Anda di halaman 1dari 41

Hadiansyah S.

Psi
ASAL MULA KATA PROTOKOL

Protocole
Bahasa Perancis Proses verbal:
official minutes,
agreement, treaty,
Semua catatan seperti Protokol
dokumen Jenewa, Protokol
negara yang Paris dan Protokol
Protokollum bersifat nasional
dan
Kyoto
internasional
Bahasa Latin Lembaran
pertama dari
suatu gulungan
papyrus

Bahasa Yunani
Protos Kolla
(yang pertama) (lem atau perekat)
• PDefinisi
R O Tmenurut
O K OEncyclopedia
L
Britanica ialah:
“ tata cara / tata krama dalam hubungan
antar negara dengan memperhatikan
pangkat – kedudukan – titel yang resmi”.

• Definisi lain:
Kebiasaan- kebiasaan dan peraturan-
peraturan yang berkaitan dengan
formalitas, tata urutan dan etiket
diplomatik.

• Definisi lain :
Protokol adalah petugas yang mengatur
pelaksanaan jalannya upacara.
a) Penerimaan Tamu
b) Kunjungan Tamu
c) Perjalanan ke daerah / luar negeri
d) Pengaturan Rapat / Sidang
e) Penyelenggaraan Resepsi / Sidang
f) Penyelenggaraan Upacara
g) Pernyataan Selamat (congratulation) atau bela
sungkawa (condolence)
TUT U J U A N
PROTOKOL

Agar semua kegiatan baik acara


kenegaraan atau acara resmi pemerintah
bisa dilaksanakan secara :
- seragam,
- tertib,
- lancar,
- khidmat
sesuai ketentuan keprotokolan
PENTINGNYA ATURAN PROTOKOL
1. Ikut menentukan terciptanya suasana/iklim yang
mempengaruhi keberhasilan suatu usaha.
2. Menciptakan tata pergaulan yang mendekatkan
satu sama lain dan dapat diterima oleh semua
pihak, walaupun mengandung unsur-unsur yang
membatasi gerak pribadi.
3. Terciptanya suatu upacara yang khidmat, tertib,
dan lancar.
4. Terciptanya pemberian perlindungan.
5. Terciptanya ketertiban dan rasa aman dalam
menjalankan tugas.
CIRI PROTOKOL PROFESIONAL
1. Menguasai pengetahuan,
keterampilan, dan kode
etik
2. Komitmen dan konsisten.
a. Integritas (sikap moral
yang mewujudkan tekad
untuk memberikan yang
terbaik)
b. Exellence service >
satisfaction
c. Peduli (peka, tanggap,
bertindak)
d. Memahami peran, tugas,
fungsi Protokol
Fungsi Petugas Protokol
•Merencanakan administrasi untuk setiap kegiatan yang dilaksanakan
•Merencanakan pengumpulan data dari panitia penyelenggara sebagai pendukung
PERENCANAAN terlaksananya acara
•Merencanakan penyusunan jadwal acara/kegiatan
•Merencanakan rapat koordinasi dan survei lokasi acara

•Mengirimkan Tim Survei/Pendahulu


•Pengecekan lapangan, antara lain: mengetahui maksud dan tujuan acara,
PERSIAPAN mengumpulkan data menyangkut peta lokasi, tata tempat, lama penerbangan, rencana
akomodasi, kelengkapan dan perlengkapan upacara
•Rapat Finalisasi di Lokasi dan Gladi

• Pemeriksaan terakhir kelengkapan dan


perlengkapan acara
Pelaksanaan acara: melaksanakan tugas
PELAKSANAAN •
sesuai dengan susunan acara, memonitor
dan mengendalikan pelaksanaan acara.

PELAPORAN & •Laporan terkait pelaksanaan acara : ketepatan waktu, tingkat kehadiran undangan,
ada/tidaknya keluhan pimpinan/undangan, penggunaan sarpras
•Evaluasi atas kegiatan pelaksanaan acara dilaksanakan setelah kegiatan selesai, yang
EVALUASI meliputi hambatan atau kendala yang dihadapi para petugas protokol.
2.
1. MENCARI INFORMASI
MEMASTIKAN TERDAFTAR RANGKAIAN ACARA DAN
SEBAGAI UNDANGAN LAMANYA CARA
BERLANGSUNG

4.
3. BILA ADA PERAN
MEMPELAJARI ACARA PIMPINAN DALAM ACARA
TERSEBUT TSB, SEGERA KOORD. DG
PANITIA PENYELENGGARA

5.
APABILA DIPANDANG
PERLU, TUGASKAN
PEJABAT/STAF UTK
BERTUGAS
Menghadiri Acara Tertentu Lainnya di daerah
5.
MENCARI INFORMASI 1.
KE PEMDA TENTANG MENGHUBUNGI PIHAK
KEGIATAN LAIN YANG PANITIA
BERLANGSUNG PADA PENGUNDANG
SAAT YANG SAMA

2.
4. MEMASTIKAN
APABILA DIPERLUKAN PELAYANAN
TUGASKAN PEJABAT AKOMODASI,
UNTUK SURVEY LOKASI TRANSPORTASI,
KONSUMSI DLL

3.
MENYIAPKAN
ADMINISTRASI
PERJALANAN
PROTOKOLER

Seluruh hal yang mengatur


pelaksanaan suatu kegiatan baik
dalam kedinasan/kantor maupun
masyarakat.
PERSYARATAN MENJADI
PROTOKOLER
a. Mempunyai pengetahuan dan pengaiaman luas terutama
dalam hubungan antar manusia
b. Bermental kuat dan kepribadian tangguh
c. Trampil dan cekatan menguasai situasi
d. Mampu mengambil keputusan dengan cepat tetapi cermat
e. Sangat peka terhadap permasalahan yang timbul
f. Sangat memahami perasaan orang lain
g. Sederhana dan sopan serta hormat pada setiap orang
h. Pandai membawa diri dan selalu mawas diri
i. Rendah hati tetapi tidak rendah diri
j. Penampilan menarik
k. Pandai berbusana sesuai dengan suasana
l. Berbahasa dengan tekanan dan suara yang baik
m. Memiliki pengetahuan tentang ketatausahaan dan unsur-unsur
manajemen
n. Menguasai istilah-istilah baru dan bahasa asing
JENIS JENIS KEGIATAN PROTOKOL
• a. Jenis kegiatan Umum / Kenegaraan
Jenis Kegiatan yang bersifat umum dapat pula berlaku
di tingkat Universitas/ Perguruan tinggi/ Kedinasan
instansi, antara lain berbentuk:
1. Upacara pelantikan dan serah terima jabatan
2. Upacara penandatanganan naskah kerjasama
3. Upacara sumpah pegawai
4. Upacara peresmian/ pembukaan gedung baru
5. Peresmian pembukaan seminar, symposium,
siskusi dan sebagainya
JENIS JENIS KEGIATAN PROTOKOL
b. Jenis kegiatan yang bersifat
Universitas/ Perguruan tinggi
1. Upacara Dies Natalies
2. Upacara wisuda sarjana
3. Upacara pengukuhan guru besar
4. Upacara promosi Doktor/ Doktor
Honoris Causa
KEGIATAN PROTOKOL
A. Tata cara, setiap kegiatan acara harus
dilakukan secara tertib, khidmat serta
setiap perbuatan atau tindakan yang
MENGATUR
TATA CARA

dilakukan menurut aturan dan urutan


yang telah dilakukan.
B. Tata krama, yaitu etiket dalam
pemberian penghormatan
C. Aplikasi aturan-aturan, yaitu
penerapan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang
keprotokolan dan yang berkaitan
dengan keprotokolan harus berlaku
selaras dengan situasi dan kondisi.
PENGERTIAN KEPROTOKOLAN
Keprotokolan adalah serangkaian kegiatan
yang berkaitan dengan aturan dalam acara
kenegaraan atau acara resmi yang meliputi Tata
Tempat, Tata Upacara, dan Tata Penghormatan
sebagai bentuk penghormatan kepada
seseorang sesuai dengan jabatan dan/atau
kedudukannya dalam negara, pemerintahan,
atau masyarakat.
(UU No. 9 tahun 2010 tentang Keprotokolan)
LANDASAN DAN SUMBER HUKUM
KEPROTOKOLAN
 PERSETUJUAN INTERNASIONAL
 Konvensi Wina 1815, 1961 dan 1963
 PERATURAN PERUNDANGAN
 UU Nomor 8 Tahun 1987 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 9 Tahun
2010 tentang Keprotokolan
 UU Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri
 UU Nomor 1 Tahun 1982 tentang Pengesahan Konvensi Wina 1961 dan 1963
 PP Nomor 62 Tahun 1990 tentang Ketentuan Keprotokolan mengenai Tata
Tempat, Tata Upacara dan Tata Penghormatan
 Keppres Nomor 32 Tahun 1971 tentang Protokol Negara
 Permensesneg Nomor 13 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Keprotokolan Presiden dan Wakil Presiden RI
 TRADISI, ADAT ISTIADAT DAN KEBIASAAN SETEMPAT
 AZAS TIMBAL BALIK (RESIPROSITAS)
 LOGIKA UMUM (COMMON SENSE)
 PRAKTEK PERGAULAN INTERNASIONAL
TUJUAN PENGATURAN KEPROTOKOLAN
PASAL 3 UU NO.9 TAHUN 2010 TENTANG KEPROTOKOLAN

a. Memberikan penghormatan kepada Pejabat Negara,


Pejabat Pemerintahan, Perwakilan Negara Asing dan/atau
Organisasi Internasional, serta Tokoh Masyarakat tertentu,
dan/atau Tamu Negara sesuai dengan kedudukan dalam
negara, pemerintahan, dan masyarakat;
b. Memberikan pedoman penyelenggaraan suatu acara
agar berjalan tertib, rapi, lancar, dan teratur sesuai
dengan ketentuan dan kebiasaan yang berlaku, baik secara
nasional maupun internasional; dan
c. Menciptakan hubungan baik dalam tata pergaulan
antarbangsa.
Ruang Lingkup Keprotokolan
(Pasal 4 ayat (1) UU Nomor 9 Tahun 2010)

TATA TEMPAT :
Pengaturan tempat bagi Pejabat Negara, Pejabat
Pemerintahan, Perwakilan Negara Asing dan/atau
Organisasi Internasional, serta Tokoh Masyarakat tertentu
dalam Acara Kenegaraan atau Acara Resmi.

TATA UPACARA:
Aturan untuk melaksanakan upacara dalam Acara
Kenegaraan atau Acara Resmi.

TATA PENGHORMATAN:
Aturan untuk melaksanakan pemberian hormat bagi
Pejabat Negara, Pejabat Pemerintahan, Perwakilan Negara
Asing dan/atau Organisasi Internasional, dan Tokoh
Masyarakat Tertentu dalam Acara Kenegaraan atau Acara
Resmi.
Pengertian Etika

1. Berasal dari bahasa Yunani Ethos yang berarti


kebiasaan atau watak
2. Berasal dari bahasa Perancis Etiquette yang berarti
kebiasaan atau pola perilaku yang baik dan dapat
diterima lingkungan
3. Sikap dan prilaku yang menunjukkan kesediaan dan
kesanggupan seseorang secara sadar dan sukarela
untuk mentaati ketentuan atau norma kehidupan
yang berlaku dalam masyarakat atau organisasi
4. Perilaku yang ditunjukkan seseorang atau
organisasi dalam interaksinya dengan lingkungan
Perbedaan Etika dan Etiket

Etika tidak terbatas pada cara melakukan


suatu perbuatan, etika memberi norma
tentang perbuatan itu sendiri.
• Etika menyangkut masalah apakah sebuah perbuatan
dilakukan atau tidak boleh dilakukan.

Etiket hanya berlaku untuk pergaulan. Bila


tidak ada orang lain atau tidak ada saksi
mata, maka etiket tidak berlaku.
• Misalnya etiket tentang cara makan.
ETIKA KEPROTOKOLAN

Tata cara & ketentuan/adab sopan santun dalam


suatu kegiatan /penyelenggaraan acara kenegaraan,
acara resmi maupun acara tidak resmi dengan
menciptakan situasi yang menyenangkan.

To create a pleasant situation


PRINSIP ETIKA
PELAYANAN KEPROTOKOLAN

PROTOKOL
MEMBUAT

SETIAP ORANG

MERASA NYAMAN &


PENTING
Let’s
excercise!
Internal External
SIAPAKAH ANDA???
Your Appearance:
Bahasa tubuh
Busana Yanag Dikenakan
Postur Tubuh Keseluruhan

Differentiation:
Apa yang membedakan Anda
dari orang lain dan
meninggalkan memori abadi
dalam pikiran orang lain
STAND
Berdiri menunjukkan rasa hormat
SMILE
Berikan senyum terbaik anda
SEE
Tatap mata teman bicara
SHAKING HANDS
Jabat tangan dengan yakin
SPEAK
Sebutkan nama anda dengan jelas
SAY
Setiap orang senang bila namanya
disebut
Kontak Mata

• Melihat secara langsung kepada


komunikan pada saat berbicara dan
mendengarkan dia bicara
• Menatap dengan tatapan hangat
Facial Expression

• Tertawa • Wajah datar

• Mengernyitkan • Menaikkan alis


dahi mata

• Terheran • Sedih

• Terkejut • Bingung
SIKAP BERDIRI
SIKAP DUDUK
SIKAP DUDUK WANITA
JABAT TANGAN

1. Jabat tangan biasanya dilakukan dalam posisi berdiri dan berhadapan. Hal ini berarti Anda
menunjukkan rasa hormat. Jika sedang duduk, berdirilah saat akan berjabat tangan.

2. Jika akan duduk kembali di kursi, duduklah setelah orang lain mulai duduk.

3. Saat berjabat tangan, rapatkan jari-jari Anda dan eratkan genggaman. Letakkan jempol di
atas tangan lawan jabat tangan Anda. Sedangkan jari-jari lainnya dilekatkan di telapak
tangannya, lalu goyangkan dengan gerakan ke atas dan bawah sebanyak dua hingga tiga
kali. Jangan terlalu keras dalam menggenggam tangan orang lain, tapi pastikan posisi
tangan Anda mantab menggapai tangan lawan jabat tangan Anda.

4. Saat berjabat tangan kontak mata perlu dijaga dan berilah senyuman hangat. Hindari
untuk melihat ke arah tangan saat berjabat tangan.

5. Selama berjabat tangan, Anda bisa mengucapkan kalimat-kalimat singkat. Seperti ucapan
selamat pagi atau siang.

6. Saat mengakhiri pertemuan, jangan lupa untuk kembali berjabat tangan.


JABAT TANGAN SALAH
Jangan
Lakukan !
• Memainkan benda di
genggaman saat berbicara
• Tangan menyilang atau di
saku
• Memainkan rambut dan
menyentuh bagian wajah
• Memainkan aksesoris tubuh
• Makan permen karet
• Menjentikkan jari
• Sibuk dengan hal tidak perlu

Anda mungkin juga menyukai