Anda di halaman 1dari 24

PENATALAKSANAAN DIET

GASTROENTERITIS
SRI WAHYUNINGSIH, SKM
 Gastroenteritis adalah peradangan pada lambung dan usus.
Diare merupakan bagian dari gejala gastroenteritis.

 Diare (mencret) adalah buang air besar cair >3x sehari


dengan konsistensi tinja cair. Definisi ini tidak berlaku untuk
bayi yang diberi ASI. Bagi bayi dengan konsumsi ASI, buang
air besar sampai 5-6 kali masih dalam batas normal.
GEJALA

 GEJALA UMUM
1. Demam ringan
2. Mual, bisa disertai muntah
3. Diare ringan sampai sedang
4. Kram perut
 GEJALA YANG LEBIH SERIUS
1. Ada darah di muntahan atau di tinja
2. Muntah lebih dari 48 jam
3. Demam
4. Nyeri perut
5.Dehidrasi
BERDASARKAN JENISNYA
DIARE DIBEDAKAN

1.Diare akut cair (acute watery diarrhea)


2.Diare berlendir darah (dysenteriform diarrhea).
BERDASARKAN PERJALANANNYA
DIARE DIBAGI MENJADI

1. Diare Akut,
2. Diare Kronis,
3. Diare Persisten (tanpa infeksi)
PENYEBAB
GASTROENTERITIS

1. Infeksi berbagai macam bakteri yang disebabkan oleh


kontaminasi makanan maupun air minum;
2. Infeksi berbagai macam virus;
Penyebab diare terbanyak pada balita adalah diare karena virus,
yaitu Rotavirus.
1. Alergi makanan, khususnya susu atau laktosa (makanan yang
mengandung susu);
2. Parasit yang masuk ke tubuh melalui makanan atau minuman
yang kotor.
PROSES PENYAKIT GASTROENTERITIS

Bakteri, virus, parasit masuk melalui saluran pencernaan.


Setelah melalui barier asam lambung, kuman yang lolos akan
berkembang biak di lumen usus. Hal tersebut akan
mengganggu kerja usus: fungsi penyerapan usus akan
terganggu, produksi cairan usus akan meningkat, dan
gerakan usus juga meningkat. Gangguan kerja usus ini yang
akan menyebabkan diare. Sedangkan racun yang dihasilkan
oleh kuman, akan menimbulkan gejala demam, mual, dan
muntah.
PENCEGAHAN
GASTROENTERITIS
1. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu
penting:
1) Sebelum makan,

2) Setelah BAB dan BAK,

3) Sebelum memegang bayi,

4) Setelah menceboki anak dan

5) Sebelum menyiapkan makanan;

2. Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara
lain dengan cara merebus, pemanasan dengan sinar matahari
atau proses klorinasi: dan selalu memasak makanan.
PENYEMBUHAN GASTROENTERITIS

1. Minum dan makan secara normal untuk menggantikan cairan


tubuh yang hilang.
Pasien diare tidak boleh dipuasakan, makanan diberikan sedikit-
sedikit tetapi sering, prinsipnya: berikan makanan yang
mudah dicerna yang tidak membebani usus dan mengiritasi
usus, seperti: rendah serat, banyak kuah, hindari santan dan
hindari bumbu-bumbu menyengat, berikan buah-buahan
terutama pisang dan apel, karena kedua buah tersebut
mengandung kaolin, pektin, dan kalium yang dapat
mengurangi diare.
1. Untuk bayi dan balita, teruskan minum ASI (Air Susu Ibu);
3. Cairan Rumah Tangga (CRO) dan oralit.
Oralit merupakan salah satu cairan pilihan untuk mencegah dan
mengatasi dehidrasi. Cairan yang biasa disebut sebagai
cairan rumah tangga ini harus segera diberikan pada saat
mulai diare. Jika terjadi muntah, pemberian cairan dapat
dihentikan selama kurang lebih 10 menit, selanjutnya cairan
diberikan perlahan-lahan (misalnya 1 sendok setiap 2-3
menit).Oralit sudah dilengkapi dengan elektrolit, sehingga
dapat mengganti elektrolit yang ikut hilang bersama cairan.
Oralit dapat mengurangi BAB sebesar 20% dan mengurangi
muntah 30%, dan dapat mengurangi kebutuhan cairan infus
sebesar 33%. Cairan rumah tangga bisa meliputi air mineral,
kuah sup, air teh encer, jus buah segar. Larutan-larutan yang
4. Suplementasi seng (zinc), dapat mempercepat penyembuhan
serta mengurangi angka kekambuhan diare. Seng membantu
pemulihan vili-vili usus yang rusak akibat diare.
5. Antimikroba yang sesuai dengan diagnosis diare. Diare
karena infeksi virus, tidak rasional bila diberikan antimikroba,
cukup dengan pengobatan penunjang saja.
6. Bila diare sangat frekuen dapat diberikan obat-obat yang
berfungsi untuk mengurangi pergerakan usus, tetapi dengan
pengawasan dokter.
7. Bisa diberikan juga obat-obat yang bersifat absorben, seperti
arang aktif, dan kaolin pectin, yang dijual bebas
TERAPI DIET

Pasien dengan diare akut, akan diberikan DIET RENDAH SISA.


Diet rendah sisa adalah makanan yang terdiri dari bahan
makanan rendah serat dan hanya sedikit meninggalkan sisa.
Yang dimaksud dengan sisa adalah bagian-bagian makanan
yang tidak diserap seperti yang terdapat di dalam susu dan
produk susu serta serat daging yang berserat kasar. Selain
itu, makanan lain yang merangsang saluran cerna harus
dibatasi.
TUJUAN DIET

Memberikan makanan yang sesuai kebutuhan gizi yang sedikit


mungkin meninggalkan sisa sehingga dapat membatasi
volume feses dan tidak merangsang saluran cerna.
SYARAT DIET

1. Energi cukup sesuai dengan umur, gender, dan aktivitas


2. Protein cukup yaitu 10-15 % dari kebutuhan energi total
3. Lemak sedang yaitu 10-25 % dari kebutuhan energi total
4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa kebutuhan energi total
5. Menghindari makanan berserat tinggi dan sedang sehingga
asupan serat maksimal 8 g/hari. Pembatasan ini disesuaikan
dengan toleransi perorangan
6. Menghindari susu, produk susu, dan daging berserat kasar
sesuai dengan toleransi perorangan
7. Menghindari makanan yang terlalu berlemak, terlalu manis,
terlalu asam, dan berbumbu tajam
8. Makanan dimasak hingga lunak dan dihidangkan pada suhu
tidak terlalu panas dan dingin
9. Makanan diberikan dalam porsi kecil
10..Bila untuk jangka waktu lama atau dalam keadaan khusus,
diet perlu disertai suplemen vitamin, dan mineral, makanan
formula, atau makanan parenteral.
MACAM DIET RENDAH SISA

1. DIET RENDAH SISA I


2. DIET RENDAH SISA II
DIET RENDAH SISA I

Adalah makanan yang diberikan dalam bentuk saring atau


diblender. Makanan ini menghindari makanan yang berserat
tinggi dan sedang, bumbu yang tajam, susu, daging berserat
kasar dan membatasi penggunaan gula dan lemak.
Kandungan serat maksimal 4 gr. Diet ini rendah energi dan
sebagian besar zat gizi.
MAKANAN YANG DIANJURKAN UNTUK
DIET RENDAH SISA I

1. KH = Bubur disaring;Roti dibakar; kentang dipure; makaroni, mi, bihun


direbus;biskuit;krakers; tepung-tepungan di puding atau dibubur
2. PH = Hati; Ayam; Ikan digiling; Telur di rebus, ditim, di ceplok air
3. PN = Tahu di tim atau direbus; Susu Kedelai
4. Sayuran = Sari Sayuran
5. Buah = Sari Buah
6. Minuman = Teh, Sirup, Kopi encer
7. Bumbu = Garam, Gula
BAHAN MAKANAN YANG TIDAK DIANJURKAN
UNTUK DIET RENDAH SISA I

1. KH= Beras tumbuk; Beras Ketan; Jagung, Ubi, Singkong,


Talas; Cake; Dodol
2. PH= Daging berserat kasar, Ayam dan Ikan yang diawetkan,
di goreng; Telur Ceplok, Udang, Kerang, Susu dan produk
susu.
3. PN= Kacang2an seperti kacang tanah, kacang merah, kacang
tolo, kacang hijau, kacang kedelai, tempe, oncom
4. Sayuran: Sayuran dalam keadaan utuh
5. Buah: Buah dalam keadaan utuh
6. Bumbu: Bawang, Cabe, Jahe, Merica, Ketumbar, Cuka dan
bumbu yang tajam
DIET RENDAH SISA II

 Merupakan peralihan dari Diet Rendah Sisa I ke


makanan biasa. Diet diberikan bila penyakit mulai
membaik atau bila penyakit bersifat kronis. Makanan
diberikan dalam bentuk cincang atau lunak. Makanan
berserat sedang diperbolehkan dalam jumlah
terbatas, makanan berserat tinggi tidak
diperbolehkan. Susu diberikan maksimal 2 gelas
perhari
BAHAN MAKANAN YANG DIANJURKAN
UNTUK DIET RENDAH SISA II

1. KH: Beras dibubur/di tim; Roti Bakar; Kentang Rebus; Krakers,


Tepung2an di bubur atau di buat puding.
2. PH: Daging; Hati; Ayam; Ikan direbus, ditumis, dikukus, diungkep,
dipanggang; Telur rebus, ditim, ceplok air, didadar; Susu maksimal
2 gelas perhari.
3. PN: Tahu; Tempe ditim;Susu kedelai
4. Sayuran: Sayuran yang berserat rendah dan sedang (kacang
panjang, buncis muda, bayam, labu siam, tomat masak, wortel
direbus, dikukus, ditumis.
5. Buah2an: Semua sari buah; buah segar yang
matang; tidak menimbulkan gas seperti pepaya;
pisang; jeruk; advokat.
6.Lemak: Margarin, mentega, minyak dalam jumlah
terbatas untuk menumis, mengoles dan setup
7.Minuman: Kopi encer, the encer, sirup
8.Bumbu: Garam, Gula, Salam, Laos, kunyit, kunci
dalam jumlah terbatas.
BAHAN MAKANAN YANG TIDAK DIANJURKAN

1.KH: Beras ketan; beras tumbuk; beras merah;


jagung; ubi; singkong; talas; kue2 yang manis dan
gurih
2.PH: Daging berserat kasar; Ikan, daging, ayam yg
diawet; Daging babi; Telur mata sapi; telur dadar
3.PN: Kacang merah; kacang tanah, kacang hijau;
kacang kedelai; kacang tolo.
4.Sayuran: Sayuran berserat tinggi,sayuran yang
dimakan mentah
5.Lemak: Minyak untuk menggoreng; lemak hewan;
Kelapa dan santan
6.Minuman : Kopi dan the kental
7.Bumbu: Cabe dan merica

Anda mungkin juga menyukai