Topik Kegiatan : MEDIK
Judul Laporan : SEORANG LAKI-LAKI 48 TAHUN DENGAN DISPNEU EC TUBERCULOSIS PARU
Jenis Laporan : Kegiatan sebatas dipaparkan ke pendamping
Peserta PIDI
1. Identitas
Nama : Tn. A
Usia : 48 tahun
No. RM : KLJG012000*****
Status : Menikah
Agama : Islam
2. Keluhan Utama
Sesak nafas
Pasien datang ke IGD RSUD Sunan Kalijaga Demak dengan keluhan sesak napas. Sesak napas dirasakan
sejak satu bulan yang lalu dan memberat sejak satu hari SMRS. Sesak dirasakan terus menerus hingga
membuat pasien merasa tidak nyaman. Sesak tidak dipengaruhi oleh aktivitas, cuaca, dan debu. Sesak
dirasa tidak berkurang saat istirahat.
Pasien juga mengeluhkan adanya batuk berdahak sejak 3 bulan yang lalu, berwarna putih kekuningan
dan kental. Batuk darah (-), nyeri dada (-). Demam sumer-sumer (+) setiap hari dan 2 hari terakhir pasien
merasa lemas, keringat malam tanpa aktivitas (+) berkurang pada satu minggu terakhir. Pasien juga
mengeluhkan mual (+) dan muntah (+) sudah 2 hari, muntah isi cairan dan makanan sebanyak 1/4 gelas
belimbing. Pasien mengalami penurunan nafsu makan (+), penurunan BB (+), BAB dan BAK tidak ada
keluhan.
Riwayat DM : disangkal
Riwayat DM : Disangkal
Pasien adalah seorang pekerja swasta dan tinggal bersama anaknya dan suaminya. Pasien berobat
menggunakan BPJS Kesehatan
7. Riwayat Kebiasaan
Merokok : (+) berhenti sejak 2 bulan terakhir, dahulu konsumsi rokok 1-2
pak/hari
1. Status Generalis
HR : 93 x/menit T : 37,3oC
SpO2 : 92%
d. Kepala : Bentuk mesocephal, rambut warna hitam, mudah rontok (-), luka (-), atrofi m.
temporalis (-/-)
e. Mata : Mata cekung (-/-), konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), perdarahan subkonjugtiva
(-/-), pupil bulat isokor dengan diameter (3 mm/3 mm), reflek cahaya (+/+), edema palpebra (-/-),
strabismus (-/-)
h. Mulut : Sianosis (-), papil lidah atrofi (-), gusi berdarah (-), luka pada sudut bibir (-), oral
thrush (-), lidah kotor (-)
i. Leher : JVP 5+2 cm, trakea ditengah, simetris, pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran
kelenjar getah bening leher (-), leher kaku (-), distensi vena-vena leher (-)
j. Thorax : Bentuk normochest, simetris, retraksi intercostal (-), pernafasan
abdominothorakal, sela iga melebar (-), spider naevi (-/-), pembesaran kelenjar getah bening axilla (-/-)
k. Jantung
• Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni, intensitas normal, reguler, bising (-), gallop (-).
l. Pulmo
• Inspeksi
a. Statis : Normochest, simetris, sela iga tidak melebar, iga tidak mendatar
b. Dinamis: Pengembangan dada simetris kanan = kiri, sela iga tidak melebar, retraksi intercostal (-)
• Palpasi
• Statis : Simetris
• Dinamis : Pergerakan kanan = kiri, fremitus raba vital, fremitus kanan = kiri
• Perkusi
b. Kiri : Sonor, sesuai batas paru jantung pada SIC V linea medioclavicularis sinistra
• Auskultasi
a. Kanan : Suara dasar vesikuler normal, suara tambahan: wheezing (-), RBK (+), krepitasi (-)
b. Kiri : Suara dasar vesikuler normal, suara tambahan: wheezing (-), RBK (+) >
dominan, krepitasi (-).
m. Abdomen
• Inspeksi: Dinding perut sejajar dinding thorak, venektasi (-), sikatrik (-), striae (-), caput
medusae (-), ikterik (-),
• Auskultasi : Bising usus (+) 8 x / menit, bruit hepar (-), bising epigastrium (-)
• Palpasi : supel, nyeri tekan (-), defans muskuler (-), nyeri ketok ginjal (-/-)
n. Ekstremitas
• Oedem -/-/-/-
• Superior Ka/Ki Oedem (-/-), sianosis (-/-), pucat (-/-), akral dingin (-/-), ikterik (-/-), luka (-/-),
kuku pucat (-/-), spoon nail (-/-), clubing finger (-/-), flat nail (-/-), nyeri tekan dan nyeri gerak (-/-),
deformitas (-/-)
• Inferior Ka/Ki Oedem (-/-), sianosis (-/-), pucat (-/-), akral dingin(-/-), ikterik (-/-), luka (-/-),
kuku pucat (-/-), spoon nail (-/-), clubing finger (-/-), flat nail (-/-), nyeri tekan dan nyeri gerak genu
bilateral (-/-), deformitas (-/-).
Ro. thoraks PA
Kesan: Infiltrat di kedua lapang paru. Konsolidasi di lobus sinistra. Tampak gambaran TB Pulmo Kiri
1. Inf RL 20 tpm
2. O2 NK 3 lpm
3. Advis dr Sp.P:
8. Erdostein 3x1C
Kasus : Seorang laki-laki 48 tahun mengeluh sesak napas. Sesak napas dirasakan sejak satu bulan yang
lalu dan memberat sejak satu hari SMRS. Sesak dirasakan terus menerus hingga membuat pasien
merasa tidak nyaman. Pasien juga mengeluhkan adanya batuk berdahak sejak 3 bulan yang lalu,
berwarna putih kekuningan dan kental. Demam sumer-sumer (+) setiap hari dan 2 hari terakhir pasien
merasa lemas, keringat malam tanpa aktivitas (+) berkurang pada satu minggu terakhir. Pasien juga
mengeluhkan mual (+) dan muntah (+) sudah 2 hari, muntah isi cairan dan makanan sebanyak 1/4 gelas
belimbing. Pasien mengalami penurunan nafsu makan (+) dan penurunan BB (+). Pada pemeriksaan fisik
paru didapatkan ronki basah kasar dikedua lapang paru, dominan kiri. Pada pemeriksaan penunjang
didapatkan gambaran TB paru pada rontgen thoraks. Pasien didiagnosis dispneu ec tuberkulosis paru.
Diskusi : Tuberkulosis paru dapat diperiksa dengan menggunakan biakan dahak pada pasien.
Pengobatan tuberkulosis dapat dilakukan bila terkonfirmasi secara bakteriologis maupun klinis sesuai
kriteria. Pengobatan pasien yang terbilang lama dan rutin menyebabkan pengobatan memerlukan
pengawasan.