KONDILOMA

AKUMINATUM
Definisi
• Kutil kelamin (venereal warts)  papilomatosis dengan
verukosa, disebabkan oleh human papillomavirus (HPV)
tipe tertentu (terutama tipe 6 dan 11), terdapat di
daerah kelamin dan atau anus
• Banyak  kondilomata akuminata
Epidemiologi
• Termasuk IMS  98% penularan melalui hubungan seksual,
sisanya melalui barang (fomites)
• Laki-laki=perempuan
• Kosmopolit, transmisi melalui kontak kulit
Etilogi
• HPV  virus DNA tergolong keluarga papovavirus
• Tersering  70-100% HPV tipe 6 dan 11, pernah ditemukan tipe
30, 42, 43, 44, 51, 54, 55 dan 70
• HPV tipe 16 dan 18  berpotensi onkogenik tinggi (sering pada
kanker serviks)
Gejala Klinis
• Predileksi : daerah lipatan yang lembab (genitalia eksterna)
o laki-laki : perineum, sekitar anus, sulkus koronarius, glans penis, di dalam meatus uretra,
korpus dan pangkal penis,
o perempuan : vulva dan sekitarnya, inroitus vagina, kadang pada porsio uteri

• Sering asimptomatik, dapat disertai rasa gatal

• Infeksi sekunder  nyeri, bau kurang enak, mudah berdarah
• Bentuk klinis  lesi seperti kembang kol, berwarna seperti daging/sama dengan
mukosa, ukuran mm-cm.
• Bentuk lain berupa lesi keratotik, permukaan kasar dan tebal ditemukan diatas
permukaan yg kering (mis : batang penis). Lesi papul atau plak verukosa atau
keratotik, soliter maupun multipel.
Diagnosis
• Didiagnosis secara klinis karena bentuknya yg khas
• Meragukan  asam asetat 5% 3-5 menit  acetowhite
(positif)
 Home patient applied treatment
Pengobatan
Physician applied treatment
1. Kemoterapi
- Tinktuta podofilin 25%  aplikasi oleh dokter
- Asam Triklorasetat (TCA) 80-90%  aplikasi oleh dokter setiap minggu
- 5-fluorourasil 1-5% dalam krim  setiap hari oleh pasien
2. Bedah listrik (elektrokauterisasi)
3. Bedah beku (N2, N2O cair)
4. Bedah Skalpel
5. Laser karbondioksida
6. Interferon  suntikan (i.m atau intralesi) dan topical (krim)
7. Imunoterapi  pd lesi yg luas dan resisten pengobatan + imunostimulator
Prognosis
• Walaupun sering residif tp prognosis baik
• Perbaiki factor predisposisi (higine, fluor albus, kelembaban,
pada laki-laki akibat tidak disirkumsisi, imunosupresi)