PARINDING
RSUD SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE
PONTIANAK
Penyakit Endemik
Malaria
Demam berdarah (DHF)
Filariasis
Tuberkulosis
Kecacingan
IMS
Hepatitis
Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menjelaskan dasar
diagnosis, penyebab penyakit serta
penatalaksanaan yang rasional secara medik
komprehensif untuk penyakit endemik di
Kaliamantan Barat, dihubungkan denan
ilmu preklinik, ilmu klinik, epidemiologi
dan komunitas.
Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu menegakkan diagnosis enyakt endemik
di Kalimantan Barat seperti Tuberkulosis, Malaria,
Hepatitis, Demam berdarah Dengue, Filariasis, Diare,
Kecacingan serta penyakit kelamin dan HIV/AIDS.
Mahasiswa mampu menjelaskan pathogenesis dan
patofisiologi, komplikasi, prognosis, dan menyusun
rencana tata laksana secara farmakologi dan non
farmakologi dari penyakit endemik di Kalimantan Barat.
Mahasiswa mampu menjelaskan usaha preventif, promotif,
kuratif dan rehabilitatif terhadap penyakit endemik di
Kalimantan Barat.
Mahasiswa mampu menyusun dan menjelaskan program
pemberantasan penyakit endemik di Kalimantan Barat.
MALARIA
Merupakan masalah kesehatan di
Indonesia angka kesakitan,
kematian bayi, anak balita dan ibu
melahirkan, menurunkan
produktivitas tenaga kerja.
Lebih dari setengah pddk
Indonesia hidup di daerah
penularan malaria. Diperkirakan
setiap tahun 15 juta penderita dan
30 rb meninggal dunia.
Malaria…
Penyakit malaria pada manusia disebabkan
oleh 4 spsies palsmodium. Malaria vivax
(benigna), malaria falciparum (maligna). Pl.
falciparum juga menyebabkan malaria
pernisiosa dan Blackwater fever
Epidemiologi : tersebar di seluruh dunia, di
Indonesia endemis dan sporadis. Daerah
endemis tinggi yakni Maluku, Maluku
Utara, Papua dan Papua Barat , sumatera
Utara (Nias) dan NTT.
Malaria…
Menegakkan diagnosis.
Mengevaluasi hasil pengobatan.
Sediaan tipis
•Ukuran 2X3 cm
•Letak di tengah
•Ketebalan baik, rata, bersih
•Pewarnaan baik
Program Penanggulangan TB Nasional 40
APUSAN DAHAK
Ambil dengan lidi sampel
dahak pada bagian yang
purulen
Keringkan sediaan
pada rak pengering
60
DIAGNOSIS LABORATORIUM
Lab tidak spesifik
Rumpel Leede (RL/tes torniket) – manifestasi
perdarahan
Jumlah trombosit
Hematokrit/Hct
Jumlah leukosit
Hitung jenis (tergantung hari demam : netrofilia →
limfositosis)
Limfosit plasma biru
Enzim hati ( fase akut : SGOT > SGPT)
Lab spesifik
Isolasi virus Dengue kultur
RNA virus Dengue RT-PCR
Pemeriksaan serologi ( ELISA, Rapid test/ICT)
Deteksi antibodi : IgM dan IgG antidengue
Deteksi antigen : NS1
Deteksi antibodi : IgA antidengue ??
61
Respon Imun Infeksi Virus Dengue (IVD)
62
DETEKSI ANTIGEN (NS1)
Pada fase akut pada hari demam 1– 9
Infeksi Primer : kadar tinggi
Infeksi Sekunder : kadar rendah
63
IgG/IgM Ratio
Menentukan infeksi primer atau sekunder
Infeksi Primer : IgM/IgG OD ratio > 1,2
Infeksi Sekunder : IgM/IgG OD ratio < 1,2
64
Cara uji Rumple Leede
G
D
Hematokrit
Prinsip :
Darah dengan antikoagulan dimasukkan
dalam tabung tertentu, diputar dalam alat
sentrifus dengan kecepatan tertentu dan
lama tertentu sehingga sel darah merah
memadat.
Tinggi kolom sel darah merah yang telah
dimampatkan dibaca sebagai hematokrit
dan dinyatakan dalam persentase volume
sel darah merah terhadap volume darah
seluruhnya.
Cara mikro
Bahan pemeriksaan :
Darah vena
Darah kapiler.
Alat yang digunakan :
Pipet Thoma untuk eritrosit
Kamar hitung Improved Neubauer
Tabung reaksi
Pipet tetes
Counter tally
Mikroskop.
Reagen :
Larutan Rees Ecker:
Natriumsitrat 3,8 g
Larutan formaldehide 40% 2 ml
Brilliantcresylblue 30 mg
Aquadest ad 100ml
Cara pemeriksaan
200
Faktor perkalian: 2000
1 0,1
Jumlah trombosit = jumlah trombosit yang dihitung
pada bidang di tengah – tengah x 2000
Pelaporan : jumlah trombosit per mm³ darah
Uji Imunokromatografi
85
Uji Imunokromatografi
(ICT) / Rapid Test
Serum tunggal
Dapat deteksi NS1,atau
IgM,IgG anti-dengue sekaligus dalam 1 strip
Waktu singkat : 15-30 menit setelah terbentuk
serum
Prinsip : uji ELISA
Fase padat : kertas nitroselulose
Ig A antidengue ICT telah tersedia komersial
Dr. Aryati, dr, MS, SpPK (K).
WS DBD Pontianak, 21 September 2011 86
INTERPRETASI
Untuk menentukan jenis infeksi primer dan
sekunder diperlukan Ig M dan Ig G antidengue
Untuk menentukan fase akut pada :
Infeksi primer NS1, Ig M antidengue Infeksi
sekunder NS1, Ig G antidengue,
dan Ig A antidengue
Sampel : darah
Sediaan :
Tetes darah tebal
Hapusan
Waktu pengambilan : malam ( pk. 22.00 – pk.4.00)
Pewarnaan : Giemsa
Ditemukan adanya mikrofilaria
Biopsi kelenjar limfe kadang ditemukan cacing dewasa
Pemeriksaan darah eosinifilia 5-15%
TERIMA KASIH