Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH FARMAKOTERAPI II TENTANG

ALERGI

KELOMPOK 1
Disusun Oleh : 1.Nia Apriyani
2.Krisma Dewi Muntia
3.Ulfa Dwiyanti
4.Firman Yahya
PENGERTIAN Klasifikasi Alergi
Alergi dibagi menjadi 4 macam, macam I
ALERGI s/d IV berhubungan dengan antibodi
Alergi ialah reaksi humoral, sedangkan macam ke IV
imunologis berlebihan mencakup reaksi alergi lambat oleh
dalam tubuh yang timbul antibodi seluler.
segera atau dalam rentan 1.Macam/Type I (reaksi anafilaktis dini)
waktu tertentu setelah 2.Macam/type II (reaksi imu sitotoksis)
eksposisi atau kontak 3.Macam/Type III (reaksi berlebihan oleh
dengan zat yang tertentu kompleks imun = immune complex =
(alergen) . precipitate
4.Macam/Type IV (Reaksi lambat type
tuberkulin)
Etiologi
Secara umum semua benda di
CONTOH KASUS lingkungan (pakaian, makanan,
Pasien bernama Septa Melati tanaman, perhiasan, alat pembersih,
yang bertempat tinggal di dsb) dapat menjadi penyebab alergi,
Gunung Kemala Prabumulih namun faktor lain misalnya
Barat dengan usia 33 th, (a) perbedaan keadaan fisik setiap bahan,
keluhan pasien bernama Septa (b) kekerapan pajanan,
dia sering sekali bersin-bersin (c) daya tahan tubuh seseorang,
disertai pilek yang terjadi (d) adanya reaksi silang antar bahan akan
secara terus menerus, berpengaruh terhadap timbulnya alergi.
terutama kejala ini sering (Retno W.Soebaryo,2002)
dirasakan dipagi hari
PENYELESAIAN KASUS
DIAGNOSIS : NON FARMAKOTERAPI :
Rhinitis alergi, Hipertropi konka Istirahat yang cukup, makan
teratur, lebih banyak
FARMAKOTERAPI : mengkonsumsi air putih, dan
-Cetirizin (2x1) hindari pemicu yang
-Methylprednisolon 4mg (3x1) meyebabkan alergi timbul.
-Avamys (3x1spray)
-Imunos tab (1x1)
Faktor-Faktor yang Mendukung terjadinya atau
Terbentuknya Alergi
 Kesediaan atau kecenderungan sebuah organisem untuk berreaksi secara
berlebihan terhadap zat-zat asing akibat kemampuan organisme itu untuk
memproduksi antibodi dengan berlebihan. Juga kelabilan struktur pembuluh
ikut mendukung hal ini.
 Sebuah organisme yang normal (dalam arti tidak mempunyai sifat-sifat
tersebut dalam a bisa juga berreaksi berlebihan jika terjadi kontak dengan
antigen dalam jumlah tinggi sekali (extreme exposure)
 Belakangan ini dikemukakan sebuah teori, bahwa kecenderungan untuk
menjaga kebersihan secara berlebih-lebihan bisa mendukung juga
terbentuknya penyakit alergi, karena kemungkinan tubuh tidak terbiasa lagi
kontak dengan antigen sebagai akibat disingkirkannya antigen-antigen
tersebut (yang biasanya dikandung dalam “kotoran” sehari-hari) secara
“mutlak”.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai