Anda di halaman 1dari 25

MODEL PRAKTIK

KEPERAWATAN
PROFESIONAL
(MPKP)
TIM PENGEMBANG MPKP
DASAR MPKP
• PADA 4 PILAR
MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL
(MPKP)

1. Pendekatan manajemen (management


approach= MA)
2. Pemberian reward (compensatory reward= CR)
3. Hubungan profesional (professional
relationship= PR)
4. Asuhan keperawatan pasien (Patient care
delivery= PCD)
KONSEP MPKP

• MPKP pada awalnya dikembangkan


oleh Sudarsono (2000) di Rumah Sakit
Ciptomangunkusumo dan beberapa
rumah sakit umum lain.
• MPKP Jiwa dikembangkan oleh Keliat
(2005) di RSMM Bogor Jawa Barat
• MPKP dikembangkan beberapa jenis
sesuai dengan kondisi sumber daya
manusia yang ada yaitu:
TINGKATAN MPKP

• MPKP III
• MPKP II
• MPKP I
• MPKP PEMULA
MPKP III
• Tenaga perawat yang akan
bekerja di ruangan ini semua
profesional dan level kemampuan
doktor,
• Praktik keperawatan berdasarkan
evidence based.
• Di ruangan ini juga dilakukan
penelitian keperawatan,
khususnya penelitian klinis.
MPKP II
• Tenaga perawat yang bekerja di
ruangan ini mempunyai
kemampuan spesialis yang dapat
memberikan konsultasi kepada
perawat primer.
• Di ruangan ini digunakan hasil-
hasil penelitian keperawatan dan
melakukan penelitian
keperawatan.
MPKP I
• Model ini menggunakan 3 komponen
utama yaitu ketenagaan, metode
pemberian asuhan keperawatan dan
dokumentasi keperawatan.
• Metode yang digunakan pada model
ini adalah kombinasi metode
keperawatan primer dan metode tim
yang disebut tim primer.
MPKP PEMULA

• Model ini menyerupai


MPKP I, tetapi baru tahap
awal pengembangan yang
akan menuju profesional I.
MPKP
DI RS JIWA
9
KEUNTUNGAN MPKP
• Adalah mengembangkan pelayanan
prima (excelelent service) yang
profesional di RSJ.
• Agar rumah sakit jiwa dapat berperan
optimal sebagai rujukan tertinggi (top
referral) pelayanan kesehatan jiwa di
RSJ.
BENTUK MPKP JIWA

• Di rumah sakit jiwa telah


dikembangkan MPKP dengan
memodifikasi MPKP yang telah
dikembangkan di rumah sakit umum.
1. Model Transisi
2. Model Pemula
3. Model Profesional
MPKP TRANSISI
• MPKP dasar yang tenaga
perawatnya masih ada yang
berlatar belakang pendidikan
SPK,
• Kepala Ruangan dan Ketua
Timnya minimal dari D3
Keperawatan
MPKP PEMULA

• MPKP dasar yang semua


tenaganya minimal D3
Keperawatan
MPKP PROFESIONAL

1. MPKP I
– MPKP dengan tenaga perawat pelaksana minimal D3
keperawatan tetapi Kepala Ruangan (Karu) dan Ketua
Tim (Katim) mempunyai pendidikan minimal S1
Keperawatan.
2. MPKP II
– MPKP Intermediate dengan tenaga minimal D3
Keperawatan dan mayoritas Sarjana Ners keperawatan,
sudah memiliki tenaga spesialis keperawatan jiwa.
3. MPKP III
– MPKP Advance yang semua tenaga minimal Sarjana
Ners keperawatan, sudah memiliki tenaga spesialis
keperawatan jiwa dan doktor keperawatan yang bekerja
di area keperawatan jiwa.
Proporsi Tugas Karu-Katim-PP
dalam Kegiatan MPKP
90
80
70
60
50 PP=8
40 Katim=18
30 Karu=30

20
10
0
MA CR PR PCD
HASIL PENERAPAN MPKP RS JIWA
• MPKP telah diterapkan di berbagai rumah sakit
jiwa di Indonesia (Bogor, Bandung, Yogyakarta,
Semarang, Magelang, Solo, dan RSUD Duren
Sawit, Aceh, Padang, Riau, Bengkulu, Surabaya,
Lawang, DKI Jakarta, Kalimantan, Menado,
Bali,NTB).
• Bentuk MPKP yang dikembangkan adalah MPKP
transisi dan MPKP pemula.
• Hasil penerapan menunjukkan hasil BOR
meningkat, ALOS menurun, angka lari pasien
menurun.
• Ini menunjukkan bahwa dengan MPKP pelayanan
kesehatan jiwa yang diberikan bermutu baik.
TUGAS KARU
No. Kegiatan Awal Post Pre Post Pre Ket

I. M.A.

A. Perencanaan

1. Visi

2. Misi

3. Filosofi

4. Rencana Jangka
Pendek
B. Pengorganisasian

5. Struktur Organisasi
6. Jadual Dinas

7. Daftar Pasien
TUGAS KARU
No. Kegiatan Awal Post Pre Post Pre Ket

C. Pengarahan

8. Operan

9. Pre Conference
10. Post Conference
11. Iklim Motivasi
12 Pendelegasian
13. Supervisi
D. Pengendalian

14. Indikator Mutu Umum


15 Audit Dokumen
16. Survei Kepuasan
17. Survei masalah
TUGAS KARU
No. Kegiatan Awal Post Pre Post Pre Ket

II Compensatory
Reward
18. Penilaian Kinerja
Perawat
19 Pengembangan
Perawat
III Profesional
Relationship
20. Rapat Keperawatan

21. Konferensi Kasus


22. Rapat Tim
Keperawatan
23. Visit Dokter
TUGAS KARU
No. Kegiatan Awal Post Pre Post Pre Ket

IV Patient Care
Delivery
24. Askep HDR

25. Askep Isolasi Sosial

26. Askep Halusinasi

27. Askep Waham

28. Askep PK

29. Askep DPD

30. Askep RBD


TUGAS KATIM
No. Kegiatan Awal Post Pre Post Pre Ket

I. M.A.
A. Perencanaan
1. Rencana Harian
B. Pengorganisasian
2. Jadual Dinas
3. Daftar Pasien
C. Pengarahan
4. Pre Conference
5. Post Conference
6. Iklim Motivasi
7. Supervisi
TUGAS KATIM
No. Kegiatan Awal Post Pre Post Pre Ket

D. Pengendalian

9. Survei Kepuasan

10. Survei masalah


pasien
III. Professsional
Relationship
11. Case Conference

IV. Patient Care


Delivery
12. Askep HDR

13. Askep Isolasi Sosial


14. Askep Halusinasi

15. Askep Waham

16. Askep PK

17. Askep DPD


TUGAS PP
No. Kegiatan Awal Post Pre Post Pre Ket
I. M.A.
A. Perencanaan
1. Rencana Harian

II. Patient Care


Delivery
2. Askep HDR
3. Askep Isolasi
Sosial
4. Askep Halusinasi
5. Askep Waham
6. Askep PK
7. Askep DPD
8. Askep RBD
LATIHAN
• Jika standar PCD 12, Maka berapa kemampuan karu,
katim dan PP di ruangan tersebut??
• Jika standar PCD ada 21, maka berapa kemampuan karu,
katim dan PP?

Anda mungkin juga menyukai