beberapa dasar proses yang sering digunakan dalam pengolahan pangan. Bahan yang diolah diubah bentuknya dan karakternya melalui proses : 1. Pengecilan ukuran 2. Pencampuran 3. Emulsifikasi 4. Ekstraksi PENGECILAN UKURAN PENGECILAN UKURAN Suatu satuan operasi atau kegiatan yang ditujukan untuk mengurangi ukuran rata-rata dari bahan pangan Meliputi proses :
* pemotongan * penghancuran *penggerusan * penggilingan PRINSIP PENGECILAN UKURAN
1. Meningkatkan daya larut bahan
2. Meningkatkan daya guna 3. Meningkatkan cita rasa 4. Mempermudah proses pencampuran 5. Mempermudah penyimpanan dan pencampuran 6. Memperkecil volume dan memperlebar permukaan 7. Memberi bentuk dan ukuran yang bersifat elastis TUJUAN PENGECILAN UKURAN
1. Memperoleh bentuk dan ukuran yang
segaram 2. Mempertinggi reaktifitas bahan 3. Memungkinkan pemisahan bahan-bahan yang tidak dikehendaki 4. Memberikan bentuk dan ukuran yang lebih menarik MANFAAT PENGECILAN UKURAN
1. Meningktkan kecepatan pegeringan,
pemanasan atau pendinginan 2. Memperbaiki efisiensi dan kecepatan ekstraksi dari komponen terlarut 3. Pencampuran bahan lebih sempurna PENGARUH PENGECILAN UKURAN TERHADAP BAHAN Untuk mengontrol sifat-sifat bahan pangan untuk memperbaiki efisiensi pencampuran dan pindah panas Berpengaruh tidak langsung pada aroma dan flavor beberapa makanan Untuk bahan pangan kering seperti biji-bijian dan kacang-kacangan, memiliki aw yang cukup rendah sehingga dapat disimpan beberapa bulan setelah penggilingan tanpa perubahan nilai gizi dan sifat organoleptik yang berarti Pada makanan bayi ada pengaruh yang menguntungkan yakni perbaikan daya cerna lemak Pengelompokan metode pengecilan ukuraan tergantung partikel yang dihasilkan: 1) Choping cutting, slicing dan dicing a) Besar sampai sedang (potongan daging, keju, irisan buah – buahan untuk pengalengan) b) Sedang sampai kecil ( potongan sayuran seperti buncis dan wortel) c) Kecil sampai granular ( daging cincang, parutan sayuran, irisan kacang) 1) Penggilingan menjadi tepung atau pasta untuk meningkatkan kehalusan (tepung rempah – rempah, tepung – tepungan, gula halus, pasta halus) 2) Emulsifikasi dan homogenisasi (mayonaise, susu, mentega, es krim dan margarin) SIFAT DAN KARAKTERISTIK BAHAN Sifat dan karakteristik bahan yang berpengaruh terhadap pengecilan ukuran: 1. Kekerasan dan struktur mekanis bahan
2. Air dalam bahan
o Kekerasan bahan harus dipertimbangkan pada saat
memilih peralatan pengecilan ukuran, karena bahan yang
keras biasanya akan lebih sulit dikecilkan ukurannya dan membutuhkan energi yang besar. o Struktur mekanik bahan dapat memberi petunjuk pada
tipe gaya yang harus diberikan agar terjadi pemecahan
bahan. Untuk bahan – bahan yang mudah pecah (friable) atau bahan yang mempunyai struktur kristal pemecahan lebih mudah terjadi memanjang dalam satu bidang datar, alat yang dipakai menggunakan gaya impact Untuk bahan yang cenderung sobek (shear) cara yang tepat untu pengecilan ukurannya adalah dengan cara pengirisan atau pemotongan. Air dalam bahan dapat berperan memperlancar atau menghambat proses pengecilan ukuran. Kadar air yang lebih berlebihan dapat menyebabkan terbentuknya gumpalan “clogging” selama penggilingan. Sebaliknya pada penggilingan basah, air sangat membantu dalam rangka mendapatkan partikel. JENIS DAN FUNGSI ALAT PENGECILAN UKURAN Berdasarkan tujuan pengecilan nukuran dan bahan yang dikecilkan, alat pengecilan ukuran dikelompokkan menjadi: a) Alat pengecilan ukuran bahan berserat tinggi (cutter, gretter) b) Alat pengecilan ukuran bahan kering (grinder) c) Alat pengecilan bahan berbentuk cair (emulsifier dan homogenizer) A) JENIS DAN FUNGSI ALAT PENGECILAN UKURAN BERSERAT TINGGI (CUTTER DAN GRATTER)
Jenis alat pengecil ukuran yang beredar di pasar pada
dasarnya bekerja dengan menggunakan prinsip gaya mekanis. Gaya mekanis tersebut meliputi gaya tumbukan “impact”, gaya geser “shear”, gaya tekan dan pemotongan “cutting” Beberapa contoh alat pengecilan ukuran berdasarkan jenis dan fungsinya: pemotong (cutter), meliputi pengupas (peeler), pisau pemotong; pemarut (gretter) 1) Pemotong (Cutter) Alat ini berguna untuk pekerjaan:
(a) Membuang sisik ikan dan membuat filet
(b) Mengupas kulit buah dan sayur – sayuran serta kulit
hewan sembelihan seperti daging Ada dua jenis cutter, yaitu pisau pemotong dan pisau pengupas. (a) Pengupas (peeler) Digunakan untuk mengupas kulit buah – buahan dan sayur – sayuran seperti manga, wortel, kentang, mentimun, dll. (b) Pisau pemotong Berguna untuk memotong, membelah, membuang sisik ikan, mencincang daging dan dapat digunakan untuk mengupas buah dan sayuran serta hasil pertanian lainnya. Ada beberapa bentuk pisau pemotong yang dibuat secara khusus dengan desain tertentu. Penggunaan pisau tersebut biasanya sangat spesifik yaitu untuk komoditas tertentu Contoh pisau yang didesain secara khusus, antara lain adalah : pisau buncis, pisau kubis, pisau cincang, dan pisau pengiris (slicer) Pisau buncis Pisau ini digunakan untuk merajang buncis, pada bagian mata pisau dilengkapi dengan kawat. Prinsipi kerjanya dengan jalan disayatkan pada bahan. Pisau kobis
Pisau ini digunakan untuk membelah dan memotong kobis.
Ujung pisau melengkung seperti sabit. Prinsip kerjanya dengan jalan dipukul dan ditarik. Pisau cincang Digunakan untuk mencincang daging yang akan diolah, pisaunya tebal berat dan lebar. Prinsip kerjanya dengan jalan dipukulkan pada bahan Pisau pengiris (slicer) Alat ini banyak digunakan untuk mengiris buah dan sayur serta jenis umbi-umbian. Produk yang dihasilkan berbentuk lembaran tipis Pembersih sisik ikan Sangat praktis penggunannya, tinggal digesek berlawanan dengan sisik ikan, semua sisik akan terlepas dan masuk kedalam penampung plastiknya. 2) Pemarut (Gretter) Alat ini ada yang bersifat multi guna dan ada yang khusus. Namun penggunaan alat ini pada umumnya untuk pemarutan ketela pohon, dan buah kelapa yang akan diambil patinya atau ekstraknya. Jenis alatnya adalah pisau berputar (rotary knife cutter). Pisau ini umumnya digunakan untuk keperluan pemarutan ubi kayu. Untuk pembuatan tepung, biasanya digunakan pisau yang permukaannya seperti gergaji besi, sedangkan untuk pemarutan kelapa, pisau tersebut diganti dengan paku pendek dengan silinder dari kayu. Prinsip kerja alat ini adalah dengan menekan bahan pada sebuah silinder yang pada permukaannya dilengkapi dengan parut. Silinder digerakkan oleh sebuah motor, sehingga terjadi perajangan / pemarutan. 2. JENIS DAN ALAT PENGECIL UKURAN PADA BAHAN KERING (GRINDER) Dalam industri pengolahan hasil pertanian, proses penggilingan merupakan proses yang paling banyak dilakukan. Mekanisme terjadinya pemecahan bahan disebabkan karena adanya tekanan yang bekerja pada bahan. Pada titik kritis, tekanan yang diberikan akan diserap oleh bahan sebagai energy penekan, sehingga mengakibatkan bahan pecah. Pecahnya bahan akan mengikuti bidang belahan sesuai dengan sifat bahan. Faktor yang berpengaruh dalam proses penggilingan yang sangat erat hubungannya dengan kapasitas alat dan spesifikasi alat adalah : a) Jenis bahan yang dihancurkan, ini merupakan kharakteristik bahan yang meliputi tingkat kekerasan, kandungan serat serta jenis serat dalam bahan. b) Kadar air bahan, semakin sedikit kandungan air dalam bahan semakin mudah untuk dilakukan pengecilan ukuran. c) Kecepatan masuknya bahan,semakin besar kapasitas alat semakin besar out put yang dihasilkan. d) Daya yang tersedia, juga berhubungan dengan kapasitas alat, alat yang besar membutuhkan daya yang besar juga, putaran mesin juga berpengaruh terhadap out put yang dihasilkan, semakin cepat putaran alat maka akan dihasilkan out put yang lebih halus dan jumlah yang lebih banyak. e) Tingkat kehalusan bahan yang dikehendaki, untuk tingkat kekerasan tertentu dalam proses pengecilan ukuran diperlukan lebih dari satu kali proses perlakuan penggilingan. Hasil out put yang dikehendaki untuk proses penggilingan bergantung juga dari spesifikasi mesin penggiling tersebut. Beberapa contoh alat penggilingan yang digunakan dalam proses pengolahan hasil pertanian, yaitu : a) Hammer mill. b) Burr mill c) Jaw crusher d) Gyratory crusher e) Roll mill Dalam industri pengolahan hasil pertanian proses penggilingan merupakan proses yang sering dilakukan. Ada beberapa jenis / tipe alat penggilingan dan fungsinya adalah sebagai berikut : a) Hammer Mill Hammer mill dipergunakan untuk berbagai macam pekerjaan penggilingan. Alat ini bekerja dengan prinsip memukul. Hammer mill terdiri dari silinder logam dengan diameter 20-30 cm. pada silinder tersebut dipasang pisau untuk mengiris buah yang masuk. Keuntungan pemakaian alat ini, yaitu : Cocok untuk gerusan berukuran sedang dan kasar,
Mudah diatur, bebas kerusakan akibat benda asing dan
umpan, Tidak menimbulkan kerusakan bila dioperasikan dalam keadaan kosong. Sedangkan kerugian pemakaian alat ini :
Hasil penggilingan tidak seragam,
Kebutuhan daya tinggi,
Biaya rawat tinggi.
Pada saat ini tingkat kehalusan hasil telah diperoleh dengan cara mengatur besarnya lubang saringan. Bagian utama dari hammer mill adalah corong pemasukan, pemukul, corong pengeluaran, motor penggerak, alat transmisi daya, rangka penunjang dan ayakan Alat ini dilengkapi dengan beberapa pemukul (palu) yang berputar pada suatu sumbu dan saringan. Bahan dimasukkan dalam alat, kemudian akan dipukul berulang – ulang sampai hancur, selanjutnya bahan akan keluar melalui saringan dibagian bawah. Alat berfungsi untuk menghancurkan buah – buahan sehingga menjadi bubur. Cara pemeliharan hammermill: a) Membersihkan silinder / ruang proses dari sisa – sisa bahan b) Memberikan minyak pelumas pada sendi – sendi / dudukan dari bagian yang berputar c) Mengendorkan sambung penghubung dan proses setelah dipakai B) BURR MILL. Sering disebut dengan “disc mill” Terdiri dari dua buah piringan atau lebih. Pada burr mill piringan yang berputar sedangkan piringan lain tetap, atau keduanya berputar tetapi berlawanan arah. Keuntungan pemakaian alat ini :
a) biaya awal rendah,
b) hasil penghancuran relatif seragam.
c) kebutuhan daya untuk pengoperasian bergantung dari
kapasitas alat. Sedangkan kerugian pemakaian alat ini, adalah : a) Keausan rigi rigi dalam mesin ini cepat aus jika digunakan mesin penggiling dalam kondisi over heating. b) Pengoperasian tanpa bahan dapat merusak alat, Burr mill sangat cocok untuk operasi yang meperoleh hasil gilingan berukuran kasar dan sedang. Prinsip kerja alat: setelah bagian alat terpasang dengan benar dan motor penggerak telah dihidupkan, maka dengan gerakan tersebut lempeng batu akan berputar dankarena adanya gigi transmisi serta adanya umpan (bahan masuk), maka akan terjadi penghancuran bahan, yang selanjutnya mengalir keluar melalui lubang pengeluaran. C) JAW CRUSHER Alat ini digunakan untuk menghancurkan zat padat (bahan hasil pertanian), dengan kecepatan rendah. Pada prinsipnya alat ini terdiri dari sebuah rahang yang statsioner dan rahang yang bergerak. Gerakan roda disebabkan oleh perputaran roda penggerak. akibat adanya bahan yang dimasukan ke dalam alat, maka bahan tersebut menjadi hancur. d) Roll Mill Alat ini berguna untuk merubah gabah menjadi beras pecah kulit. Bagianbagian alat, terdiri dari lubang pemasukan (roll hopper), pengatur masuknya gabah (lead roller), pengatur clearance (roll adjusting handle) dan silinder karet (rubber roller). Prinsip kerja : dengan bahan roda penggerak roda gigi akan berputar, dan bahan dihancurkan diletakkan diantara dua gigi dan plat yang keras, sehingga terjadi proses penghancuran. Bahan – bahan yang telah hancur akan keluar melalui lubang pengeluaran D) GYRATORI CRUSHER Alat ini sama dengan jaw crusher, dimana rahang penghancurnya berbentuk silinder. Rahang pencampur terletak pada proses yang dapat berputar cepat atau lambat, sesuai dengan besarnya rongga yang terjadi antara bahan yang dihancurkan dengan rahang penghancur. Prinsip kerja alat ini adalah : bahan dimasukan ke dalam ruang penghancur yang berbentuk V melalui lubang pemasukan. Selanjutnya mesin dijalankan sehingga rahang penghancur “crushing head” dapat berputar, maka terjadi gesekan antara bahan yang dihancurkan dengan rahang penghancur. Akibatnya bahan menjadi hancur. Bahan-bahan yang telah hancur, akan jatuh ke dasar mesin dan akhirnya jatuh melalui lubang pengeluaran 3. SHEARING Kombinasi antara mekanisme pemotongan dan pemecahan Banyak digunakan untuk memperkecil ukuran bahan yang mengandung serat atau berserabut, keras dan ulet