o PA & E P L : p o ke t p e r i o d o n t a l y a n g d a l a m ,
TEMUAN 3. p e rd a r a h a n s a a t p ro b i n g , b e r n a n a h , d a n nye r i
o N P D : nye r i , p e rd a r a h a n , d a n u l s e r a s i p a p i l l a
i n t e rd e n t a l g i n g i v a
o PA dikalsifikasikan menurut etiologi
o NPD berkaitan dengan respon imun host KESIMPULAN 4.
o EPL dikalsifikasikan menurut tanda & gejala
128 138 74
Jurnal PA Jurnal NPD Jurnal EPL
PERIODONTAL
ABSES
ABSES PERIODONTAL
• Gejala telah dilaporkan oleh pasien yang menderita dari PA, seperti nyeri, nyeri
gingiva, pembengkakan, atau gigi "Elevation”.
• Adanya nanah pada saat probing atau pengambilan sampel, perdarahan saat
probing, dan peningkatan mobilitas gigi. Bone loss biasanya diamati dalam
pemeriksaan radiografi. Pemeriksaan ekstraoral tidak terjadi perubahan signifikan,
tetapi terdapat pembengkakan wajah (3,6%), peningkatan suhu tubuh, malaise,
limfadenopati regional (7-40%) atau meningkatnya leukosit darah (31,6%). Sebagian
besar abses mempengaruhi pasien periodontitis(96,3-100%), baik yang tidak diobati
(7,14-81,6%), pada PeM (11,6–60%) atau mereka yang menjalani terapi aktif (6.6-
42.9%).
DIAGNOSIS BANDING
• Penatalaksanaan segera
• Penatalaksanaan awal
Sistemik dan
Lokal • Penatalaksanaan definitif
PENATALAKSANAAN AWAL
• biasanya dianjurkan pada infeksi yang mengancam jiwa, yang dapat menyebabkan
infeksi ke ruang pada daerah orofasial atau infeksi yang menyebar.
• Bergantung pada tingkat keparahan infeksi ataupun dari tanda dan gejala local
• Antibiotik yang dapat digunakan:
1. Amoxicillin 250-500 mg (tds, selama 5-7 hari)
2. Metronidazole 200-400 mg (tds, selama 5-7 hari)
• Jika alergi penicillin, antibiotik yang dapat digunakan:
1. Erythromycin 250-500 mg (qid, 5-7 hari)
2. Clindamycin 150-300 mg (qid, 5-7 hari)
PENATALAKSANAAN AWAL
Irigasi abses
Jika ada, eliminasi
dengan saline atau Drainase
benda asing
antiseptik
Kompresi dan
Kontrol setelah 24- debridemen
Instruksi OH
48 jam dinding jaringan
lunak
PILIHAN TREATMENT ABSES
JARINGAN PERIODONTAL
Drainase melalui retraksi poket / insisi
Bedah periodontal
Ekstraksi gigi
PENATALAKSANAAN DEFINITIF
Necrotizing
Ulserative NG
Gingivitis
NPD
Necrotizing
Ulserative NP
Periodontitis
FAKTOR PREDISPOSISI
MIKROBIOLOGI
Kebersihan mulut
yang tidak adekuat, Tembakau dan
Stress Psikologis
ada gingivitis, riwayat Konsumsi Alkohol
NPD sebelumnya
TRAUMATIK
AKUT DAN
IATROGENIK
EPL
TRAUMATIK
KRONIS DAN
IATROGENIK
TA NDA DA N G EJA L A YA NG PA L I NG UM UM T ER K A IT DENG A N G I G I YA NG T ER K ENA EP L
A DA L AH K A NT UNG P ER I ODO NTAL DA L A M YA NG M ENCA PA I ATA U DEK AT DENG A N A P EKS
DA N R ESP ONS NEGATIF ATA U P ERUBA HAN TERH A DAP P UL PA . TES VITA L ITA S .
ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO
Lesi endodontik terkait dengan infeksi endodontik dan
periodontal
1. Oleh lesi karies yang mempengaruhi pulpa dan mempengaruhi
periodonsium
2. Oleh kerusakan periodontal secara sekunder yang mempengaruhi
saluran akar
3. Dengan kedua cara bersamaan. Jenis ini lebih jarang terjadi dan
biasanya disebut sebagai lesi “true-combined”
Lesi periodontal yang terkait dengan faktor trauma dan
iatrogenic
1. Perforasi akar / ruang pulpa / furkasi (misalnya karena
instrumentasi saluran akar atau persiapan gigi untuk restorasi
setelah retensi)
2. Fraktur atau retak akar (misalnya, karena trauma atau persiapan
gigi untuk restorasi post-retained)
3. Resorpsi akar eksternal (misalnya, karena trauma)
4. Nekrosis pulpa (mis. karena trauma) mengalir melalui
periodontium
MICROBIOLOGY
1. shafira : kapan kita menggunakan bedah periodontal untuk tatalaksana PA? Kondisi kapan NS?
2. Almaa : NPD bagaimana tatalaksananya?
3. Ferdy : bagaimana tatalaksana penggunaan obat nifedipine dapat digunakan di PA?