Anda di halaman 1dari 19

SISKA MANUS

16014101113
Tujuan dari penulisan ini adalah tinjauan pendek
tentang Dual-Energi X-ray Absorptiometry dalam
diagnosis osteoporosis.
Dual Energy X-ray Absorptiometry (DEXA) : teknik pilihan
dalam menilai kepadatan mineral tulang (Bone Mineral
Density), konsentrasi rata-rata mineral ditentukan dalam satu
bagian tulang tertentu.
Pengukuran BMD sangat membantu dalam diagnosis
osteoporosis untuk memperkirakan resiko fraktur nontraumatik
dan dalam memilih serta monitoring perawatan.
Terdiri dari tabung sinar-x rendah dengan dual energi untuk
memisahkan komponen mineral dan jaringan lunak, serta
susunan multidetektor beresolusi tinggi.
Tulang belakang lumbar pencitraan posteroanterior tulang
belakang termasuk vertebra L1 L4.
Proksimal femur

Gambaran DEXA: proksimal femur menunjukkan ROI di leher femur,


trochanter, intertrochanter, dan ward triangle. Gambaran total hip
menunjukkan 4 ROI. Gambar termasuk semua kaput femur dan
setidaknya 1 cm di area trochanter bawah, yang seharusnya tidak
terlihat karena rotasi. Aksis femur lurus.
Antebrachii digunakan pada tiga kondisi:
1. Ketika femur dan spinal tidak dapat
diukur/tidak dapat diinterpretasi
2. Pasien hiperparatiroidisme (mengurangi BMD)
3. Pasien dgn BB melebihi limit BB meja

Untuk diagnosis dan untuk follow-up setelah operasi dan


perawatan direkomendasikan pengukuran pada tiga bagian
(pinggul, spinal, dan radius). Pengukuran yang paling berguna
adalah pada ultradistal radius sebagai indikator untuk
pengurangan trabekular tulang, sepertiga radius (diafisis radial,
tidak termasuk bagian ultradistal) sebagai indikator pengurangan
mineral tulang kortikal.
Gambaran DEXA antebrachii sinistra

ROI yang terpenting terletak pada 1/3 radius. Gambaran harus


terlihat 2 cm diafisis leboih dari 1/3 lebih dari 1/3 antebrachi
dan sebagian tulang karpal.
Posisi pasien yang tepat sangat penting untuk pengukuran BMD
yang optimal. Pasien ditempatkan dengan posisi supine untuk
pencitraan posteroanterior lumbal dan leher femur.

Posisi supine dengan


fleksi pinggul dan
lutut untuk
mengurangi lordosis
Posisi imaging untuk femur proksimal: supine dengan ekstremitas
bawah rotasi kedalam 15-30 dan sedikit abduksi agar aksis
femur lurus.
Pasien duduk disebelah meja untuk pencitraan antebrachi.
Tangan diatas meja, posisi pronasi dan ditahan oleh strap.
Posisi pasien yang salah - sumber kesalahan terbanyak
pengukuran BMD adalah posisi pasien yang salah.
Artefak pada gambaran tidak boleh terdapat artefak.
Artefak termasuk benda padat seperti tindikan, kateter, dan
bahan bedah.
Disorders - banyak penyakit mengakibatkan hasil palsu
pengukuran BMD. Pada analisis lumbar spinal, perbedaan lebih
besar dari 1 poin pada T-score antara dua vertebra yang
berdekatan merupakan indikasi vertebra yang tidak normal.
Degenerasi yang disebakan oleh osteoartritis meningkatkan
BMD spinal pada pasien lanjut usia dan penyebab beberapa
perubahan morfologi, seperti osteofit dan degenerasi diskus.
Penempatan yang tidak tepat pada area ROI, batas ROI
terdapat pada area yg tidak diharapkan (T-score leher femur
-2.6; total femur -2)
Penempatan ROI yg tepat (leher femur -2.1; total femur -1,8)
Tindikan Spinal fixation
Pasien dgn riwayat
Pasien yg menjalani pemeriksaan myelography. Ada kontras
dengan barium enema medium myelographic dari
pemeriksaan 25 thn yl
T-score : unit angka (standar deviasi) dimana kepadatan massa
tulang di atas atau di bawah kepadatan mineral tulang orang
dewasa muda yang sehat, tanpa memandang ras & jenis
kelamin.
Diatas -1 = kepadatan massa tulang normal
Antara -1 dan -2.5 = tanda osteopenia (kepadatan massa
tulang dibawah normal & dpt berakibat
osteoporosis.

Di bawah -2.5 = osteoporosis


Z-score: perbandingan kepadatan tulang pasien dgn
kepadatan tulang referensi yang memiliki usia dan jenis
kelamin yg sama dengan pasien.
Nilai Z 0 = persentil 50%
Nilai Z -0.84 = persentil 20%
Semakin besar nilai negatif Z = semakin keropos tulang
DEXA adalah metode pencitraan untuk mendiagnosa
osteoporosis yang cepat, akurat, dan murah. Terdiri dari kinerja
yang adekuat (simetri, morfologi, posisi), penempatan ROI,
pendeteksian artefak, penilaian patologi (penemuan yang
tidak disengaja dan hal-hal yang mempengaruhi analisis), dan
penilaian densitas mineral tulang.

Anda mungkin juga menyukai