Anda di halaman 1dari 36

SIDANG HASIL SKRIPSI

PENGARUH TERAPI MUROTTAL AL-QUR’AN


DAN HYDROTHERAPY TERHADAP TINGKAT
INSOMNIA LANSIA DI DESA PARUNGKAMAL

ANI SELFI YULIANTI


11151040000059
Pendahuluan

Tinjauan Pustaka

Kerangka Konsep, Hipotesis dan Definisi


Operasional

Metodologi Penelitian

Hasil Penelitian

Pembahsan

Kesimpulan dan Saran


• Latar Belakang
WHO Tahun 2020 11,34%
dr total populasi
UHH
Tahun 2050 ↑ 3X
lipat
72,2 tahun

68,6 tahun → 23,66 juta 24,7 juta


70,8 tahun (9,03%) (9,3%)
Persentase Penduduk Lansia
Diatas 10% Provinsi Jateng Jumlah
DI lansia 3.983.203 jiwa
Yogyakarta
10,34%13,04%
Jawa Timur
10,40%
Jawa Tengah
Kabupaten
Banyumas jumlah
lansia 208.170 jiwa
Tiga Desa Dengan Jumlah
Lansia Terbanyak
Kecamatan Lumbir
Lumbir
jumlah lansia 6.075 jiwa
809
1.304 Parungka
mal
Cirahab
Indonesia berada
833
diurutan ketiga setelah
Tiongkok dan India
Lansia Perubahan
sistem tubuh Insomnia

Mempengaruhi
Prevalensi Insomnia
kebutuhan tidur
Insomnia
23,3% Sedang
55,8% Insomnia
Dampak Ringan

Rasa kantuk berlebih disiang hari, Data WHO, lansia yg


rasa lelah meningkat, disorientasi, mengalami insomnia akan
mengalami KLL ±80 juta
perubahan mood, perubahan org/tahun & biaya yg
fungsi imun alami & seluler dikeluarkan ±100 $/tahun
Penanganan
Alternative Non-
Farmakologis
Farmakologis
Terapi
Lansia
Obat sedative relaksasi
mengalami
hipnotik perubahan
farmakodinamik • Merendam kaki
Hydrotherapy dengan air hangat
Efek samping:
toleransi dosis & Psikoreligi
• Terapi murottal Al-
Qur’an
amnesia
anterograde
(jangka panjang) Resti terhadap kondisi lansia
Studi Pendahuluan pada bulan
Januari: dari 30 orang, 19 orang
diantaranya mengalami gangguan
tidur insomnia

Gejala yang dialami: sulit memulai tidur,


terbangun pd malam hari, butuh waktu lama
untuk tidur kembali saat terbangun, bangun
pagi lebih awal, merasa lelah & kantuk pd
siang hari, pusing serta nyeri sendi

Adakah pengaruh terapi murottal Al-


Rumusan
Qur’an dan hydrotherapy terhadap
Masalah
tingkat insomnia lansia di Desa
Parungkamal
Tujuan Penelitian

Tujuan Umum
• Mengetahui pengaruh setelah pemberian
intervensi

Tujuan Khusus
• Identifikasi karakteristik demografi
• Identifikasi komponen tingkat insomnia
• Identifikasi tingkat insomnia pre & post test
• Identifikasi perbedaan rerata skor pre & post
test
Perubahan kognitif
Perubahan psikososial
Lanjut usia Perubahan psikologis
Perubahan spiritual
Perubahan aspek fisiologis

Perubahan pada sistem saraf & endokrin

Sekresi norepineprine &


serotonin terganggu

Terganggunya irama sirkadian

Usia, Penyakit fisik


Obat-obatan dan zat tertentu Gangguan Tidur:
Kecemasan, Depresi  Kualitas & kuantitas tidur buruk
Lingkungan Aktivitas Fisik  Peningkatan frekuensi terbangun
Asupan makanan, Nokturia di malam hari & rasa kantuk
Jet lag, Pekerja shift yang berat di siang hari
Penyakit Mental
Outcome:
Perubahan pola tidur mendekati normal
Terapi

Farmakologis Non - Farmakologis

Diet & terapi Psikoreligi Meditasi Relaksasi Hydrotherapy


nutrisi progresif (merendam dg air
hangat)
Terapi audio: Murottal
Al-Qur’an
Kaki

Sistem limbik Terdapat saraf terutama pada kulit

Mempengaruhi keseimbangan korteks adrenal Flexus venosus

Diteruskan menuju kornu posterior


Membentuk Merangsang Penurunan
gelombang delta serotonin kortisol
Ke medulla spinalis

Ke ventro basal thalamus

Efek soparifik (ingin tidur) Menuju nukleus rafe

Bagan 2.2 Kerangka Teori: modifikasi dari teori Darmojo (2009), Potter & Perry (2010), Maryam
(2008), Stanley (2007), Anita dkk (2016), Arnot (2009), Campbell & Reece (2010)
• Kerangka Konsep
Pretest Intervensi Terapi: Posttest
Tingkat Insomnia - Merendam kaki dengan Tingkat Insomnia
Lansia air hangat Lansia
(Variabel - Terapi murottal Al- (Variabel
Dependent) Qur’an Dependent)
(Variabel Independent)

Variabel Confounding:
Usia, Penyakit fisik, Obat-obatan dan zat
tertentu, Kecemasan, Lingkungan, Asupan
makanan, Jet lag, Pekerja shift, Depresi,
Penyakit mental, Aktivitas fisik, Nokturia

= variabel terikat

= variabel bebas

= variabel berpotensi perancu yg dikontrol


• Hipotesis

Hα: Terdapat pengaruh terapi murottal Al-Qur’an


dan hydrotherapy terhadap tingkat insomnia lansia
di Desa Parungkamal.

Ho: Tidak adanya pengaruh terapi murottal Al-


Qur’an dan hydrotherapy terhadap tingkat insomnia
lansia di Desa Parungkamal. .
• Definisi Operasional
ariabel Penelitian Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Terapi Murottal Terapi Murottal Al-Qur’an adalah 1. Meminta para responden Lembar observasi (cek Perlakuan dikatakan Nominal
Al-Qur’an terapi mendengarkan surat Ar- (lanjut usia) untuk list), yang terdiri dari: berhasil jika:
Rahman dan Al-Mulk sampai mendengarkan Al-Qur’an komponen prosedur 1. Responden penelitian
responden tertidur pada malam surat Ar-Rahman dan Al- tindakan, tanggal melakukan dengan
hari, yang dibacakan oleh Syeikh Mulk selama 18 menit 42 perlakuan, jam baik dan benar sesuai
Musyairi Rasyid al-Afassy dengan detik sebelum tidur perlakuan, keterangan prosedur yang
frekuensi 60 dB. malam selama tiga hari tindakan dan paraf diberikan peneliti.
berturut-turut. responden 2. Responden penelitian
2. Dengan menggunakan melakukan perlakuan
lembar observasi yang selama tiga hari
dibuat oleh peneliti dan berturut-turut.
di isi oleh responden
dengan sejujur-jujurnya
ariabel Penelitian Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Hydrotherapy Hydrotherapy (Merendam Kaki 1. Meminta reponden untuk Lembar observasi (cek Perlakuan dikatakan Nominal
(Merendam Dengan Air Hangat) adalah terapi merendam kakinya list), yang terdiri berhasil jika:
Kaki Dengan Air non farmakologis dengan dengan air bertemperature dari:komponen 1. Responden penelitian
0 0
Hangat) memberikan rangsangan hangat 37 C-39 C selama 10 prosedur tindakan, melakukan dengan
pada kaki dengan temperature air menit sebelum tidur tanggal perlakuan, jam baik dan benar sesuai
0 0
37 C-39 C yang dapat malam selama tiga hari perlakuan, keterangan prosedur yang
menimbulkan rasa rileks dan berturut-turut. tindakan dan paraf diberikan peneliti.
tenang dalam waktu 10 menit 2. Dengan menggunakan responden 2. Responden penelitian
sebelum tidur malam selama tiga lembar observasi yang melakukan perlakuan
hari berturut-turut. dibuat oleh peneliti dan di selama 10 hari
isi oleh responden dengan berturut-turut.
sejujur-jujurnya.
Insomnia Insomnia adalah gangguan tidur Menghitung skor pertanyaan Kuesioner KSPBJ-IRS Total nilai: Interval
berupa sulit untuk memulai dan yang dijawab responden (Kelompok Studi skor <8 menunjukkan
. Insomnia Insomnia adalah gangguan tidur Menghitung skor pertanyaan Kuesioner KSPBJ-IRS Total nilai: Interval
berupa sulit untuk memulai dan yang dijawab responden (Kelompok Studi skor <8 menunjukkan
mempertahankan tidur, mimpi dari kuesioner Insomnia Psikiatri Biologik tingkat tidak insomnia,
buruk, terbangun lebih awal dari yang digunakan, kemudian Jakarta-Insomnia skor 13 menunjukkan
waktu bangun tidur biasanya menentukan tingkatan Rating Scale) yang tingak insomnia ringan,
disertai adanya rasa kantuk yang insomnia sesuai dengan terdiri dari 8 komponen skor 13-18
berlebih saat beraktivitas di siang hasil skor yang ada. pertanyaan menganai: menunjukkan tingkat
hari. lamanya tidur, mimpi, insomnia sedang dan
kualitas tidur, masuk skor >18 menunjukkan
tidur, terbangun malam tingkat insomnia berat.
hari, waktu untuk
tertidur kembali,
terbangun dini hari dan
perasaan waktu bangun.
Skor masing-masing
komponen berkisar
antara 0-3/5.
Variabel
Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Confounding
Umur Lama hidup responden dihitung Mengisi umur dan tanggal Kuesioner Umur dalam tahun Rasio
dari tanggal lahir dan sesuai kartu lahir
tanda penduduk yang dimiliki
• Desain Penelitian
Penelitian kuantitatif desain Quasy
Eksperimen dengan pendekatan pre and post
test without control

Responden Pretest Intervensi Posttest


R O1 X1 O2

Penelitian ini berlokasi di Rw 06 Desa Parungkamal, Kecamatan


Lumbir, Kabupaten Banyumas. Penelitian ini dilakukan pada tanggal
08 Maret sampai 30 Maret 2019
Berjumlah
Semua lansia berumur ≥60
45 orang dri
Populasi tahun & tinggal di wilayah
Posyandu
Rw 06 Desa Parungkamal
Dahlia

Syarat menjadi sampel: Rumus Besaran


harus memenuhi kriteris Sampel: 17
inklusi dan tdk memiliki
kriteria eksklusi (t-1) (r-1) ≥ 15 orang
Sampel

Metode pengambilan sampel


Non Random (Probability)
Sampling dengan teknik
Purposive sampling
• Lansia berumur ≥60 th & tinggal di Desa
Parungkamal
Kriteria • Beragama Islam, dapat melihat &
mendengar
• Bersedia berpartisipasi
Inklusi • Waktu makan terakhir tiga jam sebelum
tidur
• Lingkungan mendukung

• Lansia tdk kooperatif


• Mengundurkan diri, bekerja pd malam hari
• Hasil KSPBJ-IRS ≤8

Kriteria • (+) fraktur, luka bakar, kemerahan pd kulit


kaki/luka terbuka pd daerah kaki
• Mengikuti perawatan alternatif lain

Eksklusi • Riwayat OSA & nokturia


• Depresi berat, kecemasan, kognitif yang berat
• Konsumsi obat”an & zat tertentu
• Memiliki ketergantungan dlm aktivitas
• Memiliki pykt fisik & mental
• Data personal responden
• Asupan makanan & data • MMSE
kesehatan • GAI-SF
• GDS
Kuesioner KSPBJ- • INDEKS KATZ
IRS (mengukur
tingkat insomnia)

Kuesioner
Kuesioner bidang
karakteristik
lain b/d tidur
responden

Instrumen
Penelitian

Speaker Mini Lembar Standar Alat Pengukur


Lembar
Music Operasional Suhu Air &
observasi
Prosedur (SOP) Baskom
Uji Validitas &
Reliabilitas

Uji Validitas Uji Reliabilitas


• Pengambilan keputusan dg • Menggunakan rumus Alpha
melihat hasil perhitungan r. Cronbach
• Apabila r hitung > r tabel = valid • >0,60 = reliabel
• Hasil uji valid= nilai korelasi • Hasil reliabilitas (r = 0,95) antar
terkecil adalah 0.277 dan korelasi psikiater dengan psikiater, dan
tertinggi adalah 0.705, tiap hasil (r = 0,94) antar psikiater
pertanyaan memiliki nilai lebih dengan dokter
dari 0.25
Pengolahan Data

Editing Coding Processing Cleanning


Prosedur Teknis Pengumpulan Data

• Prosedur Administrasi
Membuat susunan proposal skripsi

Membuat izin stupen & pengambilan data

Membawa surat izin stupen ke dinkes & meminta izin kepada Kades utk melakukan
wawancara & pengambilan data

Melakukan wawancara di Rw 01 Desa Parungkamal

Mencari data populasi lain di Rw 06 Posyandu Dahlia = 45


orang

Setelah proposal disetujui, peneliti membuat surat izin


penelitian
Peneliti meminta ijin ke KESBANGPOL dan DPMPPTSP di tempat yg
akan dilakukan penelitian

Setelah surat ijin penelitian keluar, peneliti menyerahkan kepada KADES


Desa Parungkamal dan memulai penelitian
• Prosedur Teknis

• 08-13: kontrak penelitian dengan pihak kelurahan


setempat
• 14-16: observasi tempat penelitian
• 17-21: pretest > intervensi (3 hari) > posttest
• 22-26: pretest > intervensi (3 hari) > posttest
• 27-31: pretest > intervensi (3 hari) > posttest
Dilakukan secara
• Prosedur Intervensi simultan (berbarengan)
1. Mempersiapkan alat dan bahan
2. Mempersilahkan klien menuju tempat tidur
3. Memberikan klien posisi duduk diatas tempat tidur dengan kaki
menggelantung ke bawah dan pastikan lingkungan sekitar tempat tidur
klien aman.
4. Mengisi baskom dengan campuran air dingin dan air panas sampai
setengah penuh, lalu ukur suhunya dengan thermometer air (370C-390C).
5. Jika kaki tampak kotor, cuci kaki terlebih dahulu.
6. Celupkan dan rendam kaki sekitar 10-15 cm diatas mata kaki dan biarkan
selama 10 menit. Tutup baskom dengan handuk untuk mempertahankan
suhu air.
7. Menekan tombol start pada speaker dan biarkan speaker tersebut mati
dengan sendirinya
8. Lakukan pengukuran suhu air setiap 5 menit, jika suhu turun tambahkan
air panas (kaki diangkat dari basin/baskom/ember) kembali dan ukur
kembali suhunya dengan thermometer air sesuai suhu awal (370C-390C).
9. Setelah selesai (10 menit), angkat kaki dan keringkan dengan handuk.
Memberikan
informasi terkait
intervensi yg
akan diberikan

Jika terkena air


Segala tindakan
yg berakibat Prosedur panas: peneliti
akan menghentikan
buruk, akan
ditanggung Risk intervensi, buka
keran air, biarkan
sepenuhnya o/
peneliti Management air mengalir selama
10-20mnt

Jika luka bakar


25%, peneliti
akan membawa Tidak berlaku u/
ke klinik/RS
terdekat terapi murottal
Al-Qur’an
Persiapan penelitian

Identifikasi subjek yang berpotensi masuk kedalam penelitian

Informed consent

Tidak bersedia Bersedia

Pemilihan/skrining (pretest)

Penilaian lebih lanjut

Alur Tidak memenuhi kriteria Memenuhi kriteria


inklusi dan eksklusi inklusi dan eksklusi
Penelitian
Non random sampling

Kelompok Intervensi kombinasi


(Terapi Murottal Al-Qur’an dan
hydrotherapy)

Penjelasan prosedur masing-masing intervensi

Pemberian intervensi (3 hari)

Pengumpulan data (posttest)

Analisis data
Analisa Data
Analisa Univariat Analisa Bivariat

Uji normalitas

• Numerik: ukuran
tengah (mean,
median), ukuran Normal: Paired t- test Tidak Normal: wilcoxon
variasi (SD, range), (pretest dan posttest) (komponen kuesioner)
CI 95%
• Kategorik: distribusi
frekuensi dg ukuran
presentasi & proporsi

Uji Eta Squared


Lembar Etika Prinsip
Persetujuan Penelitian Etik

• Self Determination
• Privacy
• Anonymity
• Confidentially
• Protection From Discomfort
Jenis Kelamin
• Univariat
3 (17,6%)
Perempuan
14 (82,4%) Laki-laki
↓ 60 tahun
↑ 73 tahun

Pendidikan

4 SD
(23,5%)

13 Tidak Tamat
(76,5%) SD
• Komponen tingkat insomnia
3
2.76

2.41 2.47
2.5
2.29 2.24 2.29
2.06
2

Pretest
1.5 1.41
1.29 Posttest
1.18
0.94 0.94 1
1
0.71
0.47
0.5
0.29

0
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8
• Skor total tingkat insomnia

80.00%
12
70.00%
10
60.00%
50.00% 7
40.00% Pretest
5
Posttest
30.00%
20.00%
10.00%
0 0 0 0
0.00%
Tidak Insomnia Insomnia Insomnia
Insomnia Ringan Sedang Berat
• Bivariat

• Mean: 17,941
Pretest • SD: 2,135
p value: 0,000
Eta: 3,066
• Mean: 6,941
Posttest • SD: 2,633
• Perbedaan rerata setiap komponen kuesioner

Lamanya tidur Terbangun selama tidur


p value: 0,000 p value: 0,221
r: 0,879 r: 0,297
Mimpi Kembali tidur saat terbangun
p value: 0,000 p value: 0,001
r: 0,847 r: 0,842
Kualitas tidur Bangun terlalu awal
p value: 0,001 p value: 0,000
r: 0,680 r: 0,864
Lamanya memulai tidur Kualitas kebugaran
p value: 0,005 p value: 0,000
r: 0,682 r: 0,879
Jenis
Usia pendidikan
kelamin

Usia berpengaruh Tidak Tidak


sebagai faktor berpengaruh berpengaruh
tejadinya insomnia

Hasil independent t-test:


p > 0,05
• Tingkat insomnia

Sumber:
1. Anita et al (2016)
2. Mahlufi (2016)
3. Sulidah, Yamin & Susanti, 2016
4. Potter & Perry, 2010
5. Tortora & Derrickson, 2009
KESIMPULAN

1. Usia: ↓60 tahun, ↑ 73 tahun. Pendidikan: ↓tamat SD


↑ tidak tamat SD. Jenis kelamin: ↓LK ↑ PR
2. Semua komponen mengalami ↓, kecuali komponen
terbangun selama tidur
3. Pretest: 10 orang (berat), 7 orang (sedang)
Posttest: 12 orang (tdk insomnia), 5 orang (ringan)
4. P value: 0,000 (ada penurunan tingkat insomnia
pretest dan posttest
Eta: 3,066 (ada hubungan & pengaruh yang kuat)
SARAN

Institusi Pendidikan
• Memperluas pengetahuan & (+) referensi

Pelayanan Keperawatan
• ↑ kualitas askep & landasan melakukan intervensi
• Sbg edukasi bagi lansia & keluarga
Penelitian Selanjutnya
• Sbg bahan pertimbangan guna mengembangkan
intervensi hydrotherapy & murottal Al-Qur’an atau
insomnia
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai