• KHUSUS :
- Delik-delik yg dikualifisir/diperberat.
Co. Psl 356, 349, 351 ayat (2), 365 (4) dll.
- Delik-delik tertentu yg dilakukan oleh org ttt dlm keadaan ttt, mis. Pasal 374.
…. lanjutan
Di luar KUHP (Alasan non Yuridis)
Misalnya:
• Pemaksimalan pidana karena dianggap
meresahkan masyarakat
• Mempersulit jalannya persidangan, memberi
keterangan yang berbelit-belit
Penyalahgunaan Kewenangan yang diperoleh
karena Jabatan (Pasal 52 KUHP)
Recidive Umum,
Setiap pengulangan tindak pidana apapun dan
dilakukan kapanpun.
Recidive Khusus,
Pengulangan tindak pidana tertentu dan dalam
tenggang waktu tertentu pula.
B. Recidive menurut KUHP :
1. Pelanggaran (buku 3) :
Ada 14 jenis pelanggaran yg memiliki ketentuan recidive (khusus)
Recidive khusus psl. 489, 492, 495, 501, 512
Pelanggaran yg diulangi (yg ke 2) hrs sama dgn yg ke 1
Antara pelanggaran ke 1 dan 2 hrs ada putusan pemidanaan yg
berkekuatan hukum tetap (BHT)
Tenggang waktu :
Belum lewat 1 atau 2 thn (lihat msg2 pasal)
Sejak : adanya putusan pemidanaan yg berkekuatan hukum
tetap.
Pemberatan :
Disebutkan secara khusus dlm tiap2 pasal, jd pengaturannya
berbeda2.
Co. denda -> kurungan (psl. 489), pidana dilipatgandakan jd 2x
(492).
…..lanjutan
2. Kejahatan (buku 2) :
a. Recidive khusus :
• Ada 11 jenis kejahatan, co: psl. 137 (2), 144 (2), 155 (2),
161 (2), dan 216 (3).
• Kejahatan yg ke-2 hrs sama dgn yg ke-1.
• Antara kejahatan ke-1 dan yg ke-2,hrs sdh ada putusan
hakim berupa pemidanaan yg tlh berkekuatan hkm tetap.
• Tenggang waktu :
– Belum lewat 2 th atau 5 thn (lihat masing2 pasal), sejak
: adanya putusan hakim yg b’kekuatan hkm tetap.
• Pemberatan : disebut secara khusus dlm pasal2nya.
…..lanjutan