PENDOKUMENTASIAN
1. SOAPIER
2. SOAPIED
3. SOAPIE
4. SOAP
10/16/09
OBjektif
Adalah data yang dapat
diobservasi dan diukur (iyet et
al, 1996). Misalnya dengan
pemeriksaan fisik, hasil lab
observasi, hasil radiologi.
10/16/09
Contoh :
Frekuensi Pernafasan,
Tekanan Darah, Edema
dan berat badan
10/16/09
Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan atau pengkajian fisik
dipergunakan untuk memperoleh data
objektif dari klien. Tujuan dari
pemeriksaan fisik adalah untuk
menentukan status kesehatan klien,
mengidentifikasi kesehatan klien dan
mengambil data dasar untuk
menentukan rencana tindakan.
10/16/09
Metode atau Teknik P.E
(Physical Examination)
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
10/16/09
Inspeksi
Suatu proses observasi yang
dilaksanakan secara sistimatik, Observasi
dilaksanakan dengan menggunakan
indera penglihatan, sebagai suatu alat
untuk mengumpulkan data.
10/16/09
Lanjutan…
Inspeksi dimulai pada saat
berinteraksi dengan klien dan
dilanjutkan dengan pemeriksaan
lebih lanjut. Cahaya yang adekuat
diperlukan agar dapat
membedakan warna, bentuk dan
kebersihan tubuh.
10/16/09
Lanjutan….
2.Warna
3.Bentuk
4.Posisi
5.Simetris
10/16/09
Lanjutan….
10/16/09
Palpasi
Palpasi adalah suatu teknik yang
menggunakan indera peraba. Tangan dan
jari- jari adalah suatu instrumen yang
sensitif dan digunakan untuk
mengumpulkan data, tentang temperatur,
turgor, bentuk, kelembaban, presentasi
janin, tinggi fundus uteri, bagian terkecil
janin.
10/16/09
Lanjutan….
Langkah- langkah yang perlu
diperhatikan selama palpasi :
1. Ciptakan lingkungan yang kondusif,
nyaman dan santai
2. Tangan bidan harus dalam keadaan
yang kering dan hangat serta kuku jari-
jari harus dipotong pendek
10/16/09
Lanjutan……..
3. Semua bagian
yang nyeri
dilakukan
palpasi yang
paling akhir
10/16/09
Perkusi
Suatu pemeriksaan dengan jalan mengetuk
atau membandingkan kiri-kanan pada
setiap daerah permukaan tubuh dengan
tujuan menghasilkan suara. Perkusi
bertujuan untuk mengidentifikasi lokasi,
ukuran bentuk dan konsistensi jaringan
10/16/09
Auskultasi
• Pemeriksaan dengan jalan mendengarkan
suara yang dihasilkan oleh tubuh dengan
menggunakan stetoskop atau monoskop.
10/16/09
Aspek atau pendekatan P.E
• Head to toe (Pendekatan ini dilakukan
mulai dari kepala dan secara berurutan
sampai ke kaki).
• ROS(Review of sistem) – Sistem
tubuh.(pendekatan ini yaitu melakukan
pengkajian sistem tubuh secara
keseluruhan).
10/16/09
Lanjutan…
• Pola fungsi kesehatan (pendekatan ini
dilakukan untuk mengumpulkan data
secara sistematis dengan cara
mengevaluasi pola fungsi kesehatan dan
memfokuskan pada masalah yang khusus.
10/16/09
• O : data obyektif (Objective
data)
Perkembangan yang bisa diamati dan
diukur oleh bidan, perawat atau tim.
10/16/09
Data ini memberi bukti gejala klinis
pasien dan fakta yang berhubungan
dengan diagnosa.
Metode pendokumentasian
• A : analisa
(Analysis/assessment)
Data subyektif maupun obyektif
dianalisis untuk menegakkan
diagnosa. Analisis yang
berkesinambungan dan asessmen
ulang merupakan komponen penting
dalam proses keperawatan yang
efektif. 24
Assessment
• Menggambarkan pendokumentasian
hasil analisa dan interpretasi data
subjektif dan objektif dalam suatu
identifikasi:
1. Diagnosa/masalah
2. Antisipasi diagnosa lain/ masalah
potensial
10/16/09
Diagnosa
Menganalisa data dasar
Menginterpretasikan “ kesimpulan kondisi
klien”
Diagnosa kebidanan; Gravid? Parturient?
Abortus? Kespro? BBL? Kondisi normal?
10/16/09
Lanjutan….
Suatu pernyataan yang menjelaskan
respons manusia (status kesehatan atau
resiko perubahan pola) dari individu atau
kelompok dimana bidan secara
akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan
memberikan intervensi secara pasti untuk
menjaga status kesehatan menurunkan,
membatasi, mencegah dan merubah
(carpenito, 2000)
10/16/09
Antisipasi masalah Potensial
Mengantisipasi permasalahan yang
akan timbul akibat dari kondisi /
diagnosa yang ada:
1. Identifikasi masalah/ diagnosa
potensial
2. Menentukan tindakan yang perlu
diberikan untuk mencegah /
menghindarinya.
10/16/09
Lanjutan…..
Langkah antisipasi merupakan
kewaspadaan bidan terhadap
kemungkinan yang akan terjadi secara
emergensi, sehingga asuhan yang aman
dapat diberikan untuk menghindari
keterlambatan.
10/16/09
Lanjutan…..
Jika klien tidak memenuhi standard
kriteria, maka klien tersebut mengalami
keterbatasan dalam aspek kesehatannya
dan memerlukan pertolongan.
10/16/09
Lanjutan….
• PAda tahap ini penting untuk menentukan
masalah potensial klien. Misal,adanya
tanda- tanda infeksi pada luka, tetapi tes
laboratorium menunjukkan tidak ada
kelainan, sesuai dengan teori maka akan
timbul suatu infeksi. Bidan kemudian
menyimpulkan bahwa daya tahan tubuh
klien tidak mampu melawan infeksi
10/16/09
• P : perencanaan (Plan)
Rencana penanganan klien
didasarkan pada hasil analisis di
atas.
Perencanaan mencakup
perkembangan dari tindakan
langsung dan tindakan berikutnya.
• I : intervensi/pelaksanaan
(Interventions)
Melakukan tindakan berdasarkan
rencana yang sudah dibuat untuk
mengataasi masalah, keluhan atau
mencapai tujuan pasien
10/16/09 Metode pendokumentasian 32
Planning
• Rencana asuhan yang menyeluruh,
tindakan antisipasi, segera, rutin, follow
up, evaluasi, konseling
• Contoh : Rencana komprehensif pada
perdarahan antepartum
10/16/09
LAnjutan….
• Tergantung pada pengkajian
• Bisa instruksi khusus (untuk mengatasi
masalah klien, kadang- kadang diperlukan
data tambahan rencana pada SOAP
dibandingkan dengan catatan terdahulu/
meneruskan tindakan yang lalu.
10/16/09
LAnjutan….
• Perencanaan meliputi pengembangan
strategi desain untuk mencegah,
mengurangi atau mengoreksi masalah-
masalah yang diidentifikasi pada
diagnosa. Tahap ini dimulai setelah
menentukan diagnosa dan
menyimpulkan rencana (iyer, taptich,
1996)
10/16/09
Implementasi
• Melaksanakan semua perencanaan terhadap
klien secara efektif, efisien dan aman.
• Pelaksanaan dapat dilakukan seluruhnya oleh
bidan
• Bersama- sama dengan klien
• Bersama- sama dengan tim kesehatan lainnya.
10/16/09
Lanjutan….
• Pelaksanaan adalah inisiatif dari rencana
tindakan untuk mencapai tujuan yang
spesifik (iyet et al, 1996).
• Oleh karena itu , rencana tindakan yang
spesifik dilaksanakan untuk memodifikasi
faktor- faktor yg mempengaruhi masalah
kesehatan klien.
10/16/09
Evaluasi
• Langkah ini menilai semua tahap yang
telah dilakukan untuk mengetahui
efektivitas asuhan yang diberikan.
• Keberhasilan suatu asuhan kebidanan
ditandai adanya perubahan bukan
hanya pada gejala tetapi pada
penyebab masalahnya.
10/16/09
Lanjutan….
• Evaluasi adalah sebagai suatu yang
direncanakan, dan perbandingan yang
sistimatik pada status kesehatan klien.
Dengan mengukur perkembangan klien
dalam mencapai suaut tujuan, maka bidan
bisa menentukan efektivitas tindakan.
(Griffith & christensen (1986)
10/16/09
• E : evaluasi (Evaluations)
Menginterpretasikan efek-efek dari intervensi
yang sudah dilakukan. Taksiran dari efek
tindakan yang telah dilakukan adalah penting
untuk menilai keefektifan asuhan yang diberikan.
Analisis respon pasien terhadap intervensi
adalah fokus untuk memutuskan keefektifan
intervensi tersebut.
R : reassessment/revisi (revisions)
Bila hasil evaluasi menunjukkan masalah belum
teratasi, pengkajian ulang perlu dilakukan
kembali melalui proses pengumpulan data
subyektif, data obyektif dan proses analisisnya.
10/16/09
2. SOAPIE (Subyektif, Obyektif,
Assessment, Planning,
Implementasi, Evaluasi).
Suatu metode pendokumentasian
yang langkah-langkahnya hampir
sama dengan metode SOAPIER.
Tapi dalam metode ini setelah
bidan/perawat melakukan evaluasi
terhadap asuhan yang telah
diberikan, mereka tidak melakukan
revisi atau pengkajian ulang.
HATUR
NUHUN