Resusitasi Jantung Paru
Resusitasi Jantung Paru
165094603-Jurnal RJP
DEFINISI
Ditemukan korban
Ada tanda kematian yang
tiba-tiba jatuh tidak
reversibel
sadarkan diri
TAHAP-TAHAP
RESUSITASI
JANTUNG PARU
Korban
(tentukan kesadaran/respon)
Prioritas ABC: Airway, Breathing, Prioritas utama adalah Circulation, Prioritas utama adalah
Circulation (Chest Compression) Airway dan Breathing C-A-B
Periksa airway melalui look, listen Tidak ada lagi Look, Listen, and Feel
and feel
Kedalaman kompresi dada adalah 1 kompresi dada dengan kedalaman kedalaman minimum 2 inchi (5 cm)
- 2 inchi (4 5 cm) minimal 2 inchi (5 cm) namun tidak > 2,4 inchi (6 cm)
tekan dada sekitar 100 kompresi dada minimal 100 kompresi dada pada kecepatan 100-
kompresi/menit kompresi/ menit 120x/menit
melakukan pemeriksaan kesadaran pengaktivasian ERS seperti meminta Pengenalan dan pengaktifan cepat
dan ada tidaknya nafas (terlihat pertolongan orang di sekitar, sistem tanggapan darurat :
tidak ada nafas/ gasping) secara menelepon ambulans, ataupun penolong harus meminta bantuan
simultan dan cepat. menyuruh orang untuk memanggil terdekat bila mengetahui korban
bantuan tetap menjadi prioritas, tidak bereaksi, sambil melanjutkan
tapi sebelumnya terlebih dahulu penilaian pernapasan dan denyut
lakukan pemeriksaan kesadaran dan nadi bersamaan
ada tidaknya nafas
Kompresi tiap 5 siklus/2 menit, Jangan berhenti melakukan Meminimalkan jeda diantara
kemudian cek kompresi sampai korban batuk kompresi
Memberikan ventilasi yang cukup (2
napas buatan setelah 30 kompresi),
setiap napas buatan diberikan > 1
detik, setiap kali diberikan dada
akan terangkat
AIRWAY
(Jalan Napas)
T R I P L E A I R WAY M A N O U V E R
Posisi penolong :
tegak lurus diatas dada
pasien dengan siku
lengan lurus menekan
tengah-tengah tulang
dada, tekan sedalam 4-5
cm.
23
Lokasi Kompresi Dada
Gerakkan jari-jari
sepanjang tepi bawah
iga sampai
mendapatkan sifoid.
24
Kedalaman dan tekanan
Kedalaman + 1/3 diameter antero-posterior dada
Lama penekanan lebih pendek dari lama pelepasan
curah jantung maksimum
25
BANTUAN HIDUP LANJUT
(ADVANCED LIFE SUPPORT)
Epinephrine
1 predominantly
1 predominantly
HR
Vasoconstriction
Duration of Systole
Renal BF
Myocardial contract
Splanchnic BF
Periph. arteriolar dil.
Glucose
/ Renal BF
Renin secretion
/ Splanchnic BF
Glucose
Hypokalemia
INDIKASI PEMBERIAN EPINEFRIN
Dosis:
Asystole
IRAMA JANTUNG SHOCKABLE
Ventricular Fibrilation
Irama ventrikel yang sama sekali tidak teratur ventrikel tdak dapat
berkontraksi sehingga curah jantung menurun.
G H I
G Gauging
H Human Mentation
Merupakan tindakan resusitasi lanjut dari otak dan sistem saraf untuk
mencegah terjadinya kelainan neurologik yang menetap
Ada yang menggunakan istilah hipotermi untuk human mentation
Hipotermi : salah satu cara resusitasi otak sesudah hipoksia, dengan
jalan menurunkan suhu tubuh pasien menjadi 32-33C
Kalau menggigil : berikan klorpromazin 25 mg tiap 6 jam
I Intensive Care
Hipotensi
68
MATI
70
SOMATIC DEATH
71
CELLULAR
Tanda-tanda cellular deathDEATH
:
77
TERIMA KASIH