Anda di halaman 1dari 29

SIFILIS

DEFINISI

Sifilis adalah penyakit kronis yang


disebabkan oleh Treponema pallidum. Sifilis
biasanya menular melalui hubungan seksual atau
dari ibu kepada bayi, akan tetapi sifilis juga dapat
menular tanpa hubungan seksual pada daerah
yang mempunyai kebersihan lingkungan yang
buruk. Treponema pallidum juga dapat menular
melalui transfusi darah.
ETIOLOGI

• Treponema pallidum
• Berbentuk spiral dengan lebar
kira-kira 0,2 μm dan panjang 5-15
μm
• Merupakan organisme
mikroaerofilik yang membutuhkan
oksigen hanya dalam konsentrasi
rendah (20%)2
PATOGENESIS

Penularan melalui :
• Hubungan seksual (membran mukosa)
• Kontak langsung dengan lesi/luka yang terinfeksi
• Dari ibu yang menderita sifilis ke janin (melalui
plasenta)
PATOGENESIS

Stadium sifilis3 :
1.Stadium I (Sifilis Primer)
2.Stadium II (Sifilis Sekunder)
3.Latent syphilis
4.Stadium III (Sifilis Tersier)
Stadium I (Sifilis Primer)

Sifilis primer biasanya ditandai oleh tukak tunggal


(disebut chancre), tetapi bisa juga terdapat tukak
lebih dari satu. . Lesi awal biasanya berupa papul
yang mengalami erosi, teraba keras karena
terdapat indurasi.
Stadium II (Sifilis Sekunder)

Gejalanya umumnya tidak berat, berupa anoreksia,


turunnya berat badan, malaise, nyeri kepala,
demam yang tidak tinggi, dan artralgia. Manifestasi
klinis sifilis sekunder dapat berupa berbagai ruam
pada kulit, selaput lendir, dan organ tubuh serta
dapat disertai demam dan malaise. Juga adanya
kelainan kulit dan selaput lendir dapat diduga sifilis
sekunder, bila ternyata pemeriksaan serologis
reaktif.
Stadium III (Sifilis Tersier)

Lesi pertama umumnya terlihat antara tiga sampai


sepuluh tahun setelah S I. Kelainan yang khas ialah
guma, yakni infiltrat sirkumskrip, kronis, biasanya
melunak, dan destruktif.
Stadium Laten

Sifilis laten merupakan stadium sifilis tanpa gejala


klinis, akan tetapi pemeriksaan serologis reaktif.
Dalam perjalanan penyakit sifilis selalu melalui
tingkat laten, selama bertahun-tahun atau seumur
hidup. Akan tetapi bukan berarti penyakit akan
berhenti pada tingkat ini, sebab dapat berjalan
menjadi sifilis lanjut, berbentuk gumma, kelainan
susunan syaraf pusat dan kardiovaskuler
PATOGENESIS
Treponema
Menuju kelenjar Masuk ke
pallidum masuk
limfe pembuluh darah
melalui mikrolesi
atau membran
mukosa

Multilipkasi +
Hipertrofik endotelium
reaksi jaringan Erosi pembuluh darah yang
setelah 6-8 (Stadium I) menimbulkan
minggu
obliterasi lumen
(Stadium II)
Regresi &
Stadium Laten T. Pallidum
menghilang
dorman

Bisa mencapai
Imunitas
Stadium III Kardiovaskular dan
menurun
saraf & menimbulkan
kerusakan perlahan
lahan
Gambar : Perjalanan Sifilis yang Tidak Diobati
(Sumber : Rowawi, 2013)
DIAGNOSIS
• Anamnesa
- Malaise, nyeri kepala, demam
- Perilaku seksual : berganti-ganti pasangan
seksual, homoseksual
• Pemeriksaan Fisik
Stadium II ---> the great imitator
Lesi sekunder timbul 4-10 minggu setelah timbulnya
lesi primer3
1. Manifestasi lesi pada kulit :
a.Roseolae syphilitica : makula eritema yang
pertama kali timbul yang tersebar secara
DIAGNOSIS

generalisata dan simetris, dapat mengenai


telapak tangan dan kaki.
b. Papilo sirsiner : papula yang timbul kemudian
tersusun menjadi setengah lingkaran atau satu
lingkaran penuh
c.Kondiloma lata : papul-papul lentikular,terletak
pada daerah lipatan kulit : lipatan paha, skrotum
vulva, perianal.
d.Bila lesi-lesi diatas menyembuh mungkin
meninggalkan bekas berupa makula
DIAGNOSIS

hipopigmentasi (lekoderma sifilitika)


c.Korona veneris : gerombolan papula dengan
susunan arsinar/sirsinar pada dahi menyerupai
mahkota
2. Manifestasi lesi pada mulut :
a.Mucous patch/muqous plaque
b.Ulkus (snail track ulcer) : ulkus yang melingkar
seperti jalannya siput, didapatkan pada palatum,
mukosa pipi, lidah
DIAGNOSIS

3. Lesi pada rambut : alopesia difusa, alopesia


areolaris (disebabkan oleh roseola/papul dan
akar rambut yang dirusak oleh treponema)
4. Pembesaran KGB generalisata dengan sifat-
sifat : soliter, tidak nyeri
PEMERIKSAAN PENUNJANG1

1. Tes Non-Treponema : mendeteksi imunoglobulin


yang merupakan antibodi terhadap bahan-bahan
lipid sel-sel T. Pallidum yang hancur
• RPR (Rapid Plasma Reagin)
• VDRL (Veneral Disease Research Laboratory)
2. Tes Spesifik Treponema : mendeteksi antibodi
yang bersifat spesifik terhadap treponema
• TPHA (Treponema Pallidum Haemagglutination
Assay)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• TP Rapid (Treponema Pallidum Rapid)


• TP-PA(Treponema Pallidum Particle Agglutination
Assay)
• FTA-ABS (Fluorescent Treponemal Antibody
Absorption)
Gambar : Interpretasi
Hasil Tes Serologi
Sifilis
(Sumber : KEMENKES
RI, 2013)
TERAPI3

Early Syphilis (Stadium I dan II)


• Benzatin Penicillin G 2,4 juta unit im single dose
• Penicillin Procaine G 600.000 U im sekali sehari
selama 10 hari
• Doxycycline 2 x 100 mg/hr oral selama 4 minggu
• Tetracycline 4 x 500 mg/hr oral selama 4 minggu
• Erytromycin 4 x 500 mg/hr oral selama 4 minggu
• Ceftriaxone 200 mg sehari im selama 10 hari
EVALUASI TERAPI1

Jika titer tidak


turun atau malah
Evaluasi Klinis &
Serolois (RPR) :
naik,
• Tiap 3 bulan Terapi kemungkinan
dianggap terjadi reinfeksi
(tahun pertama)
dan ulangi terapi
•Tiap 6 bulan berhasil jika
(tahun kedua) titer RPR turun
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai