Anda di halaman 1dari 38

SINTESIS PROTEIN

OLEH : KELOMPOK 6

DOSEN PENGAMPU: dr. Maria Estela Karolina, M.Si,Ked

PROGRAM STUDI PENDIDKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017
ANGGOTA KELOMPOK
Annisa Ramadhani A (G1A116051)
Diana Octavina (G1A116052)
Riza Putri Octarianti (G1A116053)
Reni Dwi Astuti (G1A116054)
Obrilian Islami Juany (G1A116055)
Nanda Anandita (G1A116056)
Febi Sofiana (G1A116057)
Ririn Hayu Pangestu (G1A116058)
Puti Assyifa Alwis (G1A116059)
Shofia Wahdin (G1A116060)
Hubungan sintesis protein
dengan kode genetik?

kode genetik menjadi dasar


untuk menjelaskan bagaimana
proses sintesis protein, kelainan
protein yang menimbulkan penyakit
genetik, diagnosis serta terapi nya.
informasi genetik
Mengalir dari DNA RNA PROTEIN

DNA = asam Deoksiribosa


Terdiri atas 2 utas rantai polinukleotida
yangmembentuk struktur double-helix

RNA = Asam Ribonukleat


Terdiri atas 1 utas rantai polinukleotida
Perbedaan DNA Dan RNA
RNA
mRNA (messenger RNA)
berisi kodon-kodon asam amino yang akan
dirangkai
tRNA (transfer RNA)
Mempunyai bagian yang disebut antikodon
yang berpasangan dengan kodon asam amino
yang dibawa
Bertugas membawa asam yang akan
dirangkai
rRNA (ribosomal RNA)
Komponen ribosom
Sekuens nukleotida molekul mRNA

Kodon adalah suatu kode triplet


Di mRNA hanya terdapat 4 nukleotida berbeda

Kodon yang terdiri dari 2 nukleotida= 16 kodon


spesifik
Kodon yang terdiri dari 3 nukleotida= 64 kodon
spesifk

kode genetik sangat bergantung pada sintesis


kimiawi polimer nukleotida, terutama triplet
dalam sekuens yang berulang.
KODON START: AUG
KODON STOP : UAA, UAG,dan UGA

Kodon start disebut juga kodon


inisiasi
Kodon stop disebut juga kodon
nonsense (termination signal)
ketiganya menentukan tempat
penghentian asam amino menjadi
protein
mRNA URUTAN KODON
SIFAT KODE GENETIK

1. Degeneracy; satu kodon dapat menyandi asam


amino yang sama Ex. 6 kodon berbeda menyandi
serin
2. Jelas dan tidak ambigu; 1 kodon hanya untuk
satu as.amino Ex. AUG hanya menyandi methionine
3. Tidak tumpang tindih (nonoverlapping)
4. Tidak terdapat punctuation ( jeda ); dari kodon
start sampai stop
5. Universal; hampir digunakan untuk kode genetik
seluruh organisme
PEMBENTUKAN AMINOASIL-tRNA

Jumlah asam amino dasar penyusun protein :


20, diperlukan setidaknya 20 enzim spesifik
untuk fungsi pengenalan spesifik dan
melekatkan 20 asam amino ke molekul tRNA
masing-masing. Enzim-enzim ini disebut
aminoasil tRNA sintetase.
Enzim ini membentuk suatu zat antara aktif
kompleks aminoasil-AMP.
Kemudian, enzim spesifik tersebut akan
mengenali tRNA spesifik
Pembacaan antikodon dari 3 ke 5sedangkan
kode genetic dibaca dari 5 ke 3
TRANSFER tRNA

LINE_MOVIE_1488471166884.mp4
MUTASI

Terjadi akibat kerusakan nukleutida pada


molekul DNA atau akibat kesalahan
selama replikasi yang tidak diperbaiki.

akibatnya, translasi protein menjadi


abnormal dan menimbulkan efek yang
berbeda-beda
JENIS-JENIS MUTASI:
1. Mutasi titik
-mutasi silent
-mutasi missense
-mutasi nonsense
2. Insersi (sisipan)
3. Delesi (penghilangan)
4. Mutasi frameshift
1. MUTASI TITIK (POINT MUTATION)
terjadi apabila hanya satu basa pada DNA yang
mengalami perubahan, menghsilkan perubahan satu basa
pada kodon mRNA
Mutasi silent (samar)
= tidak mempengaruhi urutan asam amino protein.
Contoh: CCA CGC (sama-sama menyandi arginin)
Mutasi Missense
= menyebabkan satu asam amino dalam
protein digantikan oleh asam amino lain
Contoh: GGA GAC menyebabkan
glutamat digantikan oleh aspartat.
Mutasi Nonsense
= menyebabkan penghentian premature
suatu rantai polipeptida.
Cotoh: perubahan kodon dari CGA UGA
menyebabkan kodon untuk arginin diganti
oleh kodon stop, dan sintesis protein muatan
terhenti di titik ini.
2. INSERSI (SISIPAN)
= Terjadi apabila satu atau lebih nukleutida
ditambahkan ke DNA. Apabila insersi atau
sisipan tidak menimbulkan kodon stop, dapat
dihasilkan protein dengan jumlah asam
amino lebih banyak daripada normal
3. DELESI (PENGHILANGAN)
= terjadi apabila satu atau lebih nukleutida
dikeluarkan dari DNA. apabila delesi tidak
mempengaruhi kodon start atau kodon stop
yang normal, dapat dihasilkan protein
dengan jumlah asam amino lebih sedikit dari
pada normal.
4. MUTASI FRAMESHIFT
= terjadi apabila jumlah nukleutida yang
diinsersikan (disisipkan) atau dilesikan
(dihilangkan) bukan kelipatan tiga. Setelah
insersi atau delesi kerangka baca bergeser
sehingga setelah titik tersebut basa dibaca
dalam kondisi yang tidak tepat .
PROSES TRANSLASI SINTESIS PROTEIN

terdiri atas 3 tahap:


1. Tahap inisiasi translasi;
- Disosiasi ribosom
-pembentukan kompleks prainisiasi 43s
-pembentukan kompleks inisiasi 43s
-pembentukan kompleks inisiasi 80s
2. Tahap elongasi (pemanjangan);
-pengikatan aminoasil tRNA pada tempat A
-pembentukan ikatan peptida
-translokasi
3. Tahap terminasi
TAHAP INISIASI TRANSLASI

A. DISOSIASI RIBOSOM
2 faktor intrinsik: eIF-3, eIF-1A berikatan
dengan subunit ribosom 40S yg baru terurai
menghambat reabsorbsi subinit ini
dengan 60S, akibatnya faktor intrinsik lain
mungkin berikatan dg subunit 40S
B. PEMBENTUKAN KOMPLEKS PRAINISIASI 43S

GTP oleh eIF-2, met-tRNAi berikatan dengan


subunit ribosom 40S untuk membentuk
kompleks prainisiasi 43S yang distabilkan
oleh ikatan dengan eIF -3 dan eIF -1A
Pembentukan kompleks protein pengikat
tudung: 4F=(4E+4G 4A) +ATP 4F Cap
bersama 4A 4B +ATP Penyatuan mRNA
dengan kompleks prainisiasi 43S untuk
membentuk kompleks inisiasi 48S
memerlukan hidrolisis ATP
Lajutan...

Penyatuan subunit ribosom 6oS pada komples


48S melibatkan hidrolisis ATP
GTP yag terikat menyebabkan pembebasan
faktor-faktor inisiasi yang terikat pada
kompleks inisiasi 48S
Berikatannya dengan cepat 40S dan 60S
ribosom 80S
Masuk siklus elogasi
TAHAP ELONGASI

= merupakan suatu proses siklik diribosom


berupa penambahasn asam amino satu
persatu kerantai peptide yang sedang
terbentuk

Terdiri dari 3 tahap:


Pengikatan amino acil tRNA pada tempat A
Pembentukan ikatan peptide
Translokasi
A. PENGIKATAN AMINOASIL-tRNA PADA TEMPAT
A

Pengikatan aminoasil tRNA yang sesuai


ditempat A memerlukan pengenalan kodon
yang benar.
eIF 1A+GTP+Aminoasil tRNA kompeks tripel
B. PEMBENTUKAN IKATAN PEPTIDA
Dikatalis oleh peptidiltransferase
asam amino pada aminoasil TRNA sudah diaktifkan
tidak diperlukan lagi sumber energy untuk reaksi
ini.
Rekasi menyebabkan melekatnya rantai polipeptida
yang sedang memanjang pada TRNA ditempat A.

C. TRANSLOKASI
Pengikatan molekul TRNA dengan gugus aminoasil
memerlukan hidrolisis sebuah ATP menjadi satu
AMP
Hidrolisis GTP GDP+phospat
TAHAP TERMINASI

Setelah sampai kodon stop


((UAA,UAG,UGA) ditempat A.
Releasing faktor 1 menge-
nali kodon stop terletak
ditempat A
Polipeptida lepas dari ribosom
80S terurai kembali
menjadi 40S dan 60S
Kembali kesiklus awal
POLISOM

ribosom-ribosom di molekul mRNA yang


sama membentuk suatu poli ribosom
(polisom)
Poliribosom di sitoplasma/retikulu
endoplasma= REK
berperan dalam sintesis protein yang
dibutuhkan untuk fungsi intra sel.
VIRUS PADA PERANGKAT SINTESIS PROTEIN

virus encephalomiokarditis
Virus reovirus dan virus stomatits vesicular
Poliovirus dan picornavirus

Pada dasarnya virus ini akan mengakibatkan


perubahan yang merugikan pada sintesis
protein
INHIBITOR SINTESIS PROTEIN
(PADA PROKARIOT DAN EUKARIOT)
INHIBITOR CARA KERJA
Puromisin Analog aminoasil-tRNA, sehingga terjadi
terminasi dini

Actinomisin D Mengikat DNA dan menghambat gerakan


RNA polimerase, sehingga mencegah
transkripsi

Mitomisin Terjadi ikatan kovalen antara 2 rantai


DNA, sehingga replikasi menurun
INHIBITOR SINTESIS PROTEIN
(PADA PROKARIOTIK)
ANTIBIOTIK CARA KERJA
A
Streptomisin Berikatan dg subunit ribosom 30S shg
menghambat inisiasi dan
menyebabkan salah baca mRNA

Tetrasiklin Berikatan dg subunit ribosom 30S dan


menghambat pengikatan aminoasil
tRNA
Kloramfenikol Berikatan dg subunit ribosom 50S dan
menghambat aktivitas
peptidiltransferase
Eritromisin Berikatan dg subunit ribosom 50S dan
menghambat translokasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai