AAS New
AAS New
SPECTROPHOTOMETER (AAS)
12/27/2019 1
Pengertian
12/27/2019 2
Prinsip AAS
Atom pada tingkat dasar, pada saat disinari cahaya dari
lampu katoda berongga (HCL) akan menyerap
sebagian cahaya tersebut (yaitu cahaya yang panjang
gelombangnya khas untuk unsure logam yang
dianalisis) sehingga electron terluar akan tereksitasi .
Jumlah cahaya yang diserap akan sebanding dengan
jumlah atom yang menyerap, maka jumlah cahaya
yang diserap akan sebanding dengan konsentrasi
unsure logam dalam larutan.
Menurut hukum Lambert-Beer nilai Absorbansi (A)
mempunyai hubungan linier dengan konsentrasi analit
dalam larutan (c).
A = k c dimana k = tetapan
12/27/2019 3
Atomisasi
Ada 2 cara atomisasi:
1. Atomisasi dengan nyala (Flame Atomizer)
2. Electrothermal
Graphite furnace
Atomisasi dengan pembentukan senyawa hidrida
12/27/2019 4
1. Atomisasi dengan Nyala
• Atom akan terbentuk pada suhu ±1700 oC atau
lebih.
• Tingginya suhu nyala yang diperlukan untuk
atomisasi setiap unsur berbeda.
• Campuran gas yang paling umum digunakan:
12/27/2019 5
Syarat-syarat gas yang dapat digunakan:
1. Campuran gas memberikan suhu nyala yang
sesuai untuk atomisasi unsur yang akan dianalisa.
2. Tidak berbahaya, misalkan tidak mudah
menimbulkan ledakan.
3. Cukup aman , mudah dikendalikan
4. Cukup murni dan bersih.
12/27/2019 6
Atomisasi Tanpa Nyala
Graphit Furnace
Sampel cair dialirkan pada
tabung silindris grafit yang
dilapisi bahan yang mencegah
sampel terserap pada tabung.
Step Temperature Time
Drying50° - 150°C ~ 60 s
Ashing150° - 600°C ~ 60 s
Atomization2000° - 3000°C ~ 5 s
12/27/2019 7
• Dilakukan dengan mengalirkan energi listrik pada
batang karbon (CRA – Carbon Rod Atomizer) atau
tabung karbon (GTA – Graphite Tube Atomizer)
12/27/2019 8
Hydride Generation AAS (HGAAS)
12/27/2019 9
• Dilakukan untuk unsur yang mudah terurai apabila
dipanaskan pada suhu lebih dari 800 oC.
• Contoh: Se, Sb
12/27/2019 10
Instrumentasi AAS
12/27/2019 11
1. Sumber Sinar atau Radiasi
12/27/2019 12
12/27/2019 13
12/27/2019 14
Sumber radiasi yang dgunakan adalah lampu katoda
berongga (Hollow Cathode Lamp, HCL). Elektroda HCL
biasanya terdiri dari wolfram (Wo) dan katoda berongga
dilapisi dengan unsure murni yang dikehendaki. Jendela
lampu (window) terbuat dari silica atau kuarsa, diisi
dengan gas pengisi yang dapat mengahsilkan proses
ionisasi. Gas pengisi yang biasa digunakan adalah Ne,
Ar atau He.
Pemancaran radiasi terjadi apabila kedua elektroda
diberi tegangan, arus listrik yang terjadi meimbulkan
ionisasi gas-gas pengisi. Ion-ion gas yang bermuatan
positif ini menembaki atom-atom yang terdapat pada
katoda yang menyebabkan tereksitasinya atom-atom
tersebut. Atom-atom yang terejsitasi ini bersifat tidak
stabil dan akan kembali ke tingkat dasar dengan
melepaskan energi eksitasinya dalam bentuk
radiasi.radiasi inilah yang dilewatkan melalui atom yang
berada dalam nyala.
12/27/2019 15
Atomizer
Atomizer terdiri atas nebulizer (sistem pengabut), spray chamber dan burner (sistem pembakar)
•Nebulizer
Berfungsi untuk mengubah larutan menjadi aeorosol (butir-butir kabut dengan ukuran partikel 15 – 20 µm)
dengan cara menarik larutan melalui kapiler (akibat efek dari aliran udara) dengan pengisapan gas bahan
bakar dan oksidan, disemprotkan ke ruang pengabut. Partikel-partikel kabut yang halus kemudian bersama-
sama aliran campuran gas bahan bakar, masuk kedalam nyala, sedangkan titik kabut yang besar dialirkan
melalui saluran pembuangan.
•Spray chamber
Berfungsi untuk membuat campuran homogen antara gas oksidan, bahan bakar dan aerosol yang
mengandung analit (contoh) sebelum memasuki burner.
•Burner
Merupakan sistem tempat terjadinya atomisasi yaitu pengubahan kabut/uap garam unsure yang akan
dianalisis menjadi atom-atom bebas dalam nyala. 12/27/2019 16
12/27/2019 17
12/27/2019 18
12/27/2019 19
Monokromator
12/27/2019 20
Detektor
Berfungsi mengukur radiasi yang ditranmisikan oleh sample dan
mengukur intensitas radiasi tersebut dalam bentuk energi listrik
Rekorder
Sinyal listrik yang keluar dari detektor diubah menjadi satuan
yang terukur yaitu A atau T
12/27/2019 21
Metode Pelarutan/Destruksi Sampel
Suatu sampel yang akan dianalisis dengan AAS harus dilakukan dengan
cara destruksi terlebih dahulu. Destruksi yaitu proses pemecahan suatu
unsur dari ikatannya dengan senyawa yang lain.
Proses destruksi ada 2 yaitu :
• Destruksi basah
Untuk sampel yang berupa cairan dilakukan destruksi basah dengan
cara menambahkan asam kuat seperti asam nitrat, asam klorida dan
dilakukan pemanasan.
• Destruksi kering
Untuk sampel yang mempunyai kandungan organik tinggi dilakukan
destruksi kering. Tujuan destruksi kering adalah menghilangkan seluruh
bahan organik dengan cara memanaskan contoh (± 5 gram) dalam
cawan porselen dalam tungku (furnace) pada suhu ± 600oC sampai
seluruh bahan organik habis teroksidasi sehingga doproleh abu yang
berwarna putih. Abu yang sudah putih kemudian dilarutkan dalam HCl
atau HNO3 dan unsur siap dianalisa dengan AAS.
12/27/2019 22
Keuntungan dan Kelemahan
Keuntungan AAS
• Spesifik
• Dari satu larutan yang sama, beberapa unsur berlainan dapat diukur
• Pengukuran dapat langsung dilakukan terhadap larutan contoh
(preparasi contoh sebelum pengukuran lebih sederhana, kecuali
ada zat pengganggu).
• Batas kadar-kadar yang ditentukan amat luas (mg/L hingga persen)
Kelemahan AAS
Kelemahannya yaitu pengaruh kimia dimana AAS tidak mampu
menguraikan zat menjadi atom misalnya pengaruh fosfat terhadap Ca,
pengaruh ionisasi yaitu bila atom tereksitasi (tidak hanya disosiasi)
sehingga menimbulkan emisi pada panjang gelombang yang sama,
serta pengaruh matriks misalnya pelarut.
12/27/2019 23
Aplikasi
Aplikasi yang menggunakan spektroskopi
serapan atom ini telah banyak digunakan untuk:
12/27/2019 24
Masalah
12/27/2019 25