Anda di halaman 1dari 43

Refrat

Pembimbing:
dr. Ari Rosati, Sp.Rad

Oleh:
Yunika Varestri G99161106
MASTITIS Andre P rawiradinata G99162128
Ladysa Ashadita G99161116
Nuzula Chafidh A G99162130

KEPANITERAAN KLINIK ILMU RADIOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD Dr. MOEWARDI
SURAKARTA
2017
_ Definisi

Peradangan payudara, dengan atau tanpa infeksi

Biasanya menyertai laktasi: M.pueperial atau


M.Laktasional

Komplikasi berat: Abses payudara


_ Patofisiologi
Stasis permeabilitas
ASI Kompone
jaringan ikat n imunitas
masuk ASI

Tekanan sel
duktus epitel
datar, Komponen
tertekan ke jaringan

Tidak segera tegangan


alveoli Memicu
dikeluarkan respon Memper
>> -mudah
imun;
inflamasi infeksi
_ Etiologi

Stasis
Infeksi
ASI
S.aureus dan S.
terjadi jika ASI tidak
Albus. E.coli dan
dikeluarkan dari
Streptococcus (,
payudara secara
, dan non-
efisien
hemolitik)

Jarang:
pengisapan tidak efektif,
pembatasan frekuensi/ salmonella typhoid.
durasi menyusui, M. tuberculosis
sumbatan

bakteri dalam ASI tidak selalu


menunjukkan terjadinya infeksi
_ Faktor Risiko
Jenis kelamin perempuan Mencukur atau mncabut rambut
Usia 15 sampai 45 tahun atau remaja areolar
Bayi berusia <2 bulan Cacat anatomi payudara
Laktasi, terutama setelah 6 sampai 8 Kondisi payudara (terutama
minggu menyusui atau saat menyapih kanker)
Teknik menyusui buruk Nipple piercing
Stasis susu (teknik menyusui buruk Benda asing (misalnya, implan
atau penggunaan bra ketat) silikon)
Nipple injury Infeksi kulit
Riwayat mastitis sebelumnya Status pembawa S. ureus (+)
Infeksi didapat di rumah sakit
Imunosupresi (termasuk DM)
_ Patologi dan Klinis
Bendungan
Payudara terasa penuh pasca persalinan dapat merupakan hal fisiologis,
namun dapat merupakan gejala bendungan duktus

Sumbatan Saluran Payudara


Dianggap akibat dari obstruksi benda padat, dapat pula hanya akibat
pengeluaran ASI yang tidak efisien.
Benjolan sangat nyeri pada satu payudara, sering dengan bercak kemerahan

Mastitis Non Infeksiosa


Akumulasi ASI dapat menyebabkan respon peradangan; tanda dan gejala
mastitis. reversibel, berlangsung kira-kira satu minggu

Mastitis Infeksiosa
akumulasi ASI, membuat suatu keadaan yang kondusif untuk
pertumbuhan bakteri, dan proses antiinfeksi kalah.

Abses Payudara
infeksi terdapat sawar jaringan granulasi yang mengelilinginya.
Jaringan menjadi kapsul abses terisi pus.
Benjolan membengkak, sangat nyeri, kemerahan, panas, dan edema
_ Diagnosis
Gejala inflamasi (bengkak, hangat, nyeri)
Benjolan
Anamnesis Penurunan produk ASI
Infeksi sistemik
Nipple discharge

Dengan atau tanpa demam ( >38oC)


Infeksi kulit atau TB
PF PF payudara dan KGB
Tanda peradangan atau massa

Penunjang Radiologi
Radiologi pada
Mastitis
Mastitis granulomatosa
Mammografi
pemeriksaan radiologis awal pada
wanita >30 th.
Dilakukan dengan dua posisi standar
mediolateral obliq dan kraniokaudal
Wanita 34 tahun
mastitis granulomatosa invasif
mensimulasikan kanker dengan
massa teraba
adenopati aksilaris pada
pemeriksaan klinis.

Mammogram menunjukkan massa


yang tidak jelas (A) dan massa
yang tidak jelas dengan adenopati
dan pelepasan puting susu (B)

Mastitis granulomatosa
(A) Mammogram menunjukkan
densitas asimetris (tanda panah)
dengan adenopati kapiler pada
wanita berusia 34 tahun

(B) Mammogram wanita berusia 28


tahun dengan massa yang dapat
diraba menunjukkan massa tidak
teratur (anak panah) di payudara
kanan

Mastitis granulomatosa
Temuan mamografi dianggap tidak spesifik dalam mastitis
lobular granulomatosa.
Han et al. menggambarkan massa kecil multiple atau densitas
asimetris dalam sebuah fokus besar.
Yilmaz dkk. dan Memis dkk. mengidentifikasi densitas asimetris
dalam sebuah fokus besar sebagai pola yang paling sering

Mastitis granulomatosa
Mamografi mastitis granulomatosa tidak memiliki
spesifisitas, sebagian besar menunjukkan adanya
densitas asimetris yang tidak jelas tanpa adanya
mikrokalsifikasi atau distorsi arsitektur (gambar 4)
Ket: Mamografi dari payudara kanan, densitas asimetris
meliputi kuadran atas dan area retroareolar dari
payudara (Boukadoum, 2012)

Kadang-kadang, muncul juga massa unik atau multipel


dengan batas yang cukup teratur (gambar 5)

Ket: Mamografi dari payudara kiri: densitas ireguler


pada kuadran atas dari payudara (Boukadoum, 2012)

Mastitis granulomatosa
Ultrasonografi
pada payudara yang terkena mastitis
dilakukan dengan menggunakan
pemindai ultrasound dan transducer
10 sampai 12 MHz
penampang melintang dan longitudinal
dari lesi

Mastitis granulomatosa
Temuan sonografi

Pasien mastitis granulomatosa. (A


dan B) Wanita 32 tahun
riwayat munculnya masa yang
dapat diraba sejak 3 bulan lalu.
Sonograms menunjukkan massa
hypoechoic yang tidak teratur
dengan beberapa ekstensi tubular
(panah) (Larsen, 2009)

Mastitis granulomatosa
(C) Sonogram menunjukkan
massa tidak teratur padat pada
wanita berusia 32 tahun

(D) Sonogram menunjukkan


massa hypoechoic heterogen pada
wanita berusia 31 tahun

Mastitis granulomatosa
.(E) Wanita berusia 30 tahun
dengan massa teraba di payudara
kanan. Sonogram massa
menunjukkan distorsi parenkim,
bayangan akustik, dan tidak ada
massa diskrit.

Mastitis granulomatosa
USG payudara yang menunjukkan massa reguler
hipoechoic dengan sumbu terpanjang sejajar dengan kulit
(Boukadoum, 2012)

Sumber lain menyatakan :


gambaran sonografi mastitis
granulomatosa yang paling umum
adalah massa ireguler hypoechoic
dengan sumbu panjang yang
sejajar dengan kulit (gambar 9)
terkait dengan struktur hypoechoic
tubular yang sesuai dengan
lintasan fistula (gambar 10)

Traktus fistula (Boukadoum, 2012)

Mastitis granulomatosa
Mastitis juga bisa muncul sebagai
gambaran hipoechoic yang tidak
jelas yang melemahkan ultrasound
posterior (gambar 11).
(Boukadoum, 2012)

Gambaran hipoechoic yang tidak


jelas yang melemahkan ultrasound
posterior (Boukadoum, 2012)

Mastitis granulomatosa
Magnetic Resonance Imaging
(MRI)

Hasil MRI dari mastitis non-


puerperal masih langka.
Laporan ini menyatakan bahwa
mastitis non-puerperal memiliki
spektrum penampilan yang luas.

Mastitis granulomatosa
Wanita, 24 tahun, mastitis akut. Gambar
MRI yang disempurnakan menunjukkan
patchy enhancements (Tan, 2012).

oleh Tan dkk, 2012 didapatkan kesimpulan :


pemeriksaan MRI sangat berguna mendiagnosis non
peripheural mastitis

Mastitis granulomatosa
CT Scan

Mammogram dan ultrasound


wanita berusia 33 tahun
dalam 2 bulan setelah deteksi
massa yang teraba di payudara
kiri.
Scan CT aksial menunjukkan
adanya peningkatan massa lesi
heterogen dengan penebalan kulit
yang menonjol (Lee, 2006).

Mastitis granulomatosa
Mastitis puerperal

Mastitis puerperal dengan pembentukan


Mammografi abses merupakan akibat sekunder infeksi
Streptococcus pada wanita menyusui
berusia 32 tahun dengan massa yang
teraba (Sabate, 2007).

Ket: Mammogram menunjukkan massa


lobular besar dengan batas yang tidak
tegas (panah) yang sesuai dengan massa
yang teraba.

Mamografi biasanya tidak diperlukan pada mastitis laktasi


kecuali jika diduga adanya keganasan. Tidak ada kelainan
signifikan yang biasanya ditemukan
Ultrasonografi
.(A) Penciteraan menunjukkan massa kistik yang
besar dan kompleks.
Konsistensi purulen diperoleh dari aspirasi jarum
halus. Temuan pada kedua gambar tersebut bisa
salah artikan sebagai keganasan (Sabate, 2007)

Mastitis puerperal
(B dan C) Mastitis puerperal
merupakan akibat sekunder infeksi
S.aureus (Sabate, 2007).
(B) Gambar transversal
menunjukkan adanya massa
heterogen kompleks (tanda
panah), temuan abses sub areolar.
(C) Gambar longitudinal
menunjukkan kumpulan cairan
hipoekoik (panah) di sekitar duktus
subareolar besar (periduktitis).

Mastitis puerperal
Mastitis sel plasma

Mastitis sel plasma secara dominan mempengaruhi


saluran di daerah retroareolar dan didefinisikan sebagai
dilatasi nonspesifik dari satu atau lebih duktus.

Klinis ini dapat ditemukan pada pasien dan mungkin


bermanifestasi dengan adanya gejala nipple discharge.
Mammografi dan Ultrasonografi
Mastitis sel plasma mungkin terlihat pada
mamografi, tergantung pada kepadatan
keseluruhan parenkim payudara sebagaimana
dilatasinya
Penyebab mastitis sel plasma tidak
dimengerti dengan baik; namun, sering
berkaitan dengan peradangan periductal.

Mastitis sel plasma


Mastitis sel plasma (A dan B).
MLO (A) dan penekanan titik MLO
(B) Mammogram menunjukkan
radiodensitas struktur tubular yang
berpusat pada puting bagian
anterior dan menuju superior
payudara kanan (panah pada B).

Mastitis sel plasma


(C) Penciteraan ultrasonografi
menunjukkan struktur tubular yang
meluas terhadap putting susu,
tampakan klinis yang sesuai pada
mastitis plasma sel yang berdilatasi.
Perhatikan area fokal dari dilatasi (panah)

Mastitis sel plasma


Biasanya, duktus terisi cairan atau
sekret kental dan dapat terdiri dari
kuman seluler. Terkadang, dapat
mengandung kalsifikasi

Duktus yang tersumbat pada wanita berusia 38


tahun dengan riwayat2 minggu pembengkakan
payudara kanan dan nyeri. (A, B) mamogram
MLO (A) dan craniocaudal (B) tidak
menunjukkan adanya benjolan fokal pada area
payudara kanan.

Ada kecenderungan peningkatan kerapatan


(panah) di daerah retroareolar.Jaringan
payudara asimetris secara kebetulan terlihat
pada inferior pusat payudara kanan

Mastitis sel plasma


(C) Pencitraan melintang USG pada payudara kanan
menunjukkan dilatasi duktus multipel (panah), dengan banyak
mengandung puing-puing ekogenik.
(D) Gambar USG longitudinal menunjukkan bahwa duktus dilatasi
(panah) terletak berdekatan dengan puting susu dan meluas kira-
kira 5 cm ke arah luar. Dilatasi berada di antara posisi jam 9 dan
jam 1 tanpa penebalan kulit di atasnya.
(E) PencitraanColor Doppler menunjukkan jaringan yang
mengelilingi duktus dilatasi bersifat hipervaskular. Temuan ini
konsisten dengan saluran yang tersumbat.

Mastitis sel plasma


Secara klinis, pasien dengan duktus ektasia
karena keganasan dapat ditemukan dengan
perabaan atau nipple discharge serous atau
sanguineous; hal tersebut dapat tanpa gejala/
asimtomatik (Gambar 18).

Mastitis plasma sel dengan infiltrat inflamasi pada wanita berusia 38


tahun (A-C). Skrining mammogram MLO (A) dan kraniokaudal (b) dan
mammogram kraniokaudal perbesaran diagnostik (C) menunjukkan
dilatasi duktal fokal dengan massa tubular tersusun rapi (panah pada C)
pada kuadran luar atas payudara kanan

Mastitis sel plasma


Radial (D) dan antiradial (E) pada gambar USG pada daerah tersebut
menunjukkan dilatasi duktus fokal, yang meluas 1-4 cm dari puting susu antara
pukul 9 dan pukul 10. Ada nodul jaringan lunak (panah di D) dalam duktus,
yang sesuai dengan massa yang terlihat pada mamografi.
(F) Gambar dari Color Doppler tidak menunjukkan arus yang berhubungan
dalam massa. Biopsi jarum inti yang dipandu USG menunjukkan adanya
mastitis plasma sel dengan infiltrat inflamasi kronis

Mastitis sel plasma


ciri-ciri mastitis plasma sel
menimbulkan kecurigaan terhadap
keganasan :
dilatasi duktus perifer (yang jauh
dari daerah retroareolar),
ketidakteraturan keseluruhan tepi
duktus,
penebalan dinding fokal,
dan jaringan hipoechoic yang
berdekatan

Mastitis sel plasma


Magnetic Resonance Imaging
Tanda "Duct ectasia" adalah
(MRI) karakteristik PCM

PCM inflamasi, dipresentasikan


oleh non mass like lession, dengan
peningkatan yang nyata

Mastitis sel plasma


Abses stage PCM, dengan dinding
tipis dan jernih yang meningkat.

Tahap fistula: mewujudkan rail sign", di


mana dinding fistula tampak peningkatan
dan rongga yang jelas tidak ditingkatkan

Mastitis sel plasma


."Duct ectasia" masuk ke T1WI:
hiperintus retikuler di payudara kiri.

."Duct ectasia" pada T2WI dengan penekanan


lemak: pasien yang sama dengan gambar 4,
duktusnya hypointense

Mastitis sel plasma


Pemeriksaan Mikrobiologi dan
Histopatologi

Untuk mastitis pada umumya, biopsi tidak harus dilakukan.


Untuk semua kasus lainnya, seperti dugaan abses, presentasi
atipikal, diagnosis tidak pasti, atau potensial komplikasi (misalnya
Infeksi berulang atau kegagalan pengobatan), biopsi mungkin
diperlukan

Mastitis sel plasma


Biopsi

biopsi aspirasi jarum halus biopsi jaringan


dengan / tanpa panduan merupakan biopsi eksisi atau insisi
ultrasound
memungkinkan pemeriksaan
evaluasi kemungkinan keganasan jaringan yang terlibat untuk infeksi,
dan infeksi radang granulomatosa, dan
keganasan

Mastitis sel plasma


_ Tatalaksana
Pengeluaran ASI secara efektif
Jika nyeri mengganggu, pemberian ASI bisa dimulaipada payudara yang tidak
terpengaruh, beralih ke payudara yang terkenasegera setelah let-down
tercapai.
Tindakan suportif
Kompres panas, misalnya ketika mandi ; melancarkan aliran ASI.
Kompre dingin setelah menyusui ;untuk mengurangi rasa sakit dan edema
Terapi farmakologi
Analgesia (ibuprofen)
Antibiotik (Jika gejala tidak membaik dalam 12-24 jam atau jika sakit yang
dirasakan meningkat) ; penisilin resisten penisilinase, (dicloxacillin atau
flucloxacillin), generasi pertama sefalosporin
_ Komplikasi

Menghentikan menyusui dini


Mastitis dapat menimbulkan gejala akut yang luar biasa pada wanita yang
berhenti menyusui.
Abses
Jika gejala mastitis menetap meskipun manajemen tepat, harus dicurigai
abses
Infeksi candida
dikaitkan dengan rasa nyeri puting membakar atau gejala nyeri payudara
yang memancar
_ Pencegahan

Manajemen pemberian ASI yang efektif

Perhatikan tanda stasis ASI

Perhatikan kesulitan yang lain saat menyusui

Istirahat

Menjaga kebersihan

Anda mungkin juga menyukai