Anda di halaman 1dari 31

ANATOMI

 Nervus Optikus terdiri dari axon-axon yang berasal dari lapisan ganglion
retina yang berakhir di korteks oksipital.
 Sarung nervus optikus : duramater , arachnoid, dan piamater
KELAINAN NERVUS OPTIKUS

Peradangan saraf optikus berupa :


Papilitis
neuritis retrobulbar
Edema papil
Atrofi saraf optikus
NEURITIS OPTIKUS

Neuritis optikus : proses inflamasi, infeksi


atau demielinisasi nervus optikus
Klasifikasi berdasarkan lokasi
Papilitis : melibatkan diskus optikus pada
inflamasi dan demyelinisasi.
Neuritis retrobulbar : melibatkan segmen nervus
optikus dibelakang bola mata. Tidak tampak
perubahan pada fundus (the patient sees nothing
and the doctor sees nothing)
Neuritis Optikus
Etiologi :
Demyelinisasi : Multiple sclerosis
Parainfeksi : measles, mumps,
chickenpox, rubella, pertusis
Infeksi : infeksi meningen, sifilis, sinus
related neuritis,
Noninfeksi : metabolik, neuropati
Idiopatik
Neuritis optikus

Manifestasi klinis
 Kehilangan penglihatan : mendadak, progresif
 Adaptasi gelap menurun
 Penglihatan kabur di cahaya terang
 Uhthoffs symptom : Defisit visual saat aktivitas atau
terekspos panas, membaik dengan istirahat atau
menghindari panas
 Nyeri : dicetus oleh ocular movement.
Neuritis optikus

Manifestasi klinis
 Visus menurun
 Colour vision sering terganggu
 Pupil : marcus Gunn pupil
 Oftalmoskopi
 Papilitis : papil merah, batas tak nyata, edema papil. Bercak eksudat sekitar papil, perdarahan.
Bila eksudat terdapat dipapil, disekitar macula (neuroretinitis).  edema papil ? : visus hampir
tak terganggu, refleks cahaya normal, kelainan lapang pandang (-)
 Neuritis retrobulbar : fundus tampak normal
Neuritis optikus

Manifestasi klinis
 Perubahan lapang pandang : skotoma sentral atau centrocaecal
Neuritis optikus

Penatalaksanaan
Kortikosteroid
Neurotropik
Bila infeksi : antibiotik yang sesuai
PAPILEDEMA

Edema non inflamasi diskus optikus.


Berkaitan dengan peningkatan TIK
(tekanan intracranial)
Funduskopi : Tidak dapat
dibedakan dengan edema oleh
penyebab lain.
Papil edema

Etiologi
Kenaikan TIK
Hipertensi Intrakranial
Intraorbita : tumor nervus optikus
Intraokuler : glaukoma akut, operasi atau uveitis
Sistemik : hipertensi, leukemia, penyakit jantung
paru.
Papil edema

Patofisiologi
Hipertensi intrakranial
Axoplasma flow
Papil edema

Manifestasi klinis dan diagnosis


Anamnesis :
 Sakit kepala
 Mual dan muntah
 Gejala visual seringkali tidak ditemukan : namun dapat juga ditemukan :
 Gangguan visual transien (adanya penglihatan memudar keabu-abuan,
terutama ketika bangun dari posisi duduk atau berbaring, atau penglihatan
seperti lampu kelap-kelip)
 Penurunan tajam penglihatan
Papil edema

Manifestasi klinis dan diagnosis


Pemeriksaan fisik
 Tanda vital : tekanan darah hipertensi maligna
 Tajam penglihatan, penglihatan warna dan pemeriksaan pupil sering
normal.
Pemeriksaan fundus
Stadium awal
Stadium lanjut
Stadium kronik
Atropi
Pemeriksaan Fundus
Stadium awal : diskus hiperemis, batas kabur,
perdarahan peripapiler retina
Pemeriksaan Fundus
Stadium lanjut : diskus tampak terangkat, cotton
woll spot, perdarahan dan eksudat macula.
Pemeriksaan Fundus
Stadium kronik : hiperemis diskus perlahan
hilang, abu-abu pucat, gambaran cup hilang,
exudat keras (tampak lebih mengkilat)
Pemeriksaan Fundus

Atropi : Diskus optikus terlihat berwarna


abu-abu kotor , sedikit elevasi, dan garis
tepi yang tidak jelas
Papil edema

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium : darah
lengkap, gula darah, angiotensin-
converting enzyme (ACE), laju endap
darah (LED), dan serologi sifilis
Pencitraan
Perimetri
Papil edema

Diagnosis banding
Neuritis optikus
Papil edema iskemik
Neuropati optic
Sindrom Vogt-Koyanagi-Harada
Pseudopapiledema
Penatalaksanaan
Obat-obatan :
Disesuaikan dengan proses patologis
Diuretik : pada kasus tertentu : terutama pada kasus-
kasus hipertensi intracranial idiopatik
Penurunan berat badan pada hipertensi kranial
idiopatik
Kortikosteroid (peradangan)
Pembedahan
Lesi masa yang mendasarinya
Shunt untuk perbaikan aliran LCS
Dekompresi selubung saraf optik
ATROPI OPTIKUS

 Atropti optikus merupakan suatu degenerasi dari saraf optikus, yang


tampak sebagai papil yang berwarna pucat, akibat menghilangnya
serabut saraf (selubung myelin dan akson) dan kapiler

Klasifikasi
 Atropi optic primer
 Atropi optic sekunder
Atropi optikus ; etiologi

Primer Sekunder
 Neuritis optikus  Peradangan (papilitis)
 Kompresi oleh tumor dan  Kelainan pembuluh darah
aneurisma
 Edema papil akibat peningkatan
 Neuropati optic herediter TIK
 Neuropati optikus toksik dan
nutritional
 Trauma
Atropi optikus
Primer Sekunder
 papil pucat  Papil pucat,
 Batas tegas  batas kabur,
 Eksvasasi lebih luas tapi dangkal disertai  eksvasasi mengecil atau hilang,
gambaran
 lamina kribrosa tak tampak
 lamina kribrosa yang lebih jelas pada
dasar eksvasasi
Atropi Optikus

(6)
(A) Primary akibat compression ; (B) secondary akibat chronic papilloedema ; (C) consecutive akibat vasculitis

Anda mungkin juga menyukai