Anda di halaman 1dari 33

METODE

PEMBELAJARAN
Orang dewasa
( Beberapa Contoh)
Pendekatan adragogi
Merubah sistem pendidikan yg pada dasarnya
menggunakan pendekatan paedagogy:
 guru mengajar, murid belajar;
 guru tahu segalanya, murid tdk tahu apa-apa;
 guru berfikir, murid difikirkan;
 guru bicara, murid mendengar, dstnya.

3/3/2019 2
Paulo Freire dalam bukunya “ Cultural Action for
Freedom”
Konsep pendidikan kaum tertindas (Paulo Freire)

 sistem pendidikan yg dibangun bersama dng


kaum tertindas, bertujuan untuk pembebasan;
 proses: daur bertindak dan berfikir yg
berlangsung terus sepanjang hidup.
 pd daur bertindak warga belajar dilibatkan
ke dalam realitas permasalahan;
 konsep ini dijadikan dasar pendekatan
andragogy.

3/3/2019 nardi-CBOD 3
Andragogi

Berasal dari bhs. Yunani


 Aner dibaca Andr : orang dewasa
 Agogos : memimpin
 “Ilmu & seni yang mendorong orang dewasa
belajar”
Ilmu dan seni mengajar orang
dewasa.
 Orang dewasa, ditinjau dari segi:
 Fisik: sudah cukup berumur

3/3/2019 nardi-CBOD 4
Perbedaan pendidikan paedagogy dengan andragogy

Faktor pembeda Paedagogy Andragogy


01. Tingkat Dependen pd orang Independen
kemandirian lain
02. Peran penga- Tak banyak berpe- Sangat penting sbg
laman ran dlm proses sumber dan acuan
belajar belajar
03. Kesiapan un- Tergantung pd guru Tergantung pd ke-
tuk belajar dan kurikulum butuhan riil peker-
jaan sehari-hari
04. Orientasi bel- Pada materi belajar Pada skill yg hrs
ajar (masa depan) dikuasai (saat ini)

3/3/2019 nardi-CBOD 5
Faktor pembeda Paedagogy Andragogy
05. Pemanfaatan ha Kelak mungkin ber- Hrs segera dpt di-
sil belajar guna/tidak manfaatkan dalam
pekerjaan
06. Motivasi bela- Ditimbulkan faktor Timbul dari diri sen
jar luar diri
07. Iklim belajar Cenderung kaku Cenderung santai
dan formal tetapi saling
menghormati
08. Proses perenca Dilakukan o/ guru Dilakukan o/ WI
naan program saja
belajar
09. Perumusan tuju Selalu dilakukan o/ Seringkali ditentu-
an belajar guru kan bersama WI &
peserta Diklat
3/3/2019 nardi-CBOD 6
Faktor pembeda Paedagogy Andragogy
10. Analisis kebu- Selalu dilakukan o/ Peserta Diklat
tuhan belajar guru aktif menganalisis
kebutuhan belajar
nya sendiri
11. Sifat materi Teoritis dan disu- Teoritis praktis
pelajaran sun secara linier dan disusun secara
fleksibel sesuai
kebutuhan
12. Evaluasi belajar Dilakukan o/ guru Dilakukan o/ WI
dan peserta Diklat

3/3/2019 nardi-CBOD 7
ASUMSI DASAR ORANG DEWASA
DAN IMPLIKASINYA DALAM
PENYELENGGARAAN DIKLAT
4 aspek asumsi dasar orang dewasa
 Konsep diri orang dewasa
 Pengalaman orang dewasa
 Kesiapan belajar orang dewasa
 Orientasi waktu dan arah belajar.

3/3/2019 nardi-CBOD 8
IMPLIKASI DASAR ANDRAGOGI TERHADAP
PENYELENGGARAAN DIKLAT
No. Karakteristik Implikasi thd penyelenggaraan Diklat
01. Mempunyai Dilibatkan sepenuhnya dalam proses pem-
konsep diri belajaran;
Ciptakan situasi dan kondisi yg menye-
nangkan seperti penataan kelas;
Meja dan kursi yg nyaman dan sesuai dng
ukuran orang dewasa;
Penempatan meja dan kursi:
 tidak perlu diatur secara formal;
 mudah diubah tatanannya;
 tanpa podium u/ mengajar;
 meja pelatih & peserta sama tingginya.

3/3/2019 nardi-CBOD 9
No. Karakteristik Implikasi thd penyelenggaraan Diklat
Hiasan-hiasan dinding diatur sesuai dng
situasi belajar orang dewasa;
Scr psikologis perlu diusahakan hal-hal
berikut:
diterima dlm lingkungannya (mis.: menye-
diakan papan nama di setiap meja dan
pakaian peserta);
saling menghormati antar peserta, peser-
ta - WI (mis.: tidak menyebut nama tanpa
atribut yg dimiliki o/ peserta);
ada kebebasan u/ mengemukakan penda-
pat tanpa rasa takut dicemooh;
berada dlm situasi yg tidak resmi;
sikap pengajar yg demokratis (mis.: mau
mendengar & menerima gagasan peserta).
3/3/2019 nardi-CBOD 10
No. Karakteristik Implikasi dalam penyelenggaraan Diklat
02. Mempunyai Dilibatkan dlm merancang materi dan pro-
pengalaman ses pembelajaran yg akan diberikan kepa-
da peserta;
Melalui pengalaman dpt memberikan kon-
tribusi thd proses pembelajaran spt sbg
NS andalan baik bagi teman-temannya
maupun proses pembelajaran;
Dpt menghubungkan antara pengalaman
pribadi dng pengalaman yg baru diperoleh;
Pengalaman lama yg sudah menetap mem-
bentuk paradigma, sulit u/ diubah – perlu
waktu;
Penggalian pengalaman, perlu diusahakan
agar bermanfaat dlm proses pembelajaran
dng menggunakan metoda melibatkan
peserta didalamnya.
3/3/2019 nardi-CBOD 11
No. Karakteristik Implikasi thd penyelenggaraan Diklat

03. Mempunyai Materi Diklat disusun berdasar tuntutan


kesiapan dlm tugas serta disesuaikan dng perkem-
bangan usia peserta bukan urutan logis
materi Diklat.

04. Ingin Metode pembelajaran hrs dirancang dng


mengalami pendekatan mengalami  mengacu pd
secepatnya konsep belajar berdasar pengalaman 
peserta dpt mengaplikasikan dlm peker-
jaannya.

3/3/2019 nardi-CBOD 12
No. Karakteristik Implikasi thd penyelenggaraan Diklat
05. Kondisi fisik Dlm menyediakan sarana dan prasarana
menurun hrs memperhatikan kondisi fisik peserta
(mis.: lampu penerangan hrs semakin te-
rang, tulisan besar, pengeras suara lebih
keras, lama jam pembelajaran, penyusun-
an jadual, tata tertib Diklat, media pem-
belajaran;
Dlm penyusunan layout kelas, perlu mem-
perhitungkan kondisi fisik peserta;
Penyusunan tempat duduk diupayakan se-
lalu berpindah-pindah agar tidak membo-
sankan;
Penggunaan warna hrs cerah.

3/3/2019 nardi-CBOD 13
PENGANTAR

Seorang Fasilitator yang handal dituntut untuk menguasai tiga hal:


(1) Bahan ajar secara tuntas; (2) Metodologi Pembelajaran; (3)
Wawasan Kepelatihan. Kemudian mengntegrasikan dalam
praktik
yang disiapkan dengan
pembuatan
GBPP dan SAP.
(KU, KK, Tujuan, Materi, Metode, waktu, tempat, media, evaluasi)
FASILITATOR PROFESIONAL

MENGUASAI BAHAN
TUNTAS DAN
PENGAYAAN

PRAKTIK
GBPP + SAP

METODOLOGI DAN
WAWASAN
PENGELOLAAN
KEPELATIHAN
KELAS
Training
Need
Assessment

Training Training
Evaluation Objective

Training Training
Implementation Design

3/3/2019 nardi-CBOD 16
METODOLOGI PEMBELAJARAN

◦ 1. METODE EKSPOSITORIK
◦ ( Large Group Learning)
◦ 2. METODE PEMECAHAN MASALAH
◦ ( Small Group Learning/Heuristic)
◦ 3. METODE BIMBINGAN INDIVIDUAL
◦ ( Individualized Learning)
◦ 4. METODE PENANAMAN NILAI
◦ (Values Clarification Method/Strategy)
METODE EKSPOSITORIK
(Pemaparan/Explaining)
◦ Rumuskan tujuan pembelajaran secara eksplisit
◦ Sampaikan garis besar pembelajaran dan keterkaitannya
(Advance Organizer)
◦ Sampaikan informasi secara logik dan sistematik (mudah
 sukar, sederhana  kompleks)
◦ Rencanakan media pembelajaran
◦ Mulailah pada saat perhatian pendengar terpusat
◦ Gunakan bahasa sederhana
◦ Variasi intonasi suara pada bagian penting
◦ Tulis bagian penting pada papan atau terawangan
◦ Gunakan Sense of Humor
◦ Tujukkan kehangatan, sikap bersahabat, percaya diri,
gairah, be Yourself
METODE DEMONSTRASI
A. TAHAP PERSIAPAN

1. Ukur kemampuan peserta

2. Buat urutan kegiatan demonstrasi

3. Siapkan semua perlengkapan

4. Buat skenario dan introduksi


menarik dan motivasi
B. TAHAP PELAKSANAAN
DEMONSTRASI
1. Laksanakan dengan benar, dengan kecepatan normal

2. Demonstrasikan kembali secara perlahan (slow motion)

3. Menjelaskan dan memberikan tugas


C. LATIHAN OLEH PESERTA

1. Pada saat pelaksanaan, awasi berkeliling dan berikan bantuan


secara individual
2. Biarkan mereka melatih sendiri

D. PENILAIAN
1. Periksalah pekerjaan peserta latih
2. Buat kesimpulan
DISKUSI

◦ PROSES TUKAR MENUKAR PIKIRAN


◦ MEMBAHAS SUATU MASALAH
◦ SECARA TERATUR
◦ UNTUK MEMECAHKAN MASALAH
◦ DALAM MENCAPAI KEBENARAN

ETIKA DISKUSI

ETIKA ETIKA
LAHIR BATIN
TOPIK DISKUSI
MASALAH AKTUAL
MEMILIKI NILAI KEKHALAYAKAN
TOPIK PROBLEMATIK

PROSES DISKUSI

PENJELASAN / KLARIFIKASI
INTERPRETASI
DIFERENSIASI
MOTIVASI DAN MEMBERI ARAH
MENGHIMPUN / POLARISASI
FASE KONFLIK
KONGKLUSI / MENCAPAI KESEPAKATAN
PENGORGANISASIAN DISKUSI /
SEMINAR

MODERATOR
(Mengatur Jalannya Diskusi)
PEMAKALAH/PENYAJI/PANELIS
(Pembawa Ide Awal)
ANDALAN/NARA SUMBER
(Sumber Informasi)
NOTULEN
(Mencatat Isi Diskusi)
PERUMUS
(Merumuskan Hasil Diskusi)
PESERTA DISKUSI/SEMINAR
(Urun Pendapat)
PANDUAN URUN PENDAPAT
( Brainstroming )
FASILITATOR MENJELASKAN TOPIK
(Fase Informasi/Motivasi)
MENGUMPULKAN DAN MENCATAT URUN PENDAPAT
(Fase Identifikasi)
MENGELOMPOKAN HASIL URUN PENDAPAT
(Fase Klasifikasi)
MEMERIKAS KEMBALI
(Fase Verifikasi)
MENYEPAKATI PEMECAHAN MASALAH
(Fase Kongklusi)
METODE BERMAIN PERAN
(Role Playing)
◦ * Menyajikan informasi tentang prinsip, sikap tertentu
◦ * Menyediakan cermin untuk melihat hal positif (+)
◦ dan kekurangan (-) pada seseorang
◦ * Menempatkan diri pada orang lain sehingga
◦ memahami dan bersikap empati
◦ * Mengubah perilaku menjadi lebih baik
◦ - Lebih spontan
- Menjadi pendengar yang baik
- Memimpin orang lain
TAHAPAN BERMAIN PERAN
◦ 1. Tentukan masalah dari pengalaman

◦ 2. Tentukan topik: Menarik, hidup, dan ada konflik


◦ di dalamnya

◦ 3. Pilih pemeran; tentukan karakter yang harus


◦ diperankan

◦ 4. Membuat skenario: latar, konteks, deskripsi


◦ singkat
METODE SIMULASI

◦ Digunakan apabila situasi yang sebenarnya tidak bisa


dihadirkan, kemudian diciptakan situasi buatan yang
mendekati keadaan sebenarnya

◦ Tujuan
Dapat memahami situasi secara lebih baik, bertindak
lebih baik dn lebih akurat

Mengembangkan rasa empati, rasa tanggung jawab,


berani mengambil resiko, dan termotivasi
TAHAPAN METODE SIMULASI

◦ PENGENALAN KONTEKS
Penjelasan konteks, masalah yang dihadapi

• PERSIAPAN
Pemahaman konteks dan pembagian peran

• KEGIATAN SIMULASI
Semua berperan, diamati, dicatat, direkam

• PROSES SIMULASI
• Daur Belajar : Mengalami, mengungkapkan, menganalisis,
generalisqsi, penerapan
METODE PERSUASIF
Teknik membujuk agar penerima pesan dengan
kesadaran sendiri bersedia melakukan kegiatan yang
diharapkan

TEKNIK KETELADANAN
Mengajak dengan melakukannya sendiri, dan mengajak
yang lainnya berpartisipasi

Gunakan ajakan yang positif (Positive Persuation)


Ajakan dengan penjelasan lengkap (complete),
jelas, bernas (consice) tidak bertele-tele, dan
sopan
CARA MEMBERIKAN INSTRUKSI

◦ 1. Minta perhatian audience


◦ 2. Siapkan perintah yang akan disampaikan
◦ 3. Sampaikan perintah secara lengkap, jelas,
◦ lugas dan tidak betele-tele
◦ 4. Lakukan melalui tiga tahap (aba-aba)
Perhatian – Persiapan – Tindakan
5. Hindarkan Plip-plop
6. Evaluasi dan Tindak Lanjut
METODE/STRATEGI PENANAMAN
NILAI
◦ 1. Metode Tradisional: The Do’s & The Don’ts
◦ 2. Metode Bebas (Free Strategy)
◦ 3. Metode Memberi CONTOH
◦ 4. Metode KLARIFIKASI NILAI
◦ a. Teknik Bermain Peran
b. Teknik Pemungutan Suara
c. Teknik Menentukan Urutan Prioritas
d. Teknik Penilaian Diri
e. Teknik Dinamika Kelompok
f. Teknik Outbound
SIX THINKING HATS
TOPI IMAJINASI DARI Edward De Mono

PUTIH : Pemikir yang memberi perhatian pada fakta


dan angka
MERAH : Pemikir yang bertindak berdasarkan letupan
emosi
HITAM : Pemikir yang memepertanyakan, mengapa
sekian banyak hal tidak dapat diselesaikan
KUNING : Pemikir yang menunjukkan sikap optimistik
HIJAU : Pemikir kreatif dan terbuka pada gagasan
baru
BIRU : Pemikir yang memperhatikan kontrol

Anda mungkin juga menyukai