebesar 120 derjat dan panjang ikatan C=O sebesar 0,121 nm.

Contoh :

Sumber: Buku BSE

Sifat fisika dan kimia Sifat Fisik Asam karboksilat


a. Asam karboksilat mempunyai titik didih lebih tinggi daripada senyawa organik golongan lain yang berat molekulnya sebanding. b. Kelarutan asam karboksilat dalam air lebih besar daripada alkohol, eter, aldehida, dan keton yang berat molekulnya sebanding. c. Kelarutan asam karboksilat dalam air menurun seiring dengan meningkatnya berat molekul. d. Asam karboksilat dengan 1-4 atom karbon dapat larut sempurna dalam air.

Sifat KimiaAsam karboksilat


a. Reaksi dengan basa Asam karboksilat bereaksi dengan basa menghasilkan garam dan air.

Contoh : b. Reduksi Reduksi asam karboksilat dengan katalis litium alumunium hidrida menghasilkan alkohol primer.

Contoh : c. Reaksi dengan tionil diklorida Asam karboksilat bereaksi dengan tionil diklorida membentuk klorida asam, hidrogen klorida dan gas belerang dioksida.

Contoh : d. Esterifikasi Dengan alkohol, asam karboksilat membentuk ester. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi kesetimbangan.

Contoh : e. Reaksi dengan amonia Dengan amonia, asam karboksilat membentuk amida dan air.

Contoh : f. Dekarboksilasi Pada suhu tinggi, asam karboksilat terdekarboksilasi membentuk alkana.

Contoh : g. Halogenasi Asam karboksilat dapat bereaksi dengan halogen dengan katalis phosfor membentuk asam trihalida karboksilat dan hidrogen halida.

Contoh :

Sumber: Buku BSE

Pembuatan dan kegunaan Pembuatan Asam karboksilat


a. Oksidasi alkohol primer Oksidasi alkohol primer dengan katalis kalium permanganat akan menghasilkan asam karboksilat.

Contoh : b. Karbonasi pereaksi Grignard Karbonasi pereaksi Grignard dalam eter, kemudian dihidrolisis akan menghasilkan asam karboksilat.

Contoh : c. Oksidasi alkil benzena Oksidasi alkil benzena dengan katalis kalium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan asam karboksilat.

Contoh : d. Hidrolisis senyawa nitril Hidrolisis senyawa nitril dalam suasana asam akan membentuk asam karboksilat.

Contoh :

Kegunaan Asam karboksilat


a. Asam format dipakai untuk menggumpalkan lateks (getah karet). b. Asam asetat digunakan sebagai cuka makan.

Sumber: Buku BSE

Tata nama Tatanama Asam karboksilat


a. IUPAC
1) Pemberian nama asam karboksilat dilakukan dengan mengganti akhiran a pada nama alkana dengan oat.

Contoh : 2) Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang yang mengandung gugus karboksil).

Contoh : 3) Tentukan substituen yang terikat rantai utama.

Contoh : 4) Penomoran substituen dimulai dari atom C gugus karboksil.

Contoh : 5) Jika terdapat 2/lebih substituen berbeda dalam penulisan harus disusun berdasarkan urutan abjad huruf pertama nama substituen. Contoh : 6) Penambahan kata asam pada awal nama senyawa.

Contoh : 7) Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad sedangkan awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan neo-) diperhatikan dalam penentuan urutan abjad. Contoh : bukan Asam-3-neopentil-2-metilheksanoat tetapi Asam 2-metil-3neopentilheksanoat

b. Trivial (Nama Umum)


1) Tak bercabang Berikut ini daftar nama trivial beberapa asam karboksilat yang tidak bercabang :

2) Bercabang a) Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang yang terdapat gugus karboksil).

Contoh : b) Tentukan substituen yang terikat pada rantai utama.

Contoh c) Penambahan kata asam pada awal nama senyawa. d) Penomoran substituen dimulai dari atom karbon yang mengikat gugus karboksil dengan huruf , , .

Contoh : Sumber: Buku BSE

f. Ester Ester

Ester dibentuk dari reaksi kondensasi alkohol dengan suatu asam (esterifikasi). Asam-asam itu dapat berupa Asam karboksilat, asam phosfat, asam sulfat, asam nitrat, asam borat, dsb. Ester yang mudah menguap terdapat dalam parfum, pheromon, dan minyak atsiri. Nama ester diturunkan dari bahsa jerman yakni Essig-Ather yang berarti cuka ether. Eter siklik dinamakan lakton.

1. Struktur
Ester merupakan salah satu turunan asam karboksilat yang memiliki rumus umum R-COOR, dimana : R, R : Alkil, Aril -COO- : Gugus fungsi ester

Contoh : Sudut yang dibentuk oleh gugus fungsi COO- sebesar 120 derjat, contoh:

Sumber: Buku BSE

Sifat fisik dan kimia Sifat Fisik Ester

a. Titik didih ester hampir sama dengan titik didih aldehid/keton yang berat molekulnya sebanding. b. Ester dapat larut dalam pelarut organik. c. Ester dengan 3-5 atom karbon dapat larut dalam air. d. Ester yang mudah menguap memiliki bau sedap.

Sifat Kimia Ester


a. Hidrolisis Hidrolisis ester akan menghasilkan asam karboksilat dan alkohol.

Contoh: b. Reaksi dengan amonia Ester bereaksi dengan amonia dan membentuk amida dan alkohol.

Contoh : c. Transesterifikasi Ester dapat melakukan reaksi transesterifikasi dengan alcohol sehingga menghasilkan ester yang berbeda. Hasil samping diperoleh alkohol.

Contoh : d. Reaksi dengan pereaksi Grignard Ester bereaksi dengan pereaksi Grignard membentuk suatu keton.

Contoh: e. Reduksi Reduksi ester dengan katalis tembaga(II) oksida dan tembaga(II) kromat akan menghasilkan alkohol primer.

Contoh :

Sumber: Buku BSE

Pembuatan dan kegunaan Pembuatan Ester


a. Mereaksikan asam karboksilat dan alkohol dengan katalis asam b. Mereaksikan klorida asam dengan alkohol c. Mereaksikan anhidrida asam dengan alkohol

Kegunaan Ester
a. Ester rantai pendek (ester yang memiliki atom karbon kurang dari 10) digunakan sebagai essen buah-buahan. b. Lemak (ester dari gliserol dengan asam karboksilat suku tinggi) digunakan sebagai bahan makanan dan sebagai bahan untuk membuat sabun.

Tata nama Tata nama Ester


a. IUPAC
Dalam pemberian nama ester, diawali dengan menyebut nama gugus alkil/aril yang menggantikan atom H dalam gugus COOH pada asam induknya, kemudian diikuti nama asam tsb, tetapi tanpa kata asam. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1) Tentukan jenis alkil dan nama asam karboksilat (nama sistematik) yang terdapat dalam struktur.

Contoh : 2) Urutan penulisan diawali nama alkil kemudian nama asamnya (tanpa kata asam). Contoh : Nama : Etil etanoat

b. Trivial (Nama Umum)


1) Tentukan jenis alkil dan nama asam karboksilat (nama trivial) yang terdapat dalam struktur.

Contoh : 2) Urutan penulisan diawali nama alkil kemudian nama asamnya (tanpa kata asam).

Contoh :

Sumber: Buku BSE

h. Soal-soal

7. Polimer

Setiap hari kita menggunakan produk-produk industri plastik. Tahukah Anda apakah sebenarnya plastik itu? Mengapa plastic mempunyai sifat dapat ditarik? Plastik merupakan salah satu jenis dari polimer. Salah satu contoh polimer adalah nilon66 (gambar disamping). Polimer adalah molekul raksasa atau makromolekul. Polimer terbentuk dari gabungan rantai molekul-molekul sederhana (monomer) yang sangat panjang sekali. Reaksi pembentukan polimer dikenal dengan sebutan polimerisasi. Polimer alamiah mencakup protein (seperti sutra, serat otot, dan enzim), polisakarida (pati dan selulosa), karet, dan asam-asam nukleat. Polimer buatan manusia hampir sama aneka ragamnya dengan polimer alam. Produk-produk polimer sehari-hari mencakup kantong plastik pembungkus makanan, lapisan teflon pada penggorengan, sikat rambut, sikat gigi, perekat epoksi, penyekat listrik, wadah plastik, dan lain-lain. Dewasa ini teknologi makromolekul telah menjadi raksasa dalam industri dunia. Polimer terbagi dalam tiga kelompok umum, yaitu: a. Elastomer, yaitu polimer dengan sifat-sifat elastik, seperti karet. b. Serat, yaitu polimer mirip benang, seperti kapas, sutra, atau nilon. c. Plastik, yaitu polimer yang berupa lembaran tipis, zat padat yang keras, dan dapat dicetak (pipa, mainan anak-anak), atau salutan (cat mobil, pernis). (sumber BSE)

A. Reaksi Pembentukan Polimer


Reaksi Pembentukan Polimer
Reaksi pembentukan polimer dikelompokkan menjadi dua, yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi. 1. Polimerisasi Adisi

Polimerisasi adisi adalah perkaitan langsung antarmonomer berdasarkan reaksi adisi. Polimerisasi adisi terjadi pada monomer yang mempunyai ikatan rangkap, di mana dengan bantuan suatu katalisator (misalnya peroksida), maka ikatan rangkapnya terbuka dan monomer-monomer dapat langsung berkaitan. Contohnya pembentukan polietilena (polietena):

2. Polimerisasi Kondensasi Pada polimerisasi kondensasi, monomer-monomer saling berkaitan dengan melepas molekul kecil, seperti H2O dan metanol. Polimerisasi ini terjadi pada monomer yang mempunyai gugus fungsi pada kedua ujung rantainya. (sumber BSE)

B. Penggolongan Polimer
Penggolongan Polimer
Polimer dapat digolongkan berdasarkan asal, jenis monomer pembentuk, dan sifat kekenyalan. 1. Penggolongan Polimer Berdasarkan Asalnya Berdasarkan asalnya, polimer dibedakan atas polimer alam dan polimer sintetis. Berikut ini beberapa jenis polimer alam dan polimer sintetis: Tabel:

2. Penggolongan Polimer Berdasarkan Jenis Monomer Pembentuknya

Ditinjau dari jenis monomernya, polimer dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Homopolimer, yaitu polimer hasil reaksi monomer yang sejenis. Strukturnya adalah: A A A A A b. Kopolimer, yaitu polimer hasil reaksi monomer-monomer yang lebih dari sejenis. Strukturnya adalah: A B A B A B 3. Penggolongan Polimer Berdasarkan Sifat Kekenyalannya Berdasarkan sifat kekenyalannya, polimer dibedakan menjadi: a. Polimer termoplastik, yaitu polimer yang bersifat kenyal (liat) apabila dipanaskan dan dapat dibentuk menurut kehendak kita. b. Polimer termoset, yaitu polimer yang pada mulanya kenyal ketika dipanaskan, tetapi sekali didinginkan tidak dapat dilunakkan lagi sehingga tidak dapat diubah menjadi bentuk lain (sumber BSE)

C. Beberapa Polimer Penting


Beberapa Polimer Penting
Beberapa polimer penting yang sering dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat pada tabel:

(sumber BSE)

Anda mungkin juga menyukai