Anda di halaman 1dari 38

Ekuitas Pemegang Saham

1
Berbagai Kepentingan Kepemilikan

Dalam setiap perseroan ada kelompok saham yang mewakili kepemilikan


dasar, yaitu saham biasa dan saham preferen.

Saham Biasa adalah hak residu perseroan yang menanggung ririko besar bila
terjadi kerugian dan menerima manfaat bila terjadi keuntungan.
Pemegang saham ini tidak dijamin akan menerima dividen tetapi mereka
ikut dalam manajemen perusahaan.

Saham preferen adalah sebagai pengganti atas setiap preferensi khusus,


pemegang saham preferen menjadi prioritas untuk mengklaim laba.
Pemegang saham ini dijaminkan akan menerima dividen dan biasanya pada
tingkat yang telah ditetapkan dan sebelumnya ada jumlah tertentu yang
dibayarkan kepada pemegang saham biasa, namun mereka tidak memilik
hak suara dalam manajemen perusahaan.
2
Modal Perseroan
Tiga kategori ini biasanya muncul sebagai bagian dari ekuitas pemegang
saham :
1) Modal Saham
2) Tambahan Modal Disetor
3) Laba Ditahan

Modal Saham dan Tambahan Modal Disetor merupakan Modal Kontribusi


(modal disetor).

Laba ditahan : merupakan modal yang diperoleh perusahaan.


Modal Kontribusi (modal disetor) : merupakan total jumlah yang
disetorkan ke modal saham.

Ekuitas pemegang saham adalah perbedaan antara aktiva dan Kewajiban.


Oleh karena itu, kepentingan pemilik atau pemegang saham dalam
perusahaan merupakan suatu kepentingan residu. 3
Penerbitan Saham

Saham dengan nilai pari


Untuk memperlihatkan informasi tentang penerbitan saham
dengan nilai pari, akun harus dipertahankan untuk masing-
masing kelompok saham berikut :
1) Saham Preferen atau Saham Biasa. Kedua akun ini
mencerminkan nilai pari saham perseroan yang diterbitkan.
Akun ini dikredit ketika saham pertama kali diterbitkan. Tidak
ada ayat jurnal tambahan pada akun ini kecuali saham
tambahan yangditerbitkan atau saham yang ditarik

2) Modal Disetor yang Melebihi Nilai Pari atau


Tambahan Modal (Additional Paid-in Capital).
Menunjukkan setiap nilai pari yang disetor oleh pemegang
saham sebagai pengganti saham yang diterbitkan untuk mereka

4
Saham tanpa nilai pari

Banyak Negara bagian mengizinkan penerbitan modal saham tanpa nilai pari.

Alasan untuk penerbitan saham tanpa nilai pari bersifat dua arah:
1) Menghindari kewajiban kontinjen
2) Masih ada kerancuan dalam hubungan antara nilai pari dan nilai wajar.

Jika saham tidak memiliki nilai pari maka perlakuan yang dapat
dipertanyakan dalam menggunakan nilai pari sebagai dasar untuk nilai wajar
tidak akan muncul.
Situasi ini memiliki keunggulan tertentu jika saham yang diterbitkan untuk pos-pos
property seperti aktiva tetap berwujud atau tidak berwujud.
Kelemahan utama dari saham tanpa nilai pari adalah bahwa beberapa Negara bagian
mengenakan pajak yang tinggi atas penerbitan ini, dan totalnya akan dimasukkan
sebagai modal dasar yang akan mengurangi fleksibilitas dalam pembayaran dividen.
5
Contoh soal:
Video Electronics Corporation didirikan dengan 10.000 lembar saham biasa
dengan nilai pari. Video Electronics Corporation hanya membuat ayat jurnal
memorandum, yang perlu dibuat untuk otorisasi itu karena tidak ada jumlah
uang yang terlibat.

Jika 500 lembar saham kemudian diterbitkan dengan harga $10 per saham,
maka ayat jurnalnya adalah sbb:
Kas 5.000
Saham Biasa – Tanpa Nilai 5.000
Pari

Jika 500 lembar lagi diterbitkan dengan harga $11 per saham, maka ayat
jurnalnya adalah sbb:

Kas 5.500
Saham Biasa – Tanpa Nilai 5.500
Pari
6
Nilai Ditetapkan yaitu jumlah nilai minimum dimana saham tidak dapat
diterbitkan dibawah nilai ditetapkan.

Jika saham tanpa nilai pari dengan nilai ditetapkan $5 per saham tetapi dijual
$11, jumlah kelebihan nilai sebesar $6 dicatat sebagai tambahan modal
disetor.

Contoh soal:
Jika 1000 lembar saham dengan nilai pari ditetapkan $5 diterbitkan pada $15
per saham secara tunai, maka ayat jurnalnya adalah sbb:

Kas 15.000
Saham Biasa 5.000
Modal Disetor yang melebihi Nilai 10.000
Ditetapkan

7
Penerbitan saham yang digabungkan dengan
sekuritas lainnya (penjualan lump sum)

Masalah akuntansi dalam penjualan lump sum adalah


mengalokasikan hasil di antara beberapa kelompok sekuritas.

Perusahaan menggunakan dua metode alokasi yang tersedia yaitu :


1) metode proporsional
2) metode inkremental

• adalah jika nilai pasar wajar atau • adalah jika nilai pasar wajar
dasar lainnya yang baik untuk semua kelompok sekuritas tidak
menentukan nilai relative setiap dapat ditentukan, maka metode
kelompok sekuritas tersedia, incremental dapat digunakam.
maka nilai lump sum yang Nilai pasar sekuritas itu
diterima dialokasikan antara digunakan sebagai dasar untuk
kelompok-kelompok sekuritas kelompok-kelompok yang telah
atas dasar proporsional. diketahui dan sisa dari nilai lump
sum dialokasikan ke kelompok di
mana nilai pasar tidak diketahui.

Metode Metode
Proporsional Inkremental 8
1. Metode Proporsional
Contoh soal:
Sebuah perusahaan menerbitkan 1000 lembar saham biasa dengan nilai
ditetapkan $10 yang memiliki harga pasar $20 per saham, dan 1000 lembar
saham preferen dengan nilai pari $10 yang memiliki harga pasar $12 per
saham diterbitkan dengan nilai lump sum sebesar $30000.
Berikut ini merupakan bagaimana cara perusahaan mengalokasikan $30000 ke
dalam dua kelompok saham:

Nilai pasar wajar saham biasa (1.000 x $20) = $ 20.000


Nilai pasar wajar saham (1.000 x $12)
= $ 12.000
preferen
Nilai pasar wajar agregat $ 32.000

$ 20.000 X$
Dialokasikan ke saham biasa : = $ 18.750
$ 32.000 30.000

Dialokasikan ke saham $ 12.000 X$


= $11.250
preferen : $ 32.000 30.000 9
2. Metode Inkremental
Contoh soal:
Sebuah perusahaan menerbitkan 1000 lembar saham biasa dengan nilai
ditetapkan $10 yang memiliki harga pasar $20 dan 1000 lembar saham
preferen dengan nilai pari $10 yang tidak memiliki harga pasar ditetapkan
diterbitkan dengan nilai lump sum sebesar $30000.
Berikut ini merupakan bagaimana cara perusahaan mengalokasikan $30000 ke
dalam dua kelompok saham:

Penerimaan lump sum $


30.000
Dialokasikan ke saham biasa (1.000 x $ 20) $
20.000
Saldo yang dialokasikan ke saham preferen $
10.000

10
Saham yang diterbitkan dalam transaksi non kas

Akuntansi untuk penerbitan saham atas properti atau jasa kadang-


kadang menimbulkan masalah dalam penilaian.

Aturan umumnya adalah : Saham yang diterbitkan untuk jasa atau


property selain kas harus dicatat, baik pada nilai pasar wajar saham
yang diterbitkan maupun pada nilai pasar wajar pertimbangan non
kas yang diterima, tergantung mana yang dapat ditentukan secara
jelas.

Jika keduanya telah dapat ditentukan, dan transaksi itu merupakan


hasil pertukaran jarak jauh, maka kemungkinan terjadinya perbedaan
nilai pasar wajar sangatlah kecil. Dalam kasus seperti itu, tidak
menjadi masalah mana yang akan digunakan sebagai dasar untuk
penilaian pertukaran.
11
Contoh soal:
Serangkaian transaksi berikut menggambarkan prosedur pencatatan
penerbitan 10.000 lembar saham biasa dengan nilai pari $10 yang ditukar
dengan paten pada Marlowe Company, dalam berbagai keadaan.

1. Nilai pasar wajar paten belum dapat ditentukan oleh Marlowe tetapi nilai
pasar wajar saham diketahui sebesar $140.000
Paten 140.000
Saham Biasa ($ 10.000 lembar x $10 per 100.000
saham)
Agio saham biasa 40.000

2. Nilai pasar wajar saham belum dapat ditentukan oleh Marlowe tetapi
nilai pasar wajar paten diketahui sebesar $150.000
Paten 150.000
Saham Biasa ($ 10.000 lembar x $10 per 100.000
saham)
Agio saham biasa 50.000
12
3. Nilai pasar wajar saham maupun nilai pasar wajar paten belum dapat
diketahui oleh Marlowe. Konsultan independen menetapkan nilai paten
sebesar $125.000 berdasarkan pada aliran kas diskonto yang diharapkan
Paten 125.000
Saham Biasa ($ 10.000 lembar x $10 per 100.000
saham)
Agio saham biasa 25.000

Jika penerbitan saham untuk properti atau jasa telah menghasilkan kasus
modal perseroan yang dinyatakan terlalu tinggi dengan cara sengaja
mempertinggi nilai ekuitas pemegang saham yang dihasilkan dari penilaian
aktiva yang dinaikkan, menimbulkan apa yang disebut Saham Pompaan
(watered stock).

Jika penerbitan saham untuk properti atau jasa mengakibatkan aktiva


dicatat terlalu rendah, maka cadangan rahasia (secret reserves)
diciptakan.

13
Biaya penerbitan saham

Ketika sebuah perusahaan menerbitkan saham, maka seharusnya melaporkan


biaya yang dikeluarkan untuk menjual saham, seperti biaya penjaminan,biaya
akuntansi dan hukum, biaya percetakan dan pajak sebagai pengurang jumlah
yang disetor.

Oleh karena itu, biaya penerbitan didebet ke Tambahan Modal Disetor karena
biaya tersebut tidak berhubungan dengan operasi perusahaan.

Gaji manajemen dan biaya tidak langsung lainnya yang berhubungan dengan
penerbitan saham harus dibebankan pada saat dikeluarkan karena sulit untuk
menetapkan hubungan antara biaya-biaya tersebut yang diterima dari hasil
penjualan.

14
REAKUISISI SAHAM

Alasan perusahaan membeli kembali sahamnya yang beredar cukup


bervariasi. Beberapa alasan utamanya adalah :
Untuk memenuhi distribusi pajak yang Untuk meningkatkan laba per saham dan
efisien dari kelebihan kas kepada pemegang pegembalian atas ekuitas (ROE).
saham. • Dengan mengurangi jumlah saham yang beredar dan
• Tingkat keuntungan modal kas atas penjualan saham mengurangi ekuitas pemegang saham, rasio kinerja
kepada perusahaan oleh pemegang saham diperkirakan tertentu sering kali meningkat.
sekitar setengah tarif pajak biasa. Keuntungan ini agak
terkurangi karena baru-baru ini terjadi perubahan
mengenai hukum pajak yang berkenaan dengan dividen

Untuk memenuhi saham dalam kontrak Untuk mengurangi upaya pengambilalihan


kompensasi saham karyawan atau memenuhi atau mengurangi jumlah pemegang saham.
kebutuhan merger yang potensial. • Dengan mengurangi jumlah saham yang dipegang
• Honeywell Inc. melaporkan bahwa sebagian dari public, pemilik sekarang dan manajemen dapat
pembeliannya atas satu juta lembar saham biasa menghindari pihak luar untuk mengendalikan
igunakan untuk kontrak opsi saham karyawan perusahaan atau pengaruh yang signifikan.

Membentuk pasar bagi saham.


• Dengan membeli saham di pasar modal, diciptakan
suatu permintaan yang dapat menstabilan harga saham
atau dalam kenyataannya meningkatkan harga saham
itu.

15
Pembelian Saham Treasuri

Ada dua metode yang umum digunakan:

Metode
Metode Nilai Pari
Menghasilkan pendebetan
Biaya. akun Saham Treasuri atau Nilai Mencatat semua
Ditetapkan. transaksi saham treasuri
untuk biaya reakusisi,
pada nilai parinya dan
serta dalam pelaporan
melaporkan saham
akun ini sebagai suatu
treasuri hanya sebagai
pengurangan dari total
pengurang atas modal
modal dsetor dan laba
saham.
ditahan di neraca

16
Contoh soal:
Pasific Company telah menerbitkan 100.000 lembar saham biasa dengan nilai pari $1
pada harga $10 per saham. Disamping itu, laba ditahan sebesar $300.000.
Ilustrasi berikut ini menunjukkan kelompok ekuitas pemegang saham pada tanggal 31
Desember 2006, sebelum pembelian saham treasuri.

Ekuitas pemegang saham


Modal disetor
Saham biasa, nilai pari $1; 100.000 lembar diterbitkan dan $ 100.000
beredar
Tambahan modal disetor $ 900.000
Total modal disetor $1.000.00
0
Laba ditahan $ 300.000
Ekuitas pemegang saham $1.300.00
0

Pada tanggal 20 Januari 2007, Pasific Company memperoleh 10.000 lembar sahamnya
pada $11 per saham. Pasific untuk mencatat reakuisisi ini adalah:

20 Januari 2007
Saham Treasuri 110.000
17
Kas 110.000
Ilustrasi berikut ini menunjukkan kelompok ekuitas pemegang saham untuk Pasific setelah
pembelian saham treasuri.
Ekuitas pemegang saham
Modal disetor
Saham biasa, nilai pari $1; 100.000 lembar diterbitkan dan $ 100.000
90.000 beredar
Tambahan modal disetor $ 900.000
Total modal disetor $
1.000.000
Laba ditahan $ 300.000
Total modal disetor dan laba ditahan $
1.300.000
Dikurangi: Biaya saham treasuri (10.000 lembar) $ 110.000
Total ekuitas pemegang saham $
1.190.000

Jumlah saham yang diterbitkan (100.000)


Jumlah saham treasuri (10.000) harus diungkapkan.
Selisihnya adalah jumlah saham yang beredar (90.000).

Istilah saham yang beredar berarti jumlah lembar saham yang diterbitkan
yang dimiliki oleh pemegang saham.
18
Penjualan Saham Treasuri

Ada dua metode yang digunakan, yaitu :


Penjualan Saham Traesuri di Penjualan Saham Treasuri di
Atas Harga Pokoknya. Bawah Harga Pokok.

• Apabila harga jual saham • Apabila saham treasuri


treasuri lebih besar dari dijual dibawah harga
harga pokonya, maka pokok, maka kelebihan
perbedaan ini dikredit ke harga pokok atas harga
Modal Disetor dari Saham jual didebet ke Modal
Treasuri Disetr dari Saham
Treasuri.

19
Penjualan Saham Traesuri di Atas Harga Pokoknya.

Contoh soal:
Anggaplah bahwa 1.000 lembar saham treasuri Pasific company yang diperoleh
sebelumnya pada $11 per saham dijual dengan harga $15 per saham pada tanggal 10
Maret. Pasific mencatat ayat jurnalnya sbb:
10 Januari 2007
Kas 15.000
Saham Treasuri 11.000
Modal Disetor dari Saham 4.000
Treasuri

Penjualan Saham Treasuri di Bawah Harga Pokok.

Contoh soal:
Jika Pasific Company menjual 1.000 lembar saham treasuri tambahan pada tanggal 21
Maret pada harga $8 per saham, maka ayat jurnalnya sbb:
21 Maret 2007
Kas 8.000
Modal Disetor dari Saham Treasuri 3.000
Saham Treasuri 11.000
20
Contoh soal:
Anggaplah bahwa Pasific Company menjual tambahan 1.000 lembar seharga $8 per
saham pada tanggal 10 April.

Ilustrasi berikut ini menunjukkan saldo akun Modal Disetor dari akun Saham Treasuri
(sebelum pembelian 10 April):

Modal Disetor Dari Saham Treasuri


21 Maret 3.000 10 Maret 4.000
Saldo 1.000

Dari kasus ini, $ 1.000 dan kelebihan tersebut didebet ke Modal Disetor dari Saham
Treasuri, dan sisanya didebet ke Laba Ditahan. Ayat jurnalnya adalah:

10 April 2007
Kas 8.000
Modal Disetor dari Saham Treasuri 1.000
Laba Ditahan 2.000
Saham Treasuri 11.000
21
Penarikan Saham Treasuri

Dewan direksi dapat menyetujui penarikan saham


terasuri.
Penarikan saham treasuri mempunyai status sebagai
saham yang diotorisasi dan saham yang belum diterbitkan.
Pengaruh akuntansinya adalah sama dengan penjualan
saham treasuri kecuali bahwa debet dilakukan ke akun
modal disetor yang dapat diaplikasikan ke penarikan
saham, bukan ke kas.
Contoh :
Jika saham pada awalnya dijual dengan nilai pari, maka saham biasa didebet
sebesar nilai pari per saham.
Jika saham pada awalnya dijual seharga $3 di atas nilai pari, maka debet ke
Agio Saham sebesar $3 per saham juga diperlukan.
22
Saham Preferen

Saham preferen adalah aham dengan kelas khusus yang


memiliki kelebihan atau fitur yang tidak dimiliki saham
biasa.

Karakteristik saham preferen :


1) Preferensi ats dividen
2) Preferensi atas aktiva pada saat likuidasi
3) Dapat dikonversi menjadi saham biasa
4) Dapat ditebus pada opsi perseron
5) Tidak mempunyai hak suara

23
Karakteristik Saham Preferen

Saham Preferen Kumulatif Saham Preferen Partisipasi


• Dinyatakan bahwa jika perseroan gagal • Pemegang saham ini membagi rata dengan
membayar dividen dalam satu tahun, maka pemegang saham biasa setiap pembagian
harus dibayarkan dalam tahun berikutnya laba di luar tingkat yang ditentukan.
sebelum laba dapat dbagikan kepada
pemegang saham biasa

Saham Preferen Konvertibel Saham Preferen yang Dapat Ditarik


• Mengizinkan pemegang saham, menurut • Mengizinkan perusahaan penerbit saham untuk
opsinya, menukar saham preferen menjadi menarik atau menebus, pada opsinya, saham
saham biasa pada rasio yang telah ditentukan preferen yang beredar pada tanggal tertentu di
masa depan dan pada harga yang telah
sebelumnya.
ditentukan.

Saham Preferen yang Dapat Ditebus


• Terbitan saham preferen yang mempunyai karakter yang membuat
sekuritas itu bersifat seperti hutang (mempunyai kewajiban hukum
untuk membayar) dan bukan seperti instrument ekuitas. Misalnya
pada saham preferen yang dapat ditebus ini mempunyai periode
penebusan wajib atau karakter penebusan yang tidak dapat
dikontrol oleh perusahaan penerbit saham.

24
Akuntansi dan Pelaporan Saham Preferen
Akuntansi saham preferen pada saat penerbitannya sama dengan akuntansi saham biasa.
Perusahaan mengalokasikan proceeds antara nilai pari saham preferen dan tambahan modal disetor.

Contoh :
Bishop Co. menerbitkan 10.000 saham preferen dengan nilai pari sebesar $10
seharga $12 per saham. Bishop mencatat penerbitan ini sbb:
Kas 120.000
Saham Preferen 100.000
Modal Disetor sebagai Kelebihan dari Nilai 20.000
Pari

Berkebalikan dengan obligasi konvertibel (dicatat sebagai kewajiban saat tanggal


penerbitan), perusahaan memasukkan saham preferen konvertibel sebagai ekuitas
pemegang saham.
Di samping itu, ketika menerbitkan saham preferen konvertibel, tidak ada justifikasi
teoritis untuk mengakui keuntungan atau kerugian.
Perusahaan tidak mengakui keuntungan atau kerugian ketika berurusan dengan pemegang
saham dalam kapasitas mereka sebagai pemilik perusahaan.
Namun perusahaan memakai metode nilai buku : mendebit saham preferen dan tambahan
modal disetor yang terkait dan mengkredit saham biasa dan tambahan25 modal disetor
(apabila ada kelebihan)
 
Kebijakan Dividen
Sangat sedikit perusahaan yang membayar dividen dalam jumlah yang sama
dengan laba ditahan yang tersedia secara legal.
Alasan utamanya adalah Sebagai berikut :
1) Persetujuan (kontrak obligasi) dengan kreditor tertentu untuk menahan semua
atau sebagian laba, dalam bentuk aktiva, guna membentuk proteksi tambahan
terhadap kemungkinan kerugian
2) Beberapa hukum perseroan Negara bagian mensyaratkan bahwa laba yang
ekuivalen dengan biaya saham treasuri yang dibeli dilarang untuk diumumkan
sebagai dividen
3) Kerugian untuk menahan aktiva yang tidak dibayarkan sebagai dividen guna
membiayai pertumbuhan atau ekspansi
4) Keinginan untuk memperlancar pembayaran dividen dari tahun ke tahun dengan
mengakumulasi laba dalam tahun-tahun yang menghasilkan laba dan menggunakan
akumulasi itu sebagai dasar untuk membayar dividen tahun-tahun yang buruk
5) Keinginan untuk membentuk perlindungan atau penyangga terhadap
26
kemungkinan
kerugian atau kesalahan dalam kalkulasi laba.
Kondisi Keuangan dan Pembagian Dividen

Eksistensi kewajiban lancar sangat kuat menyatakan bahwa sebagian


dari kas diperlukan untuk membayar kewajiban lancar ketika jatuh
tempo.
Selain itu kebutuhan akan uang tunai sehari-hari untuk penggajian
dan pengeluaran lainnya yang tidak dimasukkan dalam kewajiban
lancar juga memerlukan kas.

Jadi, sebelum dividen diumumkan, manajemen harus


mempertimbangkan ketersediaan dana untuk membayar dividen.
Suatu dividen sebaiknya tidak dibayarkan kecuali baik posisi keuangan
sekarang ataupun yang akan datang tampak menjamin pembagian
dividen.

27
Jenis-Jenis Dividen

Dividen Tunai
• Pengumuman dividen tunai merupakan kewajiban dan karena pembayaran biasanya harus
harus dilakukan dengan segera dan biasanya disebut sebagai kewajiban lancar

Dividen Properti
• Hutang dividen dalam bentuk aktiva perusahaan selain kas, disebut sebagai Dividen
properti.
• Dividen Properti dapat berupa barang dagang, real estate, atau investasi yang dirancang
oleh dewan direksi.
• Ketika dividen properti diumumkan, maka perusahaan harus menetapkan kembali nilai
wajar property yang akan dibagikan dengan mengakui setiap keuntungan atau kerugian
sebagai perbedaan nilai wajar dengan nilai buku pada tanggal pengumuman.

Dividen Likuidasi
• Dividen yang tidak didasarkan pada laba ditahan, kadang-kadang disebut sebagai dividen
likuidasi, yang menyiratkan bahwa dividen ini merupakan pengembalian dari investasi
pemegang saham dan bukan dari laba.
• Dengan kata lain, setiap dividen yang tidak didasarkan pada laba merupakan pengurangan
modal disetor prusahaan dan sejauh itu merupakan dividen likuidasi

Dividen Saham
• Dividen saham merupakan penerbitan oleh suatu perseroan atas saham miliknya sendiri
kepada pemegang saham atas dasar prorata. 28
Dividen Tunai
Contoh soal :
Roadway Freight Corp. pada tanggal 10 Juni mengumumkan dividen tunai sebesar 50 sen
per saham atas 1,8 juta lembar saham yang dibayarkan tanggal 16 Juli kepada semua
pemegang saham yang tercatat per 24 Juni

Pada tanggal pengumuman (10Juni)


Laba Ditahan (Dividen Tunai yang 900.000
Diumumkan)
Hutang Dividen 900.000

Pada tanggal pencatatan (24 Juni)


Tidak ada ayat jurnal

Pada tanggal pembayaran (16 Juni)


Hutang Dividen 900.000
Kas 900.000

29
Dividen Properti

Contoh soal :
Trendler Inc., mentransfer sebagian investasinya dalam sekuritas yang mudah dipasarkan
senilai $1.250.000 kepada pemegang saham dengan mengumumkan dividen properti pada
tanggal 28 Desember 2006, dan membaginya pada tanggal 30 Januari 2007 kepada
pemegang saham yang tercatat per 15 Januari 2007. Pada tanggal pengumuman sekuritas
itu memiliki nilai pasar sebesar $ 2.000.000. Ayat jurnalnya sbb:

Pada tanggal pengumuman (28 Desember 2006)


Investasi dalam Sekuritas 750.000
Keuntungan atas Apresiasi Sekuritas 750.000
Laba ditahan (dividen properti 2.000.000
diumumkan)
Hutang Dividen Properti 2.000.00
0

Pada tanggal pembayaran


Hutang Dividen 2.000.00
0
Investasi dalam Sekuritas 2.000.00
0

30
Dividen Likuidasi

Contoh soal :
McChesney Mines Inc., menerbitkan “dividen” kepada para pemegang saham biasanya
sebesar $1.200.000. Pengumuman dividen tunai ini menyatakan bahwa $900.000 harus
dipertimbangkan sebagai laba dan sisanya merupakan pengembalian modal. McChesney
mencatat dividen sbb:

Pada tanggal pengumuman


Laba Ditahan 900.000
Tambahan Modal Disetor 300.000
Hutang Dividen 1.200.00
0

Pada tanggal pembayaran


Hutang Dividen 1.200.00
0
Kas 1.200.00
0

31
Dividen Saham

Contoh soal :
Vine Corporation meiliki 1.000 lembar modal saham yang beredar dengan nilai pari $100
dan laba ditahan sebesar $ 50.000. Jika Vine mengumumkan dividen saham sebesar 10%,
maka perusahaan itu harus menerbitkan 100 lembar saham tambahan kepada pemegang
sahamnya yang sekarang. Jika diasumsikan bahwa nilai wajar saham pada saat dividen
saham diumumkan adalah $130 per saham, maka ayat jurnalnya adalah:

Pada tanggal pengumuman


Laba Ditahan (Dividen Saham yang 13.000
Diumumkan)
Dividen Saham Biasa yang Dapat 10.000
Dibagikan
Agio Saham 3.000

Pada tanggal pembagian


Dividen Saham Biasa yang Dapat 10.000
Dibagikan
Saham Biasa 10.000

32
Pemecahan Saham

Manajemen dari banyak perusahaan merasa yakin bahwa untuk menjalin


hubungan dengan masyarakat yang lebih baik, kepemilikan yang lebih luas
sangat diperlukan.
Karena itu, mereka ingin memiliki harga pasar yang cukup rendah sehingga
berada dalam batas kemampuan mayoritas calon investor.
Untuk mengurangi nilai pasar saham, cara yang biasa dilakukan adalah
dengan melakukan pemecahan saham.

Dari sudu pandang akuntansi, tidak ada ayat jurnal untuk mencatat
pemecahan saham.
Namun suatu catatn memorandum dibuat untuk menunjukkan bahwa nilai
pari saham telah berubah, dan jumlah saham telah bertambah.

33
Perbedaan Pemecahan Saham dan
Dividen Saham
Pemecahan saham menghasilkan kenaikan jumlah saham yang beredar dan penurunan
nilai pari atau nilai ditetapkan per saham.
Pemecahan dividen saham menghasilkan kenaikan jumlah saham yang beredar, namun
tidak mengurangi nilai pari, jadi dividen itu menambah total nilai pari saham yang
beredar.

Ketika tambahan saham diterbtikan dengan tujuan mengurangi harga pasar per unit,
maka pembagian itu lebih merupakan pemecahan saham daripada dividen saham.
Pembagian ini biasanya timbul jika jumlah saham yang diterbitkan lebih besar dari 20%-
25% jumlah saham yang beredar sebelumnya.

­Selain itu, karena nilai pari saham yang beredar juga tidak berubah, maka transfer dari
laba ditahan hanya dilakukan jumllah yang disyaratkan menurut akta.
Biasanya hal ini merupakan transfer laba ditahan ke modal saham sebesar nilai pari saham
yang diterbitkan yang berlawanan dengan transfer nilai pasar sham yang diterbitkan.
34
Contoh soal :
Rockland Steel, Inc., mengumumkan dividen saham 30% pada tanggal 20 November, yang
akan dibayarkan pada tanggal 29 Desember kepada para pemegang saham yang tercatat
per 12 Desember. Pada tanggal pengumuman, 1.000 lembar saham, dengan nilai pari $10,
beredar dan memiliki nilai pasar wajar sebesar $200 per saham. Ayat jurnalnya adalah:

Pada tanggal pengumuman (20 November)


Laba Ditahan (Dividen Saham yang 3.000.00
Diumumkan) 0
Dividen Saham Biasa yang Dapat 3.000.00
Dibagikan 0

Perhitungan 1.000.000 lembar 300.000 lembar


: tambahan
X 30% X $10 Nilai pari

300.000 $ 3.000.000

Pada tanggal pembagian (29 Desember)


Dividen Saham Biasa yang Dapat 3.000.00
Dibagikan 0
Saham Biasa 3.000.00
0

35
Penyajian dan Analisis
Ekuitas Pemegang Saham

Penyajian
Laporan ekuitas pemegang saham (statements of stakeholders’ equity) biasanya disajikan dalam format dasar sbb:

1) Saldo pada awal periode

2) Penambahan

3) Pengurangan

4) Saldo pada akhir periode

Penyajian
Analisis menggunakan rasio ekuitas pemegang saham untuk mengevaluasi profitabilitas dan solvensi jangka panjang
perusahaan.
Tiga rasio yang digunakan yaitu :
1) Tingkat Pengembalian atas ekuitas saham biasa
2) Rasio pembayaran
3) Nilai buku per saham
36
1. Tingkat Pengembalian atas Ekuitas Saham Biasa
Contoh soal :
Gerber’s Inc., memiliki laba bersih sebesar $360.000, mengumumkan dan membayar dividen saham
preferen sebesar $54.000, serta rata-rata ekuitas pemegang saham biasa sebesar $2.550.000. Rasio
Gerber dihitung dengan cara berikut ini

Laba bersih – Dividen saham


Tingkat Pengembalian atas Ekuitas Saham preferen
=
Biasa Rata rata ekuitas pemegang
saham
$360.000 - $54.000
=
$2.550.000
= 12%

2. Rasio Pembayaran
Contoh soal :
Troy Co. memiliki dividen tunai sebesar $100.000 dan laba bersih sebesar $500.000, serta tidak ada
saham preferen yang beredar, rasio pembayaran dihitung sbb:

Dividen Tunai
Rasio
= Laba bersih – Dividen
Pembayaran
preferen
$100.000
= 37
$500.000
= 20%
3. Nilai buku per Saham
Contoh soal :
Chen Corporation adalah $1.000.000 dan perusahaan memiliki 100.000 lembar
saham biasa yang beredar, nilai buku per sahamnya dihitung sbb:

Ekuitas pemegang saham biasa


Nilai buku per
= Saham beredar
saham

$1.000.000
=
100.000
= $10 per saham

38

Anda mungkin juga menyukai