02 Dasar GC&GC-MS

KROMATOGRAFI GAS
Injektor Detektor
(FID/TCD)
PUSAT PENELITIAN KIMIA - LIPI
GC
Kolom

Oven
Gas
Gambar 1. Skema alat GC
RCChem Learning Centre

TEORI DAN SISTEM PERALATAN GC
Kromatografi Gas:
 Adalah suatu teknik untuk memisahkan campuran zat yang mudah
menguap dengan cara melewatkan aliran gas pada suatu fasa diam
(stationary phase)
Injektor Oven Detektor Rekorder
Pema kolom
sok
Gas
Gas kromatograp terdiri dari :
 Suatu aliran gas,
 Suatu tempat injeksi,
 Suatu kolom pemisah
 Suatu detektor
*
GAS-GAS BERTEKANAN
 Gas Pembawa (Carrier gas)

 Tidak bereaksi dengan analit
 Cocok dengan detektor yang digunakan:
- TCD : He
- FID : He atau N2
- ECD : sangat kering, N2 bebas O2,
Ar +5% CH4
- “Research grade” sangat mahal
gunakan UHP
Flow control
 Perlu pengontrol yang presisi tinggi agar
tidak ada kesalahan waktu retensi

Tempat injeksi (injektor):
Pengarah jarum Septum

injektor
Baut Septum
Purge
Gas
pembawa Syringe
(10 L)
Split
Glass insert
Adaptor Kolom
Gambar 3. Bagan injektor GC

Kolom GC

KOLOM (FASA DIAM)
Kolom merupakan jantungnya pemisahan dalam GC

Unjuk kerja kolom ditentukan oleh :

1. Jenis kolom : - Kemas (Packed) atau
- Kapiler (Open tubular)
2. Ukuran kolom : - Panjang
- diameter dalam
- ukuran partikel
3. Fasa diam : - jenis bahan
- ketebalan lapisan

Jenis Kolom GC
Kolom Kemas Kolom Kapiler

Wall-Coated
Open Tubular
Columns
(WCOT)
 Biasanya 1/8” diameter Porous-Layer

(3,2 mm O.D, 2-4 mm I.D), Open Tubular
Panjang 1 – 10 m Columns
(PLOT)
 Kecepatan alir maksimum
1 mL/menit atau 8 cm/menit

JENIS KOLOM (FASA DIAM)
KOLOM KEMAS (PACKED) KOLOM KAPILER (CAPPILARY)
L=1–5m L = 15 – 30 m
ID = 2-4 mm ID = 0,25 mm
LAPISAN
ADSORBEN FASA DIAM
(FS DIAM) 0,25 m
Gambar 4. Kolom GC
KOLOM KAPILER
Fasa Diam Penyangga padat dila Partikel fasa diam
Cair pisi fasa diam cair padat
Dinding kolom
Wall-coated Support-coated Porous-layer

open tubular open tubular open tubular
column column column
(WCOT) (SCOT) (PLOT)
Gambar 5. Jenis kolom kapiler

*
Perbandingan Kolom Kemas vs Kapiler
Parameter Kemas Kapiler

Diameter luar 3,2 mm 0,40 mm
Diameter dalam 2,2 mm 0,25 mm
df 5 m 0,25 m
Panjang kolom 1-2m 15 – 60 m

Flow 20 mL/mnt 1 mL/mnt
Ntot 4.000 180.000
Hmin 0,5 mm 0,3 mm
Keuntungan Beaya murah Efisiensi tinggi
Mudah dibuat Lebih cepat
Mudah memakai Lebih inert
Sampel lebih banyak Perlu sedikit jenis kolom
Bagus untuk gas-gas Baik untuk campuran
kompleks

*
Temperatur Kolom
 Diatur agar analit dapat melewati relatif cepat

(tidak terkondensasi)
 T relatif terhadap titik didih analit ?

 Lebih disukai bila T << Tboiling
 Tetapi T > Tdewpoint dari analit
 T lebih rendah
- Waktu analisis lebih lama
- Resolusi lebih baik
 T sering diprogram
- Analit-analit dengan rentang volatilitas besar

Mekanisme pemisahan didalam kolom

Jenis Kolom vs Pemisahan
Kolom Kemas:
- Resolusi rendah
- Jumlah puncak lebih
sedikit
- Jumlah pelat rendah

1 5 10 15 20 25 30 35 menit
Kolom Kapiler:
- Diperlukan sedikit sampel
- Resolusi lebih tinggi
- Puncak lebih banyak
- Analisis lebih cepat
1 5 10 15 20 25 30 35 menit
Gambar 6. Perbandingan resolusi kolom kemas vs

kolom kapiler

Tabel 2. Jenis Fasa Diam untuk Kolom GC & aplikasinya
Fasa diam Nama dagang Aplikasi umum
Hydrocarbon; polynuclear
Polydimethyl siloxane OV-1, SE-30 aromatics; drug; steroids;
PCBs
Poly(phenylmethyldimethyl) OV-3, SE-52 FAME; alkaloids; drugs;

siloxane (10% phenyl) Halogenated compounds
Poly(phenylmethyl) Drugs; steroids,
OV-17 pesticides; glycols
siloxane (50% phenyl)
Poly(trifluoropropyldimethyl) Chlorinated aromatics,
siloxane OV-210 nitroaromatics, alkyl-
benzenes
Polyethylene glycol Free acids; alcohols,
Carbowax 20M ethers; essential oil;
glycols
Poly(dicyanolallyldimethyl) PUFA; rosin; acids;
OV-275 alcohols
siloxane

*
Tabel: Skala polaritas kolom GC (Chrompack – J & W)
Polaritas Jenis fasa diam Kode
0 Squalene
5 CP-Sil 5 CB, 100% Methyl DB-1

8 CP-Sil 8 CB, 5% Phenyl DB-5
13 CP-Sil 13 CB, 14% Diphenyl
19 CP-Sil 19 CB, 7% Phenyl, 7% Cyanoprophyl DB-1701
43 CP-Sil 43 CB, 25% Phenyl, 25% Cyanoprophyl DB 225
52 CP-Wax 58 CB, Polyethylene glycol DB Wax
58 CP-Wax 58 CB, Polyethylene glycol, DB FFAP

nitroterephthalic acid ester
88 CP-Sil 5 CB, 100% Cyaniprophyl
100 OV-275, 2-Cyanoethyl 1/3 Cyanoprophyl

Tabel 3. Jenis-jenis detektor GC yang umum
Detektor Prinsip kerja Limit deteksi Aplikasi
TCD Pengukuran daya 400 pg/mL universal

hantar panas
FID Nyala H2 + O2 Plasma 2 pg/s Organik karbon
2000 C
Respon tergantung jmlh C

ECD N2 +  e- ; e- + Mencapai serendah Organik mengandung;
sampel kehilangan 1 5 fg/s -F, -Cl,-Br,-I, & -CN, NO2
(arus)
FPD Nyala H2 + O2 Plasma < 1 pg/s (fosfor) Senyawa organik
1600 C < 10 pg/s (sulfur) mengandung P, S
NPD Nyala H2 + O2 Plasma 100 fg/s Senyawa organik
1600 C mengandung P, N
PID UV Ionisasi unt analit - Senyawa organik
organik
MS Ionisasi analit 25 fg – 100 ng Senyawa organik
FT-IR Spektrum vibrasi 200 pg – 40 ng Senyawa organik

TCD
Thermal Conductivity Detector (Daya hantar panas)
Sambungan ke sumber
Tenaga listrik dan rangkaian
Aliran gas
Aliran gas
Filamen
Gambar 8. Bagan TCD

Tabel 4. Konduktivitas panas gas-gas pada 273K, 1 atm
Gas J/K BM Gas cgs (0C) BM

x105
H2 0,179 2 Hidrogen 41,6 2
He 0,141 4 Helium 34,8 4

NH3 0,0215 17 Metana 7,2 16
N2 0,0243 28 Nitrogen 5,8 28
C2H4 0,0470 28 Pentana 3,1 72
O2 0,0246 32 Heksana 3,0 86
Ar 0,0862 40
C3H8 0,0851 44
CO2 0,0844 44
Cl2 0,0076 71

FID
Flame Ionization Detector (Detektor Pengionan Nyala)
Penutup tower
Probe sinyal
Silinder pengumpull
+
Ujung nyala
-
Probe penyulut
Gas H2 + udara
Gas pembawa
Gambar 9. Bagan FID
Tabel 5. Senyawa yang kurang/tidak sensitif thd FID
He CS2 NH3
Ar COS CO
Kr H2S CO2
Ne SO2 H2O
Xe NO SiCl4
O2 N2O SiHCl3
N2 NO2 SiF4

ECD
Electron Capture Detector (Detektor Penangkap Elektron)
+
-
Arah keluar
Sumber
Radioaktif Ni-63
Gas pembawa
Gambar 10. Bagan ECD
Tabel 6. Respon relatif molar ECD
Analit Respon ECD Analit Respon ECD
CH3Cl 1,4 CHCl = CCl2 460
CH2Cl2 3,5 CCl2 = CCl2 3.600
CHCl3 420 Ph - Cl 0,026

CCl4 10.000 Ph – CH2Cl 38
CH3CH2Cl 1,9 CF3Cl 6,3
CH2ClCH2Cl 4,2 CHF2Cl 1,8
CH3CHClCH3 1,8 CF2Cl2 160
(CH3)OCl 1,5 CFCl3 4.000
CH2 = CHCl 0,0062
CH2 = CCl2 17
trans-CHCl=CHCl 1,5
cis-CHCl=CHCl 1,1

FPD
Flame Photometric Detector (Detektor Fotometri Nyala)
Fiber optik Nyala

Ke PMP
H2 Udara
Gas pembawa
Gambar 11. Bagan FPD

KEUNTUNGAN GC
 Analisisnya cepat
- Umumnya dalam satuan menit (bahkan detik)
- Dapat diotomatisasi
 Jumlah sampel sedikit (dibutuhkan L atau g)

 Resolusi tinggi
- N mencapai 1,3 x 106
 Handal, relatif sederhana dan murah ( ~ $20,000 )
 Bisa non-destruktif
- Misalnya on-line dengan MS
 Tersedia detektor-detektor sensitif (ppm bahkan ppb)
 Sangat akurat (RSD = 1 – 5%)

KERUGIAN GC
 Terbatas untuk sampel mudah menguap (volatil)

- Suhu kolom terbatas ~ 380 C
- Analit harus mempunyai titik didih rendah (b.p. < 500 C)
 Tidak cocok untuk sampel yang tidak stabil terhadap panas

 Beberapa sampel mungkin perlu preparasi tertentu
- Sampel harus larut dan tidak bereaksi dengan kolom
 Memerlukan teknik spektroskopi (mis MS) untuk konfirmasi
puncak

TEKNIK GC-MS
?
A B
A B
Kromatogram sampel Kromatogram standar
Teknik Kualitatif Kuantitatif
GC Kurang Bagus
MS Bagus Kurang
IR Bagus Kurang

TEKNIK GC-MS
?
GC A B
A B
IR MS
C6H8O
C6H8O
10 40 70 100

TEKNIK GC-MS
Online
Interface
GC MS

Oven
Gas
Gambar skema alat GC-MS

Interfacing
Dari GC Ke MS
Tabung berpori Pompa vakum

Pompa vakum
Jet separator
Dari GC Ke MS
Gambar skema diagram separator untuk

interfacing GC-MS
Interfacing
 Solven
Pompa vakum
 Analit
 Gas pembawa
   
 
  

    
         
  
         
Dari GC      
  Ke MS
 
        
  
   
  
   
  
  
Gambar skema diagram jet separator untuk

interfacing GC-MS

TEKNOLOGI MS ANALYZER
 Magnetic sector
 Quadrupole MS
Time-of-flight MS (TOF)
 Ion trap

Ruang Sumber Repeller
Electron trap
Filamen
M
M
M
S N
F+ F+ M+
F+
M+
F+
Focusing
Ions
Source slit
Gambar skema suatu sumber ion

Sampel Inlet
Magnetik sektor analyzer

Filamen
Kolektor ion
Magnet

Gambar skema quadrupole analyzer
Batang quodrupole Ke Detektor

+ +
Ions
Ion beresonansi
- Yang dideteksi
Ion non-resonansi
tidak dideteksi

Gambar skema Time-of-flight analyzer
( TOF )
Filamen
Katoda
ion
Ions
Sampel Anoda
Daerah oo
separasi
Daerah
ionisasi
Anoda
Vakum

Ionisasi Dalam MS
16
1. Ionisasi Elektron (EI = Electron Ionization)
Metana pada tekanan rendah

CH4 + e- CH4+ + CH3+ + CH2+ + CH+ + C

m/z 16 15 14 13 12
10 50 m/z
2. Ionisasi Kimia (CI = Chemical Ionization)
17
Pada tekanan tinggi terjadi tumbukan
29
CH4 + + CH4 CH5+ + CH3+
17
CH4 + CH3+ C 2H 5+ + H2
41
29
CH4 + C2H5+ C 3H 5+ + H 2
41 10 50 m/z
SPEKTROMETRI MASSA
Molekul-molekul dalam keadaan gas pada tekanan rendah
ditembak dengan elektron-elektron berenergi tinggi : ion
M + e M+ + 2e
Molekul elektron Ion molekul
Contoh : H:N:H + e H:N:H + + 2e

H H 17
H:N: + + H
H 16
H:N: + + H
15
:N: + + H
14

SPEKTROMETRI MASSA
Molekul-molekul dalam keadaan gas pada tekanan rendah
ditembak dengan elektron-elektron berenergi tinggi : ion
M + e M+ + 2e
Molekul elektron Ion molekul
Contoh : H:N:H + e H:N:H + + 2e

H H 17
100
H:N: + + H
m/e Intensitas
H 16
14 2,2
15 7,5 +
16 80
H:N: + H
17 100 base 15
18 0,4
:N: + + H
14
10 15 20

Contoh MS: C6H14 + e- +
C6H14 + 2e-
ion molekul
e-
H H H H H H H H H H H H
H:C : C : C : C : C : C:H H:C : C : C : C : C +. C:H + 2e-
m/e 86 e-
H H H H H H
H:C : C : C : C : C+ .C:H
H H H H H H
71 15
e-
H:C : C : C : C : C : C:H H:C : C : C : C +.C : C:H + 2e-
e-
H H H H H H
H:C : C : C : C+ .C : C:H
H H H H H H
57 29
43 43
H H H H H H
H:C : C: C: C: C: C: H
H H H H H H
71 15
57 29
100 57
80
C6H14
Intensitas
43
60
M+
40 29 86
20 71 M+ +1
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Spektrum massa Heksana m/e

Isotop : Atom- atom dari unsur yang sama
tetapi nomor massa berbeda.
Inti atom N
•
M
• •••
•••••• •••
L P = 7 (Proton)
K
n = 7 (Netron)
•• •• •
14N
14N
Proton sama
Netron beda
L M
• Inti atom N
•• ••••• •
K
P = 7 (Proton)
•• •• ••• •• •• n = 8 (Netron)
15N 15
N
Rasio isotop 12C
N=14 100
Karbon rasio isotop: = 100
13C = 1,08
N=15 0,38
Hidrogen Rasio isotop 1H = 100
2H = 0,018

Tabel 1. Kelimpahan isotop relatif unsur-unsur
Unsur Isotop umum Kelimpahan alam relatif
12 13
Karbon C 100 C 1,08
1 2
Hidrogen H 100 H 0,016
14 15
Nitrogen N 100 N 0,38
16 17 18
Oksigen O 100 O 0,04 O 0,20
19
Fluor F 100
32 33 34
Sulfur S 100 S 0,78 S 4,40
35 37
Khlor Cl 100 Cl 32,5
79 81
Brom Br 100 Br 98,0
127
Iod I 100

PENENTUAN RUMUS MOLEKUL DARI ISOTOP TEPAT
Unsur BA Nuklida Massa
1 1,00783
Hidrogen 1,00794 H
2,01410
12
C 12,00000
Karbon 12,01115 13
C 13,00336
14
N 14,0031
Nitrogen 14,0067 15
N 15,0001
16
O 15,9949
17
Oksigen 15,9994 O 16,9991
18
O 17,9992
19
Fluorin 18,9984 F 18,9984
31
Fosfor 30,9784 P 30,9738
32
S 31,9721
33
Sulfur 32,0660 S 32,9715
34
S 33,9679
RESOLUSI: Mm Mn
Mn H
R= h
x 100  10 %
Mn - Mm H
h
Mn > Mm
Untuk: Massa 400

R = 400
Massa 399
Untuk: Massa 500,00
R = 10.000
Massa 499,95
R = 400 - 4000 Resolusi rendah
R = 10.000 - 15.000 Resolusi tinggi

Contoh
Bagaimana membedakan molekul: CO, N2, CH2N, C2H4
Semuanya massa nominal = 28 (BM =28)
12C 12,0000 14N 28,0062 12C 24,0000

2 2
16O 15,9949 1H4 4,0312
27,9949 28,0312
12C 12,0000
1H 2,0156
2
14N 14,0031
28,0187

02 Dasar GC&GC-MS

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

02 Dasar GC&GC-MS

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

KROMATOGRAFI GAS

Gambar 1. Skema alat GC

RCChem Learning Centre

Injektor Oven Detektor Rekorder

 Gas Pembawa (Carrier gas)

RCChem Learning Centre

Pengarah jarum Septum

Gambar 3. Bagan injektor GC

RCChem Learning Centre

Kolom merupakan jantungnya pemisahan dalam GC

Unjuk kerja kolom ditentukan oleh :

RCChem Learning Centre

Kolom Kemas Kolom Kapiler

 Biasanya 1/8” diameter Porous-Layer

RCChem Learning Centre

KOLOM KEMAS (PACKED) KOLOM KAPILER (CAPPILARY)

Wall-coated Support-coated Porous-layer

Gambar 5. Jenis kolom kapiler

Parameter Kemas Kapiler

Panjang kolom 1-2m 15 – 60 m

RCChem Learning Centre

 Diatur agar analit dapat melewati relatif cepat

 T relatif terhadap titik didih analit ?

RCChem Learning Centre

Mekanisme pemisahan didalam kolom

RCChem Learning Centre

- Jumlah pelat rendah

Gambar 6. Perbandingan resolusi kolom kemas vs

RCChem Learning Centre

Fasa diam Nama dagang Aplikasi umum

Poly(phenylmethyldimethyl) OV-3, SE-52 FAME; alkaloids; drugs;

RCChem Learning Centre

Polaritas Jenis fasa diam Kode

5 CP-Sil 5 CB, 100% Methyl DB-1

8 CP-Sil 8 CB, 5% Phenyl DB-5

13 CP-Sil 13 CB, 14% Diphenyl

19 CP-Sil 19 CB, 7% Phenyl, 7% Cyanoprophyl DB-1701

43 CP-Sil 43 CB, 25% Phenyl, 25% Cyanoprophyl DB 225

52 CP-Wax 58 CB, Polyethylene glycol DB Wax

58 CP-Wax 58 CB, Polyethylene glycol, DB FFAP

100 OV-275, 2-Cyanoethyl 1/3 Cyanoprophyl

RCChem Learning Centre

Detektor Prinsip kerja Limit deteksi Aplikasi

TCD Pengukuran daya 400 pg/mL universal

Respon tergantung jmlh C

FT-IR Spektrum vibrasi 200 pg – 40 ng Senyawa organik

RCChem Learning Centre

Gambar 8. Bagan TCD

RCChem Learning Centre

Gas J/K BM Gas cgs (0C) BM

He 0,141 4 Helium 34,8 4

RCChem Learning Centre

RCChem Learning Centre

Analit Respon ECD Analit Respon ECD

CH3Cl 1,4 CHCl = CCl2 460

CH2Cl2 3,5 CCl2 = CCl2 3.600

CHCl3 420 Ph - Cl 0,026

CCl4 10.000 Ph – CH2Cl 38

CH3CH2Cl 1,9 CF3Cl 6,3

CH2ClCH2Cl 4,2 CHF2Cl 1,8

CH3CHClCH3 1,8 CF2Cl2 160

(CH3)OCl 1,5 CFCl3 4.000

CH2 = CHCl 0,0062