Anda di halaman 1dari 87

PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN

Perbandingan Dinding Dada (DD) dan


Diagnosis Banding
Dinding Perut (DP)
DD // DP  T.a.k.
 Gizi buruk
DD > DP
 PPOK
 Megakolon kongenital
 Hamil
DP > DD
 Asites
 Ileus

Auskultasi Diagnosis Banding


BU (+) < 5
BU (+) 5 ‒ 34 Tak ada kelainan
BU (+) > 34 Ileus obstruktivus
BU (-) Ileus paralitikus
Suara dentingan logam (metallic sound) Ileus obstruktivus
Otot Perut Diagnosis Banding

Supel Tak ada kelainan

Distensi (distended) Ileus obstruktivus

Epistotonus Tetanus

Hepar (Hati) Diagnosis Banding

Tidak teraba besar (ttb) Tak ada kelainan

Teraba besar Hepatomegali


 Teraba sekian (sebutkan) cm di bawah Arcus Costa  Anemia hemolitika
Dextra (BACD)  Thalasemia
 Sekian (sebutkan) cm di bawah Processus  Dekompensasi kordis sinistra
Xyphoideus (BPX)  Gagal jantung kongestif (CHF)[1]

Lien (Empedu) Diagnosis Banding

Liver span normal Tak ada kelainan

Splenomegali
 Anemia hemolitika
 Thalasemia
Liver span di atas normal
 Dekompensasi kordis dekstra
 Gagal jantung kongestif (CHF)[1]
 Splenomegali idiopatik
Hal-hal yang penting diperhatikan sewaktu pemeriksaan :
1. Cahaya ruangan cukup baik
2. Pasien harus relaks
3. Pakaian harus terbuka dari processus xyphoideus sampai sympisis
pubis.
Untuk mendapatkan relaksasi dari pasien adalah :
a. Vesica urinaria harus dikosongkan lebih dahulu
b. Pasien dalam posisi tidur dengan bantal dibawah kepala dan lutut
pada posisi fleksi (bila diperlukan). Kedua tangan disamping atau
dilipat diatas dada. Bila tangan diatas kepala akan menarik dan
menegangkan otot perut.
4. Telapak tangan pemeriksa harus cukup hangat, stetoskop juga
cukup hangat, dan kuku harus pendek. Dengan jalan menggesek
gesekan tangan akan membuat telapak tangan jadi hangat.
5. Suruh pasien menunjukkan tempat/area yang sakit , dan periksa
area ini paling terakhir.
6. Lakukan pemeriksaan perlahan lahan, hindari gerakan yang cepat
dan tak diinginkan.
7. Jika perlu ajak pasien berbicara sehingga
pasien akan lebih relak.
8. Jika pasien sangat sensitif dan penggeli
mulailah palpasi dengan tangan pasien sendiri
dibawah tangan pemeriksa kemudian secara
perlahan lahan tangan pemeriksa
menggantikan tangan pasien.
9. Perhatikan hasil pemeriksaan dengan
memperhatikan raut muka dan emosi pasien.
• Mengangkat kepala dan bahu dalam posisi
tiduran.
• Memudahkan keterangan abdomen
umumnya dibagi dalam empat kwadran, dan
9 regio.
Anatomi organ pencernaan
M. Rectus abdominis

Linea mediana

Umbilicus

Lig inguinalis

Simphisis pubis
REGIO ABDOMEN
PERKUSI HEPAR Prosedur :
1.Perkusi ringan perut di linea
medioklavikularis kanan di
bawah level umbilikus ke arah
hati (di daerah timpani bukan
pekak).
2.Beri tanda tempat perubahan
pekak yang merupakan batas
bawah hati.
3.Perkusi dari daerah redup paru
ke bawah pada garis yang
sama.
4.Beri tanda batas peralihan ke
pekak.
5.Ukur panjang antara 2 tanda
tersebut yang merupakan ”liver
spans” (tinggi hati).
6.Bila hati membesar perkusi
tempat lain dan beri tanda
batas tepi hati.
• Liver span normal : 6 - 12
cm. Pada penyakit paru
obstruktif pekak hati
menurun tetapi liver span
normal.
• Liver span meninggi :
hepatomegali (hepatitis,
CHF), efusi pleura kanan.
• Liver span menyempit :
hepar kecil (sirosis hepatis),
udara bebas di bawah
diafragma
• THANKS YOUR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai