Curing
Grinding
Mixing
Casing
Stufing
Pengasapan
PENCEGAHANNYA
Pencegahan agar suhu adonan tidak tinggi
dilakukan dengan penambahan es, CO2 dan
Penggunaan daging Beku maks pada suhu
3 -11 oC
Stabilitas emulsi sosis (lanjutan)
2. Partikel Lemak
Ukuran partikel lemak yg besar , akan berubah
menjadi partikel kecil-kecil sehingga luas
permukaan total partikel lemak menjadi besar
Untuk membentuk emulsi memerlukan protein
terlarut yang seimbang (besar) agar bisa
menyelubungi lemak tersebut
Penggunaan jenis protein daging sangat
mempengaruhi kestabilan emulsi
Protein Miofibril (miosin)
Protein sarcoplasma ( bisa digunakan ,kapasitas
emulsi rendah)
Protein Kolagen (tidak boleh digunakan)
Stabilitas emulsi sosis (lanjutan)
3. Jumlah dan Jenis Protein yg larut
Penggunaan jenis protein daging sangat
mempengaruhi kestabilan emulsi
Ratio jumlah protein : lemak : air harus
seimbang
Jenis protein yang digunakan mempengaruhi
kestabilan emulsi
1. Protein Miofibril /miosin (sangat baik,
kapasitas emulsinya tinggi)
2. Protein sarcoplasma ( bisa digunakan,
kapasitas emulsi rendah)
3. Protein Kolagen (tidak boleh digunakan)
misel
Stabilitas emulsi sosis (lanjutan)
4. PH daging
pH yg tinggi dari pH isoelektrik protein daging
ultimat (5,3-5,7) akan mampu mengekstrak
protein yg tinggi / banyak
Daging pre rigor
Daging post rigor, mempunyai pH titik
isoelektrik
- Aktomiosis mempunyai kelarutan minimum
pada pH 5,0 kebawah
- Protein yg terekstrak rendah
Stabilitas emulsi sosis (lanjutan)
4. PH daging
Emulsi yg baik dioeroleh :
Daging prerigor + es + garam kemudian
dicuring , dicincang dan diperam selama 12 jam
pada suhu dingin
- Daya ikat air oleh protein meningkat jika
daging digarami dan dibekukan
Fungsinya :
1. Menurunkan suhu awal dan melumas daging
2. Membantu melarutkan NaCl dan Bahan Curing
lainnya
3. Mengencerkan emulsi sosis
4. Membantu / memudahkan dalam casing
5. Memperbaiki tekstur dan keempukan sosis
(produk akhirnya tidak kering)
Pemasukan dalam selongsong
berbentuk bulat panjang
(karakteristik sosis)
Selongsong alami
Usus sapi, domba atau kambing
Selongsong buatan
Selulosa, plastik dan kolagen
SELONGSONG SOSIS (CASING)
1. Casing Alami
Usus sapi, kambing, domba, babi (Usus kecil,
besar, tengah, bagian terminal, kandung kemih)
Sifatnya :
1. Mudah Rusak
2. Caranya dibersihkan, digarami dan dikeringkan
3. Pada kondisi basah mudah ditembus asap dan
panas
4. Casing lunak dan porus
SELONGSONG SOSIS (CASING)
1. Casing Buatan
Casing Sellulosa,
mempunyai diameter 1,5 – 15 cm
Tidak bisa dimakan , harus dipisahkan
Casing Kolagen yg dapat dimakan
Diameter kecil , selama pemanasan akan
mengeras dan kering
- ada kolagen yang tidak dapat dimakan
Plastik selofan
Tidak tembus asap dan panas
untuk sosis segar, hati
Kekuatan casing buatan lebih besar dari casing
alami (usus)
JENIS-JENIS SOSIS
SOSIS MASAK
Italian sosis
Bologna Sosis
Sosis Asap (smoke sausage)
Polish
Sosis
Sosis semi kering
KERUSAKAN SISTEM EMULSI SOSIS
OVERCHOPPING
Ukuran globula
lemaknya kecil & area Protein
Lemak
permukaannya luas
Partikel protein tidak
cukup menyelimuti
partikel lemak Lemak
Sosisnya akan
terpisah antara lemak
& air
SHORT MEAT
Timbulnya pemisahan lemak bag. atas
dan terbentuknya jelly bag. bawah
sosis
Jumlah protein miosin & kolagen
ketidak seimbang
Lemak Protein
myosin
Kolagen
Lemak Protein
Kolagen
Seperti Jelly
HEAT BREAKDOWN
Permukaan sosis
terbentuk serabut
Pemisahan lemak
karena pemanasan Lemak
Protein
myosin
cepat pada suhu
tinggi
Partikel lemak
mengembang &
pecah sehingga
mendorong seny.
protein
SAMPAI JUMPA
PD. POKOK BAHASAN YANG LAIN DARI
MATA KULIAH
PENGOLAHAN PRODUK HEWANI
TEKNOLOGI PERTANIAN