Pembimbing:
dr. Ita Juliastuti. Sp. P
Riwayat TB : disangkal
Riwayat hipertensi : (+) dari Ibu
Riwayat diabetes melitus : (+) dari Bapak
Riwayat penyakit jantung : disangkal
Riwayat penyakit ginjal : disangkal
Riwayat kanker : disangkal
Riwayat Kebiasaan
Riwayat Pekerjaan
Kepala : Normocephal
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),pupil: bulat, isokor
Ø= 3 mm/3mm reflex cahaya (+/+)
Telinga : Liang telinga sekret (-), serumen (-)
Hidung : Bentuk hidung simetris
Pemeriksaan Mulut : Bibir sianosis (-), oral candidiasis (-), stomatitis (-)
Fisik Tenggorokan : Tonsil (T1=T1).Detritus tonsil (-), uvula ditengah (+)
Leher :
Trakhea : Tidak ada deviasi
KGB : Pembesaran KGB (-)
JVP : Tidak ada peningkatan JVP
Thorax
Paru
Anterior
Inspeksi : ekspansi dinding dada D=S, retraksi dinding dada (-), jejas (-)
Palpasi : vocal fremitus D=S
Perkusi : sonor (+) / sonor (+)
Auskultasi : Suara napas vesicular dextra +/ sinistra + , rbh -/+, wheezing
-/-, egofoni -/- pleural friction rub -/-, crackles -/-, stridor -/-,
amforik sound -/-
Pemeriksaan Posterior
Fisik Inspeksi : ekspansi D=S, retraksi (-), jejas (-)
Palpasi : vocal fremitus D=S
Perkusi : sonor (+) / sonor (+)
Auskultasi : Suara napas vesicular dextra +/sinistra +, rbh -/+ wheezing
-/-, egofoni -/- pleural friction rub -/-, crackles -/-, stridor -/-,
amforik sound -/-
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus Cordis teraba pada ICS V Midline clavicula sinistra
Perkusi : Redup
Auskultasi : Bunyi jantung I-II Reguler, Gallop (-), Murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : Perut tampak cembung, pelebaran vena pada dinding perut (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Supel, Defans Muskular (-), Nyeri Tekan -
-
-
-
-
-
Hepar/Lien tidak teraba besar - - -
Perkusi : Timpani
Pemeriksaan Ekstremitas
Fisik
Ekstremitas atas :
Akral teraba hangat (+/+), CRT <2”, ptekie/purpura/ekimosis (-), Otot : Tidak
terdapat atrofi otot, Tulang: Tidak terdapat deformitas dan fraktur pada tulang.
Edema (-/-), ulkus (-/-), clubbing finger (-).
Ekstremitas bawah :
Akral teraba hangat (+/+), CRT <2”, ptekie/purpura/ekimosis (-), Otot : tidak
terdapat atrofi otot, Tulang: Tidak terdapat deformitas dan fraktur pada tulang,
edema (-/-), ulkus (-/-).
HASIL
NILAI RUJUKAN
Penjunjang HCT
Leukosit
41.3 – 52.1 %
3.5 - 10.0 x 10^3/uL
35.1
21.77
34.4
12.40
34.8
8.42
Trombosit 140 – 400 x 10^3/uL 114 135 111
1. Pemeriksaan Laboratorium 4.23
Eritrosit 3.69 – 5.46 10^6/uL 4.47 4.36
Eo 0.6 – 5.4 % 0.2 9.5
Baso 0.3 – 1.4 % 0.6 0.4
Neut 39.8 -70.5 % 84.7 79.4 61.8
Lymph 23.1 – 49.9 % 9.1 12.1 21.6
Mono 4.3 – 10.0 % 5.4 8.5 6.7
DDR Neg Negatif
GDS ≤ 140 mg/dL 169 128
GDP 70-100 mg/dl -
SGOT ≤ 50 U/L 22.9 13.3 26.4
SGPT ≤ 50 U/L 50.0 19.0 29.0
BUN 7 – 18 mg/dL 27.7 22.5 17.9
Creatinin <= 0.95 mg/dL 1.71 1.62 1.60
Albumin 3.5 – 5.2g/ dL 3.5
Na+ Darah 135 – 148 mEq/L 121.30 127.80 133.50
K+ Darah 3.50 – 5.30 mEq/L 4.52 3.82 3.75
Cl Darah 98 - 106 mEq/L 97.00 113.20 108.50
Calcium Ion 1.15 – 1.35 mEq/L 1.11 1.09 1.18
Anti-Sars Cov-2 Non reaktif
Pemeriksaan
Penjunjang
2. Ro Thorax
Tanggal : 05 / 11 / 2020
- Corakan bronkovaskuler meningkat
- Adanya infiltral dibagian basal pulmo
sinistra.
Pemeriksaan Penjunjang
3. Pemeriksaan ECG (30/10/2020)
Kesan :
- Irama sinus ritem
- Aksis : AVF (-) Lead (+) LAD Left axis deviation
- Gel. P di sadapan II dan VI tidak ada masalah
- PR Interval <0.12
- Iskemik (-) ST Elevasi di satu lead V2 tidak bermakna
- Q Patologis di V1-V6
- T Inverted V3-V6
Kesimpulan : Old miocardial infark (didiagnosis CAD dan LAD)
Diagnosa
Tanggal S O A P
Rabu, Sesak (-), batuk O: KU: Tampak sakit sedang, Hospital Acquired BLPL
11/11/2020 (-) Kesadaran : Compos Mentis Pneumonia (HAP) + Levofloksasin 1 x
TD : 130/80 mmHg, N: 73x/m, R: 20x/m, SB: Syok sepsis DD 500mg No. V
36,30C, SpO2 : 99% 02 Ruang Pneumonia Covid-19 Cefixime 2 x 100 mg
paru No. X
Anterior Vit. C 2 x 500 mg
• Inspeksi : ekspansi dinding dada D=S, retraksi No.XX
dinding dada (-), jejas (-)
• Palpasi : ekspansi dinding dada D=S, vocal
fremitus D=S
• Perkusi: sonor /sonor
• Auskultasi : Suara napas vesicular dextra +/
sinistra, rhonki -/-, wheezing -/-, egofoni -/- pleural
friction rub -/-, crackles -/-, stridor -/-, amforik sound
-/-
Posterior
• Inspeksi: ekspansi D=S, retraksi (-), jejas (-)
• Palpasi: ekspansi dinding dada D=S, vocal
fremitus D=S
• Perkusi: sonor / sonor
• Auskultasi: Suara napas vesicular dextra +/
sinistra + , rhonki -/-, wheezing -/-, egofoni -/-
pleural friction rub -/-, crackles -/-, stridor -/-,
amforik sound -/-
PEMBAHASAN
Hospital Acquired Pneumonia
(HAP)
Analisa masalah HAP
Do you need
an online Pasien merasa sesak, batuk disertai darah berwarna merah segar,
doctor now? nyeri dada sebelah kiri yang terasa panas dan demam.
1. Onset pneumonia yang terjadi 48 jam setelah dirawat di rumah sakit dan
menyingkirkan semua infeksi yang inkubasinya terjadi pada waktu masuk rumah sakit
atau selama 10-14 hari setelah pasien pulang rawat.
HAP onset lanjut didefinisikan sebagai pneumoni yang terjadi pada hari
Onset lanjut ke 5 rawat inap atau lebih,
lebih mungkin disebabkan oleh bakteri pathogen resisten (MDR), dan
berhubungan dengan mortalitas dan morbiditas pasien meningkat
Sumber : IDSA Guideline : Management of Adults With Hospital-aquired and Ventilator-associated Pneumonia: 2016 Clinical Practice Guidelines by the Infectious
Diseases Society of Ameria and the Amaerican Thoracic Society
Tatalaksana pada kasus
Terapi Antibiotik :
Inj. Levofloksasin 750 mg/ 24 jam
Inj. Meropenem 1 gr/ 8 Jam
Syok Sepsis
Definisi Syok Sepsis
Syok septik dapat diidentifikasi dengan adanya klinis sepsis dengan hipotensi
menetap.
Kondisi hipotensi membutuhkan tambahan vasopressor untuk mempertahankan
kadar MAP >65 mmHg dan laktat serum >2 mmol/L walaupun telah dilakukan
resusitasi.
Skrining awal dan cepat dapat dilakukan di setiap unit gawat darurat.
Kriteria baru sepsis menggunakan Sequential Organ Failure Assessment (SOFA).
SOFA melakukan evaluasi terhadap fungsi fisiologis, respirasi, koagulasi, hepatik,
sistem saraf pusat, dan ginjal.
Makin tinggi skor SOFA akan meningkatkan morbiditas dan mortalitas sepsis.
Sumber :
www.dpkppnirspg.com/2020/05/rumus-menghitung-do
Tatalaksana pada kasus
Do you need
an online
doctor now? Terapi oksigen
• 02 target > 95 – 96%
Terapi cairan
• IVFD NS 30 cc/kgBB/dalam 3 jam
• Vascon 1,7cc/jam dinaikkan bertahap 1 cc/jam jika MAP
<65 mmHG
Terapi simptomatik
• Inj. Paracetamol 1 gram/ 8 jam (antipiritek, analgetik)
• Vestein 3x1 caps (PO) (mukolitik)
ALLPPT
Layout
Clean Text
Slide
for your
Presentation
TERIMA KASIH