Anda di halaman 1dari 32

Pengantar Sosiologi

Kelompok 10 :
• Putu Yoga Perdana Mahendra (31711622)
• Putu Ngurah Dhimas Pratama Sanjaya (31711623)
• I Wayan Gede Aryanjaya (31711625)
• Anak Agung Sagung Mas Thasyatha Anggita Putra (31711626)
• Putra Agnivanka Krisnanda (31711627)
• Ni Putu Putri Silvia Dewi (31711628)
• I Dewa Agung Rai Mega Putra (31711629)
• A. A Gede Bagus Pradnyanata (31711631)
Keterkaitan “ Public Speaking” dengan Sosiologi
Komunikasi
One Column

1. Pengantar
“Public Speaking yang artinya berbicara di depan umum adalah suatu kegiatan yang berintikan
pada interaksi social.”
Interaksi social merupakan suatu hubungan yang saling mempengaruhi antar individu, individu
dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok. Proses interaksi social ini adalah salah satu
lingkup sosiologi sebagai ilmu dan juga sosiologi komunikasi sebagai pengkhususannya. Dan ke
mudian sosiologi adalah ilmu yang menelaah tentang kehidupan bersama manusia serta akibat
akibatnya. Lalu komunikasi adalah hal yang fundamental karena tanpa adanya komunikasi inter
aksi sosiologis.

3
Keterkaitan “ Public Speaking” dengan
Sosiologi Komunikasi

2. Khalayak yang dihadapi.


Seorang public speaker akan menghadapi khalayak tertentu yang terdiri dari lebih satu orang d
engan jumlah maksimal yang kadang kadang tidak dapat ditentukan batasnya. Public speaker i
ni kemungkinan akan menghadapi khalayak yang beragam dari berbagai suku, ras, latar belaka
ng pendidikan formalnya dan lain sebagainya.
Dalam menghadapai begitu beragamnya khalayak baik itu dari latar belakangnya dan segala pe
rbedaan lainnya, pembicara terlebih dahulu harus dapat menetahui medan yang akan dihadap
ai yang dalam hal ini setidaknya pembicara mengetahui kepada siapa mereka akan berbicara. S
ehingga memudahkan pembicara untuk menyiapkan diri untuk berbicara dihadapan khalayak r
amai. Tidak perlu dicari lengkap.

4
Keterkaitan “ Public Speaking” dengan
Sosiologi Komunikasi

Analisis
Benar sekali bahwa public speaking erat kaitannya dengan sosiologis komunikasi dimana komu
nikasi adalah pondasi utama disetiap lini kehidupan. Entah itu didalam dunia bisnis sampai ke d
unia politik dan pemerintahan. Semua memerlukan komunikasi. Lewat komunikasi orang meny
ampaikan aspirasinya dan lewat komunikasi juga pemimpin mengutarakan ide dan gagasannya
agar dapat memimpin kawan lainnya untuk mulai bergerak. Kemampuan untuk berbicara ke pa
da khalayak ramai kami rasa memang seharusnya dimiliki oleh setiap individu terlepasbakat ata
u tidaknya kami rasa itu dapat dilatih. Tergantung kepada niat individu itu sendiri. Sering terjadi
orang orang melupakan hal kecil yang kalau tidak dilakukan dampaknya fatal dan besar. Hal itu
adalah memahami. Banyak individu yang terlihat menggampangkan point ini ketika akan berbic
ara kepada orang banyak. Mereka menganggap bahwa mereka sudah diposisi yang aman hingg
a lupa untuk memahami. Mulai dari memahami kepada siapa mereka berbicara yang bermula
dari sana mereka dapat memahami apa yang mereka bicarakan.

5
kasus lawakan Ge Pamungkas dan Joshua Suherman yang dinilai
melecehkan agama Islam.

Ada yang menilai bahwa merka tidak menyinggung agama islam, yang dibicarakan ol
eh mereka adalah tingkah laku orang orangnya. Namun banyak juga yang menghuja
ni mereka dengan hujatan secara bertubi tubi. Mereka yang menghujat tidak mengin
dahkan ajakan Ge Pamungkas untuk berdiskusi. Ini salah satu contoh bahwa orang m
asih sering mengkap apa yang diucap bukan menangkap apa yang dimaksud.
6
Keterkaitan “ Public Speaking” dengan Sosiologi
Komunikasi

3. Usaha khalayak menjadi pendengar yang baik :


Mendengarkan pembicaraan orang lain dengan baik merupakan salah satu contoh adanya pem
ahaman tentang apa yang sedang didengarkan. Agar topik yang akan disampaikan menarik ma
ka yang harus dipersiapkan oleh pembicara :
• Harus dapat memberikan pengantar yang menarik
• Menciptakan kewibawaan,kewibawaan sering diartikan sebagai wewenang yang diakui.bukan
karena jabatan resmi

7
Keterkaitan “ Public Speaking” dengan Sosiologi
Komunikasi

3. Usaha khalayak menjadi pendengar yang baik :


Faktor yang perlu diperhatikan adalah soal penampilan fisik,karena ketampanan dan kecantika
n tidak luput dalam suatu peranan .tetapi yang utama tetaplah sikap.
• Menciptakan landasan materi atau pengetahuan yang sama,dalam hal ini hendaknya pembic
ara menyesuaikan taraf pengetahuan dengan khalayak lalu pembicara memberikan contoh d
alam kehidupan sehari-hari dan dikesempatan berikutnya akan menimbulkan tanggapan dan
diskusi.

8
Keterkaitan “ Public Speaking” dengan Sosiologi
Komunikasi

Analisis
Mendengar merupakan suatu keharusan yang harus dilakukan dalam mempengaruhi khalayak
dengan mendengar kita mengetahui masalah yang akan kita hadapi,namun penampilan juga m
empengaruhi adanya ketertarikan dalam membahas masalah. Kemudian menciptakan materi y
ang sejalan dengan khalayak dalam keadaan yang terjadi disekitar.

9
Keterkaitan “ Public Speaking” dengan Sosiologi
Komunikasi

Contoh :
kepala desa melakukan rapat dalam melakukan gotong royong, dan menjelaskan bahwa buday
a gotong royong dapat memberikan manfaat bagi kehidupan bermasyarakat dan berwarga neg
ara, dan mendapatkan keuntungan bagi khalayak dan keuntungan tersebut :
• Meringankan beban pekerjaan yang harus ditanggung
• Menumbuhkan sikap sukarela, tolong-menolong, kebersamaan, dan kekeluargaan antar sesa
me anggota masyarakat
• Menjalin dan membina hubungan sosial yang baik dan harmonis antarwarga masyarakat
• Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan nasional

10
Keterkaitan “ Public Speaking” dengan
Sosiologi Komunikasi

4. Usaha untuk memengaruhi khalayak


Pembicaraan tentunya harusa berusaha untuk memengaruhi khalayak agar tujuan-tujuan terte
ntu dapat dicapai.
Contoh :
 Dimana pembicaraan berfungsi sebagai pembaharu atau pengubah ( change agent agaent of
development ) selanjutnya pada langkah ini pembicara berusaha untuk menanamkan keingin
an agar keadaan yang dihadapi diubah.
 mengenai tujuan untuk memperkuat norma-norma yang di anut dan diterapkan. Misalnya go
longan masyarakat yang dihadapi sebagai khalayak adalah warga yang patuh terhadap perat
uran lalulintas.

11
Keterkaitan “ Public Speaking” dengan
Sosiologi Komunikasi

5. Kemampuan-kemampuan yang diperlukan


Seorang pembicara seyogyanya mempunyai berbagai kemampuan agar dapat melakukan Publi
c Speaking dengan baik dan benar. Kemampuan-kemampuan tersebut hanya akan dapat dimilik
i apabila yang bersangkutan memiliki wawasan yang luas dikarenakan banyak membaca, peka t
erhadap masalah-masalah di sekitarnya, dan secara cepat merekam kejadian-kejadian yang pe
nting.

12
Berdasarkan hal-hal tersebut, seyogyanya seorang pembicara didepan umum memili
ki kemampuan, diantaranya :

1 3 5

Menyajikan dengan menggunakan bah Menguasai bahan yang Dapat menyesuaikan di


asa yang sederhana dan benar sehing akan disajikan dengan ri dengan khalayak den
ga mudah dimengerti. baik. gan cepat.

Menyajikan bahan seca Memberikan contoh se


ra sistematis. derhana tapi penting y
ang berasal dari kehidu
2 4 pan sehari-hari.

13
Berdasarkan hal-hal tersebut, seyogyanya seorang pembicara didepan umum memili
ki kemampuan, diantaranya :

6 8 10

Tidak menimbulkan suatu ketegangan Berdiskusi dengan lanc Mengakui keterbatasan


meskipun harus menyajikan hal-hal ya ar. kemampuan.
ng kadang bersifat kontrofersial.

Membentuk suatu opin Membimbing khalayak dengan kemam


i yang positif. puan untuk memecahkan masalah yan
g dihadapinya dengan mandiri.
7 9

14
Keterkaitan “ Public Speaking” dengan Sosiologi
Komunikasi

Contoh :
Dengan kemampuan yang sudah dimiliki maka seorang public speaking akan dengan mudah m
embawakan materi secara baik dan dapat membahas segala sesuatu yang terjadi di lingkungan
sekitar tempat tinggal khalayak seperti : kasus remaja yang menggunakan obat-obatan terlaran
g atau kasus seperti pelecehan seksual.

15
Keterkaitan “ Public Speaking” dengan
Sosiologi Komunikasi

6. Penutup
Keterkaitan public speaking pada hakikatnya merupakan konsep-konsep sosiologi komunikasi te
rtentu. Hal yang penting adalah bahwa seorang pembicara mengetahui atau memahami aspek-
aspek sosiologis kehidupan masyarakat.
Hal yang penting adalah rajin melatih diri berbicara di depan umum dengan memberikan peny
ajian yang akurat mengenai masalah yang diketengahkan. Seorang public speaker harus senant
iasa berterus terang, namun dilandaskan pada perhitungan yang mantap.

16
Dampak pada Sistem Sosial-Budaya

1. Pengantar
Secara etimologis dampak berarti pelangaran, tubrukan atau benturan. Oleh karena itu, dampa
k pada sistem sosial budaya dapat diartikan sebagai pelangaran terhadap sistem sosial budaya,
tubrukan terhadapnya ataupun benturan.
“Pendekatan sosiologis berarti, pengunaan konsep-konsep dasar sosiologis untuk menelaah su
atu gejala tertentu. “

17
Dampak pada Sistem Sosial-Budaya

2. System Kemasyarakatan Dan System Social-Budaya


System kemasyarakatan mencakup berbagai bidang kehidupan yang merupakan subsistem kar
ena menjadi bagian suatu kesatuan yang menyeluruh.
• Subsistem politik.
• Subsistem ekonomi.
• Subsistem sosial.
• Subsistem budaya.
• Subsistem pertahanan keamanan.
• Subsistem hukum.

18
Dampak pada Sistem Sosial-Budaya

Subsistem social budaya merupakan struktur dan proses dalam suatu wadah tertentu yang mempun
yai unsur-unsur pokok, yaitu :
• Kepercayaan
• Perasaan dan pikiran
• Tujuan
• Kaidah atau norma
• Kedudukan dan peranan
• Pengawasan
• Sanksi
• Fasilitas
Secara makro, unsur – unsur diatas juga akan dapat dijumpai pada bentuk atau wadah
• Kelestarian dan kelangsungan hidup
kehidupan lainnya, misalnya, didalam suatu keluarga batih yang juga merupakan subsistem
Keserasian antara kualitas kehidupan dan kualitas lingkungan.
• budaya.
sosial
19
Dampak pada Sistem Sosial-Budaya

2. Indikator perubahan
a. Tema Pokok Analisis Sosiologis terhadap Perubahan Sosial
semenjak timbulnya sosiologi modern.Sosiologi modern dilahirkan dalam masyarakat yang sed
ang mengalami perubahan unsur unsur tradional sehingga para sosiologi waktu itu menaruh p
erhatian besar pada proses proses perubahan
b. Masalah masalah pokok studi terhadap perubahan
Perubahan pasti terjadi walaupun mungkin tidak dapat diamati dengan seksama karena untuk
mempelajari butuh waktu jangka panjang dan penerapan studi perbandingan antara masa lalu
dan masa kini

20
Dampak pada Sistem Sosial-Budaya

3. Indikator perubahan
c. Faktor penyebab perubahan
Faktor faktor penyebab perubahan dalam suatu masyarkat, yang terjadi dengan sendirinya me
ncakup subsistem sosial budaya yang mungkin berasal dari dalam masyarakt itu sendiri atau be
rasal dari luar.

21
Dampak pada Sistem Sosial-Budaya

4. Dampak pembangunan
Pembangunan sebenarnya merupakan suatu proses perubahan yang di rencanakan dan di keh
endaki. Di samping tujuan-tujuan yang di rencanakan dan dikehendaki, tidak musthail pemban
gunan mengakibatkan terjadinya dampak pada subsistem kemasyarakatan, misalanya pada su
bsistem sosisal budaya.

22
Dampak pada Sistem Sosial-Budaya

5. Penanggulangan dampak
Penanggulangan Dampak terhadap dampak pembangunan sangat penting karena para pelopo
r pembangunan maupun masyarakat yang sedang membangun menginginkan akibat-akibat ya
ng positif dari pembangunan tersebut.

23
Tinjauan Sosiologis Mengenai Lingkungan Anak dan Remaja yang Menuunjan
g Tumbuhnya Motivasi dan Keberhasilan Studi Anak

1. Pengantar
Di dalam proses interaksi yang melibatkan anak dan remaja terjadi proses sosialisasi. Sosialisas
i tersebut merupakan suatu kegiatan yang bertujuan agar pihak yang didik dan di ajak mematu
hi kaidah-kaidah dan nilai-niilai yang berlaku oleh masyarakat tujuan pokok adanya sosialisasi t
ersebut bukanlah semata-mata agar kaidah-kaidah dan nilai-nilai diketahui serta di menngerti.

24
Tinjauan Sosiologis Mengenai Lingkungan Anak dan Remaja yang Menuunjan
g Tumbuhnya Motivasi dan Keberhasilan Studi Anak

2. Orang tua, saudara-saudara, dan kerabat dekat


Didalam keadaan normal lingkungan yang pertama berhubungan dengan anak adalah orang tu
a, saudara-saudara nya serta mungkin kerabat dekat yang tinggal serumah. Melalui lingkungan
inilah si anak mengenal dunia sekitar dan pola pergaulan hidup yang berlaku sehari-hari, melal
ui lingkungan ini anak mengalami proses sosialisasi awal. Suasana keluarga yang positif bagi m
otivasi dan keberhasilan adalah keadaan yang menyebabkan anak atau remaja merasa dirinya
aman atau damai bila berada di tengah lingkungan keluarga.

Contohnya, si anak yang lapar boleh makan dan minum sampai kenyang, tetapi pada waktu-waktu tertentu,
anak boleh main sepuas-puasnya, tetapi dia harus berhenti bermain apabila waktu makan telah tiba. Dari
contoh tersebut orang tua sudah mengajarkan kepada anaknya nilai ketertiban. Sehinga kelak ketika anak
tersebut menjadi dewasa, nilai tersebut akan senantiasa dibawa dan diajarkan kepada anaknya nanti.

25
Tinjauan Sosiologis Mengenai Lingkungan Anak dan Remaja yang Menuunjan
g Tumbuhnya Motivasi dan Keberhasilan Studi Anak

3. Kelompok Sepermainan
Kelompok sepermainan dan peranannya belum begitu tampak pengaruhnya pada masa kanak-
kanak. Sahabat yang baik dan benar akan menunjan motivasi dan keberhasilan studi dikarenak
an biasanya terjadi proses saling mengisi, yang mungkin terbentuk persainagan yang sehat.
Ada ungkapan yang mengatakan bahwa lingkungan akan membentuk jati dirianak tersebut. Lin
gkungan yang baik akan membentuk kepribadian yang baik, pun begitu sebaliknya.

Contohnya sebagai berikut:


• Gaya hidup 
• Mengonsumsi rokok di bawah umur 
• Kenakalan remaja

26
Tinjauan Sosiologis Mengenai Lingkungan Anak dan Remaja yang Menuunjan
g Tumbuhnya Motivasi dan Keberhasilan Studi Anak

4. Kelompok Pendidik
Pada sekolah-sekolah yang menyelengarakan pendidikan awal seperti taman kanak-kanak, seko
lah dasar dan sekolah lanjutan tingkat pertama peranan guru sangat besar dan dominan pada
taraf pendidikan formal tersebut guru mempunyai peranan yang cenderung mutlak di dalam m
embentuk dan mengubah pola perilaku anak didik.
Keadan berubah setelah anak memasuki sekolah memasuki Sekolah Lanjutan Tingkat Atas. Per
anan guru di dalam mebentuk dan mengubah prilaku anak didik, di batasi dengan peranan ana
k didik itu sendiri di dalam membentuk dan mengubah perilakunya.

27
Tinjauan Sosiologis Mengenai Lingkungan Anak dan Remaja yang Menuunjan
g Tumbuhnya Motivasi dan Keberhasilan Studi Anak

4. Kelompok Pendidik
Pada tahap ini para siswa yang terdiri dari para remaja mulai mempunyai sikap tertentu terhad
ap gurunya, kepribadiannya mulai terbentuk dan menuju kepribadian. Oleh karena itu, para re
maja mulai mengkritik keadaan sekolah yang kadang-kadang tidak memuaskan baginya.

28
Tinjauan Sosiologis Mengenai Lingkungan Anak dan Remaja yang Menuunjan
g Tumbuhnya Motivasi dan Keberhasilan Studi Anak

Mata pelajaran yang diajarkan kebanyakan merupakan mata pelajaran wajib sehingga tidak ada peluang untuk menge
1. mbangkan bakat. Sekolah bukanlah penjara yang membatasi kebebasan anak, tetapi merupakan lembaga sosial temp
at anak melakukan sosialisasi dari nilai-nilai dan hal-hal yang tidak didapatkannya di rumah (dalam keluarga). Berikan
pelajaran tambahan yang dapat menyalurkan minat dan bakatnya agar siswa memperoleh keterampilan-keterampila
n yang berguna bagi bekalnya dalam kehidupan bermasyarakat.

Di dalam proses belajar mengajar, lebih banyak digunakan metode ceramah sehingga kemungkinan mengadakan d
2. iskusi dengan guru sedikit sekali. Hal ini berarti membatasi interaksi siswa dengan gurunya karena aksi yang diberik
an guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk meresponsnya, siswa hanya melakukan interaksi pasif.
Kurangnya interaksi dapat menghambat perkembangan kepribadiannya.

Jarak antara guru dan siswa dipelihara sedemikian rupa sehingga yang lazim adalah hubungan yang dilakukan seca
3. ra formal. Adanya pemisahan jarak ini dapat mengurangi relasi-relasi sosial antara superordinat dengan subordina
t yang dapat menyebabkan jarak sosial semakin tinggi dan menggambarkan adanya kekurangpentingan bersama.

29
Tinjauan Sosiologis Mengenai Lingkungan Anak dan Remaja yang Menuunjan
g Tumbuhnya Motivasi dan Keberhasilan Studi Anak

Analisis
Dalam kelompok pendidik ini peranannya sangat penting dalam mengembangkan karakter ana
k, dikarenangak separuh kehidupan keseharian seoranga anak itu dihabiskan di lingkunag seko
lah dalam hal ini perang seorang guru harus menbingbing anak didiknya dengan penuh perhati
an agar tidak terjadi kesenjangan sosial dalang pembentukan karakter dalam diri seorang akat t
ersebut.

30
Tinjauan Sosiologis Mengenai Lingkungan Anak dan Remaja yang Menuunjan
g Tumbuhnya Motivasi dan Keberhasilan Studi Anak

5. Penutup
Orang tua sebenarnya merupakan kunci motifasi dan keberhasilan studi anak dan remaja. Tida
k ada pihak lain yang akan peranan orang tua seutuh nya. Keberhasilan orang tua dalam menu
njang motivasi dan keberhasilan studi tergantung pada erat nya hubungan orang tua dengan n
ak-anak nya. Orang tua merupakan tempat anak berlindung dan mendapatkan kedamain melal
ui keserasian antara ketertiban dengan ketentraman, dengan mempertimbangkan pengaruh-p
engaruh yang datang dari luar.

31
Thank You for
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai