Konsep Sehat-Sakit 2
Konsep Sehat-Sakit 2
PROMOSI KESEHATAN
Wiwik EP
1
KESEHATAN DAN KESAKITAN
Bagi masyarakat umum : kesehatan :
tidak sakit. Lalu sakit ???
Kesakitan (illness) berkaitan dengan
penyakit (diseases).
Salan (1988) : kesakitan sebagai reaksi
personal, interpersonal serta kultural thd
penyakit / perasaan kurang nyaman.
Konsep baru ttg makna sehat
Konsep sehat sakit senantiasa berubah.
Dimulai pd zaman Yunani bahwa sehat itu
sebagai virtue sesuatu yang dibanggakan.
Filosofi Cartesian : sehat : jika tidak
ditemukan disfungsi tubuh.
Mental dan roh bukan urusan dokter tapi
urusan agama.
3
Definisi sehat dan sakit
Secara sederhana keadaan sakit itu
dinyatakan sebagai :
penyimpangan dari keadaan normal, baik
struktur maupun fungsi
keadaan di mana tubuh/organisme atau
bagian dari organisme/populasi yang diteliti
tidak dapat berfungsi seperti semestinya
keadaan patologis
4
Konsep sehat yang holistik
- WHO (1974) : kesehatan secara luas
tidak hanya aspek medis, tapi juga
aspek mental dan sosial dan bukan
hanya suatu keadaan yang bebas dari
penyakit, cacat dan kelemahan.
Definisi mnr UU RI No. 36 tahun
2009
Kesehatan : keadaan sehat baik secara fisik,
mental, spiritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomis.
Anggota masyarakat yang sehat termasuk
dalam “model keadaan yang paling baik”
(high level wellness model)
6
Kesehatan prima
8
Pengertian
Keadaan “sakit” merupakan akibat dari
kesalahan adaptasi terhadap lingkungan
(maladaptation) dan reaksi antara manusia
dan sumber-sumber penyakit.
Sakit : suatu keadaan yang memperlihatkan
adanya keluhan dan gejala sakit scr subyektif
dan obyektif, sehingga penderita tsb
memerlukan pengobatan untuk
mengembalikan keadaan sehat.
“Sakit” : sering dipakai untuk menilai tingkat
kesehatan suatu masyarakat.
9
Sejarah alamiah dari penyakit
Tingkatan dari sejarah alamiah suatu
penyakit :
1. Tingkat kepekaan (stage of susceptibility)
2. Tingkat sebelum sakit (stage of
presymptomatic disease)
3. Tingkat sakit secara klinis (stage of clinical
disease)
4. Tingkat kecacatan (stage of disability)
10
Proses terjadinya penyakit
interaksi manusia dengan lingkungan
Teori John Gordon yang dikenal dengan
sebutan Timbangan Gordon
menggambarkan terjadinya penyakit pd
masyarakat.
Menurut teori ini terjadinya suatu penyakit
diakibatkan oleh adanya ketidak seimbangan
antara Host (Penjamu), Agent (agen), dan
Environment (lingkungan) yang saling
mempengaruhi.
11
FAKTOR AGEN
Agen (agent) adalah substansi yang ada
atau tidaknya, bila diikuti kontak yang
efektif pada manusia rentan akan
menjadi rangsangan bagi terjadinya
penyakit.
Yang tmsk agen : agen biologi, kimia,
nutrisi, mekanik, fisik.
12
Faktor penjamu
Faktor penjamu mengandung dua
aspek : kemungkinan terpapar dan
kerentanan atau resistensi.
Beberapa faktor pada penjamu yang
berpengaruh adalah : Usia, Jenis
kelamin, Ras, Sosial ekonomi, Status
perkawinan, Penyakit-penyakit terdahulu,
Cara hidup, Hereditas, Nutrisi, Imunitas.
13
Faktor lingkungan
Lingkungan Fisik : Kondisi udara, musim,
cuaca kondisi geografis serta geologinya.
Faktor ini mempengaruhi kerentanan
misalnya geografis mempengaruhi jenis
vektor atau reservoir penyakit ttn dan
geologi mempengaruhi ketersediaan air.
Lingkungan Biologis
Lingkungan Sosial Ekonomi
14
BIOLOGIC LOWS (JOHN
GORDON)
Penyakit timbul karena ketidak
seimbangan antara host (manusia)
dengan agen
Keseimbangan tergantung sifat alami
dan karakteristik agen dan host
Karakter agen dan penjamu berikut
interaksinya secara langsung
berhubungan dengan lingkungannya.
15
PROSES INTERAKSI
Dari gambaran diatas dapat disimpulkan
bahwa terdapat dua tahap proses interaksi
host-agen-dan lingkungan.
1. Periode Prepatogenesa
Saat keadaan seimbang, yang terlihat adalah
keadaan sehat.
upaya prevensi adalah primer
16
2. Periode Patogenesis
Keadaan seimbang terganggu sehingga
timbullah suatu penyakit.
Gangguan dapat terjadi karena : Agen
berubah ; terdapat agen baru, jumlah
agen bertambah atau terjadi mutasi
dari agen.
Host berubah; orang rentan bertambah
Lingkungan berubah; penyebaran
mudah atau host menjadi rentan.
17
3. Periode Resolusi
Respon : meninggal, ketidakmampuan
sehat kembali.
Prevensi tersier : bimbingan langsung
pada seseorang yang telah menderita
sakit.
Tujuan untuk membantu individu yang
sakit agar tidak berlanjut pada tahap
yang lebih parah.
18
Tingkat pencegahan primer
Perlindungan khusus
Imunisasi
Kebersihan perorangan
Sanitasi lingkungan
Penggunaan gizi/ suplemen tertentu
profilaksis
Pembatasan ketidakmampuan
Pengobatan yang cukup untuk menghentikan
proses penyakit dan mencegah komplikasi
Penyediaan fasilitas untuk membatasi
ketidakmampuan dan mencegah kematian
home care
Rehabilitasi
Penyediaan fasilitas untuk pelatihan hingga fungsi
tubuh dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya
Pendidikan pada masyarakat dan industriawan
agar menggunakan mereka yang telah
direhabilitasi
Rehabilitasi
Penempatan secara selektif
Mempekerjakan sepenuh mungkin
terapi rekonstruksi
dukungan keluarga dan masyarakat
24
Menurut WHO
1. Melihat ada tidaknya kelainan
patofiologis pada seseorang
2. Mengukur kemampuan fisik seseorang
3. Penilaian atas kesehatan sendiri
4. Indeks massa tubuh
25