DOSEN PENGAMPU : DEDE ABDUROHMAN.S.E.,M.M. PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
Bidang Politik dan Hankam
Bidang Hukum dan Penyelenggaraan Negara Bidang Sosial Budaya Bidang SDM Bidang Ekonomi Daerah dan Infrastuktur Bidang SDA dan Lingkungan Hidup LEMBAGA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI INDONESIA
Mekanisme perekonomian Indonesia diatur dalam
Pasal 33 UUD 1945 Sistem ekonomi yang dianut adalah sistem ekonomi campuran, yang ditandai oleh adanya perencanaan pusat beserta Pola Umum Pembangunan Nasional dan beroperasinya mekanisme pasar yang terkendali Sistem perekonomian campuran menghendaki adanya perencanaan ekonomi, baik untuk tingkat nasional maupun daerah. Pada tingkat nasional, perencanaan tersebut ditangani oleh BAPPENAS, sedang di tingkat daerah oleh BAPPEDA PERENCANAAN PEMERINTAH DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI NASIONAL
Sejalan perkembangan zaman, keyakinan akan kemampuan mekanisme harga,
tangan gaib dalam mengendalikan kegiatan ekonomi semakin diragukan. Dengan semakin kompleksnya kegiatan ekonomi dan semakin tinggi keterkaitannya dengan aspek kehidupan lain, sangat sulit bagi setiap sistem ekonomi untuk menolak kehadiran peran pemerintah dalam kehidupan ekonomi. Menurut Dumairy (1997), pada dasarnya ada 4 peran ekonomi pemerintah yang umum dilakukan dalam setiap sistem ekonomi di dunia ini. Keempat peran tersebut adalah: (peran alokatif, distributif, stabilitatif, dan dinamisatif) Peran alokatif menunjukkan peran pemerintah dalam mengalokasikan sumber daya ekonomi yang ada agar pemanfaatannya bisa optimal dan mendukung efisiensi produksi Peran distributif berkenaan dengan peran pemerintah dalam mendistribusikan sumber daya, kesempatan dan hasil-hasil ekonomi secara adil dan wajar PERENCANAAN PEMERINTAH DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI NASIONAL
Peran stabilitastif berkenaan dengan peran
pemerintah memelihara stabilitas perekonomian dan pemulihannya jika berada dalam keadaan tidak menguntungkan dan peran dinamisator menunjukkan peran pemerintah dalam menggerakkan proses pembangunan ekonomi. Peran ekonomi pemerintah dari waktu ke waktu cenderung terus meningkat. Kajian empiris tentang hal ini telah melahirkan satu hukum yang dikenal sebagai low of ever increasing state activity. PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan, kota,
bisnis, masyarakat, dsb) yang berprinsip "memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan" (menurut Laporan Brundtland dari PBB, 1987). Pembangunan berkelanjutan adalah terjemahan dari Bahasa Inggris, sustainable development. Salah satu faktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan sosial. (oman) Banyak laporan PBB, yang terakhir adalah laporan dari KTT Dunia 2005, yang menjabarkan pembangunan berkelanjutan terdiri dari tiga tiang utama (ekonomi, sosial, dan lingkungan) yang saling bergantung dan memperkuat. Untuk sebagian orang, pembangunan berkelanjutan berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi dan bagaimana mencari jalan untuk memajukan ekonomi dalam jangka panjang, tanpa menghabiskan modal alam. Namun untuk sebagian orang lain, konsep "pertumbuhan ekonomi" itu sendiri bermasalah, karena sumberdaya bumi itu sendiri terbatas. PERAN PENDUDUK DALAM EKONOMI BERKELANJUTAN
Penduduk atau masyarakat merupakan bagian
terpenting atau titik sentral dalam pembangunan berkelanjutan, karena peran penduduk sejatinya adalah sebagai subjek dan objek dari pembangunan berkelanjutan. Jumlah penduduk yang besar dengan pertumbuhan yang cepat, tetapi memiliki kualitas yang rendah, akan memperlambat tercapainya kondisi yang ideal antara kuantitas dan kualitas penduduk dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan yang semakin terbatas PENDUDUK BERKUALITAS MERUPAKAN MODAL DASAR PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di
suatu negara, diperlukan komponen penduduk yang berkualitas. Karena dari penduduk berkualitas itulah memungkinkan untuk bisa mengolah dan mengelola potensi sumber daya alam dengan baik, tepat, efisien, dan maksimal, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Sehingga harapannya terjadi keseimbangan dan keserasian antara jumlah penduduk dengan kapasitas dari daya dukung alam dan daya tampung lingkungan.