Anda di halaman 1dari 24

CASE BASED DISCUSSION

PITYRIASIS VERSIKOLOR
Fabella Khairina Pertiwi
1913020007

Pembimbing:
dr. Lucky Handaryati, Sp.KK
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn. YA
• Usia : 21 tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Alamat : Soko No. 48 Rt 5/7
• Pekerjaan : Mahasiswa
• Status Pernikahan : Belum Menikah
• Tanggal Pemeriksaan : 4 November 2019

2
KELUHAN UTAMA
◂ Bercak putih di lengan kanan – kiri dan
lutut kiri sejak 2 minggu lalu

3
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
◂ Sejak 2 minggu lalu timbul bercak kecil berwarna putih
di kanan – kiri dan lutut kiri. Pasien adalah seorang
mahasiswa dan sering berkeringat. Pasien merasakan
gatal jika berkeringat. Namun gatal tidak sampai
mengganggu aktivitas sehari-hari. Pasien mandi 2 kali
dalam sehari. Pasien tidak suka menggunakan pakaian
berlapis-lapis dan tidak menyerap keringat. Pasien rutin
mengganti baju. Pasien tidak ada mengeluhkan mati
rasa atau kurang berasa pada bercak-bercak tersebut.
Pasien belum pernah mengobati penyakitnya.

4
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Riwayat Penyakit Dahulu


• Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya

Riwayat Penyakit Keluarga


• Kakak pasien pernah mengalami keluhan serupa 1 tahun lalu

Riwayat Sosial Ekonomi


• Pasien merupakan mahasiswa dan datang ke RS
menggunakan pembiayaan umum
5
PEMERIKSAAN FISIK
◂ Tanda vital
◂ Tekanan darah : 127/70 mmHg
◂ Nadi : 76x/menit
◂ Status Generalis
◂ Kesadaran : Composmentis
◂ Berat badan : 79,6 kg
◂ Kepala : Normochepal
◂ Mata : konjungtiva pucat -/-, ikterik -/-
◂ Telinga : dbn
◂ Leher : dbn
◂ Thorax : tidak dilakukan
◂ Abdomen : tidak dilakukan
◂ Ekstremitas : dbn
6
STATUS DERMATOLOGIS
Distribusi Regional

Lokasi Regio antebrachi bilateral dan regio genus sinistra

Karakteristik Multiple, bentuk bulat berbatas tegas ukuran milier,


beberapa lentikuler dan beberapa nummular.

Efluroesensi Makula, hipopigmentasi, skuama halus

Lampu wood Kuning keemasan (+)

7
DIAGNOSIS BANDING DAN DIAGNOSIS
KERJA

◂ Diagnosis Banding
◂ Pitiriasis versikolor
◂ Vitiligo
◂ Pitiriasis alba
◂ Morbus hansen
◂ Diagnosis Kerja
◂ Pitiriasis versikolor

8
TATALAKSANA
◂  Natrium Tiosulfat 20% sol no I
R/

_____________________________
R/ Fungasol SS 80 cc no I
m.f.l.a ad 100 cc
_____________________________

9
DOKUMENTASI

10
TINJAUAN
PUSTAKA
PITIRIASIS VERSIKOLOR
DEFINISI
Pitiriasis versikolor adalah penyakit infeksi pada superfisial kulit
dan berlangsung kronis yang disebabkan oleh jamur Malassezia
furfur.

Penyakit ini biasanya tidak memberikan keluhan subyektif,


namun tampak adanya bercak berskuama halus berwarna putih
sampai coklat hitam pada kulit yang terinfeksi.

Prevalensi penyakit ini tinggi pada daerah tropis yang bersuhu


hangat dan lembab.

12
EPIDEMIOLOGI
Lebih sering terjadi di daerah tropis dan mempunyai kelembaban tinggi.

Angka kejadian pityriasis versikolor sama di semua ras.

Beberapa penelitian mengemukakan angka kejadian pada pria dan wanita


dalam jumlah yang seimbang.
Di Amerika Serikat, penyakit ini banyak ditemukan pada usia 15-24 tahun,
dimana kelenjar sebasea (kelenjar minyak) lebih aktif bekerja.
Angka kejadian sebelum pubertas atau setelah usia 65 tahun jarang
ditemukan.

13
ETIOLOGI
◂ Malassezia furfur (Pityrosporum orbiculare) yang
merupakan “lipophilic yeast”  flora normal yang terdapat
pada permukaan kulit.
◂ Malassezia furfur yang berbentuk ragi / spora dapat
berubah menjadi patogen dalam bentuk filamen / hifa oleh
faktor predisposisi sebagai berikut
◂ Endogen : immunodeffisiensi, kulit berminyak,
hiperhidrosis, genetika, dan malnutrisi.
◂ Eksogen : suhu tinggi, kelembapan udara, keringat,
higiene, oklusi pakaian dan penggunaan emolient
yang berminyak.
14
P
A
T
O
G
E
N
E
S
I
S
15
GAMBARAN KLINIS

Biasanya timbul makula dalam berbagai ukuran dan warna.

Warna setiap lesi bervariasi dari hampir putih sampai coklat kemerahan
atau berwarna coklat kekuningan

Lesi berbentuk tidak teratur sampai teratur, berbatas jelas sampai difus,
ditutupi sisik halus dengan rasa gatal (ringan), atau asimtomatik (tanpa
gejala atau tanpa keluhan), dan hanya gangguan kosmetik saja.

16
GAMBARAN KLINIS

Hipopigmentasi dalam Aborijin Australia Lesi hiperpigmentasi dalam lesi Kaukasia

17
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Wood lamp  fluoresensi tembaga-jingga atau juga keemasan (coppery-orange)

Kerokan kulit dengan kalium hidroksida (KOH)  tampak spora dengan miselium
pendek telah disebut sebagai spaghetti and meatballs.

Dengan pemeriksaan darah, tidak ada penurunan antibodi

18
TATALAKSANA FARMAKOLOGI
Pengobatan topikal
• Suspensi selenium sulfida 1,8%, dalam bentuk shampo yang digunakan
2-3 kali seminggu. Obat ini digosokkan pada lesi dan didiamkan 15-30
menit sebelum mandi.
• Derivat azol topikal, antara lain mikonazol dan klotrimazol.
Pengobatan sistemik
• Diberikan apabila penyakit ini terdapat pada daerah yang luas atau jika
penggunaan obat topikal tidak berhasil.
• Ketokonazol per oral dengan dosis 1 x 200 mg sehari selama 10 hari,
atau
• Itrakonazol per oral dengan dosis 1 x 200 mg sehari selama 5-7 hari
(pada kasus kambuhan atau tidak responsive dengan terapi lainnya).
19
TATALAKSANA NON FARMAKOLOGI
Edukasi pasien dan keluarga bahwa pengobatan harus
dilakukan secara menyeluruh, tekun dan konsisten, karena
angka kekambuhan tinggi (± 50% pasien). Infeksi jamur dapat
dibunuh dengan cepat tetapi membutuhkan waktu berbulan-
bulan untuk mengembalikan pigmentasi ke normal.

Untuk pencegahan, diusahakan agar pakaian tidak lembab dan


tidak berbagi dengan orang lain untuk penggunaan barang
pribadi.

20
DIAGNOSIS BANDING
Vitiligo Pitiriasis alba Morbus Hansen
• Batas bercak bersifat tegas, tidak • Lesi umumnya berbentuk oval, • Kelainan kulit/lesi yang dapat
bersisik, lesi lebih luas, dan bulat, atau plak irreguler yang berbentuk bercak keputihan
depigmentasi menyeluruh. berwarna merah, merah muda, (hypopigmentasi) atau
• Lesi mempunyai ukuran dari atau warna yang sama dengan kemerahan (erithematous) yang
milimeter ke sentimeter. kulit. mempunyai sisik dengan mati rasa (anaesthesia).
• Lesi awal paling sering terjadi batas dengan yang tidak jelas. • Gangguan fungsi saraf tepi ini
pada tangan, lengan, kaki, dan • Umumnya mengenai pipi dan biasanya akibat dari peradangan
wajah. dagu, tungkai dan tubuh jarang kronis pada saraf tepi (neuritis
• Vitiligo juga sering mengenai alat terlibat. perifer).
kelamin, bibir, areola, dan puting • Lesi biasanya mempunyai ukuran • Ditemukannya M. leprae pada
0,5-2 cm diameter pemeriksaan bakteriologis.

21
PROGNOSIS

Prognosis baik bila pengobatan dilakukan menyeluruh,


tekun, dan konsisten.

Pengobatan harus diteruskan 2 minggu setelah fluoresensi


negatif dengan pemeriksaan lampu wood dan sediaan juga
negatif

22
DAFTAR PUSTAKA
◂ Budimulja U. Bramono K. 2015. Pitiriasis Versikolor.
Dalam: Menaldi SL, Hamzah M, Aisah S, eds. Ilmu
Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi VII. Jakarta: Balai
Penerbit FK UI
◂ Janik MP, Hefferman MP. 2012. Yeast infection:
candidiasis and tinea (pytriasis) versicolor, and
malassezia (pityrosporum) folliculitis. In: Wolff K,
Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Level D
editor. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. 8th
ed. New York: McGraw-Hill
◂ Siregar RS. 2013. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit,
Edisi 2 .Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
23
“ ◂ TERIMA KASIH

24

Anda mungkin juga menyukai