Anda di halaman 1dari 41

Transportasi Seluler

Risma Aprinda K.

Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Maulana Malik


Ibrahim Malang
Cairan tubuh manusia
Cairan Ektraseluler
“Dan Dia telah memberikan
kepadamu (keperluanmu) dan
segala apa yang kamu mohonkan
kepada-Nya. Dan jika kamu
menghitung nikmat Allah tidaklah
kamu dapat menghinggakannya.
Sesungguhnya manusia itu sangat
zalim dan sangat mengingkari
(nikmat Allah)”. (Surat Ibrahim:34)
Membran sel terdiri dari
lapisan lipid bilayer
Bagian kepala : hidrofilik
Bagian ekor : hidrofobik
“Dia menciptakan langit dan
bumi dengan haq. Dia
membentuk rupamu dan
dibaguskan-Nya rupamu itu
dan hanya kepada Allah-lah
kembalimu.” (Surat at-
Taghabun: 3)
Protein yang berbeda mempunyai fungsi yang berbeda
• Protein kanal : memungkinkan air, ion, atau molekul
tertentu bergerak bebas
• Protein pembawa : berikatan dengan ion atau molekul
yang akan ditranspor
Transpor melalui membran sel terjadi
untuk molekul kecil & molekul besar
Transport Pasif
Difusi zat larut lipid
• Semakin tinggi sifat
kelarutan dalam lipid suatu
zat, semakin tinggi pula
kecepatan difusinya
• Contoh zat dengan
kelarutan dalam lipid yang
tinggi : oksigen, nitrogen,
karbondioksida, dan
alkohol
Difusi air & molekul tidak larut lipid melalui
kanal protein
• Air dapat lewat dengan
mudah melalui kanal
dalam molekul protein yg
menembus menembus
membran
• Molekul tidak larut lipid
lainnya dapat melewati
kanal protein dengan cara
yg sama dengan air jika
molekul tsb larut dalam air
dan berukuran cukup kecil
Difusi melalui pori-pori dan kanal protein-
permeabilitas selektif dan kanal-kanal
berpintu
• Diameter kanal dan muatan listriknya
menyebabkan adanya selektivitas
• Kanal protein bersifat permeabel selektif
terhadap zat tertentu
• Banyak kanal protein yang dapat
dibuka/ditutup oleh pintu yang diatur oleh
sinyal listrik atau zat-zat kimia yang berikatan
dengan protein kanal
Kanal protein bersifat sangat selektif karena :
• Diameternya
• Bentuknya
• Jenis muatan listrik
• Ikatan kimia di sepanjang permukaan
dalamnya
Pintu pada kanal protein
Pintu
Difusi terfasilitasi
Zat yang ditransport berdifusi melalui
membran dengan bantuan protein
pembawa yang spesifik
Osmosis
Merupakan perbedaan konsentrasi air
Tekanan Osmotik
• Jika diberikan tekanan
pada lar.natrium klorida,
osmosis air ke dalam
larutan tersebut mjd
lambat/terhenti/
berbalik arah
• Besarnya tekanan yang
secara pasti diperlukan
untuk menghentikan
proses osmosis air
disebut tekanan osmotik
larutan natrium klorida
• faktor yang menentukan tekanan osmotik
suatu larutan adalah konsentrasi larutan yang
ditentukan oleh :
– jumlah partikel (yang sama dengan konsentrasi
molarnya jika larutan tersebut merupakan molekul
yang tidak terurai)

bukan ditentukan oleh massa zat terlarut


Osmolalitas “Osmol”
• Menyatakan konsentrasi suatu larutan yang
ditentukan oleh jumlah partikel, digunakan
satuan yang disebut osmol sebagai pengganti
satuan gram.
• Satu osmol adalah 1 gram berat molekul untuk
zat terlarut yang mengalami osmosis aktif.
Jadi, 180 gram glukosa, yang merupakan 1
gram berat molekul glukosa, setara dengan 1
osmol glukosa karena molekul glukosa tidak
terurai menjadi ion.
• Jika suatu zat terlarut terurai menjadi dua ion, 1 gram berat
molekul zat terlarut akan menghasilkan 2 osmol karena jumlah
partikel osmotik aktif sekarang adalah dua kali lebih besar
daripada zat terlarut yang tidak terurai. Oleh karena itu, bila
NaCl terurai sepenuhnya, 1 gram berat molekul natrium klorida,
58,5 gram, akan setara dengan 2 osmol.
• Suatu larutan yang mengandung 1 osmol zat yang terlarut
dalam 1 kilogram air dikatakan mempunyai osmolalitas sebesar
1 osmol/kg, dan larutan yang mengandung 1/1.000 osmol zat
terlarut per kilogram mempunyai osmolalitas 1 mOsm/kg. Nilai
osmolalitas normal cairan ekstraselular dan intrasel adalah kira-
kira 300 mOsm/kg air.
Hubungan Osmolalitas dengan Tekanan Osmotik

• Pada suhu tubuh normal, 37°C, nilai konsentrasi 1 osmol/L


akan menimbulkan tekanan osmotik dalam larutan sebesar
19.300 mm Hg.
• Demikian pula, konsentrasi 1 mOsm/L setara dengan
tekanan osmotik sebesar 19,3 mm Hg. Dengan mengalikan
nilai ini dengan nilai konsentrasi cairan tubuh sebesar 300
mOsm, akan memberi total perhitungan tekanan osmotik
cairan ini sebesar 5.790 mm Hg. Akan tetapi hasil
pengukuran yang diperoleh, rata-rata hanya sekitar 5.500
mm Hg. Perbedaan ini disebabkan banyaknya ion dalam
cairan tubuh, seperti ion natrium dan klorida, yang tarik-
menarik dengan sangat kuat;
Osmolaritas
• Osmolaritas adalah konsentrasi osmolar yang
dinyatakan dengan osmol per liter larutan dan
bukan osmol per kilogram air. Meskipun sudah
ditentukan bahwa osmol per kilogram air
(osmolalitas) yang menentukan tekanan osmotik,
untuk larutan yang encer seperti yang terdapat
dalam tubuh, perbedaan kuantitatif antara
osmolaritas dan osmolalitas adalah kurang dari 1
persen. Oleh karena jauh lebih praktis untuk
mengukur osmolaritas daripada osmolalitas
Transport Aktif Primer
Transport Aktif Primer
• Pompa kalium-natrium
• Transpor Aktif Primer Ion Kalsium
• Transpor Aktif Primer Ion Hidrogen
Ko transpor
Dalam kondisi yang sesuai, energi difusi natrium
tersebut dapat menarik zat lain untuk ikut bersama
natrium melalui membran sel. Contoh : ko transpor
glukosa & asam amino bersama natrium
Transpor tukar
ion natrium akan berikatan dengan protein
pembawa pada bagian protein yang menonjol ke
permukaan luar membran, sedangkan zat yang
akan ditranspor berikatan dengan bagian protein
pembawa yang menonjol ke dalam. Setelah
keduanya terikat, terjadi perubahan bentuk, dan
energi yang dibebaskan oleh pergerakan ion
natrium ke dalam akan menyebabkan zat yang
ditranspor tersebut bergerak ke luar
Contoh : Transpor tukar natrium untuk ion
kalsium dan uin hidrogen
Transpor aktif melalui lapisan-lapisan sel
• Di banyak tempat di dalam tubuh, zat harus
ditranspor seluruhnya melalui lapisan-lapisan
sel dan bukan melalui membran sel. Transpor
jenis ini terjadi melalui (1) epitel usus, (2)
epitel tubulus ginjal, (3) epitel semua kelenjar
eksokrin, (4) epitel kandung empedu, dan (5)
membran pleksus koroideus otak, serta
membran lainnya.
Mekanisme dasar untuk
transpor zat melalui
lapisan-lapisan sel
adalah (1) transpor aktif
melalui membran sel
pada salah satu sisi sel
yang terdapat di lapisan
tersebut dan kemudian
(2) difusi sederhana
atau difusi terfasilitasi
melalui membran pada
sisi sel yang
berlawanan
Endositosis
• Terutama terjadi pada sel-sel hewan, karena sel tumbuhan
berdinding kaku
• Sel membentuk pseupodia yang menelan makromolekul, lalu
berfusi dan lepas dari membran membentuk vesikula internal
dan menuju lisosom
• Pengambilan kolesterol: LDL dikenali reseptor
→ reseptor mengumpul → clathrin mengikat
ujung reseptor di bagian dalam membran →
membran lepas membentuk vesikula yang
berlapis clathrin → clathrin semakin berkurang
membentuk vesikula tak berlapis (endosom)
→ berfusi dengan vesikula CURL → pH rendah
melepas reseptor → reseptor didaur ulang di
membran
Eksositosis

• Vesikula transport
berfusi dengan
membran plasma
• Digunakan untuk
sekresi protein
hormon (insulin),
serum protein,
matriks
ekstraseluler
(kolagen)
Pinositosis

Anda mungkin juga menyukai