Kebijakan Dan Perencanaan
Kebijakan Dan Perencanaan
Anderson, 2006, 6
Dimanakah (Lokus) Kebijakan
Publik
Kebijakan publik dibuat dan dilaksanakan pada semua
tingkatan pemerintahan, karenanya tanggungjawab
para pembuat kebijakan akan berbeda pada setiap
tingkatan sesuai dengan kewenangannya
Diperlukan pemahaman mengenai akuntabilitas dari
semua pembuat kebijakan adalah kepada masyarakat
yang dilayaninya
Gerston, 2002, 14
Kategori Kebijakan Publik
kebijakan substantif dan prosedural
kebijakan distributif, pengaturan, pengaturan sendiri,
dan redistribusi
kebijakan material dan simbolik
kebijakan yang melibatkan barang kolektif atau
barang privat
Perumusan Kebijakan Pengembangan proposal kebijakan untuk Pemikir; Presiden dan lembaga eksekutif;
menyelesaikan dan memperbaiki masalah komite kongres; kelompok kepentingan
Legitimasi Kebijakan Memilih proposal; mengembangkan Kelompok kepentingan; presiden; kongres;
dukungan untuk proposal terpilih; pengadilan
menetapkannya menjadi peraturan hukum;
memutuskan konstitusionalnya
Implementasi Kebijakan Mengorganisasikan departemen dan badan; Presiden dan staf kepresidenan; departemen
menyediakan pembiayaan atau jasa dan badan
pelayanan; menetapkan pajak
Evaluasi Kebijakan Melaporkan output dari program pemerintah; Departemen dan badan; komite pengawasan
mengevaluasi dampak kebijakan kepada kongres; media massa; pemikir
kelompok sasaran dan bukan sasaran;
mengusulkan perubahan dan reformasi
Dye, 2005, 32
Proses Kebijakan
Terminologi Tahap 1: Agenda Tahap 2: Tahap 3: Adopsi Tahap 4: Tahap 5: Evaluasi
Kebijakan Kebijakan Perumusan Kebijakan Implementasi Kebijakan
Kebijakan Kebijakan
Common sense Membuat Apa yang diusulkan Membuat Aplikasi kebijakan Apakah kebijakan
pemerintah untuk untuk dilakukan pemerintah untuk pemerintah bekerja baik?
mempertimbangka terhadap masalah menerima solusi terhadap masalah
n tindakan tertentu terhadap
terhadap masalah masalah
Anderson, 2006, 4 (diadaptasi dari Anderson, Brady dan Bullock III, 1984)
Proses Kebijakan
Pembuatan Kebijakan: Pelaksanaan Kebijakan:
1.Agenda Setting 1.Implementers
2.Policy formulation 2.Situasi kondisi
3.Policy adoption 3.Mindset implementers
Evaluasi Kebijakan:
1.Cara
2.Alat ukur
3.Pihak yang terlibat
Sidney, 2007, 79
Prosedur Formulasi 2/5
tahap perumusan kebijakan melibatkan aktivitas
identifikasi dan atau merajut seperangkat alternatif
kebijakan untuk mengatasi sebuah permasalahan; serta
mempersempit seperangkat solusi tersebut sebagai
persiapan dalam penentuan kebijakan akhir
perumusan kebijakan mencoba menjawab terhadap
sejumlah pertanyaan “apa”, yakni: apa rencana untuk
menyelesaikan masalah? Apa yang menjadi tujuan dan
prioritas? Pilihan apa yang tersedia untuk mencapai tujuan
tersebut? Apa saja keuntungan dan kerugian dari setiap
pilihan? Eksternalitas apa, baik positif maupun negatif
yang terkait dengan setiap alternatif?
Sidney, 2007, 79
Prosedur Formulasi 3/5
perumusan seperangkat alternatif akan melibatkan proses
identifikasi terhadap berbagai pendekatan untuk
menyelesaikan masalah; serta kemudian mengidentifikasi
dan mendesain seperangkat perangkat kebijakan spesifik
yang dapat mewakili setiap pendekatan
Tahap perumusan juga melibatkan proses penyusunan
draft peraturan untuk setiap alternatif—yang isinya
mendeskripsikan diantaranya mengenai sanksi, hibah,
larangan, hak, dan lain sebagainya—serta
mengartikulasikan kepada siapa atau kepada apa
ketentuan tersebut akan berlaku dan memiliki dampak
Sidney, 2007, 79
Prosedur Formulasi 4/5
didalam tahap perumusan kebijakan, permasalahan
kebijakan, usulan proposal dan tuntutan masyarakat
ditransformasikan kedalam sejumlah program
pemerintah
Perumusan kebijakan dan juga adopsi kebijakan akan
meliputi definisi sasaran—yakni apa yang akan dicapai
melalui kebijakan—serta pertimbangan-
pertimbangan terhadap sejumlah alternatif yang
berbeda
Sidney, 2007, 79
Keterlibatan dalam Formulasi 2/2
Meskipun pada akhirnya perumusan alternatif
kebijakan dilakukan lebih banyak oleh para aktor
tersebut, tidak sepenuhnya bisa dipisahkan dari
masyarakat umum dalam perumusan kebijakan
Para perumus senantiasa berinteraksi dengan aktor
sosial dan membentuk pola hubungan kebijakan
(policy networks) yang stabil diantara mereka
Jadi meskipun pada akhirnya kebijakan ditentukan
oleh institusi yang berwenang, keputusan diambil
setelah melalui proses informal negosiasi dengan
berbagai pihak yang berkepentingan
Sidney, 2007, 79
Kriteria Pemilihan Kebijakan 2/4
penghilangan alternatif kebijakan akan ditentukan oleh
sejumlah parameter susbtansial dasar—misalnya kelangkaan
sumberdaya untuk dapat melaksanakan alternatif kebijakan
Sumberdaya ini dapat berupa sumberdaya ekonomi maupun
dukungan politik yang didapat dalam proses pembuatan
kebijakan Apabila dalam proses pembuatan kebijakan suatu
alternatif kebijakan banyak mendapat kritikan secara politik,
maka alternatif tersebut layak untuk dihilangkan karena
kurangnya dukungan politik
alokasi kompetensi yang dimiliki oleh berbagai aktor juga
memainkan peranan penting dalam penentuan kebijakan
peranan penting dari akademisi yang berperan sebagai
penasehat kebijakan atau pemikir (think tanks) yang seringkali
berpengaruh dalam proses perumusan kebijakan